Anda di halaman 1dari 12

PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA

Nama Mahasiswa : I Made Eka Santosa


Tempat Praktek : Puskesmas Pembantu Pulogadung
Tanggal Praktek : 29 – 30 Maret 1999

Identitas Data
Nama : Irfan
Tempat Lahir : Jakarta, 25 Februari 1997
Nama Ayah/Ibu : Sukiman (35 th) / Munaroh (29 th)
Pekerjaaan Ayah : Tukang Ojek
Pekerjaan Ibu : Ibu RT
Alamat : RT 02/RW 03 Kayumas, Pulogadung, Jakarta Timur
No. Telepon :-
Kultur : Jawa/Betawi
Agama : Islam
Pendidikan : Ayah (SMP), Ibu (SD)

Keluhan Utama
Panas, Batuk, pilek dan keluar cairan bening berbau dari telinga

Riwayat Kehamilan dan Kelahiran


Prenatal
Selama kehamilan ibu kontrol ke bidan sebanyak!4 x, imunisasi TT (+), hiperemesis (-), hipertensi (-)
Natal
Anak lahir li bidan, spontan, langsung nangis, BBL 2900 gram
Postnatal MAnak tidak pernah sakit berat (ketika dikaji pengertian sakit beret, ibu mengatakan sakit berat
adalah sakit sampai masuk/dirawat di rumah sakit)

Riwayat Masa Lempau


Penyakit waktu kecil
Diare, batuk, pilek (1 – 20kali sebulan)
Pernah dirawat di rumah sakit
Tidak Pernah
Obat-obatan yang digunakan
Oralit, Sirup obat batuk atau penurun panas yang biasa di pasaran
Tindakan Operasi
Tidak pernah
Alergi
Tidak ada
Kecelakaan
Tidak pernah (ketika dikaji lebih jauh, ibu mengatakan bahwa kecelakaan berarti tertabrak mobil atau jatuh dari
ketinggian. Saat ditanya apakah anaknya pernah terjatuh dari tempat tidur atau terpeleset, ibu mengatakan sering tapi
anaknya tidak apa-apa)
Imunisasi
BCG, Polio I & II, DPT I & II & III, Campak

Riwayat Keluarga
Keluarga tidak ada yang menderita penyakit keturunan : asma (-), hipertensi (-), DM (-), penyakit jiwa (-). Keluarga
sering menderita batuk dan pilek (terutama nenek dan ibunya)

Genogram
Riwayat Sosial
Yang mengasuh
Kakak perempuan dan ibu
Hubungan dengan anggota keluarga
Baik, tetapi sering bertengkar dengan saudara (kakak) laki-lakinya
Hubungan dengan teman sebaya
Baik, sering bermain dengan teman sebaya
Pembawaan secara umum
Lincah, rewel, suka ngambek (tempertantrum), suka ekplorasi ruangan
Lingkungan rumah
Sempit, tidak ada halaman. Keluarga tinggal serumah dengan kakek dan nenek serta keluarga kakak ayahnya.
Keluarga tinggal di lantai II yang terbuat dari kayu, beratap seng sehingga kalau siang terasa panas. Tangga ke lantai
atas terbuat dari kayu tanpa pegangan. Ventilasi ruangan kurang. Tempat masak sekaligus di ruangan tersebut. Kamar
mandi di lantai I. Denah sbb :

Kebutuhan dasar
Makanan yang disukai/tidak disukai
Makanan yang disukai yaitu Chiki dan Chitato. Makanan yang tidak disukai yaitu ikan asin. Selera makan
cukup, makanan hanya kadang-kadang bersisa. Alat makan yang dipakai, piring dengan makan pakai
tangan. Pola makan 4 – 5 x sehari, tidak teratur, kalau lapar baru makan.
Pola tidur
Anak tidur 10 jam sehari dengan kebiasaan minum ASI sebelum tidur dan memakai bantal guling. Klien
jarang tidur siang karena asik bermain.
Mandi
Klien mandi 2 x sehari, dimandikan, memakai sabun dan dikeringkan dengan handuk.
Aktifitas bermain
Anak sangat aktif bermain, suka berlari-lari atau melompat menaiki tangga.
Eliminasi
BAB 1 – 2 x sehari, BAK 5 – 6 x sehari, masih suka ngompol
Keadaan kesehatan saat ini
Diagnosa medis
Flu & OMK
Tindakan operasi
Tidak ada
Status Nutrisi
Berat badan 10,5 kg, pola makan tidak teratur. Makan sendiri memakai tangan. Keluarga mempunyai adat
Jawa/Betawu dimana makanan utama untuk ayah.
Obat-obatan
Paracetamol, CTM, OBH dan obat tetes telinga
Aktifitas
Anak masih aktif bermain, hanya agak berkurang
Tindakan Keperawatan
Memberikan penyuluhan tentang gizi seimbang bagi anak
Memberikan penyuluhan mengenai modifikasi lingkungan untuk menghindari kecelakaan
Memberikan penyuluhan mengenai cara mengatasi sakit dengan cara sederhana
Hasil laboratorium (-)
X-Ray (-)
Lain-lain (-)

Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Tampak sakit ringan, kesadaran CM
Tinggi : 85 cm
Berat badan : 10,5 kg
Lingkar kepala : 51 cm
Kulit : kering dan banyak bekas garukan
Tengkuk : kaku kuduk (-)
Mata : Conjunctiva merah muda, sklera ikterik
Telinga : keluar cairan bening dan berbau dari telinga kiri
Hidung : keluar ingus dari kedua lubang hidung
Mulut : nampak kotor
Dada : simetris, retraksi dada (-)
Paru-paru : Ronchi (+)
Jantung : Gallop (-), Murmur (-)
Perut : buncit
Punggung : terdapat bintik-bintik biang keringat
Genitalia : belum disunat, hipospadia (-), hernia (-)
Ektremitas : anomali (-), ptydactylie (-)
Tanda vital : S 37,9 C, N 100 x/menit, nafas 20 x/menit, TD 90/55 mmHg

Pemeriksaan tingkat perkembangan


Kemandirian dan bergaul
Anak malu-malu dan takut pada orang asing, bersembunyi dibalik tubuh ibu saat berkenalan dengan
perawat. Ibu mengatakan anaknya lincah bermain dengan teman-teman di lingkungannya.
Motorik halus
Sudah bisa mencoret-coret tembok atau kertas, sudah bisa menggambar lingkaran walaupun belum
sempurna. Pada dinding kamar banyak coretan anak.

Kognitif dan bahasa


Anak sudah mampu menyusun kalimat sederhana yang bisa dimengerti, menggunakan kata-kata “saya”
atau “aku” dan mengerti kata-kata yang ditujukan kepadanya. Ibu sering berbicara pada anaknya dengan
nada cadel.
Motorik kasar
Senang main lompat-lompatan, kuda-kudaan dengan kakak perempuannya dan menari mengikuti irama
musik

Informasi lain
Keluarga mempunyai adat Jawa dimana makanan utama adalah untuk bapak, baru kemudian untuk anak
dan terakhir untuk ibu. BB anak 10,5 kg dan ibu terlihat kurus.
Keadaan lingkungan dalam rumah, ventilasi dan penerangan kurang, kurang rapi banyak barang
berserakan. Sumber air minum yaitu sumur pompa. Pembuangan air limbah ke got, jika musim hujan
banjir. Dapur terletak di dalam kamar. Kamar mandi dan jamban ada di lantai bawah.
Keadaan ekonomi keluarga pas-pasan tergantung penghasilan bapak sebagai tukang ojek.
Anak masih menetek. Ibu pernah mendengar bahwa bila diteteki terlalu lama akan menyebabkan anak
bodoh. Tetapi karena anak tidak bisa tidur sebelum diteteki, maka ibu meneruskan meneteki anaknya.
Ibu suka melarang anaknya dengan kata-kata “jangan” tanpa memberi penjelasan pada anaknya
Ibu menakut-nakuti anak dengan mengatakan : “Awas kalau nakal nanti disunti oleh pak Dokter !”
Ibu mengatakan bila anak ngambek (tempertantrum) ia langsung memberikan apa yang dimaui oleh
anaknya.

Ringkasan riwayat keperawatan


Anak datang ke puskesmas bersama ibu dengan keluhan utama batuk, pilek dan keluar cairan bening
berbau dari telinga sebelah kiri sejak dua hari yang lalu. Anak sempat demam tinggi dan diberikan obat
sirup penurun panas (Tempra). Panas hilang tetapi keluhan lain tetap. Diagnosa medis yaitu flu dan OMK.
Anak diberi obat Paracetamol, OBH, CTM dan obat tetes telinga.

