Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL PENELITIAN

EFEKTIVITAS PELATIHAN PUBLIC SPEAKING


UNTUK MENURUNKAN KECEMASAN
BERBICARA DI DEPAN UMUM PADA SISWA
SMA

Dosen Pengampu :
Rahmawaty Parman, S.Psi., M.Si

Disusun Oleh :
Masita Rahma Ajilahu
NIM : C03419018

PROGRAM STUDI S1 PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO

TAHUN 2022
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pelatihan public speaking efektif
menurunkan tingkat kecemasan berbicara di depan umum siswa SMA. Analisis ini
menggunkan variable independen yaitu kecemasan dan variable dependennya adalah
public speaking. Sampel penelitia ini adalah Siswa SMA di Provinsi Gorontalo.
Sampel dilakukan dengan metode purposivesampling. Pengumpulan data dilakukan
dengan kuesioner pretest dan posttest disebarkan langsung ke audience ketika
sebelum dan sesudah pelatihan public speaking sebanyak 83 kuesioner. Metode
statistik menggunakan Uji paired sample t-test dan anova satu jalur. Hasil
penelitian in menunjukkan bahwa ada pegaruh kecemasan terhadap public
speaking siswa SMA di provinsi Gorontalo.
Kata kunci : Kecemasan, Publik speaking
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan kuasa-Nya, sehingga peneliti
mampu menyelesaikan proposal penelitian sesuai dengan tenggat waktu yang diberikan.
Peneliti menyadari jika selama proses pengerjaan proposal penelitian ini, banyak pihak telah
memberikan bantuan dan dukungannya, oleh karena itu, peneliti juga ingin menyampaikan
rasa terima kasih kepada Dosen pengampu mata kuliah Psikolo.

Adapun penelitian yang berjudul “Efektifitas Pelatihan Public Speaking untuk


Mneurunkan Kecemasan Berbicara di Depan Umum pada Siswa SMA” ini bertujuan
untuk mengetahui sejauh apa efektiitas pelatihan public speaking untuk menurunkan
kecemasan berbicara di depan umum.

Dalam penulisan proposal ini, peneliti telah berusaha semaksimal mungkin untuk
menyelesaikannya dengan baik, namun peneliti juga menyadari jika masih terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca
untuk menyempurnakan kekurangan yang ada dalam penelitian ini. Akhir kata, peneliti
berharap jika penelitian ini dapat berguna bagi pembaca sekalian dan pihak-pihak lainnya.

Gorontalo, 18 Januari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

ABSTRAK................................................................................................................................................2
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................3
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................4
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................................................5
BAB I....................................................................................................................................................6
PENDAHULUAN.................................................................................................................................6
Latar Belakang Masalah....................................................................................................................6
Rumusan Masalah.............................................................................................................................6
Tujuan dan Manfaat Penelitian..........................................................................................................6
Ruang Lingkup danKeterbatasan Penelitan.......................................................................................7
Definisi Operasional..........................................................................................................................7
BAB II...................................................................................................................................................8
KAJIAN PUSTAKA.............................................................................................................................8
Kajian Teori.......................................................................................................................................8
Penelitian yang relevan......................................................................................................................9
Kerangka Berpikir...........................................................................................................................10
Hipotesis Penelitian.........................................................................................................................10
BAB III................................................................................................................................................11
METODE PENELITIAN....................................................................................................................11
BAB IV...............................................................................................................................................13
HASIL PENELITIAN.........................................................................................................................13
Deskripsi Data.................................................................................................................................13
BAB V.................................................................................................................................................16
PEMBAHASAN.................................................................................................................................16
BAB VI...............................................................................................................................................18
PENUTUP...........................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................19
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1 ……………………………………………………………………………………

GAMBAR 2 ……………………………………………………………………………………

GAMBAR 3 ……………………………………………………………………………………

GAMBAR 4 ……………………………………………………………………………………

GAMBAR 5 ……………………………………………………………………………………

GAMBAR 6 ……………………………………………………………………………………

GAMBAR 7 ……………………………………………………………………………………

GAMBAR 8 ……………………………………………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Berkomunikasi atau berbicara dengan orang lain adalah bagian dari rutinitas
kehidupan manusia sebagai mahluk sosial. Komunikasi yang efektif sangatlah diperlukan
untuk menyampaikan ide, gagasan dan pengetahuan. Pada saat ini, kemampuan
berkomunikasi kurang dimiliki oleh banyak remaja, dan takut saat mendapatkan
kesempatan berbicara dan tampil di depan umum.

