Anda di halaman 1dari 22

FISIKA DASAR DALAM KEBIDANAN DAN CONTOH PENERAPANNYA

Kelompok 2:
1.) Diyah Ayu Maharani P. (1918154011188)
2.) Dominika Rosalia Ina (1918154011189)
3.) Enjhelita Adelaida (1918154011190)
4.) Filina Imandari (1918154011191)
5.) Fransiska Nona Yeli (1918154011192)
6.) Galuh Ajeng Retno Palupi (1918154011193)

Stikes Widyagama Husada Malang


23 April 2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fisika merupakan sebuah ilmu tentang alam yang memiliki makna yang luas.Fisika
mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan
waktu.Parafisikawan atau ahli fisika mempelajari perilaku dan sifat materi dalam
bidang yang saat beragam mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala
materi (materi fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu
kesatuan komsos.

Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam
semua sistem materi yang ada,seperti hukum kekekalan energi .Fisika juga sering
disebut sebagai “Ilmu yang paling mendasar”karna setiap ilmu alam lainnya
mempelajari jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum fisika.

Fisika kesehatan merupakan cabang dari ilmu kedokteran dan merupakan salah satu
bidang dalam biofisika.Ada 2 (dua) bidang yang termasuk dalam fisika kedokteran
yaitu:bidang kedokteran dan bidang fisika.Karenanya fisika kesehatan berperan dalam
2 hal:

1. Menggunakan ilmu fisika dalam membantu menentukan fungsi tubuh dari segi
kesehatandan penyakit yang dikenal dengan faal fisika/fisiologi fisika.

2. Menggunakan fisika dalam berbagai bentuk praktek kedokteran yang meliputi


pengetahuan tentang berbagai alat atau benda seperti:laser,radiasi dan lainnya.

Fisika kedokteran dibagi dalam beberapa sub divisi yaitu:

a. Fisika kesehatan
b. Kedokteran enginering

Ilmu fisika kesehatan untuk kebidanan merupakan terapan dari fisika kesehatan terutama
dalam bidang:

1. Gaya pada tubuh dan didalam tubuh (mekanik/gaya)


2. Energi yang berubah karena pengaliran panas dan usaha yang dilakukan
(panas/termodinamika)
3. Gelombang arus listrik yang berkaitan erat dengan penggunaan arus untuk
merangsang syaraf sensoris dan alat-alat.
4. Ultrasonik dalam bidang kesehatan untuk diagnosdig (dalam kebidanan) dan
pengobatan misalnuya, kanker dan lain-lain (bunyi/ultrasonik)
5. Tekanan pada zat cair meliputi Hidrodinamika dan Fluida.

Ilmu fisika kesehatan sering juga disebut dengan medical physics adalah ilmu
penggabungan dua bidang kajian yang sangat luas yaitu: ilmu fisika dan ilmu kesehatan
serta keterkaitannya. Pertama, penerapan fungsi ilmu fisika pada tubuh manusia dan
penerapannya untuk mengatasi penyakit yang dialami oleh tubuh atau sering disebut
physics of physiology. Kedua penerapan ilmu fisika pada kegiatan teknik pemeriksaan
medis yang melibatkan tentang seluruh pemahaman konsep dasar dan cara kerja setiap
peralatan kedokteran yang digunakan untuk mendiagnosa para pasien.

1.1 Rumusan Masalah :


1.1.1 Bagaimana aplikasi fisika dalam praktek kebidanan?
1.1.2 Apa saja alat kesehatan kebidanan yang berhubungan dengan ilmu fisika?
1.1.3 Bagaimana prinsip fisika dalam pemeliharaan alat kebidanan?

1.2 Tujuan :
1.1.4 Untuk mengetahui pengaplikasian fisika dalam praktek kebidanan.
1.1.5 Untuk mengetahui alat-alat kesehatan kebidanan yang berhubungan dengan
ilmu fisika.
1.1.6 Untuk memberikan manfaat tentang begitu pentingnya peralatan fisika dalam
dunia kesehatan.

1.3 Manfaat:
Membantu dalam mengetahui peranan dari ilmu fisika di bidang kesehatan khususnya
dalam bidang kebidanan sehingga diharapkan kedepannya bisa menjadi sebuah
referensi bagi siapa saja yang membaca serta dapat memberikan inspirasi untuk dapat
menciptakan suatu alat baru guna peningkatan peralatn kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Aplikasi Fisika Dalam Praktik Kebidanan


1.) Prinsip ilmu fisika yang berhubungan dengan ilmu kebidanan

Pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), pengaturan cairan tubuh, dan ekskresi adalah
elemen – elemen dari homeostatis.

2.) Biomekanika

Biomekanika adalah disiplin sumber ilmu yang mengintegrasikan faktor – faktor yang
mempengaruhi gerakan manusia yang diambil dari pengetahuan dasar seperti fisika,
matematika, kimia, fisiologi, anatomi dan konsep rekayasa untuk menganalisa gaya
yang terjadi pada tubuh. NIOSH (National For Occupational Safety and Health)
adalah suatu lembaga yang menangani masalah kesehatan dan keselamatan kerja di
Amerika, telah melakukan analisis terhadap faktor – faktor yang berpengaruh
terhadap biomekanika yaitu :

 Berat benda yang dipindahkan, hal ini ditentukan oleh pembebanan


langsung.
 Posisi pembebanan dengan mengacu pada tubuh
 Frekuensi pemindahan dicatat sebagai rata – rata pemindahan/menit
untuk pemindahan berfrekuensi tinggi.
 Periode (durasi) total waktu yang diberlakukan dalam pemindahan
pada suatu pencatatan.