Analisa data
No.DataMasalah1.S :
Ibu mengatakan bahwa makanan utama adalah buat ayah
Ibu mengatakan bahwa pola makan anaknya tidak teratur
Ibu mengatakan anaknya suka makanan kecil (Chiki, Chitato)
Ibu mengatakan anaknya sering batuk dan pilek (1 –2 x sebulan
O:
BB anak 10,5 kg (normal 12 kg), nampak kurus
Perut buncitGangguan pemenuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh2.S :
Ibu mengatakan anaknya pilek sejak dua hari yang lalu
O:
Ada ingus pada hidung yang tidak dibersihkan
Ronchi paru (+)Resiko gangguan bersihan jalan nafas3.S :
Ibu mengatakan anaknya mengeluarkan cairan dari telinga kiri yang bening dan berbau
O:
Keluar cairan bening dan berbau dari telinga kiriResiko gangguan pendengaran4.S :
Ibu mengatakan anaknya menderita batuk, pilek dan demam sejak dua hari yang lalu
O:
Suhu tubuh anak 37,9 C (sudah diberi penurun panas)
Ingus kekuningan
Batuk Infeksi aktual5.S :
Ibu mengatakan anaknya sangat lincah bermain dan kadang-kadang ia khawatir karenanya
Ibu mengatakan anaknya sering terjatuh dari TT dan di lantai tetapi tidak apa-apa
O:
Rumah di lantai II
Barang-barang di dalam rumah berantakan
Tangga naik tanpa pembatas
Anak lincah bermainResiko injury6.S :
Ibu mengatakan ia kurang tahu tentang tumbang anak toddler
Ibu selalu memberikan apa yang dimaui anaknya bila ngambek
Ibu mengatakan suka khawatir karena anaknya aktif bermain
Ibu sering marah bila anaknya mencoret-coret sesuatu
O:
Ibu sering mengatakan “jangan” pada anaknya
Ibu menakuti anaknya dengan kata-kata “Awas kalau nakal nanti disuntik pak Doketer”
Ibu berbicara pada anaknya dengan nada cadel
Kurang pengetahuan tentang tumbuh kembang anak toddler
Diagnosa Keperawatan
Resiko gangguan bersihan jalan nafas berhubungan dengan penumpukan sekret pada jalan nafas ditandai
dengan ada ingus pada saluran nafas, ronchi (+)
Infeksi aktual berhubungan dengan invasi kuman ke saluran pernafasan dan organ pendengaran ditandai
dengan keluar cairan bening berbau dari telinga kiri, ingus kuning kental
Resiko gangguan pendengaran berhubungan dengan kerusakan organ pendengaran oleh karena infeksi
Gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan pola makan tidak teratur, asupan yang tidak adekuat
serta kebiasaan buruk keluarga
Resiko injury berhubungan dengan lingkungan rumah tidak adekuat untuk anak toddler
Kurang pengetahuan keluarga tentang anak usia todler berhubungan dengan kurangnya informasi
mengenai perawatan anak toddler

Rencana Keperawatan (terlampir)


RENCANA PERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA

Nama Pasien : Irfan (L 2 tahun 1 bulan)


Tanggal : 29 Maret 1999
No.Diagnosa KeperawatanTujuanIntervensiRasional1.Resiko gangguan bersihan jalan nafas berhubungan dengan penumpukan sekret pada jalan nafas ditandai
dengan nafas ditandai dengan adanya ingus pada saluran nafas, ronchi (+)Gangguan bersihan jalan nafas tidak terjadi dengan kriteria ronchi (-), ingus dari hidung
dapat dibersihkanBerikan penyuluhan kepada ibu tentang perlunya membersihkan ingus secara teratur
Anjurkan untuk memberikan anak banyak minum
Anjurkan untuk meminum obat secara tuntas (terutama antibiotik)
Berikan anak latihan batuk secara sederhana

Anjurkan ibu untuk memberikan nutrisi adekuat pada anaknya

Lakukan clapping pada anak

Kolaborasi : pemberian antibiotik dan ekspektoranJika tidak dibersihkan, akan menghambat jalan nafas
Minum banyak dapat mengencerkan dahak

Antibiotik yang diminum tidak tuntas akan meningkatkan resistensi kuman patogen
Batuk efektif berguna untuk mengeluarkan dahak dari saluran nafas
Nutrisi adekuat untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak sehingga mempercepat proses antigen antibodi dalam tubuh
Clapping berguna untuk melepaskan penempelan dahak pada area paru sehingga mudah keluar
Antibiotik untuk membunuh kuman patogen pada area nafas dan ekspektoran berfungsi mengencerkan dahak yang kental2.Infeksi aktual berhubungan dengan
invasi kuman patogen ke saluran nafas dan organ pendengaran ditandai dengan keluar cairan bening berbau dari telinga kiri, ingus kuning kentalSetelah tindakan
perawatan infeksi dapat diatasi dengan kriteria anak tidak demam, ingus kuning kental (-), cairan telinga (-)Berikan penyuluhan tentang cara memberikan obat
melalui tetes telinga
Anjurkan ibu untuk membersihkan telinga kiri dengan lidi kapas lembut secara berhati-hati
Berikan informasi mengenai komplikasi infeksi

