Kelompok 2:
1.) Diyah Ayu Maharani P. (1918154011188)
2.) Dominika Rosalia Ina (1918154011189)
3.) Enjhelita Adelaida (1918154011190)
4.) Filina Imandari (1918154011191)
5.) Fransiska Nona Yeli (1918154011192)
6.) Galuh Ajeng Retno Palupi (1918154011193)
PENDAHULUAN
Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam
semua sistem materi yang ada,seperti hukum kekekalan energi .Fisika juga sering
disebut sebagai “Ilmu yang paling mendasar”karna setiap ilmu alam lainnya
mempelajari jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum fisika.
Fisika kesehatan merupakan cabang dari ilmu kedokteran dan merupakan salah satu
bidang dalam biofisika.Ada 2 (dua) bidang yang termasuk dalam fisika kedokteran
yaitu:bidang kedokteran dan bidang fisika.Karenanya fisika kesehatan berperan dalam
2 hal:
1. Menggunakan ilmu fisika dalam membantu menentukan fungsi tubuh dari segi
kesehatandan penyakit yang dikenal dengan faal fisika/fisiologi fisika.
a. Fisika kesehatan
b. Kedokteran enginering
Ilmu fisika kesehatan untuk kebidanan merupakan terapan dari fisika kesehatan terutama
dalam bidang:
Ilmu fisika kesehatan sering juga disebut dengan medical physics adalah ilmu
penggabungan dua bidang kajian yang sangat luas yaitu: ilmu fisika dan ilmu kesehatan
serta keterkaitannya. Pertama, penerapan fungsi ilmu fisika pada tubuh manusia dan
penerapannya untuk mengatasi penyakit yang dialami oleh tubuh atau sering disebut
physics of physiology. Kedua penerapan ilmu fisika pada kegiatan teknik pemeriksaan
medis yang melibatkan tentang seluruh pemahaman konsep dasar dan cara kerja setiap
peralatan kedokteran yang digunakan untuk mendiagnosa para pasien.
1.2 Tujuan :
1.1.4 Untuk mengetahui pengaplikasian fisika dalam praktek kebidanan.
1.1.5 Untuk mengetahui alat-alat kesehatan kebidanan yang berhubungan dengan
ilmu fisika.
1.1.6 Untuk memberikan manfaat tentang begitu pentingnya peralatan fisika dalam
dunia kesehatan.
1.3 Manfaat:
Membantu dalam mengetahui peranan dari ilmu fisika di bidang kesehatan khususnya
dalam bidang kebidanan sehingga diharapkan kedepannya bisa menjadi sebuah
referensi bagi siapa saja yang membaca serta dapat memberikan inspirasi untuk dapat
menciptakan suatu alat baru guna peningkatan peralatn kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), pengaturan cairan tubuh, dan ekskresi adalah
elemen – elemen dari homeostatis.
2.) Biomekanika
Biomekanika adalah disiplin sumber ilmu yang mengintegrasikan faktor – faktor yang
mempengaruhi gerakan manusia yang diambil dari pengetahuan dasar seperti fisika,
matematika, kimia, fisiologi, anatomi dan konsep rekayasa untuk menganalisa gaya
yang terjadi pada tubuh. NIOSH (National For Occupational Safety and Health)
adalah suatu lembaga yang menangani masalah kesehatan dan keselamatan kerja di
Amerika, telah melakukan analisis terhadap faktor – faktor yang berpengaruh
terhadap biomekanika yaitu :
Tekanan Darah, adalah gaya yang diberikan oleh sirkulasi darah pada
dinding pembuluh darah dan merupakan salah satu tanda – tanda vital.
Pada setiap detak jantung tekanan darah bervariasi antara sistolik
(maksimum) dan diastolik (minimum) tekanan. Tekanan darah terjadi
karena pompaan pada jantung dan resistensi pembuluh darah,
berkurang sehingga darah beredar melalui arteri.
Tekanan didalam kandung kemih, peningkatan tekanan didalam
kandung kemih akibat adanya akumulasi (pertambahan terus menerus)
volume urine.
Tekanan pada sistem pencernaan, makanan masuk melalui mulut
menuju usus dan keluar kembali melalui anus. Pada usus terdapat
beberapa bagian usus antara usus halus, usus besar dan duabelas jari
(duodenm). Katub didalam usus berperan untuk meratakan penyaluran
atau pengaliran makanan didalamnya.
Tekanan pada Mata, cairan bening didalam bola mata yang terdapat
antara permukaan mata dan retina memiliki tekanan tertentu sehingga
dapat menjaga bola mata pada bentuk dan ukuran yang tetap. Apabila
pengaliran cairan pada mata mengalami penyumbatan menyebabkan
sirkulasi tidak berjalan sewajarnya mata akan mengakibatkan tekanan
didalam mata menjadi meningkat. Peningkatan tekanan ini dapat
membatasi suplai darah ke retina sehingga mempengaruhi kejelasan
penglihatan.
Tekanan didalam tengkorak, ruang disekitar otak memiliki cairan otak
yang disebut dengan cerebrospinal. Apabila terjadi tekanan didalam
otak akan meningkatkan tekanan internal tengkorak yang
menyebabkan terjadinya pembesaran tengkorak.
4.) Thermodinamika
Energi panas yang hilang atau masuk ke dalam tubuh melalui kulit ada 4 cara:
6.)Thermografi
Gaya vertikal dan kegunaan klinik adalah gaya bekerja pada suatu benda/tubuh
manusia. Contohnya apabila seseorang berdiri diatas benda maka orang tersebut
memberi gaya diatas benda tersebut sedangkan benda tersebut memberi reaksi gaya
yang besarnya sama dengan gaya yang diberikan orang tersebut.
Gaya yang bekerja pada suatu tubuh membentuk sudut dengan garis horizontal atau
garis vertikal pada gaya yang membentuk sudut yang perlu diperhatikan adalah
penguraian vektor – vektornya yang merupakan proses kebalikan dari perpaduan
vektor. Sebuah vektor dapat diuraikan menjadi komponen – komponen yang bertitik
tangkap sama dan terletak pada satu bidang. Penguraian gaya tersebut dapat
dimanfaatkan untuk penggunaan klinik atau pengobatan terutama bila terjadi cedera
pada tulang dengan menganalisa gaya berdasarkan konsep vektor utnuk mendapatkan
beban sebagai pemberatnya. Contohnya jika seseorang mengalami cedera pada leher
atau otot kakinya, maka dapat dilakukan pengobatan dengan menggunakan traksi
leher dan traksi otot.
Gelombang arus listrik berkaitan erat dengan dengan penggunaan arus listrik untuk
merangsang syaraf motoris atau syaraf sensoris. Macam – macam Gelombang arus
listrik :
e. Faradik
1. Definisi USG
2. Kegunaan USG
Kardiologi
Endokrinologi
Gastroenterologi
Ginekologi;
Obstetrik;
Ophthalmologi;
Urologi
Intravascular ultrasound
Contrast enhanced ultrasound
Vacum regulator
Suction contrrollers
Slym zuiger
Alat hisap
2. Komponen alat
Motor
Botol penampung cairan
Selang
Suction regulator
Manometer
Over Flow Protection / Pelampung (pengaman cairan lebih)
Foot switch
3. Prinsip Kerja
Motor suction adalah sebuah motor listrik, biasanya hanya bekerja pada satu
tegangan, yaitu tegangan 110 V atau 220 V, Rpm 145, 50/60 Hz, maka ketika
pemilihan motor dilakukan itu harus sesuai dengan besarnya tegangan yang
ada yang didalam rangkaiannya dapat kita temukan sebuah capasitor yang
memiliki fungsi sebagai starting capasitor. Penghisap pada bagian ini ada 2
jenis, yaitu:
Jenis Centrifugal Rotary yaitu penghisap terdiri dari: beberapa kipas
(pisau) yang berada dalam rumah penghisap dan dihubungkan dengan
motor (bagian yang berputar pada elektromotor). Pada rumah
penghisap bagiaan luar terdapat dua katup (lubang hisap dan lubang
tiup) serta lubang pembuangan oli. Oli merupakan pelumas dan
pendingin pafa bagian kipas. Manometer yaitu alar yang digunakan
untuk mengetahui samapai seberapa kuat penghisap bekerja. Skala 0-
800 mmHg
Jenis membran terdiri dari: Stang kedudukan, karet membran
kedudukan katup, katup hisap dan katup tekan, tutup/rumah penghisap
yang mempunyai katup/lubang hisap dan lubang tekan.
Kekuatan daya hisapnya dikontrol dengan menggunakan regulator, ini
biasanya diatur saat ssuction kita pakai untuk kondisi hisapan yang berbedaa-
beda, ketika cairan terlalu kental maka regulator kita atur dengan kemampuan
hisap yang lebih besar sedang untuk kondisi cairan yang lebih encer maka
sebaliknya. Botol vacum, fungsi dari botol vacum adalah untuk memberikan
kevakuman udara pada saat digunakan. Pada alat ada yang dapat berfungsi
hanya dengan satu buah botol, tetapi akan lebih baik jika menggunakan dua
botol, padaa botol akan dilengkapi dengan tutup botol dan disan terdapat dua
lubang. Selain itu asesoris lain yang digunakan adalah suction / slang untuk
vacum yang besarnya disesuaikan dengan lubang proft daan panjangnya
disesuaaikan antara jarak penghisap daan botol.
Suction pump banyak digunakan pada kegiatan operasi di ruang bedah, yaitu
untuk menghisap darah yang keluar dari pasien, sedangkan diruang perawatan
untuk menghisap lendir dalam mulut dan tenggorokan. Hal yang perlu
diperhatikan:
Tegangan
Daya hisap maksimum
Pembacaan meter
Botol penampung
Over Flow Protection
Seal penutup botol
Lakukan pemeliharaan sesuai jadwal
C. RONTGEN
1. Sejarah Sinar – X
Wilhelm Conrad Röntgen (27 Maret 1845 – 10 Februari 1923) ialah fisikawan
Jerman yang merupakan penerima pertama Penghargaan Nobel dalam Fisika,
pada tahun 1901, untuk penemuannya pada sinar-X, yang menandai
dimulainya zaman fisika modern dan merevolusi kedokteran diagnostik.
Rontgen belajar di ETH Zurich dan kemudian menjadi guru besar fisika di
Universitas Strasbourg (1876-79), Giessen (1879-88), Wurzburg (1888-1900),
dan Munich (1900-20). Penelitiannya juga termasuk karya pada elastisitas,
gerak pipa rambut pada fluida, panas gas tertentu, konduksi panas pada kristal,
penyerapan panas oleh gas, dan piezoelektrisitas.
Pada tahun 1895, saat mengadakan percobaan dengan aliran arus listrik dalam
tabung gelas yang dikosongkan sebagian (tabung sinar katode), Rontgen
mengamati bahwa potongan barium platinosianida yang berdekatan
melepaskan sinar saat tabung itu dioperasikan. Ia merumuskan teori bahwa
saat sinar katode (elektron) menembus dinding gelas tabung, beberapa radiasi
yang tak diketahui terbentuk yang melintasi ruangan, menembus bahan kimia,
dan menyebabkan fluoresensi. Pengamatan lebih lanjut mengungkapkan
bahwa kertas, kayu, dan aluminum, di antara bahan lain, transparan pada
bentuk baru radiasi ini.
Ia menemukan bahwa itu mempengaruhi plat fotografi, dan, sejak tidak secara
nyata menunjukkan beberapa sifat cahaya, seperti refleksi atau refraksi, secara
salah ia berpikir bahwa sinar itu tak berhubungan pada cahaya. Dalam
pandangan pada sifat tak pasti itu, ia menyebut fenomena radiasi X, walau
juga dikenal sebagai radiasi Rontgen. Ia mengambil fotografi sinar-X pertama,
dari bagian dalam obyek logam dan tulang tangan istrinya.
2. Definisi Sinar X
Sinar-X atau sinar Röntgen adalah salah satu bentuk dari radiasi
elektromagnetik dengan panjang gelombang berkisar antara 10 nanometer ke
100 pikometer (mirip dengan frekuensi dalam jangka 30 PHz to 60 EHz).
Sinar-X umumnya digunakan dalam diagnosis gambar medis dan Kristalografi
sinar-X. Sinar-X adalah bentuk dari radiasi ion dan dapat berbahaya. Sinar-X
merupakan suatu gelombang elektromagnetik yang dihasilkan dari suatu
tabung rontgen.
