Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN

KONSTRUKSI BAJA 1

KELOMPOK 1 :
REGYNA INTAN SAPUTRI (4062021003)
ERLINA (4062021007)
RAHMAD NUR CAHYO (4062021017)
JULIA NURZATA ISMAH (4062021022)
SHERINA (4062021025)
MUHAMMAD GUSTIAN (4062021028)
INE AJENG ARYANI (4062021029)

DOSEN PENGAJAR:IR. SURATMIN, MT

PRODI TEKNOLOGI REKAYASA KONSTRUKSI JALAN DAN


JEMBATAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI KETAPANG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan laporaninitepat pada
waktunya.LaporaninidisusunberdasarkanhasilpenelitianpraktikumKonstruksi
Baja 1 yang telahdilakukan.

Adapun tujuan dari penelitian laporan ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah Konstruksi Baja 1. Kami mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Ir. Suratmin, MT. Selaku dosen mata kuliah Konstruksi Baja
1yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang ditekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para teknisi dan semua
pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan laporanini.

Kami menyadari, laporan ini masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu
kami selalu terbuka terhadap segala macam komentar, kritik, saran, dan juga
pertanyaan-pertanyaan yang berguna untuk lebih menyempurnakan laporan ini.

Ketapang, 12Januari 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................iv
1.1 Latar Belakang..............................................................................................iv
1.2. Maksud dan Tujuan Praktikum :..................................................................iv
1.3. Teori Singkat................................................................................................iv
BAB II DASAR TEORI.........................................................................................vi
2.1. Pengertian Tes Bor Tangan Tanah (Hand Bor Test).....................................vi
2.2. Alat dan Bahan :..........................................................................................vii
2.3. Persiapan Praktikum :...................................................................................ix
2.4. Langkah Kerja Jalannya Praktikum :...........................................................ix
BAB III PEMBAHASAN........................................................................................x
3.1 Analisa Data dan Hasil...................................................................................x
3.2 Analisa Kesalahan..........................................................................................x
3.3. Data Hasil Praktikum....................................................................................x
BAB IV PENUTUP...............................................................................................xii
4.1 Kesimpulan.............................................................................................xii
4.2. Saran............................................................................................................xii
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................xiii
LAMPIRAN.........................................................................................................xiii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Baja merupakan bahan bangunan yang berupa campuran dari biji besi,
mangan dan karbon. Semakin tinggi nilai karbon pada baja maka baja akan
semakin keras, namun mudah patah. Akan tetapi semakin rendah nilai karbon
maka baja akan mudah bengkok. Sebagai bahan bangunan yang berhubungan
dengan kekuatan struktur ataupun tidak, sangat banyak diperlukan dalam
pekerjaan yang dilakukan dalam bidang teknik sipil misalnya; kuda-kuda,
tulang beton, kerang kajembatan dan masih banyak lagi.
Baja diperlukan dalam bentuk yang beranekaragam dan ukuran yang
berbeda pula sehinggasangatlahmustahilbajaitudibuatdalamkeadaanpasif,
tentulahkitaharusmembuatsambungan-sambunganuntukmendapatkanbentuk
yang kitainginkan.
Pada jamandahulu orang menyambungsuatubajadenganmenggunakancara
yang sangat sederhana. Tetapimakin lama
peradabanmanusiamakinberkembang, begitu juga dalambidangteknologi.
Manusiaberusahamenganalisa dan menggalisertamemproduksibahan-bahan
yang diperlukannyauntuksuatutujuantertentu.
Perkembanganteknologimenuntutmanusiauntukdapatmelakukanpenyambunga
n yang kuatdenganmenggunakantenagalistrik.
Untukdapatmenyambungbajatersebutmenjadisatudengan yang lainnya,
makabajatersebutdisambungdengancaradilas.
Tentunyauntukmelakukan proses pengelasan yang tepat,
dibutuhkanprosedurpenggunaan yang baik dan benar pula. Makadariitu,
penulistelahmelakukanpengerjaanjob Las dan
mengumpulkannyamenjadisebuahlaporan yang berjudulLaporanPraktikum
Baja.
1.2. RumusanMasalah
Berdasarkanlatarbelakang di atas, Adapun rumusanmasalah yang kami
angkat, sebagaiberikut :
 Apasajapekerjaan (Job) yang berkaitandenganbaja ?
 Bagaimanaprosedurpengerjaanjob tersebut ?

1.3. TujuanPenulisan
Adapun tujuanpenulisandariLaporan Baja ini, yaitu :
a. Mendeskripsikancarapengelasanbaja.
b. MengidentifikasiJenis-jenis Las yang digunakandalam dunia konstruksi.
c. Mendeskripsikancarapengerjaanjobsesuaiprosedurpengelasan yang tepat.
1.4 ManfaatPenulisan
Berikutmanfaatpenulisan yang
didapatkandaripenulisanLaporanPraktikum Baja, yaitu :
a. Mengetahuicarapengