Abstract
The Effect of Revitalization of the Old Banten Area on the Level of Tourist Visits in the Religious
Tourism Area of the Banten Sultanate Palace. Revitalization is an effort to revitalize an area or part of
a city that was once vital or alive, but is oriented towards solving its physical beauty, but must be
complemented by an increase in the economy of the surrounding community, as well as the introduction
of culture contained in a tourist area that is being revitalized. The purpose of this study is to determine
the effect of revitalization of the Old Banten area on the level of tourist visits in the tourist area of the
Sultanate of Banten Palace. The quantitative approach method is a method used in research and a simple
linear regression test as the analysis technique used in this study. The results of this study indicate that
the area revitalization (X) has an effect on the Tourist Visit Rate (Y), which is around 34.6% and 65.4%
is the rest which can be influenced by other variables that are not the regression model in this study.
Abstrak
Pengaruh Revitalisasi Kawasan Banten Lama Terhadap Tingkat Kunjungan Wisatawan Kawasan
Wisata Religi Keraton Kesultanan Banten. Revitalisasi yaitu upaya untuk memvitalkan kembali suatu
kawasan atau bagian kota yang pernah vital atau hidup, tetapi berorientasi pada penyelesaian keindahan
fisiknya saja, tetapi harus dilengkapi dengan peningkatan ekonomi masyarakat sekitar, serta pengenalan
budaya yang terdapat pada suatu kawasan wisata yang sedang dilakukan revitalisasi. Tujuan dalam
penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh revitalisasi Kawasan Banten Lama terhadap tingkat
kunjungan wisatawan pada Kawasan Wisata Keraton Kesultanan Banten. Metode pendekatan
kuantitatif yaitu sebagai metode yang digunakan pada penelitian dan uji regresi linier sederhana sebagai
teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini yaitu menunjukan bahwa
Revitalisasi Kawasan (X) berpengaruh terhadap Tingkat Kunjungan Wisatawan (Y) yaitu sekitar 34,6%
dan 65,4% adalah sisanya yang dapat dipengaruhi dari variabel lainnya yang bukan model regresi dalam
penelitian ini.
1
PENDAHULUAN Keraton Surosowan yaitu pada tahun
wisata yang dapat dikunjungi baik wisata Serang Nomor 6 Tahun 2011 tentang
alam maupun wisata religi dan juga Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
yaitu salah satunya adalah bangunan dimaksud dalam Pasal huruf K yaitu : a.
yang masih tersisa sampai sekarang yaitu merehabilitasi dan menata Kawasan
Serang dan Keraton Surosowan yang alam budaya Banten Lama, dan d.
Keraton Surosowan merupakan cagar Tahun 2010 yaitu tentang cagar budaya
mempunyai cerita sejarah Kejayaan situs dan kawasan yang dikelola oleh
2
Dengan masalah-masalah yang ada Revitalisasi yaitu upaya untuk
Banten sebelum adanya revitalisasi, atau bagian kota yang pernah vital atau
fungsinya yaitu tempat bersejarah yang bukan sesuatu yang hanya berorientasi
kenyataannya terlihat kumuh dan tidak saja, harus dilengkapi dengan penigkatan
terawat. Maka dari itu melalui Dinas ekonomi masyarakat sekitar, serta
oleh pemerintah yaitu mulai dari Masjid Kawasan Banten Lama mendapat posisi
Agung Banten, lalu Kawasan Keraton pada kuadrat 4 yaitu Defense Straregy,
3
Banten Lama dihadapkan dengan Revotalisasi Kawasan Banten Lama,