3. Kegunaan Sinar-X
Dalam ilmu kedokteran, sinar x dapat digunakan untuk melihat kondisi
tulang, gigi serta organ tubuh yang lain tanpa melakukun pembedahan
langsung pada tubuh pasien. Biasanya, masyarakat awam menyebutnya
dengan sebutan ‘’FOTO RONTGEN’’. Selain bermanfaat, sinar x mempunyai
efek/dampak yang sangat berbahaya bagi tubuh kita yaitu apabila di gunakan
secara berlebihan maka akan dapat menimbulkan penyakit yang berbahaya,
misalnya kanker. Oleh sebab itu para dokter tidak menganjurkan terlalu sering
memakai ‘’FOTO RONTGEN’’ secara berlebihan.
D. Elektrocardiografi (ECG)
1. Definisi EKG
2. Kegunaan EKG
Aritmia.
Fungsi alat pacu jantung.
Gangguan konduksi interventrikuler.
Pembesaran ruangan-ruangan jantung.
Iskemik miokard.
Penyakit perikard.
Gangguan elektrolit.
Pada dasarnya prinsip kerja alat EKG merupakan suatu penguat (amplifier)
yang berfungsi untuk memperkuat potensial listrik jantung dengan satuan mili
Volt sehingga dapat tergambar pada monitor atau terekam pada kertas grafik.
E. DOPPLER
1. Definisi Doppler
2. Efek Doppler
F. EKSTRAKSI VAKUM
G. CTG
Alat kardiotokografi (CTG) atau juga disebut Fetal Monitor adalah alat yang
digunakan untuk memeriksa kondisi kesejahteraan janin. Pemeriksaan
umumnya dilakukan pada usia 7 – 9 bulan dan pada saat persalinan.
Pemeriksaan CTG diperoleh informasi berupa signal irama denyut jantung
janin (DJJ), gerakan janin dan kontraksi rahim. Pada saat bersalin kondisi
janin dikatakan normal apabila denyut jantung janin dalam keadaan reaktif,
gerakan janin aktif dan dibarengi dengan kontraksi rahim yang kuat.
B. PERAWATAN PERALATAN
Peralatan kesehatan pada hakekatnya dibagi dalam empat kategori (elektronika,
logam ,gelas dan karet), maka perawatan peralatan dibagi menjadi 4 bagian pula
1. PERAWATAN ALAT-ALAT ELEKTRONIKA
Perawatan elektronika sangat peka terhadap goncangan sehingga perlu dihindari
darigoncangan .hindari peralatan dari medan magnet yang kuat agar sensisivitas
meter tidak berubahalat-alat elektronika tidak tahan pada suhu di atas 250C
sehingga pada waktu penggunaan suhuruangan sebaiknya berkisar antara 180C-
250C rata-rata pada temperature 21)C Untuk menghindari suhu terlalu tinggi, pada
alat perlu tempat di beri kipas angin di sekitarpower supply/sumber daya alat
tersebut.Debu dapat pula mempengaruhi kerjanya alat, sehingga setiap saat
ruangan dibersihkandengan menggunakan alat penyedot debu (vacuum
cleaner).Pengetahuan dan ketrampilan penggunaan peralatan memegang peranan
penting dalamperawatan peralatan agar peralatan berjalan dengan baik dan
kerusakan dapat dihindari sejauhmungkin. Pengetahuan dan ketrampilan ini
meliputi :
a. Sasaran pengukuran telah dipahami terlebih dahulu
b. Persiapan metode, waktu dan program pengukuran
c. Kondisi peralatan baik atau tidak
2. PERAWATAN ALAT DARI BAHAN BAKU LOGAM
Alat-alat yang terbuat dari logam misalnya besi ,tembaga maupun aluminium
sering terjadikaratan . untuk menghindari terjadinya hal demikian maka alat-alat
tersebut harus disimpan padatempat yang mempunyai temperature tinggi
( 370C)dan lingkungan yang kering kalau perlumemakai bahan silicon sebagai
penyerapuap air .Sebelum disimpan alat tersebut harus bebas dari kotoran debu
maupun air yang melekat,kemudian diolesi dengan minyak olie, minyak rem atau
paraffin cair.
