Dosen Pengampu:
Ismu Wahyudi, S.Pd, M.PFis.
Hervin Maulina
Disusun Oleh :
Puji syukur Alhamdulillah, penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ismu
Wahyudi, S.Pd, M.PFis. dan Ibu Hervin Maulina selaku dosen pengampu mata
kesalahan penulisan maupun pemilihan kata, oleh karena itu penyusun meminta maaf
dan mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan makalah ini.
Penyusun berharap dengan makalah ini pembaca dapat menambah pengetahuan dan
wawasan.
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................... 3
a. Latar belakang....................................................................................................... 4
a. Definisi .................................................................................................................. 5
b. Sejarah Spirometri................................................................................................. 5
c. Cara kerja spirometri ........................................................................................... 7
d. Tujuan pemeriksaan spirometri ......................................................................... 8
e. Indikasi pemeriksaan spirometri ....................................................................... 9
f. Persiapan pemeriksaan spirometri .................................................................... 9
g. Teknik pemeriksaan spirometri .......................................................................11
h. Volume dan pengukuran kapasitas paru ................................................ 12
A. Latar Belakang
Di zaman serba modern dan instan ini, segala sesuatu dapat dilakukan dengan
bantuan berbagai teknologi sehingga instan dan praktis, baik dari bidang
teknologi tidak pernah terlepas dari ilmu sains, khususnya ilmu fisika sebagai
saat ini selalu mengandung konsep fisika dari setiap prinsip kerjanya. Disisi lain,,
tidak sedikit dari teknologi sendiri dapat menimbulkan dampak yang baik
Salah satu yang sering mendapatkan dampak buruk dari penggunaan teknologi
ialah udara, baik dari asap transportasi, asap pabrik, asap pembakaran, asap rokok
dll. Seperti yang kita ketahui udara merupakan salah satu sumber kebutuhan
tubuh yang berhubungan dengan lingkungan di luar tubuh, yaitu melalui sistem
pernapasan.
Fungsi utama paru untuk respirasi, yaitu pengambilan O2 dari luar masuk ke
dalam saluran napasdan diteruskan ke dalam darah. Paru juga merupakan organ
yang paling banyak dipergunakan di dalam tubuh. Di samping pertukaran CO2
dengan O2 yang tetap untuk hidup, pada saat yang sama paru tidak hanya dilewati
alergen, virus, bakteri dan mikroba lain yang tidak terhitung jumlahnya. Tidak jarang
yang lainnya.
Menurut Sylvia dan Lorraine, gangguan paru merupakan salah satu penyebab
terjadi dibandingkan dengan infeksi sistem organ tubuh lain dan berkisar dari
flu biasa dengan gejala serta gangguan yang relatif ringan sampai pneumonia
faal paru.
Pemeriksaan faal paru dilakukan untuk mengukur berapa banyak udara yang
dapat masuk ke dalam paru dan seberapa cepat udara dapat keluar dari paru.
karena itu, disusunlah makalah spirometri ini untuk mengetahui prinsip kerja alat
A. Definisi
pemeriksaan yang menilai fungsi terintegrasi mekanik paru, dinding dada dan
penyakit pada pernapasan dan persiapan operasi (Anna, Zulkifli, dan Feisal).
B. Sejarah Spirometer
Pengembangan awal
Upaya paling awal untuk mengukur volume paru-paru dapat dilakukan pada
seorang anak laki-laki bernapas masuk dan keluar dari kandung kemih dan
meyakinkan.
1681, Borelli mencoba mengukur volume udara yang terinspirasi dalam satu
tarikan napas. Dia merakit tabung silinder sebagian diisi dengan air, dengan
volume udara yang dipindahkan oleh air. Teknik ini sangat penting dalam
efek penyakit pada volume paru paru. Dia menggunakan toples bertingkat
terbalik yang berdiri di air, dengan outlet di bagian atas stoples dikendalikan
udara masuk dari bawah. Tidak ada koreksi untuk tekanan. Karena itu,
otot pernapasan.
