Anda di halaman 1dari 7

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN JUMLAH SKS

MENGAJAR DOSEN PADA STMIK KAPUTAMA BINJAI


Akim Manaor Hara Pardede; Novriyenni
STMIK KAPUTAMA; Jl. Veteran No. 4A-9A, Binjai ,Sumatera Utara
akimmhp@live.com

Abstrak

Handling the distribution of the amount of teachingcredits at the faculty is one thing that deserves to be
more attention by the academic part in STMIK KAPUTAMA, thus reducing the risk of not optimal control
of the implementation of learning and teaching. The distribution of the amount of teaching credits in the
faculty using FuzzyLogic InferenceSystemMamdani Model to process the data so that it can produce
more informed decisions, quickly and efficiently. By using Mamdani Fuzzy Logic reasoning in data
processing input and output, and implemented using MATLAB Toolbox R2010a.

Key Words: Fuzzy, teaching, Mamdani,,teaching credits

1.Pendahuluan - Menjadi anggota organisasi profesi.


1.1. Latar Belakang - Mewakili perguruan tinggi/lembaga
pemerintah duduk dalam panitia antar
Dosen merupakan salah satu unsur lembaga.
pertama dalam civitas akademika dalam sebuah - Menjadi anggota delegasi nasional ke
perguruan tinggi (PT). pertemuan internasional.
- Berperan serta aktif dalam pertemuan
Tugas pokok, unsur dan sub unsur ilmiah.
kegiatan dosen : - Mendapat tanda jasa/penghargaan.
1. Tugas Pokok Dosen adalah melaksanakan - Menulis buku pelajaran SLTA ke
pendidikan dan pengajaran pada perguruan bawah.
tinggi, penelitian serta pengabdian kepada - Mempunyai prestasi di bidang
masyarakat. olahraga/kesenian/sosial.
2. Unsur dan Sub Unsur Kegiatan
aPendidikan, meliputi: Selain itu, beban kerja dosen memiliki
- Pendidikan sekolah dan memperoleh ketentuan batas minimal dan maksimaltergantung
ijazah/gelar. kepada kedudukan dan jabatan dosen tersebut
- Mengikuti pendidikan sekolah dan pada lembaga pendidikan tinggi.Seorang dosen
memperoleh gelar/sebutan tambahan yang biasa (DS) memiliki kewajiban penuh dalam
setingkat atau lebih tiggi di luar bidang beban kerjanya yaitu 12 sks
ilmunya. sampai dengan 16 sks dari ketiga unsur di atas.
- Mengikuti pendidikan dan pelatihan
fungsional Dosen serta memperoleh Pada bagian akademik sering disorot
SuratTanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan banyaknya kasus dosen yang tidak memenuhi
(STTPP) termasuk kegiatan magang sebagai kewajibannya mengajar pada kelas yang
Dosen yunior. diampunya dengan tepat waktu, ketidak sesuaian
b. Tridharma Perguruan Tinggi, meliputi: BAP terhadap SAP, dan terjadinyaketidak puasan
- Melaksanakan pendidikan dan mahasiswa dalam memperoleh penilaian maupun
pengajaran sikap dosen terhadap mahasiswa.
- Melaksanakan penelitian dan Hal ini menjadi masalah yang harus ditangani
pengembangan serta menghasilkan karya secara baik, cepat dan akurat, karenamalah ini
ilmiah, karya teknologi, karya seni akan selalu timbul tiap semester dalam
monumental/seni pertunjukkan dan karya pembagian jumlah sks yang diampu
sastra. dosen,dengan adanya penanganan masalah ini,
- Melaksanakan pengabdian diharapkan dapat menentukan jumlah sksyang
kepada.masyarakat. diberikan kepada dosen-dosen sesuai dengan
c. Penunjang, meliputi: kemampuan, kesanggupan dan profesionalis
- Menjadi anggota dalam suatu dosen bersangkutan.
panitia/badan pada perguruan tinggi.
- Menjadi anggota panitia/badan pada
lembaga pemerintah.
1.2. Rumusan Masalah dengan menggunakan metode
Promethee [2], dimana inti pembahasan
Sesuai dengan latar belakang yang telah pada penelitian ini adalah memanfaat