Anjurkan untuk mengistirahatkan anak

Kolaborasi : pemberian antibiotikCara yang benar akan mengefektifkan fungsi obat

Keadaan rongga telinga yang kotor akan memudahkan perkembangan kuman patogen
Meningitis dapat terjadi dari infeksi saluran nafas atas dan telinga
Istirahat untuk mengefektifkan metabolisme tubuh untuk proses penyembuhan
Antibiotik untuk membunuh kuman patogen3.Resiko gangguan pendengaran berhubungan dengan kerusakan organ pendengaran oleh karena infeksiGangguan
pendengaran tidak terganggu dengan kriteria anak masih mampu berespon terhadap stimulus pendengaran dan mampu berkomunikasiAnjurkan ibu untuk tetap
berbicara pada anaknya
Kaji kemampuan pendengaran anak
Kaji kemampuan anak berkomunikasi dengan ibu atau orang lain
Kolaborasi : pemberian obat tetes telingaStimulus secara adekuat berguna untuk memacu fungsi pendengaran
Kemampuan pendengaran anak merupakan data untuk intervensi lebih lanjut
Kemampuan komunikasi dipengaruhi oleh fungsi pendengaran
Obat tetes telinga untuk mengurangi proses radang pada organ telinga4.Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan berhubungan dengan pola
makan tidak teratur, asupan tidak adekuat, kebiasaan buruk keluargaGangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi teratasi dengan kriteria BB anak meningkat menjadi 12
kg, pola makan teratur dan anak kenyang, makanan utama disajikan untuk anak dan istri, anak tidak sering jajanBerikan penyuluhan mengenai pengaruh nutrisi
adekuat terhadap tumbuh kembang anak
Berikan penyuluhan mengenai pola makan yang teratur dan cara mengetahui apakah anak kenyang atau belum
Anjurkan untuk menyajikan makanan utama untuk anak dan ibu

Anjurkan ibu untuk mengurangi kebiasaan jajan anak

Anjurkan ibu untuk menimbang berat badan anaknya secara teratur di posyandu terdekatNutrisi adekuat sangat berpengaruh untuk perkembangan otak anak
Makan dengan pola teratur membantu metabolisme tubuh. Anak kenyang bila makanan bersisa.

Perkembangan otak dan tubuh anak memerlukan nutrisi yang adekuat sedangkan otak dan tubuh orang dewasa relatif sudah berhenti perkembangannya
Jajan makanan kecil disamping boros dan tidak sehat, juga tidak mengandung nutrinet yang berguna bagi tubuh anak. Chiki dan chitato menyebabkan batuk pada
anak
Untuk mengetahui perkembangan berat badan anak5.Resiko injury berhubungan dengan lingkungan rumah tidak adekuat untuk anak toddlerKeluarga mampu
memanipulasi prilaku dan lingkungan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak toddler serta tidak terjadi injury pada anakBerikan penyuluhan
mengenai pengaruh lingkungan yang sehat untuk perkembangan anak

Diskusikan mengenai efek injury terhadap perkembangan anak toddler

Anjurkan keluarga untuk merapikan kamar dan membuatkan batas/pegangan pengaman pada tangga naik
Anjurkan ibu untuk selalu mengawasi anaknya tanpa membatasi secara ketatInformasi yang tepat mengenai pengaruh lingkungan akan memotivasi keluarga untuk
memanipulasi lingkungan sehingga mendukung tumbuh kembang anaknya
Injury tidak hanya tertabrak atau terjatuh dari ketinggian tetapi injury kecil seperti terjatuh dari tempat tidur atau lantai juga akan mempengaruhi perkembangan otak
anak sehingga perlu dihindari
Kamar yang terbebas dari benda berbahaya akan memperkecil resiko injury. Pegangan tangga diperlukan untuk menghindari terhatuh
Pengawasan mengurangi resiko injury6.Kurang pengetahuan keluarga tentang tumbuh kembang anak toddler berhubungan dengan kurangnya informasi mengenai
perawatan anak toddlerPengetahuan keluarga bertambah dengan kriteria memahami aspek-aspek pertumbuhan anak usia toddlerBerikan penyuluhan mengenai
tuntutan perkembangan anak usia toddler seperti :
Aktivitas berlebih
Ekplorasi lingkungan
Otonomi diri