1845, Vierordt dalam bukunya yang berjudul "Physiologie des Athmens mit
seorang ahli bedah bernama John Hutchinson . Dia menemukan bel yang
makalahnya tentang spirometer air dan pengukuran yang dia ambil dari lebih
dari 4.000 subjek, yang menggambarkan hubungan langsung antara kapasitas
vital dan tinggi dan hubungan terbalik antara kapasitas vital dan usia. Dia
vital', yang diklaim sebagai prognosis yang kuat untuk penyakit jantung oleh
tinggi, berat, dan usia. Eksperimennya menghasilkan hasil yang mirip dengan
penelitian Hutchinson.
volume paru-paru.
abad kedua puluh
kering.
Jerman.
C. Cara Kerja
Sebenarnya cara kerja spirometri cukup mudah yaitu sesorang diperintahkan untuk
bernafas (menarik nafas dan menghembuskan nafas) di mana hidung orang itu
ditutup. Tabung yang berisi udara akan bergerak naik turun, sementara itu drum
pencatat bergerak putar (sesuai jarum jam) sehingga pencatat akan mencatat
Pada waktu istirahat, spirogram menunjukkan volume udara paru-paru 500 ml.
Keadaan ini disebut tidal volume. Pada permulaan dan akhir pernafasan terdapat
keadaan reserve; akhir dari suatu inspirasi dengan suatu usaha agar mengisi paru-
paru dengan udara, udara tambahan ini disebut inspiratory reserve volume,
jumlahnya sebanyak 3.000 ml. Demikian pula akhir dari suatu respirasi, usaha
dengan tenaga untuk mengeluarkan udara dari paru-paru, udara ini disebut dengan
expiratory reserve volume yang jumlahnya kira-kira 1.100 ml. Udara yang
(FRC). Seorang yang bernapas dalam keadaan baik inspirasi maupun ekspirasi,
kedua keadaan yang ekstrim ini disebut vital capacity. Dalam keadaan normal,
vital capacity sebanyak 4.500 ml. Dalam keadaan apapun paru- paru tetap
mengandung udara, udara ini disebut residual volume (kira-kira 1.000 ml)
disuruh bernafas dalam satu menit yang disebut respiratory minute volume.
Maksimum volume udara yang dapat dihirup selama 15 menit disebut maximum
pernafasan. Penderita normal dapat mengeluarkan udara kira-kira 70% dari vital
capacity dalam 0.5 detik.; 85% dalam satu detik; 94% dalam 2 detik; 97%
(PPOK),
4. Evaluasi penderita asma tiap tahun dan penderita PPOK tiap 6 bulan
hasilnya tidak dapat digunakan. Karena itu perlu beberapa persiapan sebagai
berikut;
2. Persiapan alat, spirometer harus telah dikalibrasi untuk volume dan arus
d. Lakukan kalibrasi
pemeriksaan spirometri
G. Teknik Pemeriksaan
c. Pemeriksaan dimulai dengan napas tenang (volume tidal ; 3-5 kali sampai
pemeriksaan
2. Kapasiti Vital Paksa (KVP) dan Volume ekspirasi paksa detik 1 (VEP1)
banyaknya.
c. Pastikan subjek pada posisi yang benar, pasang penjepit hidung, inspirasi
perasat.
H. Volume dan Pengukuran Kapasitas Paru
pernapasan terjadi secara pasif dan berlangsung hampir tanpa disadari. Beberapa
1. Volume Tidal (Tidal Volume = TV) atau volume alun napas, adalah volume
udara masuk dan keluar pada pernapasan biasa. Besarnya TV orang dewasa
udara yang masih dapat dihirup kedalam paru sesudah inspirasi biasa,
udara yang masih dapat dikeluarkan dari paru sesudah ekspirasi biasa,
4. Volume Residu (Residual Volume = RV), udara yang masih tersisa didalam paru
sesudah ekspirasi maksimal. TV, IRV dan ERV dapat diukur dengan
masuk paru setelah inspirasi maksimal atau sama dengan volume cadangan
Spirometer sederhana
Spirometer menggunakan prinsip salah satu hukum dalam fisika yaitu hukum
Archimedes. Hal ini tercermin pada saat spirometer ditiup, ketika itu tabung yang
berisi udara akan naik turun karena adanya gaya dorong ke atas akibat adanya
hukum newton diterapkan dalam sebuah katrol. Katrol ini dihubungkan kepada
sebuah bandul yang dapat bergerak naik turun. Bandul ini kemudian dihubungkan
angin atau plat deflektor akhir (dengan total pisau kipas yang sama) yang
membuat aliran udara memutar sensor secara heliks melalui bagian utama dari
sensor. Teknologi ini memiliki kekurangan pada akurasi yang rendah pada low
flow rates dan cara teknologi ini merespon perubahan flow rates yang cepat.
