LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian dan Klasifikasi Stroke
Stroke adalah penyakit otak yang paling desktruktif dengan
konsekuensi berat, termasuk beban psikologis, fisik seperti kecacatan dan
kematian dan keungan yang besar pada masyarakat (Hutagalung,2019).
Stroke atau yang dikenal dengan CVA (Cerebrovaskular accident) atau
CVD (Cerebrovaskular Disease) memiliki beberapa definisi. Menurut
WHO stroke adalah suatu keadaan dimana ditemukan tanda-tanda klinis
yang berkembang cepat berupa defisit neurologik fokal dan global, yang
dapat memberat dan berlangsung lama selama 24 jam atau lebih daan atau
dapat menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab lain yang jelas
selain vascular (Kemenkes, 2018).
Kurikulum Inti Pendidikan Dokter di Indonesia (KIPDI)
mendefinisikan stroke atau penyakit akibat gangguan peredaran darah otak
sebagai penyakit pada system saraf pusat (otak) yang ditandai dengan
gangguan pada peredaran darah, baik itu karena penyumbatan pada
pembuluh darah maupun perdarahan (pecahnya) pembuluh darah
(Hutagalung, 2019).
Stroke terbagi menjadi beberapa jenis, menurut Hutagalung, 2021
stroke dibagi atas 2 jenis yaitu :
a. Stroke Non Hemoragik
Secara patologis stroke non hemoragik (iskemik) adalah kematian
jaringan otak karena pasokan darah yang tidak adekuat. Secara klinis
stroke non hemoragik (iskemik) merupakan defisit neurologik fokal
yang timbul akut dan berlangsung lebih lama dari 24 jam serta tidak
disebabkan oleh perdarahan.
Stroke hemoragik dibagi berdasarkan manifestasi klinis dan klausal,
yaitu :
1) Berdasarkan manifestasi klinis
a) Serangan iskemik sepintas/Transient Ischemic Attack (TIA),
pada bentuk ini gejala neurologik yang timbul akibat gangguan
peredaran darah diotak akan menghilang dalam waktu 24 jam.
b) Defisit neurologik iskemik sepintas/Reversible Ischemic
Neurological Deficit (RIND), gejala neurologik yang timbul
akan menghilang dalam waktu lebih lama dari 24 jam, tapi
tidak lebih dari seminggu.
c) Stroke progresif (Progresive Stroke/Stroke In evolution), gejala
neurologic makin lama makin berat.
d) Stroke komplit (Complete Stroke), gejala klinis sudah menetap.
2) Berdasarkan klausal
a) Stroke trombotik
Stroke trombotik adalah jenis stroke karena pembuluh darah
dari jantung yang menuju otak mengalami penyempitan. Hal
ini dapat disebabkan oleh terjadinya aterosklerosis sebagai
akibat tingginya kadar kolesterol dan tingginya tekanan darah.
b) Stroke emboli/non trombotik
Jenis stroke ini dapat terjadi karena emboli yang dapat terdiri
dari debris kolesterol, gumpalan trombosit dan fibrin,
menyumbat pembuluh darah yang lebih kecil yang merupakan
cabang dari pembuluh darah arteri utama yang menuju otak.
Bagian dari otak yang tidak dialiri darah akan mengalami
kerusakan dan tidak berfungsi lagi.
b. Stroke Hemoragik
Stroke hemoragik disebabkan oleh perdarahan non traumatik di
otak. Menurut WHO International Clacsification of Disease (ICD)
stroke hemoragik dibagi atas :
1) Perdarahan Intra Serebral (PIS)
PIS adalah perdarahan primer yang berasal dari pembuluh darah
dalam parenkim otak dan bukan disebabkan oleh trauma.
Perdarahan ini paling banyak disebabkan oleh hipertensi. Pada
hipertensi kronis dapat terjadi aneurisma-aneurisma mikro
disepanjang arteri sehingga arteri tersebut dapat pecah atau robek.
2) Perdarahan Sub Arachnoidal (PSA)
PSA adalah keadaan akut dimana terdapatnya atau masuk nya
darah kedalam ruangan subarakhnoid. Penyebab utama PSA
adalah aneurisma intrakranial.
2. Faktor Resiko Stroke
Faktor resiko adalah sifat, ciri-ciri, dan kebiasaan gaya hidup yang
dapat memperbesar kemungkinan seseorang terkena suatu penyakit. Ada
sejumlah faktor resiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya
stroke (Hutagalung, 2019) :
a) Faktor resiko yang tidak dapat diubah
1) Umur
Setiap kelompok umur memiliki kemungkinan untuk menderita
stroke. Seiring dengan meningkatnya umur, resiko untuk terkena
stroke semakin besar. Hal ini disebabkan oleh akumulasi plak
yang tertimbun didalam pembuluh darah.