Melihat kenyataan di atas, maka kemampuan berkomunikasi menjadi perhatian


berbagai lembaga pendidikan, agar siswa memiliki skill komunikasi baik di depan umum.
Tidak hanya pada level pendidikan menengah, hingga pendidikan tinggi pun sebagai
seorang mahasiswa atau mahasiswi, dituntut untuk mampu mengutarakan ide dan
pikirannya secara lisan sebagai bentuk penyampaian keilmuan yang dipelajarinya. Selain
itu, diharapkan dapat mencetak seorang public speaker yang profesional.

Tujuan utama dari penelitian ini adalah menguji pengaruh pelatihan public speaking
dengan pendekatan perilaku kognitif untuk menurunkan kecemasan berbicara di depan
umum.Pelatihan Public Speaking dirancang khusus bagi para pelajar khususnya bagi
mereka yang belum memahami public speaking. Materi yang diberikan mulai dari hal
yang paling dasar, mengenai filosofi public speaking sampai bagaimana cara membuka
sebuah acara dan berbicara di depan umum yang baik

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah “apakah pelatihan public speaking efektif untuk menurunkan tingkat
kecemasan berbicara di depan umum?”.

Tujuan dan Manfaat Penelitian


a. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas dari pelatihan public
speaking dalam menurunkan tingkat kecemasan berbicara di depan umum.
b. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari hasil penelitian ini adalah
a. Dalam bidang pelayanan psikologi, mengetahui efektifitas pelatihan public
speaking untuk menurunkan tingkat kecemasan berbicara di depan umum
b. Adanya formula baru untuk menurunkan tingkat kecemasan berbicara di
depan umum, yaitu pelatihan public speaking
2. Manfaat teoritis
Secara teoritis penelitian ini memberikan sumbangan ilmiah dalam hal
pengukuran efektifitas pelatihan public speaking dalam menurunkan tingkat
kecemasan berbicara di depan umum

Ruang Lingkup danKeterbatasan Penelitan


Untuk menghindari meluasnya permasalahan dalam penelitian maka perlu adanya
pembatasan masalah. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Pengukuran efektifitas pelatihan public speaking dalam menurunkan kecemasan
berbicara di depan umum
2. Penelitian dilakukan pada 81 siswa SMA di Gorontalo

Definisi Operasional
1. Kecemasan Berbicara Di Depan Umum
Kecemasan berbicara di depan umum adalah suatu perasaan takut dan perasaan
tertekan yang timbul, baik ketika seseorang membayangkan maupun pada saat
berbicara di depan banyak orang, yang ditandai dengan adanya reaksi fisik, mental,
dan emosional dari individu tersebut.
2. Public Speaking
Public Speaking dalam Bahasa Indonesia disamakan dengan pidato, sedangkan
dalam Bahasa Yunani pidato disebut dengan retorika, dan dalam Bahasa Arab
disebut Muhadhoroh (ceramah, kuliah). Pidato merupakan kegiatan berbicara di
depan umum dengan menyatakan pemikiran atau idenya kepada orang lain dengan
bahasa yang santun dan mudah dipahami.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA
Kajian Teori
A. Kecemasan Komunikasi
1. Pengertian
Kecemasan komunikasi (reticence) merupakan ketidakmampuan individu
untuk mengikuti diskusi secara aktif, mengembangkan percakapan, menjawab
pertanyaan yang diajukan di kelas, yang bukan dikarenakan kurangnya
pengetahuan akan tetapi karena ketidakmampuan dalam menyusun kata-kata dan
ketidakmampuan mengolah pesan secara sempurna meskipun sudah dipersiapkan
sebelumnya (Appolo dalam Wahyuni, 2015: 06).
McCroskey (1982) menyampaikan bahwa menurutnya, kecemasan
komunikasi, atau yang ia sebut sebagai communication apprehension, adalah
suatu rasa takut yang dialami oleh individu yang terkait dengan komunikasi, baik
itu secara langsung maupun tidak langsung.
Kecemasan komunikasi ini merujuk pada rasa malu, keengganan dalam
berkomunikasi, ketakutan berbicara di depan umum, dan sikap pendiam selama
interaksi komunikasi (DeVito, 2001). Kecemasan komunikasi merupakan bentuk
reaksi negatif dari individu yang dialami ketika berkomunikasi, baik itu
komunikasi antar pribadi, komunikasi di depan umum, maupun komunikasi
massa (Burgoon & Ruffner, 1978).
2. Faktor yang Mempengaruhi
Monarth dan Kase (dalam Haryanthi dan Tresniasari, 2012: 03) menyebutkan
faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan berbicara di depan public sebegai
berikut:
a. Faktor Biologis
Ketika seseorang merasakan kondisi yang dirasakan tidak nyaman, respon
fisiologis yang muncul adalah, pertama, sistem saraf simpatis menghasilkan dan
melepaskan adrenalin (hormon yang bertugas untuk menghadapi dan
menghindari bahaya). Kedua, detak jantung berdebar kuat, tekanan darah naik,
wajah memerah. Ketiga, merasakan munculnya sensasi dingin dan gemetar di
tangan dan kaki. Keempat, nafas berhembus dengan cepat, sulit mengatur nafas
dan merasakan sakit kepala ringan. Kelima, berkeringat pada sekujur tubuh.
b. Faktor Pikiran Negatif
Pikiran negatif akan menimbulkan respon biologis berupa kecemasan. Pikiran
negatif yang seringkali muncul, pertama, berbicara di depan umum hal yang
menakutkan. Kedua, pikiran yang melewati batas terhadap akibat negatif dari
suatu situasi sosial. Ketiga, penalaran emosi adalah suatu pemikiran tentang
perasaan cemas yang dialami individu seperti contoh sakit perut akan
menyebabkan seseorang mengutarakan pendapat dengan buruk. Keempat,
perasaan kurang mampu dalam menyelesaikan dan mengatasi kesulitan dalam
situasi sosial. Kelima, fokus kepada aspek negatif dalam suatu situasi dan
mengabaikan hal-hal yang positif.
c. Faktor Perilaku Menghindar
Berikut beberapa perilaku yang muncul saat seseorang mengalami kecemasan
dan berusaha untuk lepas dari situasi tersebut, yaitu:
a) Menghindari situasi yang menakutkan. Respon yang terlihat berupa perlakuan
defensif, agresif, dan rasionalisasi untuk menghindar dengan cara membuat
beberapa alasan.
b) Perilaku cemas yang sering kali tampak ialah ketika seseorang tampil di depan
banyak orang. Tanpa disadari individu ketika merasa cemas ia memasukkan
tangan di saku, memainkan pulpen, meremas tangan, menyentuk dan
memperbaiki rambut, berbicara dengan cepat, gelisah dan lain-lain.
c) Perilaku dengan kompensasi berlebihan. Perilaku tersebut mncul seiring
dengan upaya seseorang untuk mengontrol dan menutupi rasa cemasnya dari
orang lain.
d. Faktor Emosional
Ketika kita mengalami situasi yang menakutkan, pada waktu yang sama kita
juga mengalami respon fisiologis, kognitif dan perilaku yang menunjukkan
situasi tersebut. Seseorang tersebut akan merasakan perasaan cemas, takut,
khawatir, kesulitan ketika menghadapi situasi sosial, tegang, panik dan gugup
menghadapi kondisi berbicara di depan umum.
B. Pelatihan
Pelatihan adalah proses pendidikan yang memiliki jangka pendek dan
menggunakan prosedur sistematis (Purwandari dalam Fatma dan Ernawati, 2012: 47;
Mangkunegara dalam Winahyuningsih et al., 2013: 03). Selain itu pelatihan memiliki
fokus intensif terhadap tujuan tertentu. Perubahan nilai-nilai, sikap, dan insight tidak
menjadi prioritas utama, hal ini tentu berbeda dengan psikoterapi yang bertujuan
utama untuk mengubah belief system (Goldstein dalam Fatma dan Ernawati, 2012:
48).
Salas dan Cannon-Bowers (dalam Fatma dan Ernawati, 2012: 48)
mendefinisikan pelatihan sebagai metode pembelajaran yang berupaya untuk
merubah aspek kognitif, afektif, dan hasil keterampilan atau keahlian.
Chandrayana (2017) mengemukakan bahwa kemampuan bercerita merupakan
elemen penting dalam penguasaan public speaking. Menurutnya Public Speaking for
Students dirancang khusus bagi para pelajar khususnya bagi mereka yang belum
memahami public speaking. Materi yang diberikan mulai dari hal yang paling dasar,
mengenai filosofi public speaking sampai bagaimana cara membuka sebuah acara
yang baik dan berbicara di depan umum yang baik.

