Puji sukur dan ucapan teriaksih penulis panjatkan kehadirat allah swt karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyususnan Modul Materi Ajar parameter
pemotongan pada proses pembubutan dapat terselesaikan.
Pada dasarnya modul ajar ini disusun berdasarkan kutipan dari sumber-sumber
referensi yang terlampir pada daftar Pustaka, mudul ini dibuat sebagai modul
pegangan yang digunakan oleh siswa untuk belajar yang harapannya dapat
meningkatkan kompetensi siswa sehingga siswa mempunyai bekal hidup Ketika
bermasyarakat. Modul yang yang disususn ini lebih ditekankan pada pemahaman
pada materi parameter pemotongan pada proses pembubutan sehingga siswa dapat
memahami konsep parameter pemotongan pada proses pembubutan pada Teknik
mesin bubut.
Akhirnya penulis menyadari bahwa modul ajar yang disusun ini masih banyak
kekurangan dan keterbatasan, oleh karena itu dengan kerendahan hati, penulis
mengharapkan saran dan kritik dari para akademis dan praktisi Pendidikan demi
penyempurnaan. Penulis tak lupa menyampaikan terimakasih bagi semua pihak
yang sudah membantu hingga terselesaikannya penyususnan modul materi ajar ini,
Terima Kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
Hal
1. Kata Pengantar 2
2. Daftar isi 3
3. Petunjuk 4
4. Peta Konsep 4
6. Materi 6
7. Rangkuman 19
8. Tes Formatif 20
10. Penskoran 22
12. Glosarium 24
A. PETUJUK PENGGUNAAN MODUL
➢ Bacalah dan pahami materi yang ada pada setiap kegiatan belajar bila
ada materi yang belum jelas, siswa dapat bertanya pada guru.
➢ Jika belum menguasai level materi yang diharapkan , ulangi lagi pada
kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah pada guru.
B. PETA KONSEP
Teori Proses
Pembubutan
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat :
a. Melalui kegiatan mengamati tayangan video Peserta didik dapat Menganalisis
Parameter Pemotongan mesin bubut dengan benar
b. Setelah memperhatikan tayangan video peserta dididk dapat Menentukan
kecepatan pemotongan mesin bubut dan kecepatan putaran mesin bubut dengan
benar
c. Setelah memperhatikan tayangan video Peserta didik dapat menganalisis jenis
bahan material kecepatan putaran mesin bubut untuk kecepatan potong bahan
dengan benar
d. Peserta didik dapat Menjelaskan kecepatan putar mesin bubut untuk berbagai
kecepatan potong bahan, Melalui diskusi dan bimbingan guru pada proses
pembubutan dengan benar
e. Peseta didik dapat Merumuskan perhitungan kecepatan putar mesin bubut untuk
berbagai kecepatan potong bahan, melalui diskusi dan bimbingan guru pada
proses pembubutan dengan benar
E. MENGGUNAKAN PARAMETER PEMOTONGAN PADA MESIN BUBUT
1. Parameter Pemotongan Mesin Bubut
Yang dimaksud dengan parameter pemotongan pada proses pembubutan
adalah, informasi berupa dasar-dasar perhitungan, rumus dan tabel-tabel
yang mendasari teknologi proses pemotongan/penyayatan pada mesin
bubut diantaranya. Parameter pemotongan pada proses pembubutan
meliputi: kecepatan potong (Cutting speed - Cs), kecepatan putaran mesin
(Revolution per minute), kecepatan pemakanan (Feed – F) dan waktu
proses pemesinannya.
Keterangan:
d : diameter benda kerja (mm)
n : putaran mesin/benda kerja (putaran/menit - Rpm)
π : nilai konstanta = 3,14
Kecepatan potong untuk berbagai macam bahan teknik yang umum
dikerjakan pada proses pemesinan, sudah diuji/ diselidiki para ahli dan
sudah disusun menjadi tabel kecepatan potong. Sehingga dalam
penggunaannya tinggal menyesuaikan antara jenis bahan yang akan
dibubut dan jenis alat potong yang digunakan. Sedangkan untuk bahan-
bahan khusus/spesial, tabel Cs-nya dikeluarkan oleh pabrik pembuat
bahan tersebut.
