SKRIPSI
Oleh:
Valentina Seran
NIM : 171134226
SKRIPSI
Oleh:
Valentina Seran
NIM : 171134226
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
Oleh:
Valentina Seran
NIM: 171134226
Pembimbing I
Pembimbing II
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Segala puji dan syukur kupanjatkan kepada Tuhan, sebab karena-NYA skripsi ini
dapat terselesaikan dengan kemudahan yang diberikan-Nya.
Bapak Robertus Seran Bria dan Ibu Vionelda Alan Kiik (Almh)
Terima kasih kepada Hendrik Seran, Diana Seran, Lilis Seran, Ago Seran dan
Dede Seran yang selalu memberikan doa, dukungan dan semangat.
Ibu Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing I dan
Bapak Drs. Paulus Wahana, M. Hum. selaku dosen pembimbing II tugas akhir
saya. Terima kasih banyak sudah mau membimbing, mengingatkan, membantu
dan mengarahkan saya dalam menyelesaikan tugas akhir studi ini. Tanpa Ibu dan
Bapak, saya tidak akan sampai pada titik ini.
Teman-teman terdekat
Terima kasih karena selalu mengingatkan saya agar tidak selalu santai dan malas
dalam mengerjakan tugas akhir ini.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak”
(Amsal 6:6)
“Aku tak akan menarik kembali kata-kataku, karena itulah jalan ninjaku”
(Naruto Uzumaki)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan
dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Peneliti
Valentina Seran
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma:
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 1 April 2022
Yang menyatakan
Valentina Seran
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Valentina Seran
Universitas Sanata Dharma
2022
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
.
DEVELOPMENT OF SCIENCE LEARNING DEVICES ON THE SUBJECT
MATTER OF THE HUMAN RESPIRATORY SYSTEM THEME II
PROBLEM-BASED SUBTHEMA I TO STRENGTHEN THE CHARACTER
OF CRITICAL THINKING IN GRADE V ELEMENTARY SCHOOL
Valentina Seran
Sanata Dharma University
2022
School is one of the places to form the character of students. One of the
efforts to form good character in students is to apply the values of strengthening
character education in learning activities. Teachers need learning tools related to
21st century learning activities that are able to form character in students in order
to become intelligent, critical thinking and able to compete. This research aims to
determine the quality of the development of IPA learning devices (RPP, teaching
materials, media, LKPD and assessment) related to character education of
students' critical thinking skills in IPA learning on the subject matter of human
respiratory system theme II subthema I class V elementary school.
This type of research is Research and Development (R&D) by using the
ADDIE model as a guideline in product manufacturing. The subjects in this study
are one class V teacher and five elementary students of class V. The object of the
study is the product of learning devices (RPP, teaching materials, media, LKPD
and assessment) on the material of the respiratory system in human theme II
subtheme I class V Elementary School. The data collection technique used is an
interview. The analysis of the assessment data used is quantitative and qualitative
analysis.
The results of the study obtained showed that the cauldron of learning
devices from a count of 1-4 with grades and categories: products 1 and 2 in the
form of RPP got a final average score of 3.4 with the category "Excellent", teaching
materials got a final average score of 3.4 with the category "Excellent", learning
media got a final average score of 3.34 with the category "Excellent", LKPD got a
final average score of 3.1 with the category "Good", and the assessment gets a final
average score of 3.52 with the category "Excellent".
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
kemurahan dan rahmat-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik
sehingga skripsi yang berjudul PENGEMBANGAN PERANGKAT
PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN
MANUSIA TEMA II SUBTEMA I BERBASIS MASALAH UNTUK
MENGUATKAN KARAKTER BERPIKIR KRITIS PADA KELAS V
SEKOLAH DASAR dapat terselesaikan dengan lancar.
Peneliti menyadari skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan doa dari
berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh sebab itu, dalam
kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa karena kemurahan dan rahmat-Nya dalam
memberikan kemudahan saat proses pengerjaan skripsi.
2. Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta dan Dosen Pembimbing yang selalu memberikan
dukungan serta motivasi dalam penyelesaian skripsi.
4. Dr. Rusmawan, S.Pd., M.Pd., selaku wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
5. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen pembimbing
I yang telah membimbing dan memberi masukan dalam penyusunan
skripsi.
