Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MANAJEMEN PENDIDIKAN PADA PONDOK PESANTREN

KELOMPOK 2 :
1. Faizin (PP. Salman Al-Farisi)
2. Asyharul (PP. Ar-Robithoh)
3. Jajat Sudrajat (PP. Bima Bhakti)
4. Wildan (PP. Al-Miftah Mlangi)
5. Muhammad Nur Abdurrohman (PP. Bina Insani)
6. Agus (PP. Al-Bayan)
7. Fadli abdul aziz (PP. Insan Mulia)

1. apakah sama sistem manajemen berbasis pesantren dengan sistem


manajemen madrasah diniyah
- Sistem manajemen berbasis pesantren adalah proses planning dan
pengelolaan lembaga pendidikan pesantren yang terlibat pada
sumberdaya dalam menggerakkan tujuan pendidikan pesantren secara
efisien dan efektif.
- Sistem manajemen diniah tidak mesti ada pondok, masjid, dan
pengajian kitab-kitab klasik, elemen-elemen yang diutamakan di
diniyah adanya: lokasi tempat belajar, guru, siswa, dan rencana
pembelajaran
2. sebutkan kelemahan dan keunggulan dari pondok pesantren tradisional,
modern, dan campuran

type Rukun Keunggulan Kelemahan


Pesantren Syarat
Pondok

Tradisional Kyai / Kyai ada sebelum rukun


Pimpinan pondok ada. Sehingga
masyarakat mengetahui
bahwa ada seorang ulama
yang bisa dimintai fatwa
atau ilmu

Modern Kelemahan pondok


modern ada di Pimpinan
pondoknya. Terkadang,
suadah ada gedung dan
santri tapi sentral figur
kepemimpinan tidak ada
kyai

Campuran lebih fleksibel. Kyai bisa terkadang, kurang


didatangkan mengena dakwah untuk
ummat.

Tradisional asrama seperti sejarah


pesantren, asrama dibuat
bilamana ada santri. Sifat
kyai hanya untuk
membantu santri yang
ingin mengaji. Dibuatkan
gubuk/pondok.

Modern fasilitas gedung biasanya


sudah disiapkan. Dengan
memathok tarif uang
gedung atau uang pangkal
santri yang akan masuk
pondok.

Campuran lebih fleksibel. Bisa lebih fleksibel. Bisa


mengikuti sistem tradisional mengikuti sistem
ataupun transisi ke model tradisional ataupun
modern, transisi ke model
modern,

Tradisional santri kelemahan pondok


tradisional ialah tidak ada
greget untuk menggaet
santri dalam rangka
peningkatan mutu
pesantre. Dan cenderung
pasif. Bila mana ada
santri pak kyai ngaji, bila
tidak ada maka tidak
ngaji. Rata-rata santri
hanya untuk ngaji.

Modern pondok modern berlomba


mencari santri sebanyak-
banyaknya. Karena untuk
hal yang berkaitan dengan
ngaji klassik di nomer
duakan. Rata-rata santri
masuk untuk belajar. Life
skill dan ketrampilan.

Campuran lebih unggul untuk santri. lebih unggul untuk santri.


Bisa dipilah dan dibedakan. Bisa dipilah dan
Bila mana ada santri yang dibedakan. Bila mana
ingin fokus ngaji ada santri yang ingin
dibolehkan. Bila mana ada fokus ngaji dibolehkan.
yang ingin belajar, Bila mana ada yang ingin
difasilitasi dengan fasilitas belajar, difasilitasi
penunjang sekolah. dengan fasilitas
penunjang sekolah.

Tradisional kurikulum terpatri dengan kitab


klassik. Untuk referensi
baru kurang mendalam.
Sehingga terlihat kuper
atau kolot.

Modern terlalu ke umum. Terkadang


untuk referensi lebih ke
barat. Sehingga ada yang
mengikuti pola liberal dan
pluralisme.

Campuran kurikulum dipadukan dan kurikulum dipadukan dan


dikomparasikan. Lebih dikomparasikan. Lebih
mudah diaplikasikan dan mudah diaplikasikan dan
ditata. ditata.

Tradisional sarpras makan, inum belajar


seadanya. Kata pak Kyai
biar bisa prihatin. Bisa
tawaduk dan qonaah.

Modern untuk belajar ya harus


makan dan minum yang
bergizi. Daging, telur susu.
Biar belajar semangat.
Peralatan juga harus
modern.
Campuran fleksibel dalam sarpras. fleksibel dalam sarpras.
Kalo ada yang baik, Kalo ada yang baik,
dipakai. Kalau terpaksa ya dipakai. Kalau terpaksa
seadanya. ya seadanya.

3. manakah yang lebih berhasil antara manajemen berbasis pesantren dan


manajemen berbasis sekolah
untuk berhasilnya tergantung dengan pengelola lembaga tersebut, jika
dikelola dengan baik dan bagus maka menejemen berbasis sekola dan
pesantren akan sama sama berhasilnya.
4. bagaimana cara mengatasi kelemahan pesantren di era global
- memadukan tradisi kemurnian pondok pesantren dengan nilai - nilai
luhurnya dengan manajemen modern yang terstruktur dan sistematis
sehingga nilai yang dibangun di dalam pondok pesantren tetap terjaga,
namun pesantren dapat berkembang sesuai perkembangan zaman.
secara historis pesantren memiliki karakter utama, yaitu:

1. Pesantren didirikan sebagai bagian dan atas dukungan masyarakat


sendiri.

2. Pesantren dalam penyelenggaraan pendidikannya menerapkan


kesetaraan santrinya, tidak membedakan status dan tingkat kekayaan
orang tuanya.

3. Pesantren mengemban misi menghilangkan kebodohan, khususnya


tafaqquh fid dien (mendalami ilmu agama) dan mensyiarkan agama
Islam

- meningkatkan profesionalitas SDM sehingga mampu meningkatkan


kualitas capaian pendidikan. setidaknya ada beberapa hal yang harus
ditingkatkan untuk meningkatkan profesionalistas SDM: (1) keahlian
keilmuan, (2) cara mengajarkan bagi guru, (3) penggunaan teknologi
dalam menjalankan pesantren.
- meningkatkan pengelolaan pesantren
- meningkatkan sarana dan prasarana yang memadai.
- meningkatkan pengetahuan dan pengelolaan pesantren berbasis
teknologi
- meningkatkan kemandirian dalam ekonomi dengan mengembangkan
kewirausahaan di lingkungan pesantren
- membangun jaringan baik lokal maupun internasional sehingga dapat
meningkatkan kualitas lulusan pesantren.
- membangun jaringan dengan institusi pendidikan formal seperti
universitas.
- Untuk mengatasi kelemahan pesantren di era gelobal ini , pondok
pesantren harus memiliki inovasi , tidak hanya mencetak ulama dan
ahli agama saja , namun harus melakukan pembaharuan dengan
mengembangkan komponen- komponen pendidikan lainnya, seperti
ditambahkannya pendidikan sistem sekolah, adanya pendidikan
kesenian, pendidikan bahasa asing (Arab, Jerman dan Inggris),
pendidikan jasmani serta pendidikan ketrampilan.

Anda mungkin juga menyukai