Siti Nur Amaliah Ni'mawati BAB II - Compressed
Siti Nur Amaliah Ni'mawati BAB II - Compressed
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
a. Pengertian
2015).
bentuk cairan hipertonik yang adekuat, terdiri dari glukosa dan nutrien
lain serta elektrolit yang diberikan melalui infus (Perry & Potter,
2005).
air, elektrolit, vitamin, protein, lemak, dan kalori, yang tidak dapat
Potter,2005).
komponen darah).
komponen darah).
dehidrasi).
Daerah lengan bawah pada pasien gagal ginjal, karena lokasi ini akan
2. Kekosongan Infus
a. Pengertian
rawat inap habis, hal ini sering terjadi terutama pada malam hari ketika
keluarga pasien terlelap tidur serta perawat tidak memantau sisa infus
2) Memberi zat makan pada penderita yang tidak dapat atau tidak boleh
atau merawat anggota keluarga yang sakit dan Fungsi afektif yaitu
keluarga pada pagi, siang dan malam. Hal ini sering kali
menjadi optimal.
infus.
c. Komplikasi
dari cairan dalam kantung infus yang lebih tinggi dari pada tekanan di
infus,sehingga tekanan akan sama besarnya dan tidak ada yang masuk
biasanya darah akan naik ke atas karena tekanan yang lebih besar dari
mengempis karena sudah habis sama sekali. Kondisi ini tentu dapat
vena, jarum bergeser ke luar vena, dan tekanan yang tidak sesuai
dilepaskan.
pembuluh darah.
(Asmadi,2008) :
kekeluargaan.
d. Kebutuhan akan harga diri dan perasaan dihargai oleh orang lain serta
mendasar.
dicintai.
dihormati.
a. Pengertian
seharusnya terjadi atau bebas dari cedera yang potensial akan terjadi
sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk : assement
Depkes,2006).
diambil (ommission)
salah satu jenis KTD akibat komplikasi yang tidak dapat dicegah
menimbulkan cedera.
dipoerasi.
Kriteria:
pelayanan.
Karena itu di rumah sakit harus ada sistem dan mekanisme mendidik
Kriteria:
dimengerti.
Kriteria:
Standar IV
baik, mengacu pada visi, misi, dan tujuan rumah sakit, kebutuhan
rumah sakit”
keselamatan pasien.
pasien.
Kriteria:
keselamatan pasien.
Kriteria:
Kriteria:
berikut :
Keterangan :
= Tidak diteliti
= Diteliti
komsep - konsep yang ingin diamati dan diukur melalui penelitian yang akan
dilakukan (Notoatmodjo,2011).
Faktor-faktor yang
mempengaruhi :
Gambaran Kejadian
kekosongan infus pada 1. Kelalaian
pasien rawat inap 2. Tetesan yang terlalu
besar
3. Jumlah tenaga medis