6. Drs. Paulus Wahana, M. Hum., selaku Dosen pembimbing II yang
telah membimbing dan memberikan masukan dalam penyusunan
skripsi.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15. Adik-adik tercinta, Ago Seran dan Dede Seran yang selalu
memberikan semangat kepada peneliti.
16. Teman-teman terdekat, Ajumah, Martha, Lena, Lyan, Vika, Della,
Lia, Binat, Itin, Tuti dan Dina yang selalu memberikan doa,
dukungan dalam suka maupun duka semasa kuliah, berbagi tawa-
tangis semasa kuliah dan motivasi kepada peneliti. Semoga kita
semua menjadi orang-orang yang berguna bagi daerah tempat kita
tinggal.
17. Anime tercinta, Uzumaki Naruto, Tanjiro dan Gon yang
memberikan pesan moral dan mengatasi kebosanan peneliti dalam
menyelesaikan studi.
18. Teman-teman sepayungan skripsi yang selalu membantu peneliti
saat mengalami kebingungan (dalam bentuk penjelasan) dan
memberikan semangat kepada peneliti.
19. Segenap pihak yang tidak bisa disebut satu per satu, peneliti
mengucapkan banyak terima kasih untuk segala bantuan, dukungan
dan doa selama ini.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang
bermanfaat. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan
skripsi. Semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi semua.
Peneliti
Valentina Seran
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................... iv
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Kajian Pustaka..................................................................................... 12
5. Pembelajaran IPA.............................................................................. 26
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR BAGAN
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu faktor terpenting dalam peningkatan kualitas hidup anak
bangsa adalah Pendidikan. Pendidikan anak dapat berlangsung dimana saja,
selama kebutuhan anak terpenuhi. Menurut Pernyataan Kebijakan Sistem
Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, “Pendidikan adalah prakarsa
mendasar dan terobosan untuk mendukung siswa dalam mengejar
pembelajaran dan proses pembelajaran, sehingga siswa dapat mengembangkan
potensi penuh dalam dirinya”, ini menunjukkan bahwa pendidikan sangat
penting.
Menurut Triyanto (2014:23-24) Pendidikan adalah usaha untuk
menarik potensi yang berada dalam diri setiap invidu sebagai usaha
memberikan pengalaman-pengalaman belajar yang berbentuk formal, non
formal dan informal. Setiap proses atau kegiatan-kegiatan pembelajaran yang
dialami langsung oleh peserta didik, memilik tujuan agar peserta didik
mengalami langsung sebuah kegiatan atau memberikan pengalaman langsung.
Pengalaman itu akan selalu mempengaruhi kegiatan belajar peserta didik, baik
dalam lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat. Hal ini tentunya
berhubungan dengan peserta didik yang mengalami sendiri pendidikan agar
nantinya dapat membantu dalam mendapatkan pengetahuan, membentuk
sikap, kritis dalam berpikir, berahklak, dan dapat bertanggung jawab.
Menurut Horne (dalam Listyarti, 2012:2), pendidikan adalah salah satu
dari sekian banyak kegiatan yang terjadi secara langsung sebagai akibat dari
pertumbuhan fisik, mental, emosional, dan spiritual yang terus menerus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Siswa
Siswa memahami materi dengan mudah, mampu berpikir secara kritis,
mampu belajar mandiri dan menambah pengetahuan dengan ikut aktif
secara langsung dalam penerapan RPP.
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Sekolah
Sekolah dapat menggunakan produk yang dikembangkan sebagai pedoman
dalam mengajar.
E. Definisi Operasional
Bagian ini bertujuan untuk mencegah adanya kesalahan makna dari
sebuah kata, yakni
1. Perangkat pembelajaran adalah pedoman guru dalam mengajar yang
sistematis berupa program semester, silabus dan kriteria tertentu dari sebuah
sekolah.
2. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan segala sesuatu mengenai hal-hal
yang bersifat konseptual (nyata) dan dapat diamati serta bereksperimen
untuk menemukan
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan pedoman kegiatan belajar
mengajar yang dilakukan secara sistematis dalam sebuah kelas agar mecapai
tujuan pembelajaran yang diharapkan.
4. Pendidikan Karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai
karakter yang meliputi pengetahuan, kesadaran dan tindakan kepada sesama
baik dilingkungan sekolah maupun masyarakat melalui metode pembiasaan,
keteladanan dan pengajaran.