2) Jenis kelamin
Stroke lebih banyak menyerang laki-laki daripada perempuan,
namun demikian lebih dari setengah jumlah penderita stroke yang
meninggal adalah perempuan.
3) Hereditas (riwayat keluarga) dan Ras
Resiko untuk penderita stroke akan lebih besar jika ada riwayat
stroke yang terjadi didalam keluarga. Orang Afrika memiliki
resiko yang jauh lebih besar mengalami kematian akibat stroke
daripada orang kaukasia. Hal ini disebabkan orang berkulit hitam
lebih beresiko untuk menderita darah tinggi, diabetes dan
obesitas.
4) Riwayat stroke
Seseorang yang sudah pernah menderita stroke lebih beresiko
mengalami stroke berulang. Kira-kira 10% dari mereka yang
pernah mengalami serangan stroke akan mengalami serangan
stroke yang kedua (recurrent) dalam setahun.
b) Faktor resiko yang dapat diubah
1) Hipertensi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan faktor
utama terjadinya stroke dan biasanya tanpa adanya gejala yang
spesifik serta tidak memiliki tanda-tanda awal. Hipertensi dapat
mengakibatkan pecahnya maupun menyempit pembuluh darah
otak, dan apabila pembuluh darah otak menyempit maka aliran
darah ke otak akan terganggu dan sel-sel otak akan mengalami
kematian. Oleh sebab itu, penting dilakukannya pemeriksaan
tekanan darah secara teratur.
Hipertensi berkaitan dengan kenaikan tekanan sistolik dan
diastolik. Tekanan darah sistolik adalah tekanan darah paling
tinggi terjadi ketika jantung berdetak memompa darah. Sedangkan
tekanan darah diastolik adalah tekanan darah menurun saat jantung
dalam keadaan relaks diantara dua denyut nadi. Tekanan darah
ditulis sebagai tekanan sistolik per tekanan diastolik (sebagai
contoh : 120/80 mmhg). Peningkatan tekanan darah sistolik dapat
berperan sebagai prediktor penyakit jantung yang mengarah
kepada serangan jantung atau stroke (Kowalski, 2010). Menurut
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia hipertensi
dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Hastuti, 2022) :
Tabel 2.1 Klasifikasi Hipertensi
Protein Hewani Susu whole dan skim, telur Daging sapi dan
ayam 3-4 butir/minggu ayam berlemak,
jerohan, otak, hati,
ginjal, lidah, ikan
banyak duri, es krim,
susu penuh, sarden,
keju, daging, ikan
dan telur yang
diawetkan dengan
garam.
Protein Nabati Susu kedelai, sari kacang hijau Pindakas dan semua
dan susu tempe produk olahan kacang
yang diawetkan
dengan garam dan
digoreng .
Sayuran Sayuran yang
menimbulkan gas
seperti nangka, sawi,
kol, kembang kol,
lobak, daun singkong,
daun papaya, dau n
melinjo, dan sayuran
mentah.
6. Kalium
Kalium adalah ion bermuatan positif yang banyak terdapat di
dalam sel (cairan intra seluler) yang berperan dalam mempertahankan
cairan dan keseimbangan elektrolit serta integritas sel dan denyut jantung
(Helmyati et al, 2017). Kalium memiliki beberapa peran yang penting
didalam tubuh, antara lain dapat mengenalikan keseimbangan cairan tubuh
dan mungkin juga membantu menurunkan tekanan darah. Kalium didalam
tubuh dapat berbentuk ion kalium bebas yang berada didalam sel dan
dalam enzim piruvat kinase. .(Hardinsyah and Supariasa, 2014)
Beberapa penelitian menyatakan bahwa asupan kalium merupakan
sesuatu yang sangat penting yang dapat menyebabkan turunnya tekanan
darah sisitolik dan diastolik. Volume dan tekanan osmosis darah dan
cairan sangat berkaitan dengan konsentrasi ion natrium dan kalium, yang
sangat dikendalikan oleh mekanisme pengaturan tubuh yang mengatur
jumlah dikeluarkan melalui urin dan keringat, khususnya oleh hormone
aldosterone.(Hardinsyah and Supariasa, 2014)
Kalium dapat membantu dalam menurunkan tekanan darah
dengan mekanisme sebagai berikut :
a) Pertama, kalium dapat menurunkan tekanan darah dengan
vasodilatasi sehingga menyebabkan penurunan retensi perifer total
dan meningkatkan output jantung.
