Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ryan Bagas Saputra

NIM : D0320070

UTS TEORI POSTMODERN

Jelaskan apa yang dimaksud oleh Ferdinand de Saussure bahwa 'tanda linguistik
(liguistic sign) adalah entitas psikologis dua arah, dan tanda (sign) selalu memiliki
kecenderungan arbitrer'.

Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang suatu tanda (sign). Dalam ilmu
komunikasi “tanda” merupakan sebuah interaksi makna yang disampaikan kepada orang lain
melalui tanda-tanda. Dalam berkomunikasi tidak hanya dengan bahasa lisan saja namun
dengan tanda tersebut kita juga dapat berkomunikasi. Sebuah bendera, sebuah lirik lagu,
sebuah kata, suatu keheningan, gerakan syaraf, peristiwa memerahnya wajah, rambut uban,
lirikan mata, semua itu dianggap suatu tanda. Supaya tanda dapat di pahami secara benar
membutuhkan konsep yang sama agar tidak terjadi salah pengertian. Namun seringkali
masyarakat mempunyai pemahaman sendiri- sendiri tentang makna suatu tanda dengan
berbagai alasan yang melatar belakanginya Ferdinand de Saussure (1857-1913) memaparkan
semiotika didalam Course in General Lingustics sebagai “ilmu yang mengkaji tentang peran
tanda sebagai bagian dari kehidupan sosial”. Implisit dari definisi tersebut adalah sebuah
relasi, bahwa jika tanda merupakan bagian kehidupan sosial yang berlaku. Ada sistem tanda
(sign system) dan ada sistem sosial (social system) yang keduanya saling berkaitan.Dalam hal
ini, Saussure berbicara mengenai konvesi sosial (social konvenction) yang mengatur
penggunaan tanda secara sosial, yaitu pemilihan pengkombinasian dan penggunaan tanda-
tanda dengan cara tertentu sehingga ia mempunyai makna dan nilai sosial

konsep linguistik yang termuat dalam buku Ferdinand De Saussure diantaranya terdapat 4
konsep pembahasan dalam teorinya, diantaranya :

1. Telaah sinkronik dan diakronik


• Telaah sinkronik yakni mempelajari bahasa dalam kurun waktu tertentu.
Misalnya, pada kata alkisah, syah, sebermula. Yang dimana penggunaan bahasa
tersebut diterapkan pada zaman dahulu dan bahasa tersebut tidak digunakan pada
zaman sekarang.
• Telaah diakronik yakni bahasa yang digunakan sepanjang zaman dan asih digunakan
hingga sekarang.
Misalnya, pada kata saudara, sastra, dan bini, meninggal, sedap, asosiasi dan lainnya.
2. Telaah langage,langue dan parole
• Telaah langage
Menurut Ferdinand De Saussure,langage tidak memenuhi syarat sebagai fakta sosial
karena didalam langage ada faktor-faktor bahasa individu yang berasal dari pribadi
penutur.
Misalnya, pada kata “Nasehat”, sudah terbiasa digunakan oleh masyarakat, akan
tetapi tidak baku, dan tidak sesuai Ejaan yang disempurnakan (EYD).
• Telaah Langue
Langue merupakan perangkat konvensi yang kita terima dan siap pakai dari penutur-
penutur terdahulu.
• Telaah Parole
Parole adalah bahasa sebagai ujaran yang dihasilkan secara individual dan diperlukan
untuk menghasilkan kontruksi berdasarkan pilihan yang bebas.
3. Telaah significant dan signifie
• Signifiant adalah bunyi yang timbul pada pikiran manusia.
Misalnya, suara/bunyi mobil kebakaran,berbeda dengan bunyi mobil ambulans.
• Signifie adalah pengertian atau kesan makna yang berada di dalam pikiran manusia.
Misalnya, penanda suara azan di Masjid yang bermakna telah masuk waktu sholat.
4. Telaah sintagmatik dan paradigmatik
• Sintagmatik adalah hubungan antara rantai ujuaran yang ada dan yang nyata, dan
memilliki hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan yang
tersusun secara berurutan.
Misalnya, pada hubungan fonem, frasa dan kalimat.
• Paradigmatik adalah hubungan antara unsur-unsur bahasa dalam keseluruhan sistem
bahasa yang dapat saling menggantikan dan memiliki hubungan antara unsur-unsur
yang terdapat dalam suatu tuturan dengan unsur-unsur sejenis yang tidak terdapat
dalam tuturan yang bersangkutan.

Pada pokok teori saussure inti dari pembahasannya adalah bahwa bahaasa adalah sistem
tanda dan setiap tanda itu tersusun dari dua bagian yaitu signifer atau yang bisa disebut
penanda dan juga signified atau petanda Tanda merupakan kesatuan dari suatu bentuk
penanda (signifer) dengan sebuah ide atau petanda (signified). Dengan kata lain, penanda
adalah “bunyi yang bermakna” atau “coretan yang bermakna”. dapat disimpulkan bahwa
hubungan penanda dan petanda bersifat arbiter atau bebas

http://repository.usm.ac.id/files/skripsi/G31A/2014/G.331.14.0057/G.331.14.0057-05-BAB-
II-20190226071554.pdf

Anda mungkin juga menyukai