5. Berpikir kritis merupakan pola berpikir seseorang dalam mengidentifikasi
suatu masalah atau konsep hingga mendapatkan fakta yang dapat
diperdebatkan dan ditarik kesimpulannya.
6. Model problem based learning merupakan proses pembelajaran yang
tersusun yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir dalam
mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data, mengelola data dan
menyimpulkan hasil dari data yang diperoleh.
F. Spesifikasi Produk
Pada pengembangan perangkat pembelajaran yang dikembangkan oleh
peneliti, tidak terdapat silabus dan prota karena pihak sekolah menggunakan
paduan yang telah dibuatkan oleh Kemendikbud. Spesifikasi perangkat
pembelajaran yang dikembangkan meliputi:
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Kurikulum Sekolah Dasar 2013 (K13)
a. Pengertian Kurikulum Sekolah Dasar 2013 (K13)
Kurikulum 2013 akan terus mengalami perubahan di sekolah
dasar (SD) secara keseluruhan selama beberapa tahun setelah kurikulum
tersebut digunakan. Di Indonesia, kurikulum 2013 baru digunakan di
beberapa sekolah dasar pada tahun 2013 untuk pertama kalinya (SD).
Fadillah (2014:16) mengatakan bahwa kurikulum 2013 merupakan
kurikulum baru yang dibuat untuk membantu siswa meningkatkan soft
skill dan hard skill (perilaku, pengetahuan, dan pemahaman) saat
belajar. Oleh karena itu, Harosid (2019:2) mengatakan bahwa
kurikulum 2013 adalah seperangkat hal yang membentuk tujuan, isi, dan
metode serta materi pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman
ketika siswa melakukan kegiatan belajar untuk mencapai tujuannya.
Pada saat itu, kurikulum 2013 memastikan bahwa siswa belajar
tentang sikap, pengetahuan, dan keterampilan mereka sehingga mereka
dapat saling membantu untuk tumbuh dan memiliki lebih banyak
pengetahuan. Dalam kurikulum 2013, siswa diberi kebebasan untuk
berbicara dalam setiap kegiatan pembelajaran, dengan cara ini, siswa
dapat memiliki pengalaman berbicara secara bebas dan aktif dalam
belajar. Fadillah (2014: 25) melihat alasan kurikulum 2013 secara
spesifik (1). Meningkatkan nilai pendidikan dengan memastikan siswa
memiliki soft skill dan hard skill (sikap, pengetahuan, dan keterampilan)
ketika menghadapi tantangan global, (2). Sebagai cara untuk
memajukan negara dan masyarakat Indonesia, kita perlu mendapatkan
dan memanfaatkan orang-orang yang produktif, kreatif, dan inovatif,
(3). Memudahkan orang untuk belajar dengan memberikan materi dan
bantuan administrasi pembelajaran, (4). Untuk memastikan dan
menetapkan aturan bagaimana orang menggunakan kurikulum pada
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Perangkat Pembelajaran
a. Pengertian Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran merupakan alat yang sangat penting
untuk digunakan seorang guru ketika hendak memulai kegiatan
pembelajaran di sekolah. Zuhdan, dkk (dalam Masitah, 2018: 41)
mengatakan bahwa perangkat pembelajaran adalah suatu alat atau
perlengkapan yang dapat membantu guru dan siswa saling belajar dan
mengajar. Permendikbud No. 65 Tahun 2013 menyebutkan bahwa
perangkat pembelajaran merupakan bagian dari komponen
pembelajaran. Silabus dan RPP yang sesuai standar merupakan
komponen pembelajaran yang dibicarakan. Ada juga bahan ajar yang
dapat membantu seorang guru mengajarsiswa apa yang perlu mereka
ketahui. Ada juga alat untuk pembelajaran dan sistem untuk meninjau
langkah-langkah pembelajaran. Selain itu, menurut Majid (dalam
Masitah, 2018:41), alat pembelajaran harus memiliki tugas-tugas yang
relevan dengan mata pelajaran yang diajarkan, KD yang harus diberikan
kepada siswa, serta teori dan praktik bagi siswa.
Menurut definisi perangkat pembelajaran di atas, penulis
menarik kesimpulan bahwa perangkat pembelajaran adalah pedoman
mengajar bagi guru agar kegiatan pembelajaran sistematis dan materi
dapat dipahami oleh siswa.