3.) Pengaruh tekanan dalam ilmu kebidanan

 Tekanan Darah, adalah gaya yang diberikan oleh sirkulasi darah pada
dinding pembuluh darah dan merupakan salah satu tanda – tanda vital.
Pada setiap detak jantung tekanan darah bervariasi antara sistolik
(maksimum) dan diastolik (minimum) tekanan. Tekanan darah terjadi
karena pompaan pada jantung dan resistensi pembuluh darah,
berkurang sehingga darah beredar melalui arteri.
 Tekanan didalam kandung kemih, peningkatan tekanan didalam
kandung kemih akibat adanya akumulasi (pertambahan terus menerus)
volume urine.
 Tekanan pada sistem pencernaan, makanan masuk melalui mulut
menuju usus dan keluar kembali melalui anus. Pada usus terdapat
beberapa bagian usus antara usus halus, usus besar dan duabelas jari
(duodenm). Katub didalam usus berperan untuk meratakan penyaluran
atau pengaliran makanan didalamnya.
 Tekanan pada Mata, cairan bening didalam bola mata yang terdapat
antara permukaan mata dan retina memiliki tekanan tertentu sehingga
dapat menjaga bola mata pada bentuk dan ukuran yang tetap. Apabila
pengaliran cairan pada mata mengalami penyumbatan menyebabkan
sirkulasi tidak berjalan sewajarnya mata akan mengakibatkan tekanan
didalam mata menjadi meningkat. Peningkatan tekanan ini dapat
membatasi suplai darah ke retina sehingga mempengaruhi kejelasan
penglihatan.
 Tekanan didalam tengkorak, ruang disekitar otak memiliki cairan otak
yang disebut dengan cerebrospinal. Apabila terjadi tekanan didalam
otak akan meningkatkan tekanan internal tengkorak yang
menyebabkan terjadinya pembesaran tengkorak.

4.) Thermodinamika

Termodinamika (bahasa yunani : thermos = ‘panas’ and dynamic = ‘perubahan’)


adalah fisika energi, panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Sistem
termodinamika adalah bagian dari jagat raya yang diperhitungkan. Sebuah batasan
yang nyata atau imajinasi memisahkan sistem dengan jagat raya yang disebut
lingkungan. Klasifikasi sistem termodinamika berdasarkan pada sifat batas sistem
lingkungan dan perpindahan materi, kalor dan entropi antara sistem dan lingkungan.

5.) Transfer panas (Alih Panas)

Energi panas yang hilang atau masuk ke dalam tubuh melalui kulit ada 4 cara:

a. Konduksi (conduction), adalah perpindahan panas melalui suatu zat


perantara (umumnya zat padat) tanpa disertai perpindahan partikel
– partikel zat tersebut.
b. Konveksi (convection), adalah perpindahan panas melalui suatu zat
perantara (umumnya zat cair) dengan disertai perpindahan partikel
– partikel zat tersebut.
c. Radiasi (radiation), adalah perpindahan panas secara langsung
(tanpa melalui zat perantara).
d. Evaporasi (evaporatioon)

6.)Thermografi

Penggunaan thermografi untuk diagnostic fenomena keabnormalan operasi atau


kinerja suatu sistem dapat diketahui melalui parameter temperatur kerja yang terjadi.
Kamera thermografi inframerah merupakan sebuah alat pencitraan distribusi radiasi
panas permukaan dalam dalam bentuk gambar termal dan hasil temperatur terukur.
Alat ini merupakan sebuah alat uji tak merusak yang mendeteksi pancaran radiasi
obyek langsung melalui medium udara.

7.)Penerapan hydrodinamika dalam pelayanan kebidanan


Hydrodinamika adalah ilmu yang berhubungan dengan gerak liquid dalam skala
makroskopik.

8.)Gaya vertikal dan kegunaan klinik

Gaya vertikal dan kegunaan klinik adalah gaya bekerja pada suatu benda/tubuh
manusia. Contohnya apabila seseorang berdiri diatas benda maka orang tersebut
memberi gaya diatas benda tersebut sedangkan benda tersebut memberi reaksi gaya
yang besarnya sama dengan gaya yang diberikan orang tersebut.

9.)Gaya yang membentuk sudut

Gaya yang bekerja pada suatu tubuh membentuk sudut dengan garis horizontal atau
garis vertikal pada gaya yang membentuk sudut yang perlu diperhatikan adalah
penguraian vektor – vektornya yang merupakan proses kebalikan dari perpaduan
vektor. Sebuah vektor dapat diuraikan menjadi komponen – komponen yang bertitik
tangkap sama dan terletak pada satu bidang. Penguraian gaya tersebut dapat
dimanfaatkan untuk penggunaan klinik atau pengobatan terutama bila terjadi cedera
pada tulang dengan menganalisa gaya berdasarkan konsep vektor utnuk mendapatkan
beban sebagai pemberatnya. Contohnya jika seseorang mengalami cedera pada leher
atau otot kakinya, maka dapat dilakukan pengobatan dengan menggunakan traksi
leher dan traksi otot.

10.)Macam – macam gelombang arus listrik

Gelombang arus listrik berkaitan erat dengan dengan penggunaan arus listrik untuk
merangsang syaraf motoris atau syaraf sensoris. Macam – macam Gelombang arus
listrik :

a. Arus bolak balik/sinusoidal

b. Arus setengah gelombang (telah diarahkan)

c. Arus searah penuh tapi masih mengandung riple/desir

d. Arus searah murni

e. Faradik

f. Surged faradik/sentakan faradic

g. Surged sinusoidal/sentakan sinusoidal

h. Gulvanik yang interuptus

i. Arus gigi gergaji

11.)Daya ultra sonic

Efek gelombang ultra sonic :


a. Mekanik, yaitu menimbulkan disintegrasi beberapa benda padat, dipakai
utnuk menentukan lokasi batu empedu.

b. Panas, pada jaringan bisa terjadi pembentukan rongga dengan intensitas


yang tinggi.

c. Kimia, menyebabkan proses oksidasi dan hidrolisis pada ikatan tertentu.

d. Biologis, gabungan dari beberapa efek yaitu pelebaran pembuluh darah,


peningkatan permeabilitas membran sel darah, peninkatan aktifitas sel, otot
mengalami paralyse bakteri dan virus mengalami kehancuran, keletihan
apabila daya ditingkatkan.

2.2 Alat Kesehatan Kebidanan yang Berhubungan dengan Ilmu Fisika


A. ULTRASONOGRAFI (USG)

1. Definisi USG

Ultrasonografi medis (sonografi) adalah sebuah teknik diagnostik


pencitraan menggunakan suara ultra yang digunakan untuk mencitrakan organ
internal dan otot, ukuran mereka, struktur, dan luka patologi, membuat teknik
ini berguna untuk memeriksa organ. Sonografi obstetrik biasa digunakan
ketika masa kehamilan. Pilihan frekuensi menentukan resolusi gambar dan
penembusan ke dalam tubuh pasien. Diagnostik sonografi umumnya
beroperasi pada frekuensi dari 2 sampai 13 megahertz. Sedangkan dalam
fisika istilah "suara ultra" termasuk ke seluruh energi akustik dengan sebuah
frekuensi di atas pendengaran manusia (20.000 Hertz), penggunaan umumnya
dalam penggambaran medis melibatkan sekelompok frekuensi yang ratusan
kali lebih tinggi.