Berikan penyuluhan mengenai sikap orangtua dalam mengasuh anak toddler seperti :
Mendorong anak untuk berlatih yang mampu dikerjakannya
Usahakan anak agar bergaul dengan teman sebaya
Banyak bicara dengan kalimat pendek pada anak
Sekali-kali ajak rekreasi ke taman, toko atau kebun binatang
Bantu anak merapikan mainannya
Latih toilet training
Latih untuk makan sendiri memakai sendok
Jangan melarang anak tanpa alasan
Jangan bicara pada anak dengan nada cadel
Jangan takuti anak

Berikan penyuluhan tentang gangguan/penyimpangan yang dapat timbul pada tahap ini seperti :
Kesulitan makan, terutama bila dipaksa
Suka ngadat/ngambek, bila anak ngambek jangan segera dipenuhi keinginannya tapi diamkan. Jika melakukan hal positif barulah diberikan reward
Sibling rivalry
Informasi tentang tuntutan perkembangan anak toddler akan membuat keluarga memahami prilaku anaknya

Sikap dan pola asuh yang benar akan mengoptimalkan tumbuh kembang anak toddler

Berguna agar keluarga mampu mengatasi tingkah laku anak toddler secara adekuat
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

HARI/
TANGGALNO. DX.KEP.IMPLEMENTASIEVALUASISenin, 29 Maret 1999
Pk. 09.40 – 10.20 WIBDx.1.Memberikan penyuluhan kepada ibu tentang perlunya membersihkan ingus secara teratur
Menganjurkan untuk memberikan anak banyak minum hangat
Menganjurkan untuk minum obat antibiotik secara tuntas
Menganjurkan ibu untuk memberikan nutrisi adekuat pada anaknya
S:
Ibu mengatakan mengerti tentang perlunya membersihkan ingus dan manfaat nutrisi adekuat serta manfaat memberi banyak minum
Ibu mengatakan akan memberi antibiotik secara tuntas
O:
Ibu mampu menjelaskan kembali tentang perlunya membersihkan ingus, manfaat banyak minum dan makan nutrisi adekuat
A : Masalah teratasi sebagian (dari segi pengetahuan ibu)
P : Lanjutkan rencana intervensi
Dx.2. Memberikan penyuluhan mengenai cara memberikan obat melalui tetes telinga
Menganjurkan kepada ibu untuk membersihakan telinga kiri anak dengan lidi kapas lembut
Memberikan informasi mengenai komplikasi infeksi
Menganjurkan untuk mengistirahatkan anak
S:
Ibu mengatakan mengerti terhadap cara memberikan obat tetes telinga
Ibu berjanji akan membersihkan telinga kiri anknya
Ibu mengatakan mengerti terhadap komplikasi infeksi
Ibu berjanji untuk mengistirahatkan anaknya
O:
Ibu mampu menjelaskan kembali dengan bahasa sendiri tentang komplikasi infeksi
Ibu mampu memperagakan cara memberikan obat tetes telinga secara benar
A : Masalah teratasi sebagian (dari segi pengetahuan ibu)
P : Lanjutkan rencana intervensiDx.3.Menganjurkan ibu untuk tetap berbicara pada anaknya
Mengkaji kemampuan pendengaran dan komunikasi anak
Memberikan contoh pemberian obat tetes telinga
S:
Ibu mengatakan akan berbicara dengan anaknya
O:
Anak bisa berkomunikasi dengan pemeriksa
A : Masalah tidak terjadi
P:-
Senin, 29 Maret 1999 Pk. 12.30 – 13.10 WIBDx. 1. Memberikan latihan batuk pada anak
Melakukan clapping pada anak
Memberikan antibiotik dan ekspektoran pada anakS : -
O : Batuk dahak berkurang, ronchi masih ada, ingus bersih
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensiDx.4.Memberikan penyuluhan mengenai pengaruh nutrisi adekuat terhadap tumbang anak
Memberikan penyuluhan mengenai pola makan yang teratur dan cara mengetahui apakah anak sudah kenyang atau belum
Menganjurkan untuk menyajikan makanan dengan prioritas utama pada anak
Menganjurkan untuk mengurangi kebiasaan jajan anak
Menganjurkan untuk menimbang berat badan secara teratur di puskesmasS :
Ibu mengatakan mengerti tentang pengaruh nutrisi terhadap tumbang anak
Ibu mengatakan mengerti tentang pola makan teratur dan berjanji akan menyajikan makanan dengan prioritas utama pada anak dan dirinya
Ibu berjanji akan mengurangi kebiasaan jajan anaknya
Ibu berjanji akan ke posyandu secara teratur
O:
Ibu dapat menjelaskan kembali tentang pengaruh nutrisi dan pola makan terhadap anaknya
A : Masalah teratasi sebagian (dari segi pengetahuan)
P : Lanjutkan intervensiSelasa, 30 Maret 1999
Pk. 09.30 – 10.30 WIBDx.5.Memberikan penyuluhan mengenai pengaruh lingkungan yang sehat untuk perkembangan anak
Mendiskusikan mengenai efek injury terhadap perkembangan anak toddler
Menganjurkan keluarga untuk merapikan kamar
Menganjurkan pengawasan pada anak
S:
Ibu mengatakan akan merapikan kamar
Ibu berjanji akan mengawasi anak
O:
Ibu mampu menyebutkan pengaruh lingkungan sehat
A : Injury tidak terjadi dan ibu mengerti terhadap pencegahan injury
P : -Dx.6.Memberikan penyuluhan mengenai tuntutan perkembangan anak toddler
Memberikan penyuluhan mengenai pola asuh anak toddler
Memberikan penyuluhan mengenai gangguan penyimpangan prilaku anak toddler dan cara mengatasinya
S:
Ibu mengatakan mengerti tentang tuntutan perkembangan anak toddler, pola asuh dan cara mengatasi gangguan penyimpangan prilaku pada anak
O:
Ibu mampu menyebutkan kembali tentang tuntutan perkembangan anak todler, pola asuh dan cara mengatasi penyimpangan prilaku pada anak
A : Masalah teratasi
P:-
LAMPIRAN 1 :
INTERPRETASI HASIL DDST