Siswa tidak hanya harus belajar tentang sesuatu, mereka juga
harus belajar bagaimana melakukan hal-hal yang penting dalam
pembelajaran abad ke-21. Wijaya (dalam Mardhiyah & Hanifa
2021:33), belajar di abad 21 bukan hanya sekedar belajar, tetapi lebih
merupakan proses peningkatan kemampuan kognitif seseorang agar
belajar dapat tumbuh lebih cepat. Pembelajaran adalah beberapa topik
lagi yang berkaitan dengan kreativitas, berpikir kritis, bekerja sama,
memecahkan masalah, keterampilan komunikasi, dan menjadi pribadi,
serta memiliki kepribadian. Pembelajaran di abad 21 lebih difokuskan
pada orang-orang yang berusia 20-an. "Keterampilan 4C" adalah istilah
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
satu nilai pada Pancasila yang memiliki hubungan dengan PPK yakni
bernalar kritis. Bernalar kritis atau berpikir kritis memilik tujuan agar
siswa mampu memperoleh, mengelolah informasi, menyampaikan
gagasan, menganalisis, mengevaluasi, merefleksikan dan mampu
mengambil keputusan atau kesimpulan.
4. Kemampuan Berpikir Kritis
a. Pengertian Kemampuan Berpikir Kritis
Berpikir kritis menurut Fisher (dalam Normadhita, 2018: 7)
merupakan aktivitas yang dilakukan oleh seseorang secara aktif dalam
berpikir, mengajukan pertanyaan, menemukan informasi yang relevan
dan tidak bersifat pasif atau mengharapkan informasi dari orang lain.
Menurut Costa (dalam Ardiyanti, 2016:194) berpikir kritis merupakan
salah satu keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) yang harus
ditanamkan oleh pendidik kepada peserta didik, agar peserta didik
mampu memahami, membayangkan, mengelompokkan, menganalisis,
membandingkan, mengevaluasi, mengedukasi dan menyimpulkan
sesuatu secara mandiri maupun berkelompok. Kemampuan berpikir
kritis harus dikembangkan oleh peserta didik agar mampu memecahkan
masalah dengan analisa yang baik dan dapat menghasilkan jawaban
sendiri. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan
bahwa kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan seseorang
dalam menganalisis, memahami, mencari informasi, mengemukakan
dan membuat hasil akhir terhadap permasalahan yang harus dipecahkan
dan dapat dipertanggungjawabkan hasil yang didapatkan.
b. Indikator Kemampuan Berpikir Kritis
Karim dan Normaya (dalam Purwati dkk, 2016: 86-87)
mengemukakan bahwa indikator kemampuan berpikir kritis meliputi 4
aspek yakni: interpretasi, analisis, evaluasi dan inferensi. Interpretasi
merupakan pemahaman masalah yang diberikan oleh pendidik agar
dapat ditemukan jawabannya secara tertulis maupun lisan. Kemudian,
analisis merupakan pengidentifikasian pertanyaan dari pendidik dengan
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kompetensi Dasar:
3.2 Menjelaskan organ pernapasan dan fungsinya pada hewan dan
manusia, serta cara memelihara kesehatan organ pernapasan
manusia.
4.2 Membuat model sederhana organ pernapasan manusia.
Indikator: Indikator:
3.2.1 Menganalisis organ 4.2.1 Membuat mind mapping
pernapasan pada manusia organ-organ pernapasan
(Faktual-C4) dan fungsinya pada
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Widiarta (2019)
“PENGEMBANGAN PERANGKAT
PEMBELAJARAN INKUIRI
TERBIMBING BERBASIS
AKTIVITAS HIGHER ORDER
THINKING PADA KELAS V
SEKOLAH DASAR”.
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyusun kerangka berpikir
pengembangan perangkat pembelajaran IPA berbasis karakter berpikir kritis
untuk kelas V Sekolah Dasar. Peserta didik merupakan individu yang sedang
berkembang dan bertumbuh sesuai dengan jalur pendidikannya. Umumnya
usia peserta didik sekolah dasar mulai dari 7-11 tahun. Pada usia 7-11 tahun,
peserta didik sedang memasuki masa-masa dimana mereka memiliki rasa ingin
tahu yang kuat dan sudah mulai tertarik oleh sesuatu secara pribadi (kegiatan,
ekskul, dan lain-lain). Pada usia ini, peserta didik memerlukan bimbingan,
arahan dan dukungan dari orang-orang disekitarnya agar Dia tidak salah dalam
melakukan sesuatu. Di sekolah, guru merupakan salah satu orang yang
berperan penting dalam masa perkembangan peserta didik. pembelajaran di
sekolah, harus bersifat konkrit, mudah dipahami, menantang, mengasah pikiran
dan menyenangkan. Salah satu cara agar membantu guru dalam memberikan
pembelajaran yang konkrit bagi peserta didik adalah perangkat pembelajaran.