b) Kedua, kalium dapat menurunkan tekanan darah dengan berkhasiat
sebagai diuretika.
c) Ketiga, kalum dapat mengubah aktivitas system renin-angiotensin.
d) Keempat, kalium dapat mengatur dalam sistem saraf perifer dan
sentral yang memengaruhi tekanan darah. Berbeda dengan natrium,
kalium merupakan ion utama didalam cairan intraseluler. Konsumsi
banyak kalium akan meningkatkan konsentrasnya didlama cairan
intraseluler sehingga cenderung menarik cairan dari bagian
ekstraseluler dan menurunkan tekanan darah.(Hardinsyah dan
Supariasa, 2014)
Kalium banyak ditemukan didalam banyak bahan makanan
seperti melon, jeruk, pisang, jamur, tomat, kentang dan wortel (Helmyati
et al, 2017).
7. Produk “Strokhies”
Produk “Strokhies” adalah produk smoothies yang berbahan dasar
buah-buahan segar seperti tomat, jambu biji, dan pisang, dimana bahan-
bahan tersebut sangat bermanfaat bagi kesehatan.
a. Tomat
Tomat (Lycopersicum esculantum Mill) berasal dari daerah
tropis Meksiko hingga Peru. Tomat merupakan tumbuhan dengan
siklus hidup singkat, dapat tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter.
Tumbuhan ini memiliki buah berawarna hijau, kuning, dan merah
yang biasa dipakai sebagai sayur dalam masakan atau dimakan secara
langsung tanpa diproses (Lismeri et al, 2019). Tomat mengandung
beberapa unsur yang baik untuk tubuh seperti vitamin C, antioksidan,
kalium yang baik untuk kesehatan (Ramdani et al, 2020). Berdasarkan
dari hasil nutrisurvey didapatkan kandungan gizi yang terdapat
didalam 100 gram tomat adalah 24,6 mg vitamin C, 6 mg Natrium,
dan 242 mg Kalium.
Menurut Nur Gomo, 2021 tomat memiliki beragam manfaat
bagi kesehatan tubuh, antara lain :
1) Sebagai antioksidan kuat, likopen pada tomat merupakan salah
satu antioksidan terkuat. Likopen mampu melindungi sel atau
bagian lain dalam tubuh dari bahaya akibat sifat reaktif oksigen.
Likopen memiliki keaktifan sepuluh kali dibandingkkan dengan
vitamin E.
2) Sebagai anti kanker, likopen yang terkandung dalam tomat dapat
melindungi jaringan tubuh dari pertumbuhan sel kanker termasuk
kanker usus, prostat, payudara, endometrial, paru-paru dan
pankreas.
3) Melindungi tubuh dari risiko penyakit jantung. Berhubungan
dengan kandungan kalium, niasin, vitamin B6 dan folat. Niasin
telah digunakan bertahun-tahun untuk menurunkan kadar
kolseterol darah. Makanan yang kaya kalium dapat menurunkan
tekanan darah dan mengurangi risiko penyakit penyakit. Vitamin
B6 dan folat dibutuhkan tubuh untuk mengubah homosistein
menjadi senyawa yang lebih tidak berbahaya. Kadar homosistein
yang tinggi dapat membahayakan dinding pembuluh darah dan
dihubungkan dengan meningkatkan risiko serangan jantung dan
stroke.
b. Jambu Biji
Jambu biji adalah salah satu tanaman buah jenis perdu dalam
bahasa inggris disebut Lambo Guava. Jambu biji memiliki rasa yang
khas karena kandungan euginol. Buah jambu biji memiliki warna
daging yang berbeda ada yang berwarna putih dan ada yang daging
buahnya berwarna merah. Kandungan gizi antar jambu biji juga dapat
berbeda, jambu biji dengan daging yang berwarna merah mempunyai
kandunan gizi yang lebih komplit dengan dan juga kandungan kalium
dan vitamin C yang tinggi. Adapun kandungan gizi yang terdapat
didalam 100 gram jambu biji merah adalah energi 51 kkal, vitamin C
183,5 gram, kalium 284 gram, dan natrium 3 mg (Ramayulis, 2013)..
Buah jambu biji merah memiliki kandungan vitamin C yang
tinggi, dimana dapat bermanfaat dalam meningkatkan kekebalan tubuh
dan mempercepat proses penyembuhan luka. Vitamin C yang
terkandung dalam jambu biji juga dapat bermanfaat sebagai
antioksidan yang berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh
(Susanti dan Sari, 2019).
