Anda di halaman 1dari 20

Pokok-Pokok Pengaturan POJK

tentang
KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO
KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY
COVERAGE RATIO) bagi BANK UMUM

Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan


Sosialisasi, Jakarta 17 Desember 2015
#2

AGENDA
Latar Belakang

Tujuan LCR

Ketentuan Umum

Pengaturan LCR

- Formula

- Kewajiban Pemenuhan

- HQLA

- Net Cash Outflow

Timeline Pemenuhan LCR

Pelaporan

Timeline Perhitungan dan Pelaporan LCR

Sanksi

Ketentuan Peralihan
#3

LATAR BELAKANG

 Pengalaman krisis keuangan dan ekonomi yang terjadi di berbagai negara pada
tahun 2008 menunjukkan bahwa meskipun permodalan bank memadai
namun apabila tidak memiliki likuiditas yang cukup untuk menghadapi
shock maka bank dapat menjadi terganggu kelangsungan usahanya.

 Dengan demikian seperti halnya permodalan, dibutuhkan suatu standar


perhitungan risiko likuiditas untuk mengukur level minimum
likuiditas yang harus dipelihara oleh bank dan disesuaikan dengan standar
internasional yang berlaku. Standar Internasional yang menjadi acuan adalah
“Basel III: The Liquidity Coverage Ratio and Liquidity Risk Monitoring Tools”

 Sebagai bagian dari pengaturan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan usaha


perbankan, OJK memandang bahwa perlu melakukan langkah-langkah untuk
menyiapkan implementasi kerangka LCR dengan baik agar sesuai dengan
batas waktu yang telah ditentukan dan berkontribusi positif dalam
perkembangan industri perbankan Indonesia kedepan.
#4

TUJUAN LCR
 Tujuan kerangka LCR:
 Meningkatkan ketahanan likuiditas jangka pendek bank dengan memelihara High
Quality Liquid Asset (HQLA) yang memadai untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya
selama periode 30 hari kedepan dalam kondisi stres.

 Skenario perhitungan LCR merupakan kombinasi dari idiosyncratic maupun market-wide shock
yang akan menyebabkan:
a. Penarikan sebagian simpanan nasabah perorangan (retail deposit);
b. Hilangnya sebagian kapasitas untuk mendapatkan pendanaan yang berasal dari nasabah
korporasi (unsecured wholesale funding);
c. Hilangnya sebagian pendanaan jangka pendek yang dijamin dengan agunan atau
pendanaan dari counterparty tertentu;
d. Peningkatan arus keluar (outflow) akibat penurunan rating bank;
e. Peningkatan volatilitas pasar yang berdampak pada kualitas agunan atau potensi risiko
ke depan untuk produk derivatif sehingga memerlukan haircut agunan yang lebih besar,
tambahan agunan atau kebutuhan likuiditas lainnya;
f. Penarikan komitmen kredit yang tidak terjadwal dan fasilitas likuiditas yang disediakan
bank kepada pihak ketiga; dan
g. Adanya kebutuhan bank untuk melunasi kewajibannya dalam rangka memitigasi risiko
reputasi.

* Idiosyncratic shock : shock yang berpengaruh secara individu


* Market wide shock : shock yang berpengaruh terhadap pasar keuangan secara keseluruhan yang dapat bersifat
domestik maupun internasional
#5

KETENTUAN UMUM
BUKU 4

Bank yang wajib


BUKU 3
memenuhi LCR

BANK ASING

Dalam hal Bank memiliki dan/atau melakukan Pengendalian terhadap Perusahaan Anak,
kewajiban pemenuhan LCR berlaku bagi Bank baik secara individu maupun secara
konsolidasi.

Bank Asing:
a. kantor cabang dari bank yang berkedudukan di luar negeri (KCBA);
b. bank umum berbentuk badan hukum Indonesia yang lebih dari 50% (lima puluh persen)
sahamnya dimiliki oleh warga negara asing dan/atau badan hukum asing baik secara
sendiri atau secara bersama-sama; dan/atau
c. bank yang dimiliki baik secara sendiri atau bersama-sama oleh warga negara asing
dan/atau badan hukum asing kurang dari 50% (lima puluh persen) namun terdapat
pengendalian oleh warga negara asing dan/atau badan hukum asing tersebut.
#6

PENGATURAN LCR- FORMULA


• Liquidity Coverage Ratio (Rasio Kecukupan Likuiditas) atau LCR adalah
perbandingan antara High Quality Liquid Asset (HQLA) dengan estimasi total arus
kas keluar bersih (net cash outflow) selama 30 (tiga puluh) hari kedepan dalam
skenario stres.

HQLA

LCR = > 100%


Total arus kas keluar bersih (net cash outflows)
selama 30 hari kedepan dalam skenario stres

• High Quality Liquid Asset (HQLA) adalah kas dan/atau aset keuangan yang dapat
dengan mudah dikonversi menjadi kas dengan sedikit atau tanpa pengurangan nilai
(haircut) untuk memenuhi kebutuhan likuiditas Bank selama periode 30 (tiga puluh)
hari kedepan dalam skenario stres.

• Net Cash Outflow (Total arus kas keluar bersih) adalah estimasi total arus kas keluar
dikurangi dengan estimasi total arus kas masuk selama 30 (tiga puluh) hari kedepan
dalam skenario stres.
#7

PENGATURAN LCR- KEWAJIBAN PEMENUHAN

 LCR ditetapkan paling rendah 100%.


 OJK berwenang menetapkan LCR yang lebih besar dari kewajiban
pemenuhan LCR dalam hal OJK menilai Bank menghadapi potensi
kerugian yang membutuhkan likuiditas lebih besar.
 Dalam hal kondisi likuiditas Bank berpotensi mengganggu kelangsungan
usaha Bank, Bank dapat menggunakan HQLA yang dimiliki atas
persetujuan OJK sehingga menyebabkan LCR Bank menjadi kurang dari
100%.
#8

PENGATURAN LCR- HQLA


HQLA
LCR =
Net Cash Outflow

HQLA terdiri dari:

Haircut = 0%

HQLA Level 1
(no limit)
Haircut = 15%

HQLA Level 2A max. 40%


Haircut = 25% HQLA
dan 50%
max. 15%
HQLA Level 2B HQLA
#9

PENGATURAN LCR– Net Cash Outflow


HQLA
LCR =
Net Cash Outflow

Cash Cash Estimasi Total Arus Kas Keluar (Cash


Total Arus Kas
outflow inflow Outflow) – Estimasi Total Arus Kas Masuk
Keluar Bersih (Net =
(Cash Inflow) pada skenario stres selama 30
Cash Outflow)
hari kedepan

Cash outflow = Posisi outstanding berbagai tipe kewajiban Bank X Run Off Rate

Cash inflow = Posisi outstanding berbagai tipe tagihan kontraktual Bank X Inflow Rate

Nilai arus kas masuk (Cash Inflow) yang dapat diperhitungkan dalam LCR paling tinggi
sebesar 75% (tujuh puluh lima persen) dari total arus kas keluar (Cash Outflow)

* Run off rate = rate prediksi penarikan kewajiban Bank berdasarkan skenario tertentu.
* Inflow Rate = rate prediksi penerimaan tagihan Bank berdasarkan skenario tertentu.
#10
TIME LINE PEMENUHAN LCR

Kewajiban pemenuhan LCR dipenuhi secara bertahap sebagai berikut:

Tahap
70% 80% 90% 100%
pemenuhan LCR
BUKU 4 dan KCBA 31 Desember 31 Desember
2015 2016
31 Desember 31 Desember
BUKU 3 dan Bank 30 Juni 2016 30 Juni 2017 2017 2018
Asing selain KCBA
11
PELAPORAN

Pelaporan LCR
LCR Harian

LCR Bulanan

LCR Triwulanan
#12

PELAPORAN

• disusun baik secara individu maupun konsolidasi dengan


perusahaan anak.
LCR
• disampaikan secara online yang akan diatur lebih lanjut
Harian
dalam SE OJK.
• dalam hal belum terdapat sistem pelaporan secara online,
pada kondisi tertentu, OJK dapat meminta Bank
menyampaikan laporan harian.
#13

PELAPORAN

• disusun baik secara individu maupun konsolidasi dengan


perusahaan anak.
LCR • laporan disampaikan secara online melalui sistem pelaporan
bulanan OJK.
• dalam hal sistem pelaporan secara online belum tersedia,
laporan wajib disampaikan secara offline kepada OJK.
• disampaikan paling lambat:
a. 15 hari setelah akhir bulan laporan untuk laporan LCR
bulanan individual;
b. 30 hari setelah akhir bulan laporan untuk laporan LCR
bulanan konsolidasi
#14

PELAPORAN

• disusun baik secara individu maupun konsolidasi dengan perusahaan anak.


• diumumkan melalui:
- situs web bank untuk posisi Maret, Juni, September dan Desember bagi
perhitungan dan nilai LCR triwulanan baik individu maupun konsolidasi;
- surat kabar harian cetak berbahasa indonesia bersamaan dengan laporan
LCR publikasi triwulanan untuk nilai LCR triwulanan baik individu maupun
triwulanan konsolidasi.
• kewajiban publikasi perhitungan dan nilai LCR melalui situs web paling lambat :
a. tanggal 15 bulan kedua setelah berakhirnya bulan laporan, untuk laporan
posisi akhir bulan Maret, Juni, dan September;
b. akhir bulan Maret tahun berikutnya setelah berakhirnya bulan laporan,
untuk laporan posisi akhir bulan Desember
• tata cara, format, dan jangka waktu publikasi nilai LCR triwulanan melalui
surat kabar dilakukan sesuai tata cara, format, dan jangka waktu ketentuan
mengenai transparansi dan publikasi laporan bank.
#15

