Anda di halaman 1dari 11

KEPERAWATAN GERONTIK

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA BERDUKA

Disusun Oleh :
KELOPOK 5
1. ANGGI YOHANA 142012018049
2. CENDY SURYA ADELLA 142012018053
3. DIAN YULIANTO 142012018092
4. M.APRIANSYAH 142012018064
5. M. ARIF MUSTOFA 142012018094
6. NABILA DWI A 142012018070
7. WAKIAH 142012018089

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2021
Kasus Fiktif
Ny . R umur 65 tahun datang kerumah sakit diantar oleh anaknya bernama Tn. K. Tn. K
mengatakan ibunya murung tidak mau makan, jika mau makan tidak habis dan harus disuapi. Tn.
K mengatakan setelah Ny. R ditinggal pergi suaminya yang meninggal seminggu yang lalu,
ibunya selalu menangis dan tampak lemah. Keluarga sangat cemas sehingga anaknya membawa
ibunta ke RS terdekat.
Defnisi berduka (D.0081)
Respon psikososial yang ditunjukan oleh klien akibat kehilangan (orang, objek, fungsi, status,
bagian tubuh, atau hubungan).
Tanda mayor
Subjektif
1. Merasa sedih
2. Merasa bersalah atau menyalahkan orang lain
3. Tidak menerima kehilangan
4. Merasa tidak ada harapan
Obyektif
1. Menangis
2. Pola tidur berubah
3. Tidak mampu berkonsentrasi
Tanda minor
Subyektif
1. Mimpi buruk atau pola mimpi berubah
2. Merasa tidak berguna
3. Fhobia
Obyektif
1. Marah
2. Tampak panik
3. Fungsi imunitas terganggu
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
a. Nama : Ny. R
b. Umur : 65 Tahun
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Pendidikan : SMA
e. Pekerjaan : IRT
f. Alamat : Slawi

2. Identitas Penanggungjawab
a. Nama Penanggungjawab : Tn. K
b. Umur : 37 Tahun
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Pendidikan : SMA
e. Pekerjaan : Petani
f. Hubungan dengan pasien : Anak

3. Keluhan Utama
Saat pengkajian Tn. Kmengatakan ibunya murung, tidak mau makan,jika mau
makan tidak habis dan harus disuapi, hal ini dilakukansetelah ditinggal pergi suamniya
yang meninggal dunia seminggu yang lalu. Tn. K juga mengatakan bahwa ibunya selalu
memangis dan tampak lemah. Keluarga sangat cemas dengan kondisi ibunya.

4. Keluhan Fisik
Ny. Rmengatakantidak ada keluhan fisik yang dirasakan sekarang.

5. Pemeriksaan Fisik
a. TTV
TD : 100 / 60 mmHg
HR : 80 x/ menit
RR : 22 x/menit
T : 36,7oC
b. Antropometri
BB : 48 Kg
TB : 155 cm

6. Psikosoial
a. Konsep diri
1) Gambaran diri
Ny.R mengatakan merasa bersalah atas meninggalnya suami
2) Identitas
Ny.R mengatakan dirinya seorang istri dan seorang ibu dari 2 anak dan nenek dari
6 cucu.
3) Peran
Ny.R mengatakan dirinya tidak berguna lagi karena suami sudah meninggal
b. Hubungan sosial
Ny.R mengatakan tidak ada keinginan dalam berhubungan dengan orang lain,
Ny.R mengatakan ingin sendiri saja.
c. Spiritual
Ny.R mengatakan dirinya beragama islam, Ny.R juga mengatakan masih bisa
beribadah seperti biasa.

7. Status Mental
a. Penampilan
Penampilan Ny. R terlihat lemah, tidak rapi, terlihat dari kuku,rambut dan pakainnya.
b. Pembicaraan
Ny.R kurang kooperatif saat berbicara
c. Aktifitas Motorik
Ny. R tampak lesu, sering murung dan menyendiri.
d. Alam Perasaan
Ny. R mengatakan sedih, karena merasa tidak berguna jika tidak didampingi suami.
e. Afek Klien
Afek pasien yaitu datar, dimana saat diajak ngobrol pasien tidak menunjukan
perubahan raut muka atau ekspresi wajah.
f. Interaksi saat wawancara
Selama interaksi pasien kurang kooperatif, kurang konsentrasi dan kontak mata
kurang, sering berpaling pandangan dan menduduk, ketika diajak ngobrol jawaban
pasien simple dan singkat.
B. Analisa Data
NO Data Fokus Problem Etiologi

1 DS : Berduka Kematian orang


terdekat atau
- Tn. Kmengatakan ibunya murung. (0081)
orang yang
Tn. K juga mengatakan bahwa
berarti
ibunya selalu menangis
- Ny.R mengatakan merasa bersalah
atas meninggalnya suami
- Ny. R mengatakan sedih, karena
merasa tidak berguna jika tidak
didampingi suami.

DO :

1. Ny. R tampak lesu


2. Ny. R tampak sering murung
3. Ny. R tampak menyendiri
4. Selama interaksi Ny. R kurang
kooperatif, kurang konsentrasi
dan kontak mata kurang, sering
berpaling pandangan dan
menduduk, ketika diajak ngobrol
jawaban pasien simple dan
singkat.