Pelaksanaa sterilisasi
1. Sterilisasi dengan cara rebus
Mensterikan peralatan dengan cara merebus didalam air sampai
mendidih(1000C) dan ditunggu antara 15 sampai 20 menit. Misalnya peralatan
dari logam,kaca dan karet.
2. Sterilisasi dengan cara stoom
Mensterikan peralatan dengan uap panas didalam autoclave dengan waktu,
suhudan tekanan tertentu. Misalnya alat tenun, obat-obatan dan lain-lain.
3. Sterilisasi dengan cara panas kering
Mensterikan peralatan dengan oven dengan uap panas tinggi. Misalnya
peralatanlogam yang tajam, peralatan dari kaca dan obat tertentu.
4. Sterilisasi dengan cara menggunakan bahan kimia
Mensterikan peralatan dengan menggunakan bahan kimia seperti
alkohol,sublimat, uap formalin, khususnya untuk peralatan yang cepat rusak bila
kenepanas. Misalnya sarung tangan, kateter, dan lain-lain.
Perhatian :
1. Sterilisator harus dalam keadaan siap pakai.
2. Peralatan harus bersih dan masigh berfungsi.
3. Peralat yang dibungkus harus diberi label yang dengan jelas mencantumkan :
nama, jenisperalatan, tanggal dan jam disterilkan.
4. Menyusun peralatan didalam sterilisator harus sedemikian rupa, sehingga
seluruh bagiandapat disterilkan.
5. Waktu yang diperlukan untuk mensterilkan setiap jenis peralatan harus tepat
(dihitungsejak peralatan disterilkan).
6. Dilarang memasukkan atau menambahkan peralatan lain kedalam sterilisator,
sebelumwaktu untuk mensterilkan selesai.
7. Memindahkan peralatan yang sudah steril ketempatnya harus dengan korentang
steril.
8. Untuk mendinginkan peralatan steril dilarang membuka bungkus maupun
tutupnya.
9. Bila peralatan yang baru disterilkan terbuka, peralatan tersebut harus disterilkan
kembali.
Dekontaminasi
Dekontaminasi yaitu membuang semua material yang tampak (debu, kotoran)
padabenda, lingkungan, permukaan kulit dengan menggunakan sabun, air dan gesekan.
Tujuan prosedur dekontaminasi adalah untuk:
1. Mencegah penyebaran infeksi melalui peralatan pasien atau permukaan
lingkungan
2. Untuk membuang kotoran yang tampak.
3. Untuk membuang kotoran yang tidak terlihat (Mikroorganisme).
4. Untuk menyiapkan semua permukaan untuk kontak langsung dengan alat
pensteril atau desinfektan..
5. Untuk melindungi personal dan pasien.
Pelaksanaan :
1. Peralatan yang sudah dipergunakan, dibilas air (sebaiknya dibawah air
mengalir) untukmenghilangkan kotoran yang melekat, kemudian direndam
didalam larutan desinfektansekurang-kurangnya dua jam. Khusus peralatan
yang telah dipergunakan pada pasienberpenyakit menular, harus direndam
sekurang-kurangnya 24 jam.
2. Peralatan disabuni satuper satu, kemudian dibilas. Selanjutnya disterilkan
dengan caramerebus didalam sterilisator yang telah diisi air secukupnya,
dimasak sampai mendidih.Setelah air mendidih sekurang=-kurangnya 15
menit baru diangkat.
3. Peralatan yang telah disterilkan, diangkat atau dipindahkan dengan korentang
sterilketempat penyiumpanan yang steril.
4. Setelah selesai, peralatan dibersihkan, di\bereskan dan dikembalikan ketempat
semula.
Perhatian :
Khusus peralatan logam yang tajam (misalnya pisau, gunting, jarum dll) harus
dibungkusdulu dengan kain kasa, kemudian barulah dimasukkan kedalam sterilisator,
setelah air mendidihdan ditungguantara tiga sampai lima menit baru diangkat.
Pemeliharaan Peralatan dari Gelas
Jenis peralatan misalnya :
1. Kateter.
2. Pengisap lendir bayi
3. Spuit.
4.
