KAJIAN SOROGAN BANDUNGAN

DALAM MENSIKAPI
PROBEMATIKA Ummat

Asasul Muzamil
NIM. 2010032320104782
APa ITU Sorogan
Bandungan?
Sorogan adalah proses belajar
mengajar yang digunakan oleh santri di Pesantren
dengan membawa kitab-kitab yang
akan dipelajari di depan para guru. Guru
membacakan terlebih dahulu kemudian
diikuti oleh para santri dan dibaca berulang-ulang
dan berkesinambungan. Kalau
diibaratkan kata sorogan dengan pesantren seperti
laut dan pantai, dua hal yang tidak
dapat dipisahkan.
 01 02 03 04
Menjalankan sesui pembukaan UUD Meningkatkan
Tugas dari Abah 02 Mencetak
1945 Mencerdasakan Potensi
Kyai di pondok generasi
Pesantren
Kehidupan bangsa, Di dibidang
milenial yang
bidang keagamaan keagamaan
taat dan rajin
para santri
beribadah

05 Memahamankan tentang Fiqih supaya

06. memberi pemahaman

santri dapat membedakan yang perihal membaca Kitab Kuning 7

Bathil dan Haq . Meningkatkan Potensi diri 8.

Sarana Transfer ilmu pengetahuan
 “Kegiatan dilakukan Bada subuh setiap hari selain hari
Jumat dan selasa sampai jam 6 pagi Dengan Realisasi kegiatan
dimulai dengan Doa mau belajar kemudian. Pembacaan
Barokah fatihah untuk pengarang kitab, pendiri pondok,
pengasuh Pesantren dan orang tua santri. Dilanjut metode
Sorogan Bandungan, kemudia diberikan penjelasan Materi
dan juga wawasan kebangsaan Berita terbaru maupun ulasan
sejarah.

.”
— Kang Asa
 Hasil kegiatan ini diupayakan santri
dapat menjadi pribadi yang baik dan
berkahlakul karimah guna mempersiapkan
potensi Berkualitas yang ber Haluan
Ahlussunah Wal Jamaaah An Nahdiyah
sebagai Kader Generasi penerus bangsa
dibidang Keagamaan Islam dan dapat
mencetak generasi yang lebih baik lagi di
Masyarakat.
Link Youtube Kegiatan
https://youtu.be/4nxi02Xshh0
 Hambatan dan tantangan

Hambatan kegiatan ini adalah waktu subuh yang dimana

Sebagian santri masih mengantuk. dan juga waktu pelaksanaa yang
singkat yaitu dari Bada Subuh sampai jam 6 pagi.sehingga terkadang
kurang maksimal dalam menyampaikan materi.
Tantangan yang harus dihadapi adalah bagaimana kitab isa
menyampaiakan dengan benar dan dapat memfahamkan santri
dengan kondisi hambatan yang ada.