2 DS : Defisit perawatan diri Penurunan


motivasi
Tn. Kmengatakan ibunya tidak mau (D.0109)
makan,jika mau makan tidak habis
dan harus disuapi, hal ini dilakukan
setelah ditinggal pergi suamniya yang
meninggal dunia seminggu yang lalu

DO :

1. Penampilan Ny. R terlihat lemah


2. Ny. R tampak makan tidak habis
3. Ny. R tampak makan disuapi
4. Pemeriksaan Fisik
c. TTV
TD : 100 / 60 mmHg

HR : 80 x/ menit

RR : 22 x/menit

T : 36,7oC

d. Antropometri
BB : 48 Kg

TB : 155 cm
C. Diagnosa keperawatan
1. Berduka b. d kematian orang terdekat atau orang yang berarti
2. Defisit perawatan diri b. d penurunan motivasi

D. Rencana keperawatan
No Diagnosa Kriteria hasil Intervensi
( SLKI) (SIKI)
1. Berduka b. d Setelah dilakukan tindakan Dukungan proses berduka
kematian orang keperawatan diharapkan ( 1.09274)
terdekat atau penurunan tingkat Observasi:
orang yang berarti berduka( dipertahankan dari  Identifikasi kehilangan
(0081) skor 3 (sedang) ke 4 (cukup yang dihadapi
menurun )) dengan indicator  Identifikasi proses berduka
Tingkat berduka (L.09094) yang dialami
1. Verbalisasi  Identifikasi sifat
menerima keterikatan pada orang yg
kehilangan meninggal
2. Verbalisasi harapan  Identifikasi reaksi awal
3. Verbalisasi perasaan terhadap kehilangan
berguna Terapeutik :
4. Verbalisasi perasaan  Tunjukkan sifat menerima
sedih dan empati
5. Verbalisasi perasaan  Motivasi agar mau
bersalah atau mengungkapkan perasaan
menyalahkan orang kehilangan
lain
 Motivasi untuk
6. Menangis
menguatkan dukungan
keluarga atau orang
terdekat
Luaran tambahan resolusi
berduka (L.09085)  Fasilitasi melakukan
1. Verbalisasi kebiasaan sesuai dengan
menerima kehilangan budaya , agama dan norma
2. Verbalisasi harapan sosial
3. Verbalisasi perasaan  Fasilitasi mengekspresikan
berguna perasaan dengan cara yang
4. Konsentrasi nyaman ( missal, membaca
5. imunitas buku, menulis,
menggambar atau bermain)
 Diskusi strategi koping
yang digunakan
Edukasi :
 Edukasi kepada pasien dan
keluarga bahwa sikap
mengingkari, marah, tawar
menawar, sepresi dan
menerima adalah wajar
dalam menghadapi
kehilangan
 Anjurkan mengidentifikasi
ketakutan terbesar pada
kehilangan
 Anjurkan mengekpresikan
perasaan tentang
kehilangan
 Ajarkan melewati proses
berduka secara bertahap
Intervensi tambahan dukungan
keluarga merencanakan
keperawatan (I.13477)
Observasi
 Identifikasi kebutuhan dan
harapan keluarga tentang
kesehatan
 Identifikasi kosenkuensi
tidak melakukan tindakan
bersama keluarga
 Identifikasi sumber-sumber
yang dimiliki keluarga
 Identifikasi tindakan yang
dapat dilakukan keluarga
Terapeutik
 Motivasi pengembangan
sikap dan emosi yang
mendukung upaya
kesehatan
 Gunakan sarana dan
fasilitas yang ada dalam
keluarga
 Ciptkan perubahan
lingkungan rumah secara
optimal
Edukasi
 Informasikan fasilitas
kesehatan yang ada
dilingkungan keluarga
 Anjurkan menggunakan
fasilitas kesehatan yang
ada
 Ajarkan cara perawatan
yang bisa dilakukan
keluarga
2. Defisit perawatan Setelah dilakukan tindakan Defisit perawatan diri: makan/
diri b. d keperawatan diharapkan minum ( 1. 11351)
penurunan peningkatan perawatan Observasi :
motivasi (D.0109) diri( dipertahankan dari skor  identifikasi diet yang
3 (sedang) ke 4 (cukup dianjurkan
menurun )) dengan indikator  monitor kemampuan
1. Kemampuan makan menelan
2. verbalisasi keinginan  monitor status hidrasi
melakukan pasien, jika perlu
perawatan diri Terapeutik :
3. minat melakukan  ciptakan lingkungan yang
perawatan diri menyenangkan selama
4. mempertahankan makan
membersihkan  atur posisi yang nyaman
perawatan diri untuk makan / minum
5. mempertahankan  lakukan oral hygiene
kebersihan mulut sebelum makan, jika perlu
 letakkan makanan disisi
mata yang sehat
 sediakan sedotan untuk
minum, esuai kebutuhan
 siapkan makanan dengan
suhu yang meningkatkan
nafsu makan
 sediakan makanan dan
minuman yang disukai
 berikan bantuan saat
makan/ minum sesuai
tingkat kemandirian, jika
perlu
 motivasi untuk mkan
diruang makan, jika
tersedia
Edukasi :
 jelaskan posisi makanan
pada pasien yang
mengalami gangguan
penglihatan dengan
menggunakan arah jarum
jam ( misalnya sayur dijam
12, rending di jam3)
kolaborasi :
 kolaborasi pemberian obat
( misalnya analgesic,
antiemetic) , sesuai
indikasi.

Anda mungkin juga menyukai