Kelompok 8B Pastoral Care.
Kelompok 8B Pastoral Care.
KONSELING KRISIS
Dosen Pembimbing :
Agustaria Ginting,SKM.,MKM
Disusun Oleh :
Angel Kristina Ginting : 032021049
Cahaya A. S Hutabarat : 032021054
Jesischa Sipahutar : 032021071
Ririn Verawati Sirait : 032021084
Winda Liana Purba : 032021094
May Fenty Gea : 032021095
Aprianda Sirait : 032021096
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmatnya sehingga makalah telah tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada dosen Bruder Agustaria Ginting yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini hingga selesai.
Kami menyadari adanya kekurangan pada makalah ini. Oleh sebab itu, saran dan
kritik diharapkan demi perbaikan makalah. Karena, keterbatasan dan pengalaman kami.
Terimakasih.
Kelompok 8
DAFTAR ISI
Daftar Pustaka...........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan penggembalaan dan konseling
2. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan konseling krisis
3. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan metode-krisis
1.4 Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan mahasiswa mengenai
penggembalaan konseling krisis.
2
BAB II
PEMBAHASAN
krisis didefinisikan sebagai “titik balik ditandai oleh kemajuan atau kemunduran yang
tajam”.[1] Selanjutnya juga menyebutkan juga bahwa krisis adalah “satu keputusan yang besar
dan sangat penting bagi seseorang”Orang yang berada dalam situasi krisis sering bergerak
bolak-balik di an tara kebutuhan akan penggembalaan yang bersifat mendukung dan kebutuhan
akan konseling krisis ketika menghadapi pengambilan keputusan yang sulit. Tiap orang
membutuhkan pemeliharaan dan perawatan yang makin besar ketika melalui masa sulit. Hanya
se jumlah kecil yang membutuhkan konseling formal, lebih kecil lagi yang membutuhkan
terapi yang bersifat memperbaiki (reparatif). Untuk membantu orang lain memperbaiki sebab
dan akibat psikolo gis dari krisis yang hebat,ada tiga kemungkinan usaha pertolongan:
Tanggapan-tanggapan yang tidak sesuai dengan situasinya dapat menjadi suatu bagian
dari sarana penanggulangan situasi krisis di masa mendatang,yang selalu salah.Berpaling
pada pastor adalah suatu tanggapan yang berorientasi pada realitas,yang memampupakan
dia mencegah lingkaran setan ini.
Secara khusus,tanggapan yang bagaimana yang tidak konstruktif terhadap krisis yang
menuju kepada kehancuran emosional dan yang menambah kerentanan terhadap
kegagalan dan masalah kepribadian
Konselor krisis sepantasnya peka terhadap hadimya tanggapan berbahaya ini agar dapat
menolong orang lain bergerak menjauhinya menuju cara penanggulangan yang sehat,
seperti di bawah ini:
1) Menghadapi masalah.
2) Memperluas pengertiannya tentang masalah itu.
3) Mengungkapkan dan menyelesaikan perasaan negatif seperti kebencian,
kecemasan, dan perasaan bersalah.
4) Menerima tanggung jawab menanggulangi masalah itu.
5) Menyelidiki cara alternatif untuk menanggulanginya.
6) Memisahkan hal-hal yang bisa dan yang tidak bisa diubah dalam situasi itu,
mencegah pemborosan energi yang berharga dengan mencoba mengubah hal
yang tidak dapat diubah.
7) Melepaskan aspek-aspek yang berlebihan dari harapan orang tentang dirinya dan
yang memberatkan diri sendiri.
8) Membuka saluran komunikasi dengan orang yang sifatnya menolong di antara
keluarga, teman, dan orang profesional.
9) Mengambil langkah, betapa pun kecilnya, untuk mengatasi masalah itu secara
konstruktif.
