S eorang gadis berisia kurang lebih 17 tahun telah berdiri tegap, dengan setelan jas yang
membuatnya serasi dengan mata hitam yang cemerlang dan wajah yang mempesona.
Matanya menatap tajam kamera di depannya,seolah tengah menatap tajam seorang
tentara israel yang menjadi musuh bebuyutan dirinya dan negaranya dengan tatapan
membunuh. Melihat wajah menawannya terlihat beringas, mampu membuat takut lawannya.
“Siap Rachel ?ita mulai dalam hitungan ,satu, dua”. Sang kameramen kembali membidikan
kameranya.
Klik !
“Assalamualaikum. Disini, saya Rachel Hanafi. Sebagai perwakilan atas Negara Palestina
dan golongan remaja Mengatakan penolakan atas rencana damai yang di kemukakan oleh
presiden AS. Donal Trump, karena kami, Negara kami bukan lah barang yang di perjualkan.
PALESTINA NOT FOR SALE !”
“ Mbak Rin !”
Rinda menoleh.seorang gadis kecil menghambur ke dalam pelukannya.
“mbak mau berangkat,yuni.”
“memangnya yuni gak boleh ikut?” cecar yuni,membuat Rinda kebingungan menjawab. Mata
yuni yang kali ini terlihat sendu mengrjap - ngerjap cepat, berharap mbaknya segera