Perangkat pembelajaran yang dibuat atau dirancang oleh guru, sangat
membantu guru dalam menjelaskan suatu materi pada muatan pelajaran kepada
siswa. Salah satunya adalah muatan pembelajaran IPA yang memiliki konsep-
konsep materi yang terbilang cukup rumit dan harus dijelaskan dengan baik
agar siswa dapat memahaminya. Perangkat pembelajaran yang dibuat oleh
guru, dapat membantu siswa dalam memiliki pemikiran yang kritis saat
kegiatan pembelajaran berlangsung. Karakter berpikir kritis ini diharapkan
dapat membantu siswa dalam memecahkan masalah, menemukan jawabannya
atau solusi dari masalah serta mempersiapkan siswa akan dunia sain yang akan
datang pada abad 21.
Dari hasil wawancara yang didapatkan bahwa guru memerlukan
perangkat pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk berpikir kritis dan
memahami materi pembelajaran yang diberikan. Selain itu, guru masih
memiliki keterbatasan sarana dalam menjelaskan materi kepada siswa, apalagi
saat kegiatan pembelajaran secara daring. Guru menjelaskan saat pandemic
begini, kegiatan pembelajaran dilakukan secara online dan tidak terlalu intens,
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sehingga guru tidak tahu apakah dirumah siswa belajar atau mengerjakan soal
serta tugas secara sendiri. Guru juga merasa siswa masih sulit dalam
memahami materi IPA sistem pernapasan pada manusia, hal ini jelas terlihat
saat pembelajaran berikutnya guru memberikan pertanyaan-pertanyaan
mengenai sistem organ pernapasan manusia dan fungsinya kepada siswa,
namun jawaban mereka masih kurang tepat karena siswa cenderung melupakan
materi. Hal ini dirasakan oleh guru, karena dampak guru sering memberikan
langsung materi atau menjelaskan langsung kepada siswa, sehingga
kemungkinan siswa memahami dalam jangka panjang tidak terlihat. Oleh
karena itu, guru dan siswa memerlukan perangkat pembelajaran yang dapat
mempermudah dalam kegiatan pembelajaran. Di dalam perangkat
pembelajaran terdapat kegiatan-kegiatan yang dapat mengasah karakter
berpikir kritis siswa dengan kegiatan pemberian masalah, mencoba
menemukan sendiri jawabannya dan menyimpulkan hasil atau jawabannya.
Dengan lebih melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran, diharapkan
siswa dapat berpikir kritis dan memahami materi dengan jangkauan waktu
yang lama. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan tersebut, peneliti bermaksud
mengembangkan perangkat pembelajaran yang meliputi rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), bahan ajar, media pembelajaran, lembar kerja peserta
didik (LKPD) dan penilaian.
D. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana prosedur pengembangan produk berupa perangkat pembelajaran
(RPP, bahan ajar, media, LKPD dan penilaian) untuk muatan pelajaran IPA
pada materi pokok sistem pernapasan pada manusia tema II subtema I kelas
V SD?
2. Bagaimana kualitas dari pengembangan produk berupa perangkat
pembelajaran (RPP, bahan ajar, media, LKPD dan penilaian) untuk muatan
pelajaran IPA pada materi pokok sistem pernapasan pada manusia tema II
subtema I kelas V SD menurut ahli materi IPA?
3. Bagaimana kualitas dari pengembangan produk berupa perangkat
pembelajaran (RPP, bahan ajar, media, LKPD dan penilaian) untuk muatan
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pelajaran IPA pada materi pokok sistem pernapasan pada manusia tema II
subtema I V SD menurut ahli pembelajaran?
4. Bagaimana kualitas dari produk berupa perangkat pembelajaran (RPP,
bahan ajar, media, LKPD dan penilaian) untuk muatan pelajaran IPA pada
materi pokok sistem pernapasan pada manusia tema II subtema I kelas V
SD menurut hasil uji coba terbatas?