2. Kegunaan USG

Ultrasonografi atau yang lebih dikenal dengan singkatan USG


digunakan luas dalam medis. Pelaksanaan prosedur diagnosis atau terapi dapat
dilakukan dengan bantuan ultrasonografi (misalnya untuk biopsi atau
pengeluaran cairan). Biasanya menggunakan probe yang digenggam yang
diletakkan di atas pasien dan digerakkan: gel berair memastikan penyerasian
antara pasien dan probe.

Dalam kasus kehamilan, Ultrasonografi (USG) digunakan oleh dokter


spesialis kandungan (DSOG) untuk memperkirakan usia kandungan dan
memperkirakan hari persalinan. Dalam dunia kedokteran secara luas, alat USG
(ultrasonografi) digunakan sebagai alat bantu untuk melakukan diagnosa atas
bagian tubuh yang terbangun dari cairan.
Ultrasonografi medis digunakan dalam:

 Kardiologi
 Endokrinologi
 Gastroenterologi
 Ginekologi;
 Obstetrik;
 Ophthalmologi;
 Urologi
 Intravascular ultrasound
 Contrast enhanced ultrasound

Manfaat USG pada obstetric yaitu :

#Pada kehamilan trimester 1 :

 Menduga usia kehamilan dengan mencocokkan ukuran bayi.


 Menentukan kondisi bayi jika ada kemungkinan adanya kelainan atau
cacat bawaan .
 Meyakinkan adanya kehamilan.
 Menentukan penyebab perdarahan atau bercak darah dini pada
kehamilan muda, misalnya kehamilan ektopik.
 Mencari lokasi alat KB yang terpasang saat hamil, misalnya IUD.
 Menentukan lokasi janin, didalam kandungan atau diluar rahim.
 Menentukan kondisi janin jika tidak ada denyut jantung atau
pergerakan janin.
 Mendiagnosa adanya janin kembar bila rahimnya terlalu besar.

#Pada kehamilan trimester II & III :

 Untuk menilai jumlah air ketuban. Yaitu bila pertumbuhan terlalu


cepat disebabkan oleh berlebihnya cairan amnion atau bukan.
 Menentukan kondisi plasenta, karena rusaknya plasenta akan
menyebabkan terhambatnya perkembangan janin.
 Menentukan ukuran janin bila diduga akan terjadi kelahiran prematur.
Pertumbuhan janin normal atau tidak.
 Memeriksa kondisi janin lewat pengamatan aktifitasnya, gerak nafas,
banyaknya cairan amnion, dsb.
 Menentukan letak janin (sungsang atau tidak) atau terlilit tali pusar
sebelum persalinan.
B. SUCTION PUMP

1. Definisi Suction Pump

Suction Pump adalah suatu alat yang yang dipergunakan untuk


menghisap cairan yang tidak dibutuhkan pada tubuh manusia. Suction pump
adalah alat kesehatan yang berfungsi untuk menghisap cairan yang tidak
berguna atau partikel padat pada tubuh manusia kesebuah wadah pengumpul.
Hampir semua ruang operasi pada Rumah Sakit menggunakan Suction Pump,
maka alat tersebut harus mempunyai keakuratan yang tinggi. Kenyataan
sekarang ini pada saat melakukan operasi bedah, daya hisap Suction Pump ini
sering tidak sesuai dengan yang dibutuhkan, sehingga bisa jadi salah satu
penghambat, dalam proses operasi. Oleh karena itu kalibrasi terhadap Suction
Pump sangat diperlukan supaya hasil keluaran dari alat tersebut mempunyai
keakurasian yang baik. Untuk mengetahui kelayakan Suction Pump, dapat
dilakukan dengan menganalisa hasil kalibrasi yang akan mendapat nilai
ketidakpastian dan nilai koreks. Dari perhitungan tersebut di dapatkan nilai
koreksi -1,8 mmHg sampai dengan 1,2 mmHg. dengan kesalahan relatif 0.0%
sampai dengan 4,2% (Kesalahan maksimal yang diijinkan + 10 % sesuai
dengan ECRI No. 433-0595) sehingga masih layak digunakan alat tersebur.
Dari perhitungan diharapkan rumah sakit menggunakan Suction pump yang
mempunyai resolusi alat yang lebih kecil. Agar perhitungan ketidakpastian
semakin kecil.

Nama lain dari Suction Pump adalah:

 Vacum regulator
 Suction contrrollers
 Slym zuiger
 Alat hisap

2. Komponen alat

 Motor
 Botol penampung cairan
 Selang
 Suction regulator
 Manometer
 Over Flow Protection / Pelampung (pengaman cairan lebih)
 Foot switch
3. Prinsip Kerja
Motor suction adalah sebuah motor listrik, biasanya hanya bekerja pada satu
tegangan, yaitu tegangan 110 V atau 220 V, Rpm 145, 50/60 Hz, maka ketika
pemilihan motor dilakukan itu harus sesuai dengan besarnya tegangan yang
ada yang didalam rangkaiannya dapat kita temukan sebuah capasitor yang
memiliki fungsi sebagai starting capasitor. Penghisap pada bagian ini ada 2
jenis, yaitu:
 Jenis Centrifugal Rotary yaitu penghisap terdiri dari: beberapa kipas
(pisau) yang berada dalam rumah penghisap dan dihubungkan dengan
motor (bagian yang berputar pada elektromotor). Pada rumah
penghisap bagiaan luar terdapat dua katup (lubang hisap dan lubang
tiup) serta lubang pembuangan oli. Oli merupakan pelumas dan
pendingin pafa bagian kipas. Manometer yaitu alar yang digunakan
untuk mengetahui samapai seberapa kuat penghisap bekerja. Skala 0-
800 mmHg
 Jenis membran terdiri dari: Stang kedudukan, karet membran
kedudukan katup, katup hisap dan katup tekan, tutup/rumah penghisap
yang mempunyai katup/lubang hisap dan lubang tekan.
Kekuatan daya hisapnya dikontrol dengan menggunakan regulator, ini
biasanya diatur saat ssuction kita pakai untuk kondisi hisapan yang berbedaa-
beda, ketika cairan terlalu kental maka regulator kita atur dengan kemampuan
hisap yang lebih besar sedang untuk kondisi cairan yang lebih encer maka
sebaliknya. Botol vacum, fungsi dari botol vacum adalah untuk memberikan
kevakuman udara pada saat digunakan. Pada alat ada yang dapat berfungsi
hanya dengan satu buah botol, tetapi akan lebih baik jika menggunakan dua
botol, padaa botol akan dilengkapi dengan tutup botol dan disan terdapat dua
lubang. Selain itu asesoris lain yang digunakan adalah suction / slang untuk
vacum yang besarnya disesuaikan dengan lubang proft daan panjangnya
disesuaaikan antara jarak penghisap daan botol.
Suction pump banyak digunakan pada kegiatan operasi di ruang bedah, yaitu
untuk menghisap darah yang keluar dari pasien, sedangkan diruang perawatan
untuk menghisap lendir dalam mulut dan tenggorokan. Hal yang perlu
diperhatikan:
 Tegangan
 Daya hisap maksimum
 Pembacaan meter
 Botol penampung
 Over Flow Protection
 Seal penutup botol
 Lakukan pemeliharaan sesuai jadwal
C. RONTGEN