Nama Klien : Irfan


Tanggal Lahir : 25 Februari 1997
Umur : 2 Tahun, 1 Bulan
Tanggal Pemeriksaan : 29 Maret 1999

Sektor I. Kemampuan Personal Sosial


Memakai baju : bisa dilakukan
Membasuh tangan dan mengeringkannya : bisa dilakukan
Mudah dipisahkan dari ibu (tidak menangis) : F (gagal, anak rewel)
Dapat bermain bersama (bermain kucing-kucingan) : bisa dilakukan

Hasil : 1 item delay

Sektor II. Kemampuan motorik halus


Mencoret dengan spontan : bisa dilakukan
Membangun menara dari 4 kubus : dilewati (tidak ada bahan)
Membangun menara dari 8 kubus : dilewati (tidak ada bahan)
Meniru membuat garis vertikal dalam batas 30 derajat : bisa dilakukan
Mengeluarkan manik-manik dari botol sendiri : bisa dilakukan

Hasil : 2 item dilewati

Sektor III. Kemampaun bahasa


Menggabung dua kata yang berlainan : bisa dilakukan (anak mengatakan : “mau makan”)
Menyebut satu gambar : bisa dilakukan (anak mampu menyebut gambar anak sedang ngompol)
Mengikuti perintah : bisa dilakukan ( ketika diminta menari, meloncat dan mengambil pensil anak bisa melakukan
ketiganya)
Memakai kata majemuk : tidak mampu dilakukan
Menyebut nama kecil dan nama keluarga : bisa dilakukan

Hasil : 1 item delay

Sektor IV. Kemampuan motorik kasar


Melempar bola : bisa dilakukan
Berdiri 1 kaki 1 detik : bisa dilakukan
Lompat ditempat : bisa dilakukan
Naik sepeda roda tiga : dilewati (tidak ada alat)
Lompatan lebar : tidak mampu dilakukan (lompatan anak tidak lebar)

Hasil : 1 item delay, 1 item dilewati

INTERPRETASI : Normal
Tidak ada lebih dari dua sektor dengan dua delay
Tidak ada satu sektor dengan lebih dari dua delay ditambah lebih dari satu sektor dengan satu delay pada sektor
yang sama tak ada yang dilalui melewati garis usia
Tidak ada satu sektor dengan lebih dari dua delay
Tidak ada lebih dari satu sektor dengan satu delay dan pada sektor yang sama tidak ada yang dilalui melewati garis
usia
Penolakan ada 3

Anda mungkin juga menyukai