Disusun Oleh :
KELOPOK 5
1. ANGGI YOHANA 142012018049
2. CENDY SURYA ADELLA 142012018053
3. DIAN YULIANTO 142012018092
4. M.APRIANSYAH 142012018064
5. M. ARIF MUSTOFA 142012018094
6. NABILA DWI A 142012018070
7. WAKIAH 142012018089
2. Identitas Penanggungjawab
a. Nama Penanggungjawab : Tn. K
b. Umur : 37 Tahun
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Pendidikan : SMA
e. Pekerjaan : Petani
f. Hubungan dengan pasien : Anak
3. Keluhan Utama
Saat pengkajian Tn. Kmengatakan ibunya murung, tidak mau makan,jika mau
makan tidak habis dan harus disuapi, hal ini dilakukansetelah ditinggal pergi suamniya
yang meninggal dunia seminggu yang lalu. Tn. K juga mengatakan bahwa ibunya selalu
memangis dan tampak lemah. Keluarga sangat cemas dengan kondisi ibunya.
4. Keluhan Fisik
Ny. Rmengatakantidak ada keluhan fisik yang dirasakan sekarang.
5. Pemeriksaan Fisik
a. TTV
TD : 100 / 60 mmHg
HR : 80 x/ menit
RR : 22 x/menit
T : 36,7oC
b. Antropometri
BB : 48 Kg
TB : 155 cm
6. Psikosoial
a. Konsep diri
1) Gambaran diri
Ny.R mengatakan merasa bersalah atas meninggalnya suami
2) Identitas
Ny.R mengatakan dirinya seorang istri dan seorang ibu dari 2 anak dan nenek dari
6 cucu.
3) Peran
Ny.R mengatakan dirinya tidak berguna lagi karena suami sudah meninggal
b. Hubungan sosial
Ny.R mengatakan tidak ada keinginan dalam berhubungan dengan orang lain,
Ny.R mengatakan ingin sendiri saja.
c. Spiritual
Ny.R mengatakan dirinya beragama islam, Ny.R juga mengatakan masih bisa
beribadah seperti biasa.
7. Status Mental
a. Penampilan
Penampilan Ny. R terlihat lemah, tidak rapi, terlihat dari kuku,rambut dan pakainnya.
b. Pembicaraan
Ny.R kurang kooperatif saat berbicara
c. Aktifitas Motorik
Ny. R tampak lesu, sering murung dan menyendiri.
d. Alam Perasaan
Ny. R mengatakan sedih, karena merasa tidak berguna jika tidak didampingi suami.
e. Afek Klien
Afek pasien yaitu datar, dimana saat diajak ngobrol pasien tidak menunjukan
perubahan raut muka atau ekspresi wajah.
f. Interaksi saat wawancara
Selama interaksi pasien kurang kooperatif, kurang konsentrasi dan kontak mata
kurang, sering berpaling pandangan dan menduduk, ketika diajak ngobrol jawaban
pasien simple dan singkat.