Jambu biji merah dapat juga membantu dalam menurunkan
tekanan darah tinggi karena mengandung kalium yang berfungsi
meningkatkan keteraturan denyut jantung, mengaktifkan kontraksi
otot, mengatur pengiriman zat gizi ke sel tubuh, serta menurunkan
kadar kolesterol total dan tekanan darah tinggi. Konsumsi jmabu biji
merah pada pasien yang menderita hipertensi sangat baik karena
bersifat diuretik yaitu jambu biji merah dapat merangsang pengeluaran
urine. Hal ini sangat baik bagi tubuh karena, racun dan kadar natrium
yang berlebih didalam tubuh dapat dibuang melalui urine (Susanti dan
Sari, 2019).
c. Pisang Ambon
Pisang ambon merupakan buah yang banyak mengandung zat
gizi seperti vitamin, mineral dan juga karbohidrat. Selain itu pada buah
pisang juga terdapat kandungan kolesterol yang rendah, serta vitamin
B6 dan Vitamin C yang tinggi. Zat gizi terbesar pada buah pisang
yang sudah masak per 100 gram yaitu kalium sebesar 373 miligram,
Vitamin A 250-335 gram, serta kalori sebesar 125 miligram (Tim
Penulis Peminatan Gizi Ilmu Kesehatan Masyarakat, 2022).
Kandungan zat gizi yang cukup banyak pada pisang dapat
membantu dalam berbagai masalah gizi, seperti (Tim Penulis
Peminatan Gizi Ilmu Kesehatan Masyarakat, 2022):
1) Membantu mengatasi hipertensi
Pisang merupakan salah satu bahan alami yang baik untuk
dikonsumsi oleh penderita hipertensi. Kalium yang terdapat ada
pisang dapat berguna untuk menyeimbangkan cairan dan elektrolit
sehingga tekanan darah dalam tubuh dapat stabil.
2) Sumber karbohidrat dan vitamin A
Dibandingkan buah lainnya seperti apel, pisang memilik
kandungan karbohidrat dua kali lipat lebih besar dan lima kali lipat
vitamin A.
3) Meningkatkan kekebalan tubuh
Kandungan vitamin A, B dan B6 pada pisang dapat meningkatkan
kekebalan tubuh dan menceha infeksi.
4) Melancarkan metabolisme
Serat yang terkandung didalam pisang akan bekerja menarik cairan
dimana pada saat metabolisme dalam tubuh membutuhkan cairan
untuk melancarkan metabolisme.
5) Melancarkan aliran oksigen ke otak
Pisang mengandung potassium, mineral yang penting bagi
penjagaan fungsi jantung dan sirkulasi darah. Dengan
mengonsumsi pisang sirkulasi oksigen ke otak bisa terjamin dan
stroke akibat tekanan darah tinggi dapat dicegah.
6) Mengatasi anemia
Pisang merupakan salah satu buah yang memiliki kandungan zat
besi sehingga sangat baik dikonsumsi bagi orang yang kekurangan
sel darah merah.
7) Menurunkan berat badan
Pisang kaya akan serat dan juga rendah kalori yang sangat bagus
untuk menurunkan berat badan.
8) Menyehatkan tulang
Didalam buah pisang juga terkandung mangan yang cukup tinggi
sehingga sangat bagus untuk menyehatkan tulang.
8. Penelitian yang Mendukung
Penulis dalam melaksanakan penelitian ini mengacu kepada
beberapa penelitian yang mendukung, dan mengangkat beberapa
penelitian tersebut sebagai referensi dalam memperkaya bahan kajian
pada penelitian penulis. Beberapa penelitian tersebut dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :
Tabel 2.4 Penelitian Yang Mendukung
NO
PENELITI JUDUL DESAIN HASIL PENELITIAN
.
Dilla Ariya P. Pengaruh Pemberian Jenis penelitian ini Hasil penelitian
(2019) Puding “Pikaya” pra eksperimen menunjukkan, setelah
Sebagai Sumber dengan rancangan dilakukan intervensi
Kalium dan Serat one group pre test- pemberian puding
Terhadap Perubahan post test, teknik “Pikaya” rata-rata
1 Tekanan Darah Pada pengambilan sampel tekanan darah sampel
Klien Hipertensi di secara purposive menurun, sehingga ada
Yayasan Kartika Jaya sampling pengaruh pemberian
Padang puding “Pikaya”
terhadap perubahan
tekanan darah sampel.
