Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI KESEHATAN LINGKUNGAN

Pembimbing: Ibu Windi Wulandari, S.KM., M.PH

Nama : Ari Cahyo Pitoyojati


Nim : J410200165
Kelas/ Shift : C/ E

PRODI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2022/2023
A. JUDUL PRAKTIKUM
Pengambilan Sampel Air

B. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengetahui cara pengambilan sampel air menggunakan alat pengambil
contoh sederhana
2. Mengetahui cara pengambilan sampel air menggunakan gayung
3. Mengetahui cara pengambilan sampel air menggunakan botol
4. Mengetahui cara pengambilan sampel air menggunakan botol
pengambil sampel air berpemberat

C. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang menjadi
komponen utama dalam kehidupan. Makhluk hidup dimuka bumi dalam
melakukan aktivitasnya tidak terlepas dari namanya air. Oleh karena itu air
sangat penting bagi kehidupan mahkluk hidup baik manusia, hewan
maupun tumbuhan. Sumber daya air secara garis besar meliputi air
permukaan dan air tanah, karena air permukaan lebih mudah
terkontaminasi dengan sumber-sumber pencemaran.

Air yang bersih sangat diidamkan oleh manusia baik untuk


keperluan hidup sehari-hari, keperluan industry, kebersihan sanitasi kota
maupun untuk keperluan pertanian dan lainnya. Namun semakin
meningkatnya kegiatan pembangunan di berbagai bidang dan adanya
pertambahan penduduk dari tahun ke tahun, maka kebutuhan air sesuai
dengan penggunaannya pun juga semakin meningkat. Pembangunan yang
semakin meningkat diikuti dengan peningkatan pencemaran lingkungan
yang berasal dari buangan limbah industry, rumah tangga dan kegiatan
pertanian, yang mengandung bahan-bahan/zat yang dapat membahayakan
kehidupan manusia serta mengganggu kelestarian lingkungan.
2. Tinjauan Teori

Air permukaan adalah bagian dari air hujan yang tidak mengalami
infiltrasi (peresapan) atau air hujan yang mengalami peresapan dan muncul
kembali ke permukaan bumi. Air permukaan dapat dibagi menjadi
beberapa macam yaitu limpasan, sungai, danau, dan rawa. Salah satu jenis
air permukaan yaitu sungai sebagai sumber air yang penting dan banyak
dimanfaatkan, sepanjang keberadaannya cukup dalam jumlah dan kualitas
untuk berbagai keperluan seperti rumah tangga, irigasi, industri, aktivitas
perdesaan dan perkotaan serta kehidupan organisme lainnya dalam suatu
ekosistem (Poedjiastoeti dkk, 2017)

Acuan metode pengambilan sampel air disesuaikan dengan Standar


Nasional Indonesia (SNI 06-2421-1991) tentang metode pengambilan
sampel air permukaan yang menggunakan alat botol kaca, alat botol
pemberat (water sampler), dan gayung

Monitoring kualitas air danau juga penting sebagai dasar dalam


pengambilan kebijakan pengelolaan sumber daya air (Lihawa & Mahmud,
2017).

D. HASIL PRAKTIKUM
No Metode Gambar Keterangan
Pengambilan
Sampel Air
1 Botol Mencuci tangan dengan hand
sanitizer

Sterilkan botol sampel cara


dipanaskan menggunakan api
dari bensen
Setelah dipanaskan langsung
masukkan botol ke dalam air,
masukkan arah botol
berlawanan dengan arah arus

Setelah botol terisi kurang


lebih hingga leher botol
langsung tutup botol

Panaskan kembali botol


dibagian atas agar botol tetap
steril

Bungkus botol menggunakan


kertas lalu masukkan dalam
box

2 Gayung Mencuci tangan dengan hand


sanitizer

Bersihkan gayung dengan tisu


yang dibaluri hand sanitizer
Panaskan menggunakan bensen

Ambil sampel air


menggunakan gayung

Masukkan sampel ke dalam


botol

Panaskan botol

Masukkan dalam box

3 Botol Masukkan botol berpemberat


sampel air ke dalam danau
berpemberat
Masukkan sampai botol tidak
terlihat

Ketika botol terisi penuh,


angkat botol

E. PEMBAHASAN
Praktikum pengambilan sampel air dilakukan pada tanggal 15
Desember 2022 berlokasi di Danau Salsabila Timur Gedung Siti Walidah
Universitas Muhammadiyah Surakarta. Lokasi pengambilan sampel
menggunakan gayung dan botol berada pada titik -7,557148; 110,772234;
sedangkan lokasi pengambilan sampel air menggunakan botol sampel air
berpemberat berada pada titik -7,55728; 110,77226. Alat yang digunakan
untuk praktikum ini diantaranya adalah botol kaca, botol berpemberat
(water sampler), dan gayung. Sedangkan bahan yang digunakan adalah
bunsen, cooling box, tissue, handscoon, kertas pembungkus, dan alkohol.
Pengambilan sampel air dengan ketiga sampel ini dilakukan secara
bergantian. Langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Pengambilan sampel menggunakan botol