diuraikan sebelumnya, maka rumusan BKD yang sudah dilakukan oleh dosen
masalahnyaadalah bagaimana membuat sistem kemudian dievaluasi oleh tim untuk
pendukungkeputusan untuk penanganan menentukan dosen berprestasi. Pada
pemberian jumlah sks yang tepat kepada dosen penelitian ini tidak membahas
pengampu mata kulaih. pembagian beban kerja dosen dan juga
tidak menjelaskan kebutuhan beban
1.3. Tujuan kerja dosen untuk memenuhi kewajiban
minimal dan maksimal seorang dosen
Penelitian bertujuan untuk terutama setelah sertifikasi dosen
mempermudahdalam pemantauan proses belajar diperoleh.
dan mengajar,mempercepat pemberian informasi c. Sistem Pendukung Pengambilan
antar pihak terkait,pemberian jumlah sks terhadap Keputusan Penjadwalan Kuliah
dosen pengampu mata kuliah dengan cepat dan Berdasarkan Preferensi Kesediaan
tepat danmemaksimalkan fungsi bagian akademik Waktu Dosen Untuk Mengajar (Studi
sebagai bagian dalam memantau proses belajar kasus pada STIE SBI Yogyakarta)[3],
dan mengajar. membahas tentang penjadwalan kuliah
namun tidak menghubungkannya
2. Tinjauan Pustaka dengan batasan minimal dan maksimal
dari beban mengajar yang memenuhi
Penelitian yang berhubungan dengan undang-undang. Dalam penelitian ini
beban kerja dosen sebelumnya sudah ada yang fokus penelitian hanya pada jadwal
melakukan yaitu : mengajar saja agar sesuai keinginan
a. Rancang bangun sistem pendukung dosen, dan sistem yang dibangun
keputusan pembagian beban kerja dosen bertujuan untuk mempermudah
(bkd) berbasis logika fuzzy[1], Jurusan/Program studi dalam menjadwal
permasalahan pada penelitian ini adalah kuliah saja
beban kerja dosen (BKD) terutama d. Sistem pendukung keputusan pemilihan
untuk pembagian beban mengajar pada guru berprestasi menggunakan metode
setiap dosen, tidak didasarkan kepada promethee[4], membahas tentang
kebutuhan dan kewajiban dari dosen pemilihan guru prestasi yang dapat
tersebut. Pembagian beban sering kali membantu untuk mendukung keputusan
masih menumpuk pada dosen yang dalam pemilihan guru prestasi secara
dianggap rajin saja, atau pembagiannya cepat dan akurat dengan cara
dibuat rata-rata tanpa memperhatikan memberikan alternatif pengambilan
jabatan dari dosen tersebut (DT atau keputusan yang baik. Dalam penentuan
DS). Di samping itu pembagian beban rangking calon guru berprestasi, sistem
mengajar, belum memperhatikan latar pendukung keputusan ini menggunakan
belaknag pendidikan dan mata kuliah metode Promethee.
yang diampu sebelumnya. Sering
seorang dosen berganti mata kuliah yang 2.1. Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
diampunya, padahal mata kuliah tersebut
diluar bidang keahlianya, sedangkan Sistem pendukung keputusan adalah
dosen yang memiliki bidang keahlian sebuah sistem informasi berbasis komputer yang
yang sama masih memungkinkan untuk interaktif, fleksibel dan mudah beradaptasi,
mengampu mata kuliah tersebut. didesain secara khusus untuk membantu masalah
Permasalahan-permasalahan tersebut managemen yang bersifat tidak terstruktur untuk
akan menimbulkan pengaruh pada memperbaiki pengambilan keputusan[3]. Secara
proses pembelajaran, seperti beban kerja garis besar DSS dibangun oleh tiga komponen
dosen terlalu banyak (menumpuk), dan besar: 1) Database; 2) Model Base; dan 3)
ada beban dosen yang terlalu sedikit. Software System. Sistem database berisi
Sehingga kualitas pembelajaran juga kumpulan dari semua data bisnis yang dimiliki
tidak berubah sebelum dan setelah perusahaan, baik yang berasal dari transaksi