1. Sejarah Sinar – X

Wilhelm Conrad Röntgen (27 Maret 1845 – 10 Februari 1923) ialah fisikawan
Jerman yang merupakan penerima pertama Penghargaan Nobel dalam Fisika,
pada tahun 1901, untuk penemuannya pada sinar-X, yang menandai
dimulainya zaman fisika modern dan merevolusi kedokteran diagnostik.
Rontgen belajar di ETH Zurich dan kemudian menjadi guru besar fisika di
Universitas Strasbourg (1876-79), Giessen (1879-88), Wurzburg (1888-1900),
dan Munich (1900-20). Penelitiannya juga termasuk karya pada elastisitas,
gerak pipa rambut pada fluida, panas gas tertentu, konduksi panas pada kristal,
penyerapan panas oleh gas, dan piezoelektrisitas.

Pada tahun 1895, saat mengadakan percobaan dengan aliran arus listrik dalam
tabung gelas yang dikosongkan sebagian (tabung sinar katode), Rontgen
mengamati bahwa potongan barium platinosianida yang berdekatan
melepaskan sinar saat tabung itu dioperasikan. Ia merumuskan teori bahwa
saat sinar katode (elektron) menembus dinding gelas tabung, beberapa radiasi
yang tak diketahui terbentuk yang melintasi ruangan, menembus bahan kimia,
dan menyebabkan fluoresensi. Pengamatan lebih lanjut mengungkapkan
bahwa kertas, kayu, dan aluminum, di antara bahan lain, transparan pada
bentuk baru radiasi ini.

Ia menemukan bahwa itu mempengaruhi plat fotografi, dan, sejak tidak secara
nyata menunjukkan beberapa sifat cahaya, seperti refleksi atau refraksi, secara
salah ia berpikir bahwa sinar itu tak berhubungan pada cahaya. Dalam
pandangan pada sifat tak pasti itu, ia menyebut fenomena radiasi X, walau
juga dikenal sebagai radiasi Rontgen. Ia mengambil fotografi sinar-X pertama,
dari bagian dalam obyek logam dan tulang tangan istrinya.

2. Definisi Sinar X

Sinar-X atau sinar Röntgen adalah salah satu bentuk dari radiasi
elektromagnetik dengan panjang gelombang berkisar antara 10 nanometer ke
100 pikometer (mirip dengan frekuensi dalam jangka 30 PHz to 60 EHz).
Sinar-X umumnya digunakan dalam diagnosis gambar medis dan Kristalografi
sinar-X. Sinar-X adalah bentuk dari radiasi ion dan dapat berbahaya. Sinar-X
merupakan suatu gelombang elektromagnetik yang dihasilkan dari suatu
tabung rontgen.

3. Kegunaan Sinar-X
Dalam ilmu kedokteran, sinar x dapat digunakan untuk melihat kondisi
tulang, gigi serta organ tubuh yang lain tanpa melakukun pembedahan
langsung pada tubuh pasien. Biasanya, masyarakat awam menyebutnya
dengan sebutan ‘’FOTO RONTGEN’’. Selain bermanfaat, sinar x mempunyai
efek/dampak yang sangat berbahaya bagi tubuh kita yaitu apabila di gunakan
secara berlebihan maka akan dapat menimbulkan penyakit yang berbahaya,
misalnya kanker. Oleh sebab itu para dokter tidak menganjurkan terlalu sering
memakai ‘’FOTO RONTGEN’’ secara berlebihan.

 Sinar-X lembut digunakan untuk mengambil gambar foto yang dikenal


sebagai radiograf.
 Sinar-X boleh menembusi badan manusia tetapi diserap oleh bahagian
yang lebih tumpat seperti tulang. Gambar foto sinar-X digunakan untuk
mengesan kecacatan tulang, mengesan tulang yang patah dan menyiasat
keadaan organ-organ dalam badan.
 Sinar-X keras digunakan untuk memusnahkan sel-sel kanser. Kaedah ini
dikenal sebagai radioterapi.

Dalam bidang perindustrian, sinar-X boleh digunakan untuk :

 Mengesan kecacatan dalam struktur binaan atau bahagian-bahagian dalam


mesin dan enjin.
 Menyiasat rekahan dalam paip logam, dinding konkrit dan dandang
tekanan tinggi.
 Memeriksa retakan dalam struktur plastik dan getah.
 Sinar-X digunakan untuk menyelidik struktur hablur dan jarak pemisahan
antara atom-atom dalam suatu bahan hablur.

4. Prinsip kerja X-Ray

Kebanyakan diagram tabung sinar-x memperlihatkan sinar-x sebagai bentukan


pola segitiga yang teratur seperti yang dihasilkan pada tititk fokus. Hal ini
memberikan tujuan yang baik dalam hal penekanan tentang kerja radiasi sinar-x
diluar tabung. Tetapi radiasi sebenarnya tidak seperti itu. Sebenarnya, sinar-x itu
seperti cahaya tampak yang dalam. Penyebarannya dari sumber melalui suatu
garis lurus yang menyebar ke segala arah kecuali dihentikan oleh bahan penyerap
sinar-x. Karena alasan tersebut maka tabung sinar-x ditutup dalam satu rumah
tabung logam yang mampu menghentikan sebagian besar radiasi sinar-x, hanya
sinar-x yang berguna yang dibiarkan keluar dari tabung melalui sebuah
jendela/window. Sinar-x yang berguna tadi disebut sebagai berkas primer. Berkas
sinar yang terletak pada tengah garisnya ini disebut central ray.