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Kategori penelitian atau riset yang digunakan dalam riset ini merupakan
R & D (Research and Development). R&D merupakan salah satu metode riset
yang digunakan agar peneliti dapat menghasilkan suatu produk dan
mengvalidasi kelayakan produk (Sugiyono, 2012:297). Pendapat mengenai
jenis riset R & D yang dikemukakan oleh Sugiyono tidak jauh berbeda dengan
pendapat Sanjaya, dimana menurut Sanjaya (2013:129) R & D (Research and
Development) merupakan jenis riset yang memiliki proses pengembangan
produk dan validasi produk. Pada proses validasi produk, peneliti menguji
keefektivitas produk yang dibuat kepada orang-orang yang ahli atau
berhubungan dengan produk yang dibuat atau dikembangkan.
Bersumber pendapat para ahli di atas, peneliti merumuskan bahwa riset
R & D adalah tipe riset yang memiliki prosedur pengembangan produk dan
terdapat mengvalidasikan produk kepada para ahli atau orang yang mempunyai
keterkaitan dengan produk yang dibuat dengan tujuan produk memiliki validasi
yang sah. Produknya meliputi: RPP dengan model Problem Based Learning
(PBL), bahan ajar, mediapembelajaran berbasis powerpoint (PPT), LKPD dan
penilaian.
Peneliti menggunakan langkah-langkah riset ADDIE untuk membuat
produk. Model ADDIE memiliki langkah-langkah sebagai berikut (Tegeh,
Dkk. 2015:209): (1) analisis (analyze), (2) perancangan (design), (3)
pengembangan (development), (4) implementasi (implementation), (5) evaluasi
(evaluation). Berikut bagan prosedur pengembangan model ADDIE.
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Setting Penelitian
Setting penelitian meliputi tempat, subjek, objek, dan waktu penelitian:
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Babadan, yang beralamat
di jalan Babadan, Wedomartani, Kec. Ngemplak, Kabupaten Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta 55584.
2. Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah praktisi IPA atau guru kelas V Sekolah
Dasar.
3. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah pengembangan perangkat
pembelajaran IPA berbasis masalah untuk menguatkan karakter berpikir
kritis pada kelas V sekolah dasar yang berbentuk RPP menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk mengoptimalkan
kemampuan karakter berpikir kritis pada materi pokok sistem pernapasan
manusia subtema kelas V SD Kanisius Babadan.
4. Waktu Penelitian
Penelitian ini berlangsung selama bulan September 2020 hingga
bulan Agustus 2021.
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Prosedur Pengembangan
Peneliti menggunakan langkah-langkah ADDIE karena langkah-
langkah ini bersifat sederhana, muda dan sistematis bagi peneliti.
Terdapat lima langkah pengembangan model ADDIE, yaitu: (1)
analisis (analyze), (2) perancangan (design), dan (3) pengembangan
(development), (4) implementasi (implement) dan (5) evaluasi (evaluation),
pada tahapan implenetasi, peneliti melakukannya secara terbatas atau uji coba
terbatas. Hal ini disebabkan oleh pandemik Covid-19, sehingga peneliti tidak
bisa melakukannya di sekolah.
Berikut deskripsi prosedur pengembangan model ADDIE yang
digunakan oleh peneliti:
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NO PERTANYAAN
1. Implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran
a. Bagaimana pelaksanaan kurikulum 2013 dalam
pembelajaran saat ini menurut Bapak?
b. Apakah kurikulum 2013 menurut Bapak
memerdekakan siswa?
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Pedoman Angket
Pedoman angket yang telah dibuat akan diserahkan kepada para
validator agar digunakan sebagai pedoman validasi oleh ahli yang memiliki
keahlian dengan produk yang telah dikembangkan. Validator yang dianggap
ahli yakni guru kelas V SD Kanisius Babadan, hli praktisi IPA dan dosen
Pendidikan biologi USD. Berikut lembar instrumen validasi rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL):
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skor Kriteria
4 Sangat baik
3 Baik
2 Kurang
1 Sangat kurang
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian mengenai pengembaangan produk pembelajaran
yang dikembangkan oleh peneliti meliputi: RPP, bahan ajar atau materi,
media pembelajaran, lembar kerja peserta didik (LKPD) dan penilaian.