Sahuri Teguh, Pengaruh Konsumsi Jenis penelitian quasy Terdapat pengaruh
et al (2020) Pisang Ambon (Musa eksperiment dengan konsumsi pisang ambon
Acuminata Cavendish) desain prepost test (Musa Acuminata
Terhadap Perubahan with control group Cavendish) terhadap
2
Tekanan Darah design perubahan tekanan darah
Penderita Hipertensi penderita hipertensi pada
Pada lanjut Usia di lanjut usia di Boyolali
Boyolali
3 M. Ramdani Efek Pemberian 150 Jenis penelitian quasy Ada pengaruh dari
et al (2020) gram Tomat (Solanum eksperiment, dengan pemberian 150 gram
Lycopersium) Terhadap rancangan pre dan tomat dengan tekanan
Tekanan darah post test tanpa darah sistol dan diastole
Penderita Hipertensi kelompok control. pada pasien hipertensi.
Pengambilan sampel
secara purposive
sampling.
Citra B.E Perbedaan Efektivitas Jenis penelitian quasy Hasil uji independent T-
(2021) Pemberian Pisang Raja eksperiment dengan test tidak ada perbedaan
Sereh dengan Jeruk rancangan non antara kelompok A dan
Manis Terhadap equivalent two grup B, namun seara klinis
4 Tekanan Darah pretest-posttest penurunan tekanan
Penderita Hipertens di design, pengambilan darah lebih tinggi pada
Wilayah Kerja sampel secara kelompok A yaitu
Puskesmas Air Tabit purposive sampling. pemberian pisang raja
Kota Payakumbuh sereh.
Sintia Ayu L., Pengaruh Pemberian Jenis penelitian quasy Ada pengaruh pemberian
et al (2021) Smoothies Pisang dan eksperiment, dengan smoothies pisang dan
Melon Terhadap rancangan pretest- melon terhadap tekanan
Tekanan darah Pada posttest control darah pada lansia
5
Lansia Penderita design penderita hipertensi di
Hipertensi di Puskesmas Sukarami
Puskesmas Sukarami kota Palembang
Kota Palembang
Risya Pemberian Salad Buag Jenis penelitian quasy Ada perbedan yang
Ahriyasna et Berpengaruh Terhadap eksperiment, dengan signifikan setelah
al (2022) Penurunan Tekanan rancangan one grup pemberian salad buah
6 Darah Pasien Stroke pretest-posttest, pisang, alpukat, papaya,
dengan Hipertensi pengambilan sampel yogurt) terhadap
secara purposive perubahan tekanan darah
sampling. responden p <0,05
B. Kerangka Konsep
Jenis Kelamin
Umur
Lila
Terapi Obat
Keterangan :
C. Hipotesis
Ada pengaruh pemberian “Strokhies” terhadap perubahan tekanan darah
pasien stroke selama perawatan di Ruang Nusa Indah RSUD dr. Doris
Sylvanus Palangka Raya.
D. Variabel Penelitian
1. Variabel terikat : pemberian Strokhies
2. Variabel bebas : tekanan darah pasien
E. Definisi Operasional
1. Pasien Stroke
Pasien stroke adalah pasien stroke non hemoragik yang didiagnosa oleh
dokter yang dilihat dari data status rekam medik pasien.
Skala : Nominal
2. Umur
Umur adalah waktu hidup pasien stroke non hemoragik yang dihitung
berdasarkan jumlah tahun penuh yang diperoleh dengan alat bantu
formulir karakteristik pasien.
Skala : Rasio
3. Jenis Kelamin
Jenis kelamin adalah sifat fisik yang membedakan pasien stroke non
hemoragik laki-laki dan perempuan yang diperoleh dengan menggunakan
alat bantu formulir karakteristik pasien.
Skala : Nominal
4. Lingkar Lengan Atas (LiLA)
Lingkar lengan atas (LiLA) adalah hasil pengukuran antropometri pasien
stroke non hemoragik menggunakan pita Lila dengan tingkat ketelitian 0,1
cm pada bagian lengan yang tidak aktif.
Skala : Rasio
5. Terapi Obat
Terapi obat adalah pengobatan yang diberikan kepada pasien stroke non
hemoragik oleh dokter selama dirawat.
Skala : Nominal
6. Tekanan Darah Pasien Stroke
Tekanan darah pasien stroke adalah rata-rata tekanan darah sistolik dan
diastolik pasien stroke non hemoragik yang diambil dari awal hingga akhir
perawatan kemudian dirata-ratakan yang diukur menggunakan alat
tensimeter oleh perawat.
Skala : Rasio
7. Strokhies
Strokhies adalah minuman smoothies yang akan diberikan pada saat
snack pagi kepada pasien stroke non hemoragik selama perawatan dengan
volume 200 ml yang terbuat dari buah tomat, jambu biji, pisang ambon
dan susu probiotik.
Skala : Nominal