adanya sertifikasi dosen sehari-hari, maupun data dasar (master file).
Untuk keperluan DSS, diperlukan data yang
b. Sistem pendukung keputusan dosen relevan dengan permasalahan yang hendak
berprestasi yang didalamnya mencakup dipecahkan melalui simulasi. Komponen kedua
proses evaluasi Beban Kerja Dosen adalah Model Base atau suatu model yang
(BKD) dan pemilihan dosen berprestasi merepresentasikan permasalahan ke dalam
format kuantitatif (model matematika sebagai b. Suatu mekanisme pengambilan
contohnya) sebagai dasar simulasi atau keputusan (inference engine), yang
pengambilan keputusan, termasuk di dalamnya memperagakan bagaimana para pakar
tujuan dari permasalahan (obyektif), komponen- mengambil suatu keputusan dengan
komponen terkait, batasan- batasan yang ada menerapkan pengetahuan (knowledge);
(constraints), dan hal-hal terkait lainnya. Kedua c. Proses fuzzifikasi (fuzzification), yang
komponen tersebut untuk selanjutnya disatukan mengubah besaran tegas (crisp) ke
dalam komponen ketiga (software system), besaran fuzzy;
setelah sebelumnya direpresentasikan dalam d. Proses defuzzifikasi (defuzzification),
bentukmodel yang “dimengerti” komputer . yang mengubah besaran fuzzy hasil dari
Contohnya adalah penggunaan teknik RDBMS inference engine, menjadi besaran tegas
(Relational Database Management System), (crisp).
OODBMS (Object Oriented Database e. Pola masukan dihitung maju mulai dari
Management System) untuk memodelkan layar masukan hingga layar keluaran
struktur data. Sedangkan MBMS (Model Base menggunakan fungsi aktivasi yang
Management System) dipergunakan untuk mere- ditentukan.
presentasikan masalah yang ingin dicari
pemecahannya. Entiti lain yang terdapat pada
produk DSS baru adalah DGMS (Dialog 3. Metode
Generation and Management System), yang
merupakan suatu sistem untuk memungkinkan Penyelesaian masalah dalam
terjadinya “dialog” interaktif antara komputer dan menentukan jumlah sks yang akan diberikan
manusia (user) sebagai pengambil keputusan. kepada dosen pengampu mata kuliah pada Stmik
Kaputama dimulai dengan menentukan input,
2.2. Fuzzy Logic yaitu :
A. Hasil penilain angket mahasiswa terhadap
Fuzzy merupakan representasi suatu dosen (Nilai Angket).
pengetahuan yang dikonstruksikan dengan if- B. Ketersediaan waktu mengajar yang
then rules. Karakteristik dari metode ini diberikan dosen (Ketersediaan Waktu).
adalah[6][7][8]: C. Kesesuain BAP dengan SAP semester
a. Pemecahan masalah dilakukan dengan sebelumnya berdasarkan penilaian Program
menjelaskan sistem bukan lewat angka- Studi (Kesesuaian Materi)
angka, melainkan secara linguistik, atau Dan Selanjutnya menentukan output, yaitu
variabel- variabel yang mengandung berupa jumlah sks yang akan diberikan, yaitu :
ketidakpastian/ ketidaktegasan. A. 0 sks
b. Pemakaian IF-FHEN rules untuk B. 4 sks
menjelaskan kaitan antara satu variabel C. 8 sks
dengan yang lain. D. 12 sks
c. Menjelaskan sistem memakai algoritma E. 16 sks
fuzzy Fuzzy merupakan salah satu metode
yang memiliki kelebihan-kelebihan, Berikut ini ditampilkan pada saat implementasi
diantaranya[6][7][8]: menggunakan Matlab Toolbox pada gambar. 3.1
a) Dapat mengekspresikan konsep yang
sulit untuk dirumuskan, seperti misalnya
“suhu ruangan yang nyaman”
b) Pemakaian membership-function
memungkinkan fuzzy untuk melakukan
observasi obyektif terhadap nilai-nilai
yang subyektif. Selanjutnya
membership-function ini dapat
dikombinasikan untuk membuat
pengungkapan konsep yang lebih jelas.
c) Penerapan logika dalam pengambilan
keputusan, memberikan hasil yang lebih
baik.

Secara umum dalam sistem logika fuzzy


terdapat empat buah elemen dasar, yaitu:
a. Basis kaidah (rule base), yang berisi Gambar 3.1. Implementasi menggunakan
aturan- aturan secara linguistik yang Matlab Toolbox
bersumber dari para pakar;
3.1. Membuat himpunan dan input fuzzy Fungsi Keanggotaan :

Ada 4 variabel fuzzy yang akan 1; x ≤ 10


dimodelkan, yaitu : [ ] = (50 − x)/40; 10 ≤ x ≤ 50
 NilaiAnket; terdiri atas 3 himpunan 0; x ≥ 50
fuzzy, yaitu : Kurang, Cukup, dan Baik
 KetepatanWaktu; terdiri atas 3
himpunan fuzzy, yaitu : Kurang, Cukup, 0; x ≤ 30 atau x ≥ 70
dan Baik [ ] = (x − 30)/20; 30 ≤ x ≤ 50
 KesesuaianMateri; terdiri atas 3 (70 − x)/20; 50 ≤ x ≤ 70
himpunan fuzzy, yaitu : Kurang, Cukup,
dan Baik 0; x ≤ 50
 JumlahSKS; terdiri atas 5 himpunan [ ] = (x − 50)/40; 50 ≤ x ≤ 90
fuzzy, yaitu : SangatKurang, 1; x ≥ 90
Kurang,Cukup, Baik dan SangatBaik
3.1.2. Variabel KetepatanWaktu
3.1.1. Variabel NilaiAngket
Untuk mempresentasekan variabel
Untuk mempresentasekan variabel KetepatanWaktu digunakan kurva berbentuk
NilaiAngket digunakan kurva berbentuk bahu ( bahu ( untuk himpunan fuzzy Kurang dan Baik)
untuk himpunan fuzzy Kurang dan Baik) dan dan kurva segitiga ( untuk himpunan fuzzy
kurva segitiga ( untuk himpunan fuzzy Cukup), Cukup), seperti terlihat pada gambar 3.4, dan
seperti terlihat pada gambar 3.2, dan fungsi fungsi keanggotaan KetepatanWaktu Matlab
keanggotaan NilaiAngketMatlab Toolbox terlihat Toolbox terlihat pada gambar 3.5.
pada gambar 3.3.

Kurang Cukup Baik


Kurang Cukup Baik

1 1

0,25
0,25
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 10
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 10
Gambar 3.2. Representase variabel
NilaiAngket
Gambar 3.4. Representase variabel
KetepatanWaktu

Gambar 3.3. Implementasi NilaiAngket


menggunakan Matlab Toolbox
Gambar 3.5. Implementasi KetepatanWaktu
menggunakan Matlab Toolbox
Fungsi Keanggotaan :
Fungsi Keanggotaan :
1; z ≤ 10
1; y ≤ 10 [ ] = (50 − z)/40; 10 ≤ z ≤ 50
[ ] = (50 − y)/40; 10 ≤ y ≤ 50 0; z ≥ 50
0; y ≥ 50
0; z ≤ 30 atau z ≥ 70
0; y ≤ 30 atau y ≥ 70 [ ] = (z − 30)/20; 30 ≤ z ≤ 50
[ ] = (y − 30)/20; 30 ≤ y ≤ 50 (70 − z)/20; 50 ≤ z ≤ 70
(70 − y)/20; 50 ≤ y ≤ 70
0; z ≤ 50
0; y ≤ 50 [ ] = (z − 50)/40; 50 ≤ z ≤ 90
1; z ≥ 90
[ ] = (y − 50)/40; 50 ≤ y ≤ 90
1; y ≥ 90
3.1.4. Variabel JumlahSKS
3.1.3. Variabel KesesuaianMateri
Untuk mempresentasekan variabel
Untuk mempresentasekan variabel JumlahSKS digunakan kurva berbentuk bahu (
KesesuaianMateri digunakan kurva berbentuk untuk himpunan fuzzy SangatKurang dan
bahu ( untuk himpunan fuzzy Kurang dan Baik) SangatBaik) dan kurva segitiga ( untuk himpunan
dan kurva segitiga ( untuk himpunan fuzzy fuzzy Kurang,Cukup, dan Baik), seperti terlihat
Cukup), seperti terlihat pada gambar 3.6, dan pada gambar 3.8, dan fungsi keanggotaan
fungsi keanggotaan KesesuaianMateri Matlab JumlahSKS Matlab Toolbox terlihat pada gambar
Toolbox terlihat pada gambar 3.7. 3.9.

Kurang Cukup Baik


SangatKur Kurang Cukup Baik
SangatBaik
1
1

0,25
0,25

0 0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Gambar 3.8. Representase variabel


Gambar 3.6. Representase variabel JumlahSKS
KesesuaianMateri

Gambar 3.7. Implementasi KesesuaianMateri Gambar 3.9. Implementasi JumlahSKS


menggunakan Matlab Toolbox menggunakan Matlab Toolbox
Fungsi Keanggotaan :

1; ≤ 2
[ ] = (4 − )/2; 2 ≤ ≤4
0; ≥ 4
[ ] =

0; ≤ 3 atau ≥ 7
( − 3)/2; 3 ≤ ≤ 5
(7 − )/2; 5 ≤ ≤ 7

0; ≤ 6 atau ≥ 10
[ ] = ( − 6)/2; 6 ≤ ≤ 8
(10 − )/2; 8 ≤ ≤ 10

0; ≤ 9 atau ≥ 13
[ ] = ( − 9)/2; 9 ≤ ≤ 11 Gambar 3.10. Implementasi Aturan
(13 − )/2; 11 ≤ ≤ 13 menggunakan Matlab Toolbox
0; ≤ 12 Setelah dilakukan pemasukan aturan,
[ ] = ( − 12)/2; 12 ≤ ≤ 14
lalu aplikasi dapat dijalankan, seperti terlihat
1; ≥ 14
pada gambar 3.11.