Diperlukan pembangkitan tegangan yang tinggi di dalam tabung sinar-x agar


dapat dihasilkan berkas sinar-x. Rangkaian listriknya dirancang sedemikian rupa
sehingga kV-nya dapat diubah dalam rentang yang besar -biasanya 30 kV sampai
100 kV- atau lebih. Bila kV yang lebih rendah digunakan, maka sinar-x memiliki
panjang gelombang yang lebih panjang dan lebih mudah diserap sehingga disebut
sebagai soft x-ray. Harus dipahami bahwa berkas sinar-x itu terdiri dari sinar
dengan panjang gelombang yang berbeda. Radiasi yang dihasilkan pada rentang
kV yang lebih tinggi akan memiliki energi yang lebih besar dan panjang
gelombang yang lebih pendek.

D. Elektrocardiografi (ECG)

1. Definisi EKG

Elektrokardiografi adalah ilmu yang mempelajari aktivitas listrik jantung.


Elektokardiogram adalah suatu grafik yang menggambarkan rekaman listrik
jantung. Elektrokardiografi merupakan pemantulan aktiifitas listrik dari serat-
serat otot jantung secara goresan. Dalam perjalanan abad ini, perekaman EKG
sebagai cara pemeriksaan tidak invasif, sudah tidak dapat lagi dihilangkan dari
klinik.

2. Kegunaan EKG

Pada umumnya pemeriksaan EKG berguna untuk mengetahui :

 Aritmia.
 Fungsi alat pacu jantung.
 Gangguan konduksi interventrikuler.
 Pembesaran ruangan-ruangan jantung.
 Iskemik miokard.
 Penyakit perikard.
 Gangguan elektrolit.

Fungsi elektrokardiografi adalah untuk mendeteksi pulsa listrik yang


dibangkitkan oleh jantung melalui titik-titik tertentu pada permukaan anggota
tubuh manusia dengan menghubungkannya melalui electrode.
Elektrokardiografi bekerja berdasarkan adanya pulsa listrik jantung. Alat ini
dirancang dengan menggunakan komponen yang sifatnya peka terhadap arus,
tegangan maupun frekuensi, maka penempatan alat pada ruangan perlu
mendapat perhatian.

3. Prinsip Kerja EKG

Pada dasarnya prinsip kerja alat EKG merupakan suatu penguat (amplifier)
yang berfungsi untuk memperkuat potensial listrik jantung dengan satuan mili
Volt sehingga dapat tergambar pada monitor atau terekam pada kertas grafik.

Hal-hal yang dapat diketahui dari pemeriksaan EKG adalah :

 Denyut dan irama jantung.


 Posisi jantung di dalam rongga dada.
 Penebalan otot jantung.
 Gangguan aliran darah di dalam jantung.
 Pola aktifitas listrik jantung yang dapat menyebabkan gangguan irama
jantung.

E. DOPPLER

1. Definisi Doppler

Doppler merupakan alat yang digunakan untuk mendengarkan efek yang


timbul akibat bergeraknya sumber bunyi atau bergeraknya pendengar.

2. Efek Doppler

Efek Doppler, dinamakan mengikuti tokoh fisika, Christian Andreas Doppler,


adalah perubahan frekuensi atau panjang gelombang dari sebuah sumber
gelombang yang diterima oleh pengamat, jika sumber suara/gelombang
tersebut bergerak relatif terhadap pengamat/pendengar. Untuk gelombang
yang umum dijumpai, seperti gelombang suara yang menjalar dalam medium
udara, perhitungan dari perubahan frekuensi ini, memerlukan kecepatan
pengamat dan kecepatan sumber relatif terhadap medium di mana gelombang
itu disalurkan.

F. EKSTRAKSI VAKUM

Ekstraksi vakum merupakam tindakan obstetrik yang bertujuan untuk


mempercepat kala pengeluaran dengan sinergi tenaga mengedan ibu dan
ekstraksi pada bayi. Oleh karena itu, kerjasama dan kemampuan ibu untuk
mengekspresikan bayinya, merupakan faktor yang sangat penting dalam
menghasilkan akumulasi tenaga dorongan dengan tarikan ke arah yang sama.
Tarikan pada kulit kepala bayi, dilakukan dengan membuat cengkraman yang
dihasilkan dari aplikasi tekanan negatif (vakum). Mangkuk logam atau silastik
akan memegang kulit kepala yang akibat tekanan vakum, menjadi kaput
artifisial. Mangkuk dihubungkan dengan tuas penarik (yang dipegang oleh
penolong persalinan), melalui seutas rantai. Ada 3 gaya yang bekerja pada
prosedur ini, yaitu tekanan interauterin (oleh kontraksi) tekanan ekspresi
eksternal (tenaga mengedan) dan gaya tarik (ekstraksi vakum).

G. CTG
Alat kardiotokografi (CTG) atau juga disebut Fetal Monitor adalah alat yang
digunakan untuk memeriksa kondisi kesejahteraan janin. Pemeriksaan
umumnya dilakukan pada usia 7 – 9 bulan dan pada saat persalinan.
Pemeriksaan CTG diperoleh informasi berupa signal irama denyut jantung
janin (DJJ), gerakan janin dan kontraksi rahim. Pada saat bersalin kondisi
janin dikatakan normal apabila denyut jantung janin dalam keadaan reaktif,
gerakan janin aktif dan dibarengi dengan kontraksi rahim yang kuat.

2.3 Prinsip Fisika Dalam Pemeliharaan Alat Kebidanan


A. MACAM-MACAM PERALATAN
Misalnya EKG, EEG, diater migelombang mikro , ultrasonic, tabung reaksi,
pipet,tangspatie, pinset bedah, pinset anatomi, gunting, forcep, hand schoen dll. Dari
sekian banyakperalatan kesehatan dapat dikategorikan menjadi 4 yaitu :
1. peralatan elektronika
2. peralatan dari bahan baku logam
3. peralatan dari bahan baku gelas
4. peralatan dari bahan baku karet/plastic
1. PERALATAN ELEKRONIKA
Adalah peralatan yang mempergunakan sumber daya listrik, misalnya
alatelectrocardiogrphy, electro encephlography, unit thermography, ventilator, unit
monitor EKG dll.
2. PERALATAN DARI BAHAN BAKU LOGAM
Bahan baku logam yang biasa dipakai adalah nikel , alpaca , tembaga dan
logamcampuran lainnya. Peralatan dari bahan logam ini banyak ragamnya ,misalnya
forcepekstraksi,gunting, pinset, jarum hecting dll.
3. PERALATAN DARI BAHAN BAKU GELAS
Bahan baku gelas yang biasa dipakai adalah :pyrex, fiber gelas.Contoh :vacum
extractive/ekstraksivakum, pipet, tabung reaksi , buret dll.

