Anda di halaman 1dari 1

Aku Dan Sebuah Jejak

S eorang gadis berisia kurang lebih 17 tahun telah berdiri tegap, dengan setelan jas yang
membuatnya serasi dengan mata hitam yang cemerlang dan wajah yang mempesona.
Matanya menatap tajam kamera di depannya,seolah tengah menatap tajam seorang
tentara israel yang menjadi musuh bebuyutan dirinya dan negaranya dengan tatapan
membunuh. Melihat wajah menawannya terlihat beringas, mampu membuat takut lawannya.
“Siap Rachel ?ita mulai dalam hitungan ,satu, dua”. Sang kameramen kembali membidikan
kameranya.
Klik !
“Assalamualaikum. Disini, saya Rachel Hanafi. Sebagai perwakilan atas Negara Palestina
dan golongan remaja Mengatakan penolakan atas rencana damai yang di kemukakan oleh
presiden AS. Donal Trump, karena kami, Negara kami bukan lah barang yang di perjualkan.
PALESTINA NOT FOR SALE !”

Indonesia,16 Februari 2020


“Rinda Nurul Huwaida.”
Seorang gadis dengan langkah besarnya melangkah maju kedepan podium yang telah
penuh oleh barisan berjumlah kurang lebih 15 pemuda dan pemudi yang telah terpasang pin
berwarna merah putih di dada sebelah kanan. Auditorium penuh sesak oleh tamu undangan
maupun masyarakat yang berdesakan , dengan kamera-kamera yang teracung , tak ingin
ketinggalan momentum berharga. Gadis itu adalah gadis terakhir calon relawan sekaligus
jurnalis yang akan di utus menuju palestina.
“Selamat atas amanah yang diberikan tahun ini kepada mu, nak.” Umi hilyah memasangkan
pin merah putih dengan logo bulan sabit diatas kerudungnya disebelah kanan. Rinda
tersenyum “ terimakasih , ummi.” Balasnya, memasang wajah yang tegas dan antusiasnya
yang tak henti di hujani blitz- blitz kamera. Lalu mendudiki kursi yang tersisa di paling ujung
.
“ Jumlah yang sedikit tahun ini, bukan dikarnakan kami tidak sanggup merekrut banyak . tapi
kami sungguh menyeleksi peserta dengan ketat, karena kami berharap, kalian yang terpilih
saat ini adalah kalian sebagai pemegang amanah yang benar- benar menjalankan amanh ini
murni atas nama alloh, saling membantu , tidak semata karena tuntutan. “
“ Kami hanya merekrut 15 orang kali ini , karena tujuan yang benar- benar jelas : Lillah.”

“ Mbak Rin !”
Rinda menoleh.seorang gadis kecil menghambur ke dalam pelukannya.
“mbak mau berangkat,yuni.”
“memangnya yuni gak boleh ikut?” cecar yuni,membuat Rinda kebingungan menjawab. Mata
yuni yang kali ini terlihat sendu mengrjap - ngerjap cepat, berharap mbaknya segera

Anda mungkin juga menyukai