Persiapan :
1. Peralatan yang akan dibersihkan.
2. Tempat pencucian dengan air yang mengalir ataubaskom berisi air bersih.
3. Sabun cuci
4. Sikat halus.
5. Bengkok (nierbekken).
6. Lap kering.
7. Larutan desinfektan.
8. Kais kasa.
9. Sterilisator dalam keadaan siap pakai.
10. Lidi kapas
Pelaksanaan :
Sama dengan pelaksanaan pemeliharaan peralatan dai ligam. Tapi khusus
spuit,pengisapnya dikeluarkan dan jarumnya dilepas, kemudian masing-masing alat
dibungkus dengankain kasa, dan setelah itu baru dimasukkan kedalam sterilisator yang
sudah berisi air dandiltakkan berdampingan.
Pemeliharaan Peralatan Dari Karet.
Jenis peralatan misalnya :
1. kateter.
2. Pipa penduga lambung atau maagslang.
3. Drain.
Persiapan :
1. Peralatan yang akan dibersihkan.
2. Tempat pencucian dengan air yang mengalir atau baskom.
3. Sabun cuci.
4. Bengkok (nierbekken).
5. Spuit.
6. Kapas bersih dan tempatnya.
7. Larutan desinfektan.
8. Sterilisator dalam keadaan siap pakai.
Pelaksanaan :
1. peralatan dibersihkan dan jika ada bekas-bekas plastic dihilangkan dengan
kapas bersih.
2. Bagian didalamnya dibersihkan dengan menyemprotkan air dari spuit atau air
mengalirsambil dipijit-pijit sampai bersih.
3. Setelah bersih, peralatan kemudian direndam didalam larutan desinfektan
sekurang-kurangnya dua jam, selanjutnya disabuni dan dibilas.
4. Setelah air didalam sterilisator mendidih, peralatan dimasukkan dan dibiarkan
antara limasamapai sepuluh menit, baru diangkat dengan korentang steril.
Setelah itu peralatandisimpan ditempat yang steril.
5. Setelah selesai, peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke tempat
semula.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fisika merupakan sebuah ilmu tentang alam yang memiliki makna yang luas.Fisika
mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan
waktu.Parafisikawan atau ahli fisika mempelajari perilaku dan sifat materi dalam
bidang yang saat beragam mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala
materi (materi fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu
kesatuan komsos.
Fisika kesehatan merupakan cabang dari ilmu kedokteran dan merupakan salah satu
bidang dalam biofisika.Ada 2 (dua) bidang yang termasuk dalam fisika kedokteran
yaitu:bidang kedokteran dan bidang fisika.Karenanya fisika kesehatan berperan dalam
2 hal:
1. Menggunakan ilmu fisika dalam membantu menentukan fungsi tubuh dari segi
kesehatandan penyakit yang dikenal dengan faal fisika/fisiologi fisika.
2. Menggunakan fisika dalam berbagai bentuk praktek kedokteran yang meliputi
pengetahuan tentang berbagai alat atau benda seperti:laser,radiasi dan lainnya.
Ilmu fisika kesehatan untuk kebidanan merupakan terapan dari fisika kesehatan terutama
dalam bidang:
1. Gaya pada tubuh dan didalam tubuh (mekanik/gaya)
2. Energi yang berubah karena pengaliran panas dan usaha yang dilakukan
(panas/termodinamika)
3. Gelombang arus listrik yang berkaitan erat dengan penggunaan arus untuk
merangsang syaraf sensoris dan alat-alat.
4. Ultrasonik dalam bidang kesehatan untuk diagnosdig (dalam kebidanan) dan
pengobatan misalnuya, kanker dan lain-lain (bunyi/ultrasonik)
5. Tekanan pada zat cair meliputi Hidrodinamika dan Fluida.
Alat kesehatan yang berhubungan dengan ilmu fisika : USG, Suction
pump,Rontgen, Elektrocardiografi , Doppler, Ekstrasi Vakum, CTG.
B. Saran
Berdasarkan makalah yang kami susun ini , Kami mengharapkan pembaca
memahami secara jelas mengenai pengaplikasian ilmu fisika dalam praktek
kebidanan. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya. Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kami mohon kritik dan saran dari pembaca agar
kedepannya makalah ini dapat menjadi referensi bagi penulis berikutnya.