B. PERAWATAN PERALATAN
Peralatan kesehatan pada hakekatnya dibagi dalam empat kategori (elektronika,
logam ,gelas dan karet), maka perawatan peralatan dibagi menjadi 4 bagian pula
1. PERAWATAN ALAT-ALAT ELEKTRONIKA
Perawatan elektronika sangat peka terhadap goncangan sehingga perlu dihindari
darigoncangan .hindari peralatan dari medan magnet yang kuat agar sensisivitas
meter tidak berubahalat-alat elektronika tidak tahan pada suhu di atas 250C
sehingga pada waktu penggunaan suhuruangan sebaiknya berkisar antara 180C-
250C rata-rata pada temperature 21)C Untuk menghindari suhu terlalu tinggi, pada
alat perlu tempat di beri kipas angin di sekitarpower supply/sumber daya alat
tersebut.Debu dapat pula mempengaruhi kerjanya alat, sehingga setiap saat
ruangan dibersihkandengan menggunakan alat penyedot debu (vacuum
cleaner).Pengetahuan dan ketrampilan penggunaan peralatan memegang peranan
penting dalamperawatan peralatan agar peralatan berjalan dengan baik dan
kerusakan dapat dihindari sejauhmungkin. Pengetahuan dan ketrampilan ini
meliputi :
a. Sasaran pengukuran telah dipahami terlebih dahulu
b. Persiapan metode, waktu dan program pengukuran
c. Kondisi peralatan baik atau tidak
2. PERAWATAN ALAT DARI BAHAN BAKU LOGAM
Alat-alat yang terbuat dari logam misalnya besi ,tembaga maupun aluminium
sering terjadikaratan . untuk menghindari terjadinya hal demikian maka alat-alat
tersebut harus disimpan padatempat yang mempunyai temperature tinggi
( 370C)dan lingkungan yang kering kalau perlumemakai bahan silicon sebagai
penyerapuap air .Sebelum disimpan alat tersebut harus bebas dari kotoran debu
maupun air yang melekat,kemudian diolesi dengan minyak olie, minyak rem atau
paraffin cair.

3. PERAWATAN ALAT DARI BAHAN BAKU GELAS


Bahan gelas banyak dipakai dalam laboratorium medis. Ada beberapa
keuntungan maupunkelemahan daribahan baku gelas tersebut.Keuntungannya :
bahan gelas tahan terhadap reaksi kimia, terutama bahan gelas pyrex,
tahanterhadap perubahan temperature yang mendadak, koefisienmual yang kecil
dan tembus cahayayang besar.Kelemahannya : mudah pecah terhadap tekanan
mekanik, dan mudah tumbuh jamur sehinggamengganggu daya tembus sinar,
kadang-kadang dengan menggunakan kain katun untukmembersihkan saja mudah
timbul goresan .Dengan memperhatikan keuntungan dan kelemahan dari bahan
gelas, maka dalam segikeperawatan maupun memperlakukan alat-alat gelas harus
perhatikan :
a. Penyimpanan pada ruangan yang suhunya berkisar 27oC-37OC dan diberi
tambahanlampu 25 watt .
b. Ruangan tempat penyimpanan diberibahan silicon sebagai zat higroskopis.
c. Gunakan alcohol, aceton, kapas, sikat halus dan pompa angin untuk
membersihkan debudari permukaan kaca/gelas. Usahakan pada waktu
membersihkan lensa jangan sampaimerusak lapisan lensa.
d. Pada waktu memanaskan tabung reaksi hendaknya ditempatkan di atas kawat
kasa :atauboleh melakukan pemanasa nsecara langsung asalkan bahan gelas
terbuat dari pyrex.
e. Gelas yang akan direbus hendaknya jangan dimasukkan langsung kedalam air
yang sedang mendidih melainkan gelas dimasukkan kedalam air dingin
kemudian dipanaskansecara perlahan-lahan
Larutan sterilisasi :
a. kaliumdichromat 10 gram
b. Asambelerang 25 ml
c. Aquadest 75 ml
Kadang-kadang memerlukan perendaman sampai beberapa jam, kemudian
dibilas dengan airbersih, dikeringkan dengan udara panas lalu disimpan di tempat
yang kering .
4. PERAWATAN ALAT DARI BAHAN BAKU KARET
Sarung tangan dari karet hand schoen mudah sekali meleleh atau melengket
apabila disimpantelalu lama.Untuk menghindari kerusakan dari bahan karet,
sebelum melakukan penyimpananmula- mula bersihkan kotoran darah atau
cairan obat dengan cara mencuci dengan sabunkemudian dikeringkan dengan
menjemur dibawah sinar matahari atau hembusan udara hangat.Setelah itu
taburi talk pada seluruh permukaan karet.
C. Sterilisasi
Pengertian ; Suatu tindakan untuk membunuh kuman pathogen dan apatogen
besertasporanya pada peralatan perawatan dan kedokteran dengan cara merebus,
stoom, panas tinggi,atau menggunakan bahan kimia.
Jenis peralatan yang dapat disterilkan :
1. Peralatan yang terbuat dari logam, misalnya pinset, gunting, speculum dan
lain-lain.
2. Peralatan yang terbuat dari kaca, misalnya semprit (spuit), tabung kimia dan
lain-lain.
3. Peralatan yang terbuat dari karet, misalnya, kateter, sarung tangan, pipa
pendugalambung, drain dan lain-lain.
4. Peralatan yang terbuat dari ebonit, misalnya kanule rectum, kanule trachea
dan lain-lain.
5. Peralatan yang terbuat dari email, misalnya bengkok (nierbekken), baskom
dan lain-lain.
6. Peralatan yang terbuat dari porselin, misalnya mangkok, cangkir, piring dan
lain-lain.
7. Peralatan yang terbuat dari plastik, misalnya slang i8nfus dan lain-lain.
8. Peralatan yang terbuat dari tenunan, misalnya kain kasa, tampon, doek
operasi, baju,sprei, sarung bantal dan lain-lain.