Pada tabel kecepatan potong (Cs) juga disertakan jenis bahan alat
potongnya. Yang pada umumnya, bahan alat potong dikelompokkan
menjadi dua macam, yaitu HSS (High Speed Steel) dan karbida
(carbide). Pada tabel tersebut menunjukkan bahwa dengan alat potong
yang bahannya karbida, kecepatan potongnya lebih besar jika
dibandingkan dengan alat potong HSS (Tabel 2.4)
Tabel 2.4 Kecepatan Potong Bahan
Pahat Bubut HSS Pahat Bubut Karbida
Bahan
m/men Ft/min M/min Ft/min
Baja Lunak
(Mild Steel ) 18 – 21 60 – 70 30 – 250 100 – 800
Besi Tuang
(Cast Iron) 14 – 17 45 – 55 45 - 150 150 – 500
Perunggu 21 – 24 70 – 80 90 – 200 300 – 700
n= Rpm
.
Keterangan:
d: diameter benda kerja (mm)
Cs: kecepatan potong (meter/menit)
π : nilai konstanta = 3,14
Contoh 1:
Sebuah baja lunak berdiameter () 62 mm, akan dibubut dengan
kecepatan potong (Cs) 25 meter/menit. Pertanyaannya adalah: Berapa
besar putaran mesinnya ?.
Jawaban:
.
n=
.
1000.25
n=
3,14.62
n = 128,415 Rpm
Jadi kecepatan putaran mesinnya adalah sebesar 128,415putaran per-
menit
Contoh 2:
Sebuah baja lunak berdiameter () 2,5 inchi, akan dibubut dengan
kecepatan potong (Cs) 20 meter/menit. Berapa besar putaran mesinnya
?.
Jawaban:
Satuan inchi bila dijadikan satuan mm harus dikalikan 25,4 mm. Dengan
demikian diamter () 2 inchi= 2,5x25,4= 63,5 mm. Maka putaran
mesinnya adalah:
.
n=
.
1000.20
n=
3,14.63,5
n = 100,305 Rpm.
Jadi putaran mesinnya adalah sebesar 100,305putaran per-menit
Hasil perhitungan di atas pada dasarnya sebagai acuan dalam menyetel
putaran mesin agar sesuai dengan putaran mesin yang tertulis pada
tabel yang ditempel di mesin tersebut. Artinya, putaran mesin aktualnya
dipilih dalam tabel pada mesin yang nilainya paling dekat dengan hasil
perhitungan di atas. Untuk menentukan besaran putaran mesin bubut
juga dapat menggunakan tabel yang sudah ditentukan berdasarkan
perhitungan empiris (Lihat pada lampiran)
Contoh 2:
Sebuah benda kerja berdiameter 40 mm, akan dibubut dengan
kecepatan potong (Cs) 25 meter/menit dan besar pemakanan (f) 0,15
mm/putaran. Pertanyaannya adalah: Berapa besar kecepatan
pemakanannya ?
Jawaban:
1000. Cs 1000.25
n= =
π. d 3,14.40
n = 199,044 ≈ 199 Rpm
F=fxn
F = 0,15 x 199 = 29,85 mm/menit.
Pengertiannya adalah, pahat bergeser sejauh 29,85 mm, selama satu
menit.
L = ℓa+ ℓ (mm).
F= f.n (mm/menit).
Keterangan:
f = pemakanan dalam satau putaran (mm/put)
n = putaran benda kerja (Rpm)
ℓ = panjang pembubutan rata (mm)
la = jarak star pahat (mm)
L = panjang total pembubutan rata (mm)
F = kecepatan pemakanan mm/menit
Contoh soal 1:
Sebuah benda kerja dengan diameter terbesar (D)= 40 mm akan
dibubut rata menjadi (d)= 30 mm sepanjang (ℓ)= 65, dengan jarak
start pahat (la)= 4 mm. Data-data parameter pemesinannya
ditetapkan sebagai berikut: Putaran mesin (n)= 500 putaran/menit,
dan pemakanan mesin dalam satu putaran (f)= 0,05 mm/putaran.