3.2. Aplikasi Operator Fuzzy

Langkah selanjutnya adalah menentukan


aturan Fuzzy, seperti yang diperlihatkan pada
gambar 3.10. Ada 7 aturan yang digunakan
dengan AND conection, yaitu :
1. If (NilaiAngket is Kurang) and
(KetepatanWaktu is Kurang) and
(KesesuaianMateri is Kurang) then
(JumlahSKS is SanganKurang).
2. If (NilaiAngket is Cukup) and
(KetepatanWaktu is Cukup) and
(KesesuaianMateri is Cukup) then
(JumlahSKS is Cukup).
3. If (NilaiAngket is Baik) and
(KetepatanWaktu is Baik) and
Gambar 3.11. Implementasi Penggunaan
(KesesuaianMateri is Baik) then
aplikasi menggunakan Matlab Toolbox
(JumlahSKS is SangagatBaik).
4. If (NilaiAngket is Kurang) and
(KetepatanWaktu is Cukup) and
(KesesuaianMateri is Kurang) then
4.Kesimpulan
(JumlahSKS is SanganKurang).
5. If (NilaiAngket is Baik) and
Sistem pendukung keputusan pemberian
(KetepatanWaktu is Cukup) and
jumlah sks mengajar ini digunakan sebagai salah
(KesesuaianMateri is Baik) then
satu acuan dalam pengambilan keputusan dalam
(JumlahSKS is SanganBaik).
pemberian jumlah sks yang akan diajarkan oleh
6. If (NilaiAngket is Kurang) and
dosen Stmik Kaputama pada semester berikutnya
(KetepatanWaktu is Cukup) and
berdasarkan input data masing-masing dosen,
(KesesuaianMateri is Baik) then
pada saat implementasi jika diberikan input [30
(JumlahSKS is Cukup).
80 70], maka keputusannya adalah 8 SKS.
7. If (NilaiAngket is Baik) and
(KetepatanWaktu is Cukup) and
Daftar Pustaka
(KesesuaianMateri is Kurang) then
(JumlahSKS is Cukup).
Journal:
Syamsul (2012).Rancang bangun sistem
pendukung keputusan pembagian beban
kerja dosen (bkd) berbasis logika
fuzzy.Jurnal Litek (ISSN: 1693-8097)
Volume 9 Nomor 2, September 2012: hal.
124-132

Angga Permana (2011), Sistem Pendukung


Keputusan Dosen Berprestasi Menggunakan
Metode Promethee,
http://repository.upi.edu/skripsiview.php?no
_skr ipsi=10741 diakses tanggal 1
September 2015.

Yuhilda.(2007). Sistem Pendukung


Pengambilan Keputusan Penjadwalan Kuliah
Berdasarkan Preferensi Kesediaan Waktu
Dosen Untuk Mengajar (Studi kasus pada
STIE SBIYogyakarta). Tesis tidak
dipublikasikan Yogyakarta: Universitas
Gadjah Mada

Ranida Pradita dan Nurul Hidayat


(2013).Sistem pendukung keputusan
pemilihan guru berprestasi menggunakan
metode promethee.JURNAL SAINS DAN
SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-
3520

Syurahbil and Noraziah


Ahmad(2009).Intrusion Preventing System
using Intrusion Detection System Decision
Tree Data Mining. American Journal of
Engineering And Applied Sciences. Vol 2,
No.4, pp.721-725.

Book:

Masafumi Hagiwara(2003).Neuro-Fuzzy-
GA, cetakan ke-9.Sangyotosho.

Takagi, T. and Sugeno, Kang (1985).Fuzzy


identification of systems and its applications
to modeling and control.IEEE Transactions
on Systems, Man and Cybernetics. 15:116-
132

Zadeh, L. A. (1965). Fuzzy sets. Information


and Control, 8:338-353

Turban, E (1995). Decicion Support System


And Expert System, Prentice Hall
International, United State.

Anda mungkin juga menyukai