Pelaksanaa sterilisasi
1. Sterilisasi dengan cara rebus
Mensterikan peralatan dengan cara merebus didalam air sampai
mendidih(1000C) dan ditunggu antara 15 sampai 20 menit. Misalnya peralatan
dari logam,kaca dan karet.
2. Sterilisasi dengan cara stoom
Mensterikan peralatan dengan uap panas didalam autoclave dengan waktu,
suhudan tekanan tertentu. Misalnya alat tenun, obat-obatan dan lain-lain.
3. Sterilisasi dengan cara panas kering
Mensterikan peralatan dengan oven dengan uap panas tinggi. Misalnya
peralatanlogam yang tajam, peralatan dari kaca dan obat tertentu.
4. Sterilisasi dengan cara menggunakan bahan kimia
Mensterikan peralatan dengan menggunakan bahan kimia seperti
alkohol,sublimat, uap formalin, khususnya untuk peralatan yang cepat rusak bila
kenepanas. Misalnya sarung tangan, kateter, dan lain-lain.
Perhatian :
1. Sterilisator harus dalam keadaan siap pakai.
2. Peralatan harus bersih dan masigh berfungsi.
3. Peralat yang dibungkus harus diberi label yang dengan jelas mencantumkan :
nama, jenisperalatan, tanggal dan jam disterilkan.
4. Menyusun peralatan didalam sterilisator harus sedemikian rupa, sehingga
seluruh bagiandapat disterilkan.
5. Waktu yang diperlukan untuk mensterilkan setiap jenis peralatan harus tepat
(dihitungsejak peralatan disterilkan).
6. Dilarang memasukkan atau menambahkan peralatan lain kedalam sterilisator,
sebelumwaktu untuk mensterilkan selesai.
7. Memindahkan peralatan yang sudah steril ketempatnya harus dengan korentang
steril.
8. Untuk mendinginkan peralatan steril dilarang membuka bungkus maupun
tutupnya.
9. Bila peralatan yang baru disterilkan terbuka, peralatan tersebut harus disterilkan
kembali.

Dekontaminasi
Dekontaminasi yaitu membuang semua material yang tampak (debu, kotoran)
padabenda, lingkungan, permukaan kulit dengan menggunakan sabun, air dan gesekan.
Tujuan prosedur dekontaminasi adalah untuk:
1. Mencegah penyebaran infeksi melalui peralatan pasien atau permukaan
lingkungan
2. Untuk membuang kotoran yang tampak.
3. Untuk membuang kotoran yang tidak terlihat (Mikroorganisme).
4. Untuk menyiapkan semua permukaan untuk kontak langsung dengan alat
pensteril atau desinfektan..
5. Untuk melindungi personal dan pasien.

Terdapat 3 tingkat desinfeksi, yaitu:


1. Desinfeksi tingkat tinggi, dengan membunuh semua organisme dengan
perkecualianspora bakteri.
2. Desinfeksi tingkat sedang, dengan membunuh bakteri dan jamur kecuali spora
bakteri.
3. Desinfeksi tingkat rendah, dengan membunuh kebanyakan bakteri, beberapa
virus danbeberapa jamur tetapi tidak dapat membunuh mikroorganisme yang
resisten seperti basiltuberkel dan spora bakteri.
Dekontaminasi Pencucian dan Pembilasan Disinfeksi Tingkat Tinggi dan
SterilisasiDekontaminasi merupakan langkah pertama yang penting dalam menangani
peralatan,perlengkapan, sarung tangan dan benda-benda lain yang terkontaminasi.
Dekontaminasimembuat benda-benda lebih aman untuk ditangani petugas pada saat
dilakukan pembersihan.Untuk perlindungan lebih jauh, pakai sarung tangan karet yang
tebal atau sarung tangan rumahtangga dari lateks jika menangani peralatan yang sudah
digunakan atau kotor.
Cara melakukan Dekontaminasi
Segera setelah digunakan, rendam seluruh bagian benda-benda yang terkontaminasi
dalam larutan klorin0,5% selama 10 menit. Ini akan cepat mematikan virus hepatitis B
dan HIV.Daya kerja larutanklorin akan cepat menurun sehingga harus diganti minimal
setiap 24 jam atau lebih cepat jikaterlihat telah kotor atau keruh.

Pemeliharaan Peralatan Perawatan dan Kedokteran


Pengertian :
Melaksanakan pemeliharaan peralatan perawatan dan kedokteran dengan cara
membersihkan,mendesinfeksi atau mensterilkan serta menyimpannya.
Tujuan :
1. Menyiapkan peralatan perawatan dan kedokteran dalam keadaan siap pakai.
2. Mencegah peralatan cepat rusak.
3. Mencegah terjadinya infeksi silang.

Pemeliharaan Peralatan Dari Logam.


Jenis peralatan Misalnya :
1. pisau operasi.
2. Gunting.
3. Pinset.
4. Kocher.
5. Korentang.
Persiapan :
1. Peralatan yang akan dibersihkan.
2. Tempat pencucuian dengan air yang mengilir atau baskom berisi air bersih.
3. Sabun cuci.
4. Sikat halus.
5. Bengkok (nierbekken).
6. Lap kering.
7. Larutan desinfektan.
8. Kain kasa.
9. Stalisator dalam keadaan siap pakai.