Konseling krisis, dalam istilah TA, terdiri dan pengurangan rasa ta kut dan rasa
bersalah bagian Anak batiniah dengan mengizinkan dia mengambil kekuatan dari
pemeliharaan bagian Orangtus konselor secara temporer, dan pada saat yang sama
menggerakkan dan mem perkuat bagian Dewasa dengan mendorong orang itu
menghadapi realitas dan bergerak ke dalam aksi. Bagian Dewasa konselor mem
persatukan dirinya dengan bagian Dewasa konseli dalam suatu stra tegi bersama yang
diarahkan untuk membawa bagian Anak berada di bawah kontrol dan membebaskan
bagian Dewasa menanggulangi masalah dalam suatu cara yang berorientasi pada realitas
2.3.3 Model Latihan A-B-C-D
Di bawah ini dicantumkan suatu model yang berguna dalam men perkenalkan
langkah-langkah dari proses menolong orang dalam situani krisis kepada calon pastor,
dan mereka yang dididik untuk tim penggembalian dari kalangan warga jemaat. "Metode
A-B-C-D" dari bantuan krisis dikembangkan oleh psikiatris Warren Jones untuk
pendidikan staf dari salah satu pusat krisis masyarakat
3.1 Kesimpulan
Seiring perkembangan zaman, hidup manusia semakin kompleks dan tantangan semakin
beragam, salah satunya dalam penggembalaan dan konseling. Oleh karena itu, pastoral gereja
dalam hal penggembalaan harus lebih kritis dalam menanggapi perubahan yang terjadi di
dalam masyarakat agar pastoral gereja tetap unggul dan relevan dalam usaha penggembalaan
dan konselingnya.
Pastoral adalah tindakan penggembalaan yang menekankan pada pelayanan yang berkata-
kata tentang Allah dan manusia yang mengalami masalah. Objek pelayanannya adalah
menyelamatkan
manusia yang sudah menjadi anggota Allah. Konseling adalah hubungan timbal balik antara
dua individu, yaitu konselor yang dipimpin Roh Kudus berusaha untuk menolong atau
membimbing dalam mengaplikasikan kebenaran sabda Tuhan atas persoalanpersoalan hidup,
dan konseli yang membutuhkan penerapan untuk mengatasi persoalan yang dihadapi. Pastoral
konseling adalah tindakan yang dilakukan oleh gembala atau konselor dengan pimpinan Roh
Kudus dalam membimbing dan menolong jemaat atau klien yang membutuhkan pertolongan
untuk keluar dari permasalahan yang terjadi di dalam kehidupan.
Konselor, Alkitab dan konseli adalah unsur pastoral konseling. Gereja adalah persekutuan
orang-orang percaya kepada Kristus baik yang disatu tempat maupun keseluruhan persekutuan
Kristen. Gereja sebagai saranakesaksian. Tugas pelayanan gereja meliputi: koinonia, marturia
dan diakonia, sertaditambah dengan pelayanan konseling. Gereja yang sehat dan ingin
bertumbuh wajib melakukan pelayanan tersebut.
3.2 Saran
Kebutuhan akan penggembalaan dan konseling krisis ini semakin terasa di berbagai sektor
kemasyarakatan, baik masyarakat kristiani maupun bukan kristiani. Krisis ekonomi, sosial,
politik,yang berakibat pada krisis bidang-bidang lain, termasuk kesehatan, pendidikan, maupun
moral, menjadikan krisis total negara Indonesia, sadar atau tidak sadar telah memicu kebutuhan
masyarakat akan pendampingan pastoral dan konseling. suatu tindakan nyata dan merespon apa
yang telah terjadi di masyarakat tersebut di atas. Sangatlah jelas, bahwa mereka memerlukan
penggembalaan dan konseling untuk menyembuhkan, menopang, menuntun, merekonsiliasi,
dan menolong: hati, jiwa, emosi, maupun pikiran yang sedang sakit, yang terpuruk, yang
merintih tanpa daya,hatinya berteriak mengharapkan datang nya pertolongan.
DAFTAR PUSTAKA
Anon. n.d. “View of PASTORAL KONSELING: DESKRIPSI UMUM DALAM TEORI DAN
PRAKTIK.” Retrieved August 28, 2022 (https://journal.stt-abdiel.ac.id/JA/article/view/63/49).
Saputri, Jelitha. n.d. “Pastoral Konseling Sebagai Strategi Penggembalaan Untuk Menuju Gereja
Yang Bertumbuh.” doi: 10.31219/OSF.IO/NDJ5F.