Penelitian yang relevan


Dalam penelitian yang dilakukan oleh Anisa Indah Lestari, dkk tahun 2017 tentang
efektivitas pelatihan public speaking untuk menurunkan tingkat kecemasan berbicara di
depan umum, disimpulkan bahwa pelatihan public speaking terbukti efektif menurunkan
kecemasan berbicara di depan umum pada siswa kelas 3 MA Trubus Iman.

Kerangka Berpikir
Fenomena yang terjadi di lingkungan sekolah, banyak dari mereka yang tidak
menikmati dan tertarik dengan bentuk kegiatan pidato (berbicara di depan umum)
bahkan ada beberapa dari mereka yang berpura-pura sakit hanya untuk menghindar dari
kegiatan tersebut. Penyebab utamanya tidak lain adalah rasa takut saat berkomunikasi di
depan umum. Rasa takut ini bisa timbul because they speak very little or not at all, they
could not think of anything to say, and they were fearful of criticism (Tuan & Mai,
2015: 18). Maka bagi mereka yang memiliki ketakutan tinggi untuk melakukan
komunikasi, interaksi dalam bentuk komunikasi di depan umum tidak sebanding dengan
rasa takut yang dirasakan.
Menyikapi fenomena ini, harus ada formula baru untuk mengatasi kecemasan dalam
berbicara di depan umum. Salah satu yang menyebabkan orang takut untuk berbicara di
depan umum adalah tidak adanya ilmu tentang bagaimana menjadi public speaker yang
baik. Untuk itu perlu untuk dilakukan pelatihan public speaking sebagai upaya
mengurangi kecemasan dalam berbicara di depan umum.
Berdasarkan uraian diatas, maka kerangka fikir dalam penelitian ini dapat digambarkan
sebagai berikut :

Pelatihan public speaking Kecemasan Berbicara

Hipotesis Penelitian
Berdasarkan penjelasan tersebut dan telah dikuatkannya terhadap beberapa pendapat
oleh para ahli, sehingga hipotesis yang peneliti ajukan dalam penelitian ini adalah
“pelatihan public speaking efektif dalam menurunkan kecemasan berbicara di depan
umum”.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian


Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis eksperimen dengan
rancangan eksperimen semu (quasi experimental research) dengan desain penelitian pretest-
postest one group design
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Gedung Indoor Universitas Muhammadiyah Gorontalo
pada hari ahad, 23 Januari 2022 pukul 09.30 WITA.
3.3. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan pelatihan.
1. Angket kecemasan berkomunikasi
Instrumen berisi pernyataan tentang kecemasan dalam berkomunikasi yangberjumlah
52 pernyataan terdiri atas penyataan positif (Favorabel) dan penrnyataan negatif
(unfavorabel), dengan pilihan Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan
Sangat Tidak Setuju (STS). Skala yang digunakan yaitu skala Liker dengan skor
jawaban untuk favorabel 4,3,2,1 dan untk unfavorabel 1,2,3,4.
2. Pelatihan
Pelatihan yang diberikan yaitu pelatihan mengenai public speaking selama kurang
lebih 2 jam.
3.4. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA/SMK/MA di sekitaran Kota
Gorontalo, Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Bone Bolango
2. Sampel
Sampel dalam penilitian ini adalah siswa SMA yang berjumlah 83 orang. Sampel
pada penelitian ini diambil menggunakan teknik accidental sampling. Menurut
Santoso dan Tjiptono (2001:89) accidental sampling (convenience sampling)
adalah prosedur sampling yang memilih sampel dari orang atau unit yang paling
mudah dijumpai atau diakses dan menurut Sugiyono (2016:85) Insidental Sampling
adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan/ incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yaitu penelitian yang memberikan
perlakuan kepada subyek untuk melihat seberapa besar efek perlakuan terhadap variable
terikat, dan untuk melihat efek perbandingan perlakuan (Latipun, 1999). Perbedaan hasil
pengukuran di anggap sebagai efek atau akibat dari perlakuan yang diberikan.Penentuan
subyek dilakukan secara purposive sampling, Di awal pertemuan subyek diberikan tes tertulis
dan SPM yang bertujuan untuk menyamakan baseline, subyek diberikan pre test dan pos test
pada awal dan akhir pelatihan public speaking, untuk selanjutnya melihat kecemasan subyek
ketika sebelum menerima materi public speaking dan sesudah menerima.
Kuesioner merupakan teknik pengumplan data yang disusun berdasarkan pertanyaan yang
kemudian diisi oleh responden untuk dijawab.38 Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini berupa pertanyaan tertutup, dimana alternatif jawaban sudah disediakan.
Jawaban yang diberikan responden kemudian diberi skor dengan skala likert dimana terdapat
pernyataan Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju
(STS).
Pengisian angket kuesioner diisi oleh siswa di provinsi Gorontalo yang di berikan pelatihan
public speaking untuk melihat adanya perbedaan sebelum dan sesudah di berikan perlakuan
3.6. Teknik Analisis Data
Analisis statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis di atas adalah dengan Paired
Sampel t-test dan Anova satu jalur atau disebut pula anavar satu jalan yang dianalisis dengan
menggunakan bantuan program SPSS 23.0. Menurut Seniati, Yulianto dan Setiadi (2009),
desain anavar satu jalan digunakan pada penelitian eksperimental yang memiliki sebuah
variabel bebas, namun variasinya lebih dari dua macam. Pada disain anavar, variasi-variasi
dalam sebuah variabel bebas akan diperbandingkan dalam waktu yang bersamaan.
Trihendardi (2005) mengungkapkan bahwa analisis anova satu jalur (one-way anova)
digunakan untuk menentu kan apakah rata-rata dua atau lebih kelompok (variabel dependen)
berbeda secara nyata Analisis ini memiliki asumsi bahwa kelompok yang dianalisis memiliki
varian yang sama.

3.7. Teknik Keabsahan Data


a. Uji Validitas
Uji validitas instrumen yang dilakukan untuk menunjukan keabsahan dari
instrument yang dipakai penelitian. Menurut Arikunto (2010) validitas adalah suatu
ukuran untuk menunjukan tingkat kevalidan atau keashahihan suatu ukuran
instrument.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menguji ketetapan suatu instrument (alat ukur)
didalam mengukur gejala yang sama walaupun dalam waktu yang berbeda. Menurut
Sugiyomo (2014) hasil mengukuran yang memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi
akan mampu memberikan hasil yang terpercaya.
BAB IV

HASIL PENELITIAN

Deskripsi Data
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu Pre-Experimental Design dengan jenis
One Group Pretest-Posttest Design. Subjek dalam penelitian berjumlah 83 orang siswa
dilaksanakan pada hari minggu, 23 januari 2022. Selama 5 jam di mulai pada pukul 09.00-
13.00 wita di ruangan Indoor Universitas muhammadiyah Gorontalo.