Pertanyaannya adalah: Berapa waktu yang diperlukan untuk
melakukan proses pembubutan rata sesuai data diatas, apabila
pemakanan dilakukan satu kali pemakanan/proses?.
Jawaban soal 1:
L = ℓa+ ℓ = 65+4 = 69 mm
F = f.n = 0,05 x 500 = 25 mm/menit
L
tm = menit
F
69
tm = = 2,76 menit
25
Jadi waktu yang dibutuhkan untuk pembubutan rata sesuai data
diatas adalah selama 2,76 menit.
Contoh soal 2:
Sebuah benda kerja dengan diameter terbesar (D)= 30 mm akan
dibubut rata menjadi (d)= 30 mm sepanjang (ℓ)= 70, dengan jarak star
pahat (ℓa)= 4 mm. Data-data parameter pemesinannya ditetapkan
sebagai berikut: Kecepatan potong (Cs)= 25 meter/menit, dan
pemakanan mesin dalam satu putaran (f)= 0,03 mm/putaran.
Pertanyaannya adalah: Berapa waktu yang diperlukan untuk
melakukan proses pembubutan rata sesuai data diatas, apabila
pemakanan dilakukan satu kali pemakanan/proses?.
Jawaban soal 2:
1000. Cs
n=
π. d
.
= = 265,393 ≈ 265 Rpm
, .
L = ℓa+ ℓ = 70+4 = 74 mm
F = f.n = 0,03 x 265 = 7,95 mm/menit
L
tm = menit
F
74
tm = = 9,308 menit
7,95
Jadi waktu yang dibutuhkan untuk pembubutan rata sesuai data
diatas adalah selama 9,308 menit.
Contoh soal 1:
Sebuah benda kerja dengan diameter terbesar (D)= 50 mm akan
dibubut muka dengan jarak star pahat (ℓa)= 3 mm. Data parameter
pemesinannya ditetapkan sebagai berikut: Putaran mesin (n)= 500
putaran/menit, dan pemakanan dalam satu putaran (f)= 0,05
mm/putaran.
Pertanyaannya adalah: Berapa waktu yang diperlukan untuk
melakukan proses pembubutan muka sesuai data diatas, apabila
pemakanan dilakukan satu kali pemakanan/proses ?.
Jawaban soal 1:
d 50
L = + 𝘗a = + 3 = 28 mm
2 2
F = f.n = 0,05 x 500= 25 mm/menit
L
tm = menit
F
28
= = 1,12 menit
25
Jadi waktu yang dibutuhkan untuk pembubutan muka sesuai data
diatas adalah selama 1,12 menit.
Contoh soal 2:
Sebuah benda kerja dengan diameter terbesar (D)= 60 mm akan
dibubut muka dengan jarak star pahat (ℓa)= 3 mm. Data parameter
pemesinannya ditetapkan sebagai berikut: Kecepatan potong (Cs)=
35 meter/menit, dan pemakanan dalam satu putaran (f)= 0,06
mm/putaran.
Pertanyaannya adalah: Berapa waktu yang diperlukan untuk
melakukan proses pembubutan muka sesuai data diatas, apabila
pemakanan dilakukan satu kali pemakanan/proses ?.
Jawaban soal 2:
. .
n= = = 185,774 ≈ 186 Rpm
. , .
d 70
L= + 𝘗a =
+ 3 = 38 mm
2 2
F = f.n = 0,06 x 186= 11,16 mm/menit
L 38
tm = menit = = 3,405 menit
F 11,16
Jadi waktu yang dibutuhkan untuk pembubutan muka sesuai data
diatas adalah selama 3,405 menit.
L = ℓa+ ℓ (mm).