terletak tidak jauh dari Masjid Agung Kesultanan Banten, karena reruntuhan
Kerajaan Kesultanan Banten pada zaman tersisa hanya beberapa bagian bagunan
dahulu karena kekumuhannya dan tidak saja (Informasi diambil oleh penulis
4
Surosowan terdapat 3 (tiga) toilet umum,
untuk fasilitas umum seperti toilet umum memang sangat penting dalam suatu
5
untuk keamanan pada Kawasan Wisata mengambil judul penelitian yaitu
sedang berkunjung ke kawasan wisata yang tidak terawat dan kumuh maka
pada kawasan wisata keraton (sumber Religi Keraton Kesultanan Banten dalam
diambil oleh penulis pada tanggal 06-05- kearifan lokal Kesultanan Banten, Oleh
6
Keraton Kesultanan Banten setelah Banten. Dalam pengambilan sampel
7
Skala likert adalah skala yang c) Kelangkaan : kelangkaan dari suatu
penelitian ini, maka variabel yang akan sumber daya alam yang mungkin
menjadi sub variabel, lalu sub variabel d) Peranan sejarah: kondisi suatu
indikator yang terukur dapat dijadikan simbolis antara masa lalu dengan
8
tempat wisata, dalam penelitian (Putri wisatawan yang berkunjung ke
yang diberikan tempat wisata SPSS ver 25, Microsoft Excel dan penuls
informasi yang diberikan petugas validitas maka diperoleh rhitung 0,589 >
tempat wisata kepada wisatawan rtabel 0,188 dapat disimpulkan bahwa data
tempat atau obyek wisata sebagai valid, maka dalam instrument juga harus
9
selanjutnya. Untuk hasil uji reablity wisata keraton melalui beberapa
sekitar rhitung 0,487 > rtabel 0,188 maka pembaharuan fasilitas baik dari akses,
sudah memenuhi batas atau data dapat publik lainnya. Revitalisasi dilakukan
dikatakan rebail dan dapat disimpulkan oleh Pemerintah Provinsi Banten sejak
bahwa data uang diperoleh bisa tahun 2018 dimana ditahun 2018
yang di dapat nilai koefisien determinan berlanjut pada kawasan wisata keraton
(R square) yaitu 0,346 yang berarti sama yaitu mulai dari Keraton Surosowan
dengan 34,6% angka tersebut yang berlokasinya tidak jauh dari Masjid
Kunjungan Wisatawan (Y). Dimana nilai Kaibon dan Benteng Spelwijik dan
adalah sisanya yaitu dari variabel lainnya tahap selanjutnya yaitu pengembangan
yang bukan model regresi dalam pariwisata pada kawasan yang telah di
10
ditahun 2020 kawasan yang akan di penurunan pengunjung atau wisatawan
yang datang, akan tetapi di tahun 2020 Kecamatan Kasemen Kota Serang”
11
dapat ditarik kesimpulan sebagai sebesar sebesar 2,84 dimana
bahwa dari hasil yang didapat maka artinya data dalam penelitian ini
12
0,346 atau 34,6% artinya terdapat Referensi
Eni, S. P. (2019). Laporan Penelitian
pengaruh yang kuat antara Variabel Revitalisasi Kawasan Benteng
Somba Opu sebagai Kawasan
Revitalisasi Kawasan (X) terhadap Bersejarah Peninggalan Kerajaan
Gowa Sulawesi Selatan.
Variabel Tingkat Kunjungan
Hizmiakanza, A. S., & Rahmawati, D.
Wisatawan (Y) Pada Kawasan (2019). Strategi Revitalisasi
Kawasan Banten Lama. Jurnal
Wisata Keraton Kesultanan Banten Teknik ITS, 7(2).
https://doi.org/10.12962/j23373539
Di Kecamatan Kasemen Kota .v7i2.33833
Serang, dan 65,4% adalah sisanya Putri, L. T., & Irfandi, N. (2019).
Analisis Daya Tarik Wisata Kuliner
yang dapat dipengaruhi oleh variabel Malam (WKM) terhadap
Kunjungan Wisatawan di Kota
lainnya yang bukan model regresi Pekanbaru. Ikraith Ekonomika,
2(2).
pada penelitian penulis ini.
Riduwan. (2014). Pengantar Statistik
Berdasarkan hasil pengujian Sosial. Bandung : Alfabeta.
13