Anda di halaman 1dari 5

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 TUJUAN PRAKTIK

1.1.1 Standar Kompetensi


Membuat Skenario Pembelajaran

1.1.2 Kompetensi Dasar


Membuat skenario pembelajaran mikro untuk 1 atau 2 indikator dari suatu
kompetensi dasar bidang studi (dari KD 3 dan/atau KD 4 dari Standar Isi
Kurikulum 2013) sekolah menenagah atas (SMA) mengunakan suatu
model pembelajaran.

1.1.3 Indikator
Penguasaan kompetensi dasar di atas ditandai dengan penguasaan
indikator-indikator sebagai berikut:
1. Menggunakan dan membuat berbagai format rencana pembelajaran
(RP) berupa skenario satu kali tatap muka pembelajaran di kelas
secara mikro (maksimal 15 menit).
2. Menggunakan beberapa model pembelajaran tatap muka di kelas
dalam pembuatan skenario pembelajaran tatap muka, dan
3. Menggunakan keterampilan generik memberikan pembelajaran ke
dalam skenario pembelajaran tatap muka di kelas.
4. Membuat sumber belajar untuk siswa (buku siswa) sesuai dengan
tujuan penguasaan kompetensi dan model pembelajaran tatap muka
yang dipilih ke dalam skenario pembelajaran tatap muka di kelas.
2

5. Membuat lembar kerja peserta didik (LKPD) sesuai dengan tujuan


penguasaan kompetensi dan model pembelajaran tatap muka yang
dipilih ke dalam skenario pembelajaran tatap muka di kelas.
6. Membuat multimedia sesuai dengan tujuan penguasaan kompetensi
dan model pembelajaran tatap muka yang dipilih ke dalam skenario
pembelajaran tatap muka di kelas.
7. Membuat asesmen sesuai dengan tujuan penguasaan kompetensi dan
model pembelajaran tatap muka yang dipilih ke dalam skenario
pembelajaran tatap muka di kelas.

1.2 BAHAN PRAKTIK

1.2.1 Dokumen Kurikulum


Dokumen kurikulum yang digunakan sebagai bahan praktik ini yaitu
Silabus Mata Pelajaran Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah pada
mata pelajaran Fisika, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta,
2016.

1.2.2 Paparan isi pesan pembelajaran, contoh dan latihan (buku teks dan
buku pelajaran)

Persamaan Daya dan Energi Listrik


Misalkan hasil pengukuran voltmeter pada ujung-ujung sebuah resistor R
memberi bacaan V volt dan amperemeter membaca arus I melalui resistor
(Gambar ). Di SMP, anda sudah mengetahui bahwa daya disipasi dalam
bentuk panas dalam resistor R dirumuskan oleh P = VI.

Dari hukum Ohm, I=V/R atau V=IR yang jika disubstitusi ke P=VI akan
memberikan persamaan daya listrik berikut

V
P = V.I = 2 = I R
2
R
3

Dengan :

P = Daya (Watt)

V = Tegangan (Volt)

I = Kuat Arus (A)

R = hambatan (Ω)

Dikelas XI anda telah mengetahui bahwa energi merupakan daya kali


waktu sehingga persamaan energi listrik adalah sebagai berikut :

W = Pt
2
V
W = Vit = t = I2Rt
R

Alat ukur daya listrik adalah wattmeter, sedangkan untuk mengukur energi
listrik adalah Joulemeter atau Kwh-meter.

Elemen Listrik

Lampu pijar, setrika listrik, teko listrik dan pengering rambut listrik
disebut elemen listrik karena memiliki elemen yang tersebar dari
kumparan kawat logam tipis. Kumparan ini berfungsi sebagai hambatan
listrik ketika dilalui oleh arus listrik sehingga kumparan kawat akan
mendisipasi (membuang) energi dalam bentuk kalor ketika dilalui oleh
arus listrik.

Di dalam rangkaian listrik, kita selalu menampilkan elemen listrik sebagai


suatu hambatan listrik R. Walaupun demikian, data yang tertera pada
elemen listrik selalu berbetuk tegangan V volt dan daya P watt. Sebagai
contoh, pada lampu pijar tercantum data 240 V, 60 W. Dari data tegangan
dan daya, kita dapat menghitung hambatan elemen listrik (R) sebagai
berikut : 2
V
R=
P
4

Contoh Soal :

Budi memiliki sebuah lampu dengan spesifikasi 27,5 watt, 110 volt. Ia
ingin memasang lampu tersebut pada tegangan 210 volt. Agar lampu
menyala normal sesuai spesifikasi yang tertera pada lampu, tentukan besar
hambatan listrik yang harus ditambahkan pada rangkaian!

Pembahasan
Lampu menyala normal artinya daya lampunya tetap 27,5 watt dan
tegangan pada lampu juga tetap 110 volt. Rangkaian harus ditambah
dengan sebuah hambatan untuk menyerap kelebihan tegangan yang
disediakan. 
Hitung dulu kuat arus yang mengalir pada lampu adalah: 

 
Rangkaiannya kira-kira seperti ini 

Tegangan yang tadinya 210 volt dari sumber listrik, dipakai oleh hambatan
pada lampu yaitu RL sebesar 110 volt, sehingga sisanya adalah (210 −
110) = 100 volt, tegangan ini digunakan oleh hambatan yang ditambahkan
yaitu Rs. Sehingga besarnya hambatan Rs adalah 

 
5

Latihan Soal :

1. Sebuah sekring dipasang pada tegangan 220 volt menyebabkan arus


mengalir sebesar 3 A. Berapa daya sekring tersebut?
2. Sebuah pemanas air mempunyai elemen pemanas dengan hambatan
100 ohm dialiri arus listrik sebesar 5 ampere. Berapakah daya listrik
pemanas air tersebut?

Anda mungkin juga menyukai