F= f.n (mm/menit)
Keterangan :
f = pemakanan dalam satau putaran (mm/put)
n = putaran benda kerja (Rpm)
ℓ = panjang pembubutan rata (mm)
la = jarak star pahat (mm)
L = panjang total pembubutan rata (mm)
F = kecepatan pemakanan mm/menit
Tes Formatif
1. Sebuah baja lunak diameter 62 mm, akan dibubut dengan kecepatan potong 25
m/menit. Maka berapa besar kecepatan putaran mesin yang akan dihasilkan ?..
a. 128,415 rpm
b. 130,415 rpm
c. 135,415 rpm
d. 140,415 rpm
e. 145,415 rpm
2. Untuk membubut baja lunak berdiameter 35 mm dengan kecepatan potong CS=25
m/menit, maka putaran mesin secra teoritis adalah ?...
a. 220,47 rpm
b. 227,47 rpm
c. 230,47 rpm
d. 235,47 rpm
e. 240,47 rpm
3. Membuut benda kerja berdiameter 108 mm dengan kecepatan potong 25 m/menit.
Berapakah putaran mesin nya ?...
a. 60,72 rpm
b. 70,72 rpm
c. 73,72 rpm
d. 80,72 rpm
e. 90,72 rpm
4. Penjelasan dari makna Rpm adalah
a. Diameter benda kerja
b. Kecepatan potong
c. Kecepatan pemotongan
d. Kecepatan putaran mesin
e. Kecepatan pengerjaan bahan
5. Satuan untuk kecepatan putaran mesin adalah…
a. Mm
b. M
c. Detik
d. Mm/detik
e. Rpm
6. Jika diketahui jumlah putaran mesin adalah 500 put/mnit. Feeding rate untuk
pengerjaan bahan aluminium pada table menunjukan 0,15, maka kecepatan
pemakanannya adalah…..mm/menit
a. 1,5
b. 7,5
c. 15
d. 45
e. 75
7. MIsalnya pada tabel mesin tersedia putaran 550, 600, 650, 700, 750 sedangkan hasil
perhitungankecepatan putaran mesin adalah 597, maka putaran yang dipilih adalah
…
a. 600
b. 550
c. 650
d. 700
e. 750
8. Untuk dapat menghitung besarnya kecepatan putaran mesin bubut juga ditentukan
oleh …
a. Kecepatan mesin
b. Setelan mesin
c. Diameter Benda kerja
d. Ketirusan
e. operator
9. Klasifikasi alat potong berdasarkan bahannya adalah …
a. Karbida dan HSS
b. HSS dan Sianida
c. Karbida dan Sianida
d. Titanium dan Silika
e. Karbida dan batu Giok
10. Satuan kecepatan mesin bubut adalah …
a. m/sekon
b. meter/sekon
c. putaran/detik
d. putaran/menit
e. Langkah/menit
Kunci Jawaban
NO Kunci Jawaban Skor Nilai Benar Nilai Salah
1 A 1 0
2 B 1 0
3 C 1 0
4 D 1 0
5 E 1 0
6 E 1 0
7 A 1 0
8 C 1 0
9 A 1 0
10 D 1 0
Pensekoran
No Soal Bobot Skor Skor x Bobot
1 1 10 10
2 1 10 10
3 1 10 10
4 1 10 10
5 1 10 10
6 1 10 10
7 1 10 10
8 1 10 10
9 1 10 10
10 1 10 10
Total (Skor
Perolehan)
Skor Total 10 100 100
𝑆𝑒𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝑥 100 = ⋯
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
DAFTAR PUSTAKA
Widarto, (2008), Teknik Pemesinan Jilid 1, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Direktorat Jendral Menengah Pendidikan dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.
GLOSARIUM
Mecepatan Potong (Cutting Speed – CS) Kemampuan alat potong menyata bahan
denga naman menghasilkan tatal dalam satuan
Panjang perwaktu (meter/menit atau
feet/menit)
Kecepatan Putaran Mesin (Revolution Per Kemampuan kecepatan putar mesin bubut
Menit) untuk melakukan pemotongan atau
penyayatan dalam satuan putaran/menit
Kecepatan Pemakanan (feed-F ) Besarnya kecepatan pemakanan (F) pada
mesin bubut ditentukan oleh seberapa besar
bergesernya pahat bubut (f) dalam satuan
mm/putaran dikalikan seberapa besar putaran
mesinnya (n) dalam satuan putaran.
Waktu Proses Pemesinan ( tm ) Dalam mebuat suatu produk atau komponen
pada mesin bubut, lamnya waktu proses
pemesinannya perlu diketahui/dihitung.