Pelaksanaan :
1. Peralatan yang sudah dipergunakan, dibilas air (sebaiknya dibawah air
mengalir) untukmenghilangkan kotoran yang melekat, kemudian direndam
didalam larutan desinfektansekurang-kurangnya dua jam. Khusus peralatan
yang telah dipergunakan pada pasienberpenyakit menular, harus direndam
sekurang-kurangnya 24 jam.
2. Peralatan disabuni satuper satu, kemudian dibilas. Selanjutnya disterilkan
dengan caramerebus didalam sterilisator yang telah diisi air secukupnya,
dimasak sampai mendidih.Setelah air mendidih sekurang=-kurangnya 15
menit baru diangkat.
3. Peralatan yang telah disterilkan, diangkat atau dipindahkan dengan korentang
sterilketempat penyiumpanan yang steril.
4. Setelah selesai, peralatan dibersihkan, di\bereskan dan dikembalikan ketempat
semula.
Perhatian :
Khusus peralatan logam yang tajam (misalnya pisau, gunting, jarum dll) harus
dibungkusdulu dengan kain kasa, kemudian barulah dimasukkan kedalam sterilisator,
setelah air mendidihdan ditungguantara tiga sampai lima menit baru diangkat.
Pemeliharaan Peralatan dari Gelas
Jenis peralatan misalnya :
1. Kateter.
2. Pengisap lendir bayi
3. Spuit.
4.
Persiapan :
1. Peralatan yang akan dibersihkan.
2. Tempat pencucian dengan air yang mengalir ataubaskom berisi air bersih.
3. Sabun cuci
4. Sikat halus.
5. Bengkok (nierbekken).
6. Lap kering.
7. Larutan desinfektan.
8. Kais kasa.
9. Sterilisator dalam keadaan siap pakai.
10. Lidi kapas
Pelaksanaan :
Sama dengan pelaksanaan pemeliharaan peralatan dai ligam. Tapi khusus
spuit,pengisapnya dikeluarkan dan jarumnya dilepas, kemudian masing-masing alat
dibungkus dengankain kasa, dan setelah itu baru dimasukkan kedalam sterilisator yang
sudah berisi air dandiltakkan berdampingan.
Pemeliharaan Peralatan Dari Karet.
Jenis peralatan misalnya :
1. kateter.
2. Pipa penduga lambung atau maagslang.
3. Drain.
Persiapan :
1. Peralatan yang akan dibersihkan.
2. Tempat pencucian dengan air yang mengalir atau baskom.
3. Sabun cuci.
4. Bengkok (nierbekken).
5. Spuit.
6. Kapas bersih dan tempatnya.
7. Larutan desinfektan.
8. Sterilisator dalam keadaan siap pakai.
Pelaksanaan :
1. peralatan dibersihkan dan jika ada bekas-bekas plastic dihilangkan dengan
kapas bersih.
2. Bagian didalamnya dibersihkan dengan menyemprotkan air dari spuit atau air
mengalirsambil dipijit-pijit sampai bersih.
3. Setelah bersih, peralatan kemudian direndam didalam larutan desinfektan
sekurang-kurangnya dua jam, selanjutnya disabuni dan dibilas.
4. Setelah air didalam sterilisator mendidih, peralatan dimasukkan dan dibiarkan
antara limasamapai sepuluh menit, baru diangkat dengan korentang steril.
Setelah itu peralatandisimpan ditempat yang steril.
5. Setelah selesai, peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke tempat
semula.

Pemeliharaan sarung Tangan.Persiapan :


1. Sarung tangan kotor (bekas dipergunakan).
2. Tempat pencucian dengan air mengalir atau baskom berisi air bersih.
3. Sabun cuci.
4. Lap kering atau handuk.
5. Bedak biasa.
6. Tablet formalin secukupnya.
7. Tromol atau stoples yang tertutup rapat.
Pelaksanaan :
1. Sarung tangan dibersihkan dan disabinu bagian luar dan dalamnya, lalu
dibilas.
2. Sarung tangan diperiksa apakah bocor atau tidak, dengan cara memasukkan
udarakedalamnya, lalu dicelupkan ke dalam air. Bila bocor dipisahkan.
3. Setelah bersih, sarung tangan dikeringkan dengan cara menggantungkannya
terbalik ataulangsungdikeringkan luar dan dalamnya dengan handuk atau lap
kering.
4. Beri bedak tipis secara merata bagian luar dan dalamnya
5. Sarung tangan diatur atau digulung sepasang-sepasang atau dipisahkan
misalnya satukelompok bagian kiri atau kanan saja. Bila dipisahkan kiri atau
kanan saja, harus diberilabel pengenal yang jelas pada tromol atau stoples
masing-masing yang menunjukkansebelah kanan atau kiri, serta tanggal dan
jam dimulainya sterilisasi.
6. Sarung tangan kemudian dimasukkan kedalam tromol atau stoples yang telah
berisi tabletformalin untuk disterilkan selama 24 jam sejak saat dimasukkan.
Untuk tromol ataustoples ukuran satu liter digunakan empat tablet formalin 50
gram.
7. Setelah selesai, peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ketempat
semula.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Fisika merupakan sebuah ilmu tentang alam yang memiliki makna yang luas.Fisika
mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan
waktu.Parafisikawan atau ahli fisika mempelajari perilaku dan sifat materi dalam
bidang yang saat beragam mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala
materi (materi fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu
kesatuan komsos.
Fisika kesehatan merupakan cabang dari ilmu kedokteran dan merupakan salah satu
bidang dalam biofisika.Ada 2 (dua) bidang yang termasuk dalam fisika kedokteran
yaitu:bidang kedokteran dan bidang fisika.Karenanya fisika kesehatan berperan dalam
2 hal:
1. Menggunakan ilmu fisika dalam membantu menentukan fungsi tubuh dari segi
kesehatandan penyakit yang dikenal dengan faal fisika/fisiologi fisika.
2. Menggunakan fisika dalam berbagai bentuk praktek kedokteran yang meliputi
pengetahuan tentang berbagai alat atau benda seperti:laser,radiasi dan lainnya.
Ilmu fisika kesehatan untuk kebidanan merupakan terapan dari fisika kesehatan terutama
dalam bidang:
1. Gaya pada tubuh dan didalam tubuh (mekanik/gaya)
2. Energi yang berubah karena pengaliran panas dan usaha yang dilakukan
(panas/termodinamika)
3. Gelombang arus listrik yang berkaitan erat dengan penggunaan arus untuk
merangsang syaraf sensoris dan alat-alat.
4. Ultrasonik dalam bidang kesehatan untuk diagnosdig (dalam kebidanan) dan
pengobatan misalnuya, kanker dan lain-lain (bunyi/ultrasonik)
5. Tekanan pada zat cair meliputi Hidrodinamika dan Fluida.
Alat kesehatan yang berhubungan dengan ilmu fisika : USG, Suction
pump,Rontgen, Elektrocardiografi , Doppler, Ekstrasi Vakum, CTG.

B. Saran
Berdasarkan makalah yang kami susun ini , Kami mengharapkan pembaca
memahami secara jelas mengenai pengaplikasian ilmu fisika dalam praktek
kebidanan. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya. Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kami mohon kritik dan saran dari pembaca agar
kedepannya makalah ini dapat menjadi referensi bagi penulis berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai