A. Anjuran Bersedekah
Anjuran bersedekah terdapat pula pada adist riwayat Bukhari yang artinya :
“ Haritsa bin Wahab berkata telah mendengar Rasulullah SAW bersabda :
Bershadaqahlah kamu karena nanti akan tiba masa dimana ada orang yang
berjalan dengan membawa shadaqah untuk diberikan kepada orang yang mesti
menerima, tetapi tidak ditemui seorangpun yang mau menerima shadaqah.”
Dengan adanya hadist diatas maka perbuatan shadaqah merupakan sunnah yang
danjurkan oleh Rasulullah SAW.
B. Keutamaan Sedekah
Rasulullah SAW bersabda bahwa Keutamaan bersedekah adalah ketika kaya dan
di mulai dari orang yang paling kaya, berdasarkan hadist riwayat Bukhari yang
artinya :
“Dari Said bin Musayyab, sesungguhnya Abu Hurairah mendengar Nabi SAW
bersabda, sebaik-baik shadaqah adalah ketika kaya dan dimulai dari orang yang
paling kaya.
“Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang
baik-baik dan sebagian dari apa yang kamu keluarkan dari bumi untukmu.
Janganlah kamu memilih yang buruk untuk kamu keluarkan, padahal kamu
sendiri tidak mau mengambilnyamelainkan dengan memicingkan mata (enggan)
terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya, Maha Terpuji.”
(Q.S. Al Baqarah 267)
D. Hukum Sedekah
Sedekah adalah memberikan sesuatu dari seseorang kepada orang lain dengan
mengharap ridha Allah SWT. Melaksanakan sedekah hukumnya sunnah.
Dasar hukum sedekah ialah :
1. “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebaktian (yang sempurna), sebelum
kamu menafkahkan harta yang kamu cintai...” (Q.S. Ali Imran : 92)
2. “Sedekah itu menghapuskan dosa sebagaimana air memaamkan api” (H.R.
Ibu Majah)
3. “Memberikan senyuman kepada saudaramu termasuk sedekah” (H.R.
Bukhari)
4. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala)
sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan si penerima”
(Q.S. Al Baqarah : 264)
F. Daftar Pustaka
Syathibi, Abu Ishak al-, al-Muwafaqat fi Ushul al-Syariah, Beirut, Dar al-Maarif,
1975.
[Type here]