Langkah yang dilakukan pertama kali adalah memakai handscoon
lalu baluri dengan hand sanitizer agar steril, kemudian panaskan botol
kaca menggunakan bensen agar steril dari mikroorganisme lain. Lalu
masukkan botol ke dalam badan air berlawanan dengan arah arus air.
Setelah sudah cukup terisi dekatkan kembali botol pada bensen untuk
mensterilkan botol agar tidak terkontaminasi mikroorganisme lain.
Tutup botol dengan penutup botol lalu sterilkan kembali menggunakan
bensen. Setelah dipanaskan bungkus botol menggunakan kertas agar
tidak terkontaminasi, kemudia masukkan botol yang telah terbungkus
ke dalam box.
2. Pengambilan sampel menggunakan gayung
Langkah pengambilan sampel air dengan gayung adalah dengan
menggunakan handscoon, kemudian sterilkan tangan dan gayung
tersebut dengan cara dilap alkohol dengan kain. Selanjutnya, sebuah
bunsen dinyalakan di dekat sumber air dari mana sampel akan diambil.
Sterilkan bibir sendok dengan mendekatkan bibir sendok ke Bunsen.
Kemudian ambil sampel air dengan tangan kanan dengan cara
memiringkan ember sehingga air mencapai tumpukan. Selama
pengambilan air, Anda harus mengambil botol untuk mengambil air
sampel dengan tangan kiri Anda dan mensterilkannya dengan
mendekatkan bibir botol ke roti. Kemudian tuangkan air dalam ember
ke dalam botol dengan posisi ember dan botol tetap dekat dengan
bunsen untuk menjaga sterilisasi. Sterilkan botol sesegera mungkin
dengan pembakar Bunsen segera setelah menutup botol. Setelah itu
bungkus botol dengan dua lembar kertas kado sehingga bagian atas
botol terbungkus dengan lembaran pertama dan bagian bawah botol
terbungkus dengan lembaran kedua. Botol-botol tersebut kemudian
disimpan dalam cool box.
3. Pengambilan sampel menggunakan botol sampel berpemberat
Langkah pengambilan sampel air dengan botol kaca adalah dengan
menggunakan handscoon dan persiapan mengambil sampel air dengan
alat botol pemberat (water sampler) yang memegang tali putih dan tali
merah di sebelah kanan. Di kiri. Manfaat tali putih adalah untuk
menaikkan dan menurunkan botol ke sumber sampel air, sedangkan
tali merah digunakan untuk membuka dan menutup botol. Pertama,
alat botol pemberat (water sampler) diletakkan di sumber sampel air
dengan cara menurunkan tali putih. Jika Anda merasa botol sudah
masuk ke dalam sumber air, tarik tali merah secepat mungkin hingga
air masuk ke dalam botol. Setelah air mengisi botol, kendurkan tali
merah dan angkat botol pemberat (water sampler) dengan menarik
kembali tali putih.

Ada keuntungan dan kerugian menggunakan alat yang berbeda.


Pengambilan sampel air menggunakan botol kaca mudah, murah, dan
cepat digunakan. Namun alat ini memiliki kekurangan yaitu tidak cocok
digunakan bila sumber air sampel (air permukaan) jauh dari daratan. Saat
mengambil sampel air, botol ballast (water sampler) memiliki keunggulan
mudah digunakan karena memiliki struktur yang sederhana dan cocok
untuk mengambil sampel air dari tengah permukaan air. Sementara itu,
alat ini memiliki kekurangan yaitu mudah pecah, karena alat yang terbuat
dari botol kaca cenderung membentur benda yang berada di bawah air saat
ada arus yang kuat. Alat ini juga memiliki harga yang relatif mahal.
Pengambilan sampel air dengan ember memiliki keuntungan mudah
digunakan, murah dan cepat digunakan. Selain itu, alat ini juga cocok
digunakan saat sumber air sampel (air permukaan) jauh dari daratan.
Namun alat ini memiliki kelemahan yaitu karena alat ini terbuat dari
plastik, maka alat ini mudah rusak jika terlalu dekat dengan bunsen saat
digunakan.

F. KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum pengambilan sampel air sesuai
Standar Nasional Indonesia (SNI 06-2421-1991) tentang Metode
Pengambilan Sampel Air Permukaan Gedung Danau Siti Walidah
Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan menggunakan botol kaca,
pengambil sampel air dan ember. menyimpulkan bahwa penggunaan botol
ballast (water sampler) adalah yang paling tepat, karena alat ini mudah
digunakan karena desainnya yang sederhana dan cocok untuk mengambil
sampel air dari tengah permukaan air.
DAFTAR PUSTAKA

Cosgrove, W. J., & Loucks, D. P. 2015. Water Management: Current and


Future Challenges and Research Directions. Water Resources
Research. 51(6):4823-4839.
Saefudin, A., & Achmad, R. 2019. Policy Implementation Evaluation about
Quality Management and Pollution Control of Water in Regency of
Bekasi. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science.
314(1).
Poedjiastoeti, H., Sudarmadji, S., & Paryogi, S. (2017). Penilaian
kerentanan air permukaan terhadap pencemaran di Sub DAS Garang
Hilir berbasis multi-indeks. Jurnal Wilayah Dan Lingkungan, 5(3),
168-180.
Debataraja, N. N., Kusnandar, D., & Nusantara, R. W. (2018). Identifikasi
lokasi sebaran pencemaran air di kawasan permukiman Kota
Pontianak. Jurnal Matematika, Statistika dan Komputasi, 15(1), 37-
41.
Lihawa, F., & Mahmud, M. (2017). Evaluasi karakteristik kualitas air
Danau Limboto. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan
Lingkungan, 7 (3), 260-266.

Anda mungkin juga menyukai