Pada penelitian ini penulis bertindak sebagai observer. Kegiatan yang dilakukan pada tahapan
perencanaan penelitian ini yaitu menyiapkan Angket Postest dan Pretes, melakukan observasi
pada subjek selama pelatihan public speaking berlangsung

Aspek penilaian skala kecemasan komunikasi dibuat berdasarkan karakteristik yang


diidentifikasi oleh McCroskey dan McCroskey (dalam Powell & Powell, 2010) yaitu
Ketidaknyamanan Internal (Internal Discomfort,) Penghindaran Komunikasi (Commucation
Avoidance,) Penarikan Diri (Communication Withdrawal), Komunikasi Berlebihan
(Overcomunication)

Penelitian ini menggunakan prosedur penelitian eksperimen berskala besar dengan setting
pelatihan public speaking, adapun proses pelaksaan eksperimen tersebut yaitu sebagai berikut
:
1. Pengumpulan subjek
2. Subjek dipersilahkan memasuki ruangan indoor
3. Pembukaan acara
4. Sebelum di mulai materi public speaking, Seluruh subjek di bagikan pretest
berupa angket yang berisi pernyataan setuju,tidak setuju, sangat setuju, sangat
tidak setuju
5. Selanjutnya hasil pretest di kumpulkan secara bersamaan
6. Kemudian di lanjutkan dengan materi public speaking oleh pemateri professional
7. Setelah selesai materi public speaking, subjek di instruksi untuk mencari teman
disampingnya untuk saling mempraktikan public speaking secara bergantian
8. Lalu saling memberikan skor satu sama lain sesuai dengan cara penyampaian
public speaking mereka
9. kemudian subjek di bagikan posttest dengan isi yang sama dan di kumpulkan
secara bersaamaan
Descriptives

GAMBAR 1.
Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

PreTest Kecemasan
81 89 180 127.14 15.532
Publik Speaking

PostTest Kecemasan
81 86 181 126.52 15.421
Publik Speaking

Valid N (listwise) 81

GAMBAR 2.
Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error


Mean

PreTest Kecemasan
127.14 81 15.532 1.726
Publik Speaking
Pair 1
PostTest Kecemasan
126.52 81 15.421 1.713
Publik Speaking

GAMBAR 3.
Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

PreTest Kecemasan
Publik Speaking &
Pair 1 81 .757 .000
PostTest Kecemasan
Publik Speaking
GAMBAR 4.
Paired Samples Test

Paired Differences

Mean Std. Deviation Std. Error .05%


Mean Confidence
Interval of the
Difference

Lower

PreTest Kecemasan
Publik Speaking -
Pair 1 .617 10.781 1.198 .617
PostTest Kecemasan
Publik Speaking

GAMBAR 5.
Paired Samples Test

Paired T Df Sig. (2-tailed)


Differences

.05% Confidence
Interval of the
Difference

Upper

PreTest Kecemasan Publik


Pair 1 Speaking - PostTest .618 .515 80 .608
Kecemasan Publik Speaking
BAB V

PEMBAHASAN
5.1. Analisis Data
Analisis Data dapat diperoleh dari hasil perhitungan nilai pretes dan postest. Perolehan
nilai pretes dan postest dilakukan ke dalam beberapa tahap. Tahap awal adalah pada kegiatan
pretes, dan tahap akhir pada kegiatan postest.

Berdasarkan analisis data menggunakan uji statistik one sample t-test tersebut diperoleh
hasil, bahwa nilai t hitung sebesar 10,309 dan nilai signifikansinya (p) sebesar 0,000
(p>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kecemasan berkomunikasi pada siswa SMA
Sederajat dengan pelatihan public speaking signifikan tinggi. Table dibawah ini merupakan
table hasil penghitungan menggunakan SPSS 23.

Untuk melihat tingkatan adalah dengan mencari luas interval dari setiap kategori yang
akan digunakan. Sebelum mencari luas interval dari setiap kategori, dapat diketahui bahwa
mean pretest (0.617) yang diperoleh lebih rendah dari mean posttest (0,618). Hal ini
menunjukkan bahwa tingkat kecemasan berkomunikasi pada siswaSMA sederajat tergolong
tinggi

Mean yang diperoleh dari hasil penelitian ini yaitu, mean pretest sebesar 127,14 dan mean
posttest sebesar 126,52. Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa mean yang diperoleh
ketika pretest yang diperoleh lebih tinggi dari mean ketika diberikan posttest
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pelatihan pengaruh kecemasan terhadap public
speaking siswa SMA berada pada tingkat yang tinggi. Berdasarkan hasil penelitian, dapat
dilihat bahwa banyaknya siswa yang masuk dalam kategori kecemasan komunikasi tinggi
sebanyak 77 siswa.