Produk yang dikembangkan oleh peneliti dibuat untuk kegiatan
pembelajaran IPA kelas V SD agar dapat menjadi bahan acuan, referensi
atau bahan mengajar guru yang masih mengalami kesulitan dalam proses
pembelajaran daring maupun luring. Terdapat 5 tahapan dalam penelitian
yang dilakukan, yakni:
1. Tahap Analisis (Analyze)
Tahapan awal yang dilakukan peneliti dalam pengembangan produk
ini yakni menganalisis kebutuhan yang dilakukan dengan wawancara
bersama guru SD kelas V, analisis kebutuhan ini dilakukan untuk
mengetahui permasalahan dan kesulitan yang dihadapi oleh guru dalam
kegiatan belajar-mengajar.
a) Analisis Kebutuhan
Langkah pertama yang dilakukan oleh peneliti dalam
pengembangan produk perangkat pembelajaran mata pelajaran IPA
kelas V tema 2 sub tema 1 dengan melakukan analisis kebutuhan.
Dalam tahap ini, peneliti mengumpulkan data informasi terhadap
guru melalui kegiatan wawancara.
Peneliti melakukan kegiatan wawancara di salah satu
sekolah dasar (SD) yaitu, SD Kanisius Babadan pada tanggal 25
September 2020. Dalam kegiatan wawancara ini, peneliti menggali
permasalahan dan kesulitan yang dialami oleh guru muatan
pembelajaran IPA kelas V maupun peserta didik didalam kegiatan
belajar-mengajar. Hal ini dilakukan sebagai tahap awal
pengembangan perangkat pembelajaran oleh peneliti.
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RPP KE 2 RPP KE 2
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RPP ke-2
RPP ke-2
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RPP ke-2
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RPP ke-2
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
materi dan guru, terdapat gambar yang kurang sesuai dengan materi
misalnya, gambar organ pernapasan manusia secara keseluruhan.
Pada gambar tersebut terdapat beberapa organ pernapasan yang
tidak dibahas, sehingga para validator memberikan masukan atau
komentar kepada peneliti untuk menggantikanya dengan gambar
yang sesuai. Berdasarkan komentar dan masukan dari para validator,
peneliti mengantikan gambar tersebut dengan gambar yang lebih
sesuai dengan materi yang dibahas dan tidak terlihat terlalu luas.
Berikut ini pemaparan mengenai hasil revisi berdasarkan komentar
dan saran dari validator:
Tabel 4 15 Revisi Gambar Organ Pernapasan pada Manusia
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang didapatkan saat penelitian dan pembahasan
yang yang telah dilakukan, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Setiap Langkah-langkah penelitian dalam pengembangan perangkat
pembelajaran pada muatan pelajaran IPA tema 2 subtema 1 untuk siswa
kelas V SD menggunakan salah satu model penelitian yakni model ADDIE.
Pada model ADDDIE terdapat beberapa langkah dalam pengembangan
yang harus dilakukan yakni: a). analyze (analisis): menganalisis pokok
masalahan yang dialami guru kelas V SD dalam proses pembelajaran
dengan menggunakan metode wawancara, b). design (perencanaan):
melakukan design RPP yang akan digunakan untuk siswa kelas V SD dalam
pembelajaran IPA tema 2 subtema 1 materi sistem pernapasan pada
manusia, c). develop (pengembangan): membuat perangkat pembelajaran
sesuai dengan ketentuan design yang telah dibuat, kemudian membuat
instrumen validasi serta menyerahkanya kepada dua ahli materi IPA, 1 guru
kelas V SD dan 1 ahli praktisi IPA, kemudian dilakukan revisi terhadap
produk sesuai dengan saran dari para validator, d). implement
(implementasi): peneliti melakukan kegiatan uji T (uji terbatas) perangkat
pembelajaran terhadap 5 siswa kelas V SD, e). evaluate (evaluasi) evaluasi
terhadap produk yang dikembangkan dilakukan secara formatif dan sumatif
pada setiap tahapan yang dikembangkannya serta dilakukan evaluasi
terhadap produk yang telah sampai pada tahap final.