B. Analisa Data
NO Data Fokus Problem Etiologi
DO :
DO :
HR : 80 x/ menit
RR : 22 x/menit
T : 36,7oC
d. Antropometri
BB : 48 Kg
TB : 155 cm
C. Diagnosa keperawatan
1. Berduka b. d kematian orang terdekat atau orang yang berarti
2. Defisit perawatan diri b. d penurunan motivasi
D. Rencana keperawatan
No Diagnosa Kriteria hasil Intervensi
( SLKI) (SIKI)
1. Berduka b. d Setelah dilakukan tindakan Dukungan proses berduka
kematian orang keperawatan diharapkan ( 1.09274)
terdekat atau penurunan tingkat Observasi:
orang yang berarti berduka( dipertahankan dari Identifikasi kehilangan
(0081) skor 3 (sedang) ke 4 (cukup yang dihadapi
menurun )) dengan indicator Identifikasi proses berduka
Tingkat berduka (L.09094) yang dialami
1. Verbalisasi Identifikasi sifat
menerima keterikatan pada orang yg
kehilangan meninggal
2. Verbalisasi harapan Identifikasi reaksi awal
3. Verbalisasi perasaan terhadap kehilangan
berguna Terapeutik :
4. Verbalisasi perasaan Tunjukkan sifat menerima
sedih dan empati
5. Verbalisasi perasaan Motivasi agar mau
bersalah atau mengungkapkan perasaan
menyalahkan orang kehilangan
lain
Motivasi untuk
6. Menangis
menguatkan dukungan
keluarga atau orang
terdekat
Luaran tambahan resolusi
berduka (L.09085) Fasilitasi melakukan
1. Verbalisasi kebiasaan sesuai dengan
menerima kehilangan budaya , agama dan norma
2. Verbalisasi harapan sosial
3. Verbalisasi perasaan Fasilitasi mengekspresikan
berguna perasaan dengan cara yang
4. Konsentrasi nyaman ( missal, membaca
5. imunitas buku, menulis,
menggambar atau bermain)
Diskusi strategi koping
yang digunakan
Edukasi :
Edukasi kepada pasien dan
keluarga bahwa sikap
mengingkari, marah, tawar
menawar, sepresi dan
menerima adalah wajar
dalam menghadapi
kehilangan
Anjurkan mengidentifikasi
ketakutan terbesar pada
kehilangan
Anjurkan mengekpresikan
perasaan tentang
kehilangan
Ajarkan melewati proses
berduka secara bertahap
Intervensi tambahan dukungan
keluarga merencanakan
keperawatan (I.13477)
Observasi
Identifikasi kebutuhan dan
harapan keluarga tentang
kesehatan
Identifikasi kosenkuensi
tidak melakukan tindakan
bersama keluarga
Identifikasi sumber-sumber
yang dimiliki keluarga
Identifikasi tindakan yang
dapat dilakukan keluarga
Terapeutik
Motivasi pengembangan
sikap dan emosi yang
mendukung upaya
kesehatan
Gunakan sarana dan
fasilitas yang ada dalam
keluarga
Ciptkan perubahan
lingkungan rumah secara
optimal
Edukasi
Informasikan fasilitas
kesehatan yang ada
dilingkungan keluarga
Anjurkan menggunakan
fasilitas kesehatan yang
ada
Ajarkan cara perawatan
yang bisa dilakukan
keluarga
2. Defisit perawatan Setelah dilakukan tindakan Defisit perawatan diri: makan/
diri b. d keperawatan diharapkan minum ( 1. 11351)
penurunan peningkatan perawatan Observasi :
motivasi (D.0109) diri( dipertahankan dari skor identifikasi diet yang
3 (sedang) ke 4 (cukup dianjurkan
menurun )) dengan indikator monitor kemampuan
1. Kemampuan makan menelan
2. verbalisasi keinginan monitor status hidrasi
melakukan pasien, jika perlu
perawatan diri Terapeutik :
3. minat melakukan ciptakan lingkungan yang
perawatan diri menyenangkan selama
4. mempertahankan makan
membersihkan atur posisi yang nyaman
perawatan diri untuk makan / minum
5. mempertahankan lakukan oral hygiene
kebersihan mulut sebelum makan, jika perlu
letakkan makanan disisi
mata yang sehat
sediakan sedotan untuk
minum, esuai kebutuhan
siapkan makanan dengan
suhu yang meningkatkan
nafsu makan
sediakan makanan dan
minuman yang disukai
berikan bantuan saat
makan/ minum sesuai
tingkat kemandirian, jika
perlu
motivasi untuk mkan
diruang makan, jika
tersedia
Edukasi :
jelaskan posisi makanan
pada pasien yang
mengalami gangguan
penglihatan dengan
menggunakan arah jarum
jam ( misalnya sayur dijam
12, rending di jam3)
kolaborasi :
kolaborasi pemberian obat
( misalnya analgesic,
antiemetic) , sesuai
indikasi.