GAMBAR 6.
ANOVAa

Model Sum ofDf Mean Square F Sig.


Squares

Regression 10912.546 1 10912.546 106.278 .000b

1 Residual 8111.676 79 102.679

Total 19024.222 80
a. Dependent Variable: Post Test

b. Predictors: (Constant), Pre Test

GAMBAR 7.
Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized t Sig.


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 30.919 9.341 3.310 .001


1
Pre Test .752 .073 .757 10.309 .000

a. Dependent Variable: Post Test

GAMBAR 8.
Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 97.8422 166.2698 126.5185 11.67933 81

Residual -26.19958 38.11092 .00000 10.06956 81

Std. Predicted Value-2.455 3.404 .000 1.000 81

Std. Residual -2.586 3.761 .000 .994 81

a. Dependent Variable: Post Test


BAB VI

PENUTUP

6.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dan pengolahan hasil penelitian berupa pretest dan
posttest pada pelatihan public speaking. Diperoleh hasil hitungan bahwa mean pretest (0.617)
yang diperoleh lebih rendah dari mean posttest (0,618) Hal ini menunjukkan bahwa tingkat
kecemasan berkomunikasi pada siswaSMA sederajat tergolong tinggi. Berdasarkan analisis
data menggunakan uji statistik one sample t-test tersebut diperoleh hasil, bahwa nilai t hitung
sebesar 10,309 dan nilai signifikansinya (p) sebesar 0,000 (p>0,05). Dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa pelatihan pengaruh kecemasan terhadap public speaking siswa SMA
berada pada tingkat yang tinggi. Berdasarkan hasil penelitian, dapat dilihat bahwa banyaknya
siswa yang masuk dalam kategori kecemasan komunikasi tinggi sebanyak 77 siswa. Artinya
pelatihan public speaking efektif menurunkan tingkat kecemasan berbicara di depan umum
pada siswa SMA di Gorontalo.
6.2. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, sebagai bahan rekomendasi dengan
mempertimbangkan hasil temuan di lapangan maupun secara teoritis, maka beberapa hal
yang dapat menjadi bahan rekomendasi adalah sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
Diharapkan pelatihan public speaking dapat menambah skill dalam berbicara di depan umum,
mencoba melatih diri agar dapat meminimalisir kecemasan saat di public speaking
2. Bagi Peneliti lain
Peneliti lain dapat melakukan penelitian serupa pada pokok bahasan lain, sehingga diperoleh
informasi lebih luas tentang Kecemasan dalam Publik speaking
DAFTAR PUSTAKA
Haryanti, L. P. S., & Nia, T. (2012). Efektivitas metode terapi ego state dalam mengatasi
kecemasan berbicara di depan publik pada mahasiswa fakultas psikologi uin syarif
hidayatullah jakarta. Jurnal Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 14(1), 32-40.

Purnamaningsih, E. H., & Utami, M. S. (1998). Efektivitas terapi perilaku kognitif untuk
mengurangi kecemasan berbicara di muka umum. Jurnal Psikologi, 25(1), 65-76.

Iramadhani, D., Astuti, W., & Julistia, R. (2021). Efektivitas Program PSOP (Public
Speaking On Online Presentation) Untuk Meningkatkan Self Efficacy Mahasiswa. Jurnal
Diversita, 7(2), 148-156.

Sarjunianti, S. (2015). EFEKTIVITAS PELATIHAN PUBLIC SPEAKING UNTUK


MENURUNKAN KECEMASAN BERBICARA DIDEPAN UMUM PADA ANGGOTA UKM
GRANAT UNWIDHA KLATEN (Doctoral dissertation, Universitas Widya Dharma).

Airunnisah, N., Ratnasari, D., & Mulyadi, M. (2019). Efektivitas layanan konseling
kelompok untuk mengurangi kecemasan berbicara di depan umum pada siswa SMK Islam
Wijaya Kusuma. TERAPUTIK: Jurnal Bimbingan dan Konseling, 2(3), 134-140.

Anda mungkin juga menyukai