2. Kualitas Produk
Kualitas produk dari pengembangan perangkat pembelajaran berupa
produk yang dibuat oleh peneliti meliputi: rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), bahan ajar, media pembelajaran, lembar kerja peserta
didik dan penilaian pada pembelajaran IPA tema 2 subtema 1 untuk kelas V
SD memiliki kualitas sebagai berikut: a). hasil kualitas produk dari para ahli
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
materi (ahli 1 dan 2) menunjukan produk pertama dan kedua berupa RPP
mendapat nilai rata-rata akhir 3,4 dengan kategori “Sangat Baik”, bahan
ajar mendapatkan nilai rata-rata akhir 3,4 dengan kategori “Sangat Baik”,
media pembelajaran mendapatkan nilai rata-rata akhir 3,34 dengan kategori
“Sangat Baik”, LKPD mendapatkan nilai rata-rata akhir 3,1 dengan
kategori “Baik”, dan penilaian mendapatkan nilai rata-rata akhir 3,52
dengan kategori “Sangat Baik”, b). hasil kualitas produk dari guru SD dan
guru praktisi IPA menunjukan produk pertama dan kedua berupa berupa
RPP mendapat nilai rata-rata akhir 3,4 dengan kategori “Sangat Baik”,
bahan ajar mendapatkan nilai rata-rata akhir 3,4 dengan kategori “Sangat
Baik”, media pembelajaran mendapatkan nilai rata-rata akhir 3,34 dengan
kategori “Sangat Baik”, LKPD mendapatkan nilai rata-rata akhir 3,1
dengan kategori “Baik”, dan penilaian mendapatkan nilai rata-rata akhir
3,52 dengan kategori “Sangat Baik”.
B. Keterbatasan Pengembangan
Keterbatasan dalam produk ini, yakni:
1. Hanya terdapat 1 narasumber saat wawancara yang dilakukan sebagai
landasan dasar analisis kebutuhan dikarenakan situasi pandemi.
2. Produk mengalami kesulitan saat hendak diujicobakan (daring maupun
luring) secara terbatas. Hal ini dikarenakan, situasi pandemi dan PPKM
yang diterapkan oleh pemerintah, sehingga sulit untuk mengajak peserta
didik untuk melakukan kegiatan belajar dengan leluasa.
C. Saran
Saran dari peneliti, yakni:
1. Pada pengambilan data, hendakanya dilakukan lebih dari 1 narasumber. Hal
ini bertujuan agar permasalahan yang ingin dikembangkan oleh peneliti
lebih luas dan tidak bersifat terbatas.
2. Pada sesi wawancara sebaiknya dilakukan secara langsung jangan melalui
media WA, tujuannya agar setiap pertanyaan dapat lebih dikembangkan.
3. Uji coba produk sebaiknya dilakukan secara langsung, agar lebih
mempermudah dalam pengimplementasinya.
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Andi, P. (2012). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: Diva
Press.
Allimuddin. (2014). Penilaian Dalam Kurikulum 2013. Volume 01, No.1. Diakses
di https://journal.unp.ac.id pada tanggal 10 Agustus 2021.
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kusuma, D. dkk. (2011). Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Magdalena, I, dkk. (2020). Analisis Bahan Ajar Nusantara. Jurnal pendidikan dan
ilmu sosial. VOL.2, NO.2. Diakses di https://ejournal,stitpn.ac.id pada
tanggal 12 Oktober 2021.
Mainam. (2018). Penerapan Metode STAD gna meningkatkan hasil belajar IPA
kelas II SDN 002 SEKIP HULU Semester Ganjil Tahun Pelajaran
2016/2017. Jurnal: Mitra Pendidikan (JMP online). VOL.2, NO.11. Diakses
di http://ejurnalmitrapendidikan,com pada tanggal 13 Oktober 2021.
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Priatmojo, A. dkk. (2019). Implemen tasi Pendidikan Karakter di Abad 21. Jurnal:
pendidikan guru sekolah dasar. Diakses di https://jurnal.umj.ac.id pada
tanggal 02 September 2021.
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tegeh & Made dkk. (2015). Model penelitian pengembangan. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Umar. (2014). Media pendidikan: peran dan fungsinya dalam pembelajaran. Jurnal:
tarbawiyah. VOL.11, NO.1 edisi Januari-Juli 20214. Diakses di
core.ac.uk/download/PDF/235260296.PDF pada tanggal 23 Agustus 2021.
Wijayah, T. (2019). Panduan praktis menyusun silabus, RPP dan penilaian hasil
belajar. Yogyakarta: Noktah.
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232