lingkungan perawatan kritis. Sensor dibuat dari satu bagian padat. Hal ini
Teknologi spirometer yang pertama kali dikembangkan pada tahun 1970an dan
baru mulai dipasarkan pada tahun 1990an dengan ide dasar yang ringkas yaitu
untuk mengukur waktu transit dari ultrasonic pulse melalui gas yang bergerak
mengalir, dengan nadi yang berjalan searah dengan arah gas mengalir dengan
waktu yang ditembuh ketujuan lebih cepat dan nadi yang berjalan berlawanan
arah dengan arah gas akan mengalir lebih lambat. Teknologiini sangat
berputar. Rotasi ini adalah hasil yang dapat diandalkan dan dapat
tidak ada termostat jika turbin terbuat dari karbon atau kevlar.Tidak
Perubahan Energi
kinetik dan potensial. Semakin cepat fluida itu mengalir, semakin banyak
digunakan untuk tujuan berguna. energi tersebut tidak hilang, tapi diubah
yang terpasang pada bagian atas meter mendekati pula pada setiap putaran
tentang aliran total. Laju pulsa sebanding dengan laju aliran, dan respons
transien meter itu sangat baik. Koefisien aliran K untuk terbin flowmeter
bila massa gas ditekan pada suhu konstan maka tekanan (P) dan volume
dan ke luar melawan katup dengan glotis terbuka, yang dicapai dengan
persamaan :
𝑃. 𝑉 = (𝑃 + ∆𝑃) (𝑉 − ∆𝑉)
Salah satu prinsip pengukuran yang dipakai adalah efek doppler dari suatu
Gelombang Bunyi
terhadap gas, zat cair atau padat yang merambat dengan nilai kecepatan yang
perambatan (C) dalam m/det, dan frekuensi (f) dalam Hertz, serta dari
dinyatakan sebagai:
𝐶 = 𝑓 .𝜆 (1)
bervariasi tergantung dari dua faktor media yang dilaluinya yaitu kerapatan
Efek Doppler
dan kecepatan bunyi (c) di dalam medium dan suatu target (receptor)
mediumnya. Prinsip Doppler Doppler diambil dari nama seorang ahli fisika
tergantung pada gerakan sumber bunyi atau pengamat relatif terhadap media
akan diterima oleh receiver ultrasonik. Pergeseran frekuensi akibat dari aliran
fluida sebanding dengan kecepatan aliran fluida. Dasar dari efek doppler
dapat dinyatakan gerakan dari pemukaan. Untuk memahami hal ini harus
diketahui hubungan antara frekuensi dari sumber bergerak (fS ) dan frekuensi
yang diterima penerima (fR ). Frekuensi terukur oleh penerima yang bergerak
menjauh dari sumber akan lebih kecil dari frekuensi terukur di sumber,
akan lebih besar dari nilai frekuensi terukur di sumber. Pada sistem
𝑣𝐹
𝑓𝐷 = 𝑓𝑆 (2)
𝐶
atau
𝑣𝐹
𝑣𝐹 = 𝑓𝑆 (3)
𝐶
𝑣𝐹 = 𝐾𝑓𝐷 (4)
Dimana:
K = Faktor kalibrasi
fD = Pergeseran frekuensi doppler
fS = Frekuensi transmiter
IV. KESIMPULAN
pada sebuah fluida. Selain itu juga terdapat konsep fisika lain yakni pada
yang menggunakan sensor turbin, sensor ultrasonik, dan ada juga yang
memanfaatkan pneumotachgraph.
doppler
DAFTAR PUSTAKA
Anna UZN, Zulkifli A, Feisal T. Spirometri. Ina J Chest Crit and Emerg Med.
2014;1:36.
https://www.indiamart.com/proddetail/easy-on-pc-based-ultrasonic-spirometer-
20060925791.html
http://crivadeous03.blogspot.com/2017/11/rotating-vane-spirometer.html
https://en.wikipedia.org/wiki/Spirometers
https://www.bisamed.co.id/apa-itu-spirometri/
https://studylibid.com/doc/1214368/pengukuran-teknik
http://belajarsinyaltubuh.blogspot.com/p/plehtysmograph-dan-oksimetri.html