PELAPORAN

Kewajiban penyampaian Laporan LCR pertama kali:

Pelaporan LCR Harian Bulanan Triwulanan

BUKU 4 & KCBA Januari 2016 Maret 2016

Diatur lebih lanjut


dalam SE OJK
BUKU 3 & Bank Juli 2016 September 2016
Asing selain KCBA
TIME LINE PERHITUNGAN DAN #16

PELAPORAN LCR

BUKU 4 dan KCBA

31 Desember 31 Maret 2016 30 April 2017 30 Juni 2017 31 Maret 2019


2015

• Bank mulai • Bank mulai • Laporan LCR • Laporan LCR • Laporan LCR
diwajibkan menyampai bulanan triwulanan triwulanan
menyampaikan kan dan disusun disusun disampaikan
laporan LCR mengumum berdasarkan berdasarkan melalui situs
bulanan dalam kan laporan rata-rata rata-rata web bank
bentuk hard copy LCR harian harian dan media
berdasarkan posisi triwulanan pertama kali pertama kali massa
akhir bulan. berdasarkan untuk posisi untuk posisi nasional
rata-rata 30 April 2017 30 Juni 2017
posisi akhir (Bank (Bank
bulan menghitung menghitung
rata-rata rata-rata
• Laporan harian mulai harian mulai
diumumkan 1 April 2017) 1 April 2017)
melalui situs
web bank
TIME LINE PERHITUNGAN DAN #17

PELAPORAN LCR

BUKU 3 dan Bank Asing Non KCBA

30 Juni 2016 30 September 31 Oktober 31 Desember 31 Maret 2019


2016 2017 2017

• Bank mulai • Bank mulai • Laporan LCR • Laporan LCR • Laporan LCR
diwajibkan menyampaik triwulanan triwulanan triwulanan
menyampaikan an dan disusun disusun disampaikan
laporan LCR mengumumk berdasarkan berdasarkan melalui situs
bulanan dalam an laporan rata-rata rata-rata web bank
bentuk hard LCR harian harian dan media
copy triwulanan pertama kali pertama kali massa
berdasarkan berdasarkan untuk posisi untuk posisi nasional
posisi akhir rata-rata 31 Oktober 31 Desember
bulan posisi akhir 2017 (Bank 2017 (Bank
bulan menghitung menghitung
rata-rata rata-rata
• Laporan harian mulai harian mulai
diumumkan 1 Oktober 1 Oktober
melalui situs 2017) 2017)
web bank
#18

SANKSI

Sanksi:

Sanksi Administratif:
Sanksi Kewajiban
a. teguran tertulis; Dalam hal Bank
Membayar
b. larangan transfer laba bagi tidak mengumumkan
kantor cabang dari bank yang perhitungan dan/atau
berkedudukan di luar negeri; nilai LCR secara
Dalam hal Bank
c. penundaan pembagian dividen triwulanan melalui
terlambat
atas seluruh kepemilikan saham situs web.
menyampaikan Laporan
dari pemegang saham yang
Bulanan LCR dan
melakukan setoran modal;
laporan LCR triwulanan
d. pembekuan kegiatan usaha
pada surat kabar, Bank
tertentu;
dikenakan sanksi Dalam hal Bank
e. larangan pembukaan jaringan
kewajiban membayar tidak memenuhi POJK
kantor;
sebesar Rp1.000.000,00 LCR
f. penurunan tingkat kesehatan
per hari kerja
bank; dan/atau
keterlambatan dengan
g. pencantuman pengurus dan/atau
maksimum
pemegang saham Bank dalam
Rp50.000.000,00.
daftar orang yang dilarang
menjadi pemegang saham dan
pengurus Bank.
#19

KETENTUAN PERALIHAN

 Bank yang termasuk dalam BUKU 1 dan BUKU 2 yang pada awalnya tidak
diwajibkan memenuhi ketentuan LCR dan kemudian menjadi Bank yang
termasuk dalam cakupan bank yang wajib memenuhi LCR (BUKU 4, BUKU 3,
dan Bank Asing) maka:
a. Laporan Perhitungan LCR bulanan dilakukan pertama kali pada akhir bulan
ketiga sejak dinyatakan sebagai Bank yang termasuk dalam cakupan;
b. Perhitungan LCR triwulanan dilakukan pertama kali pada periode
triwulanan berikutnya setelah menyampaikan laporan bulanan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a.

 BUKU 3, BUKU 4, dan Bank Asing yang berubah status menjadi BUKU 1, BUKU 2
dan Bank non Asing tetap wajib memenuhi ketentuan LCR.
Terimakasih

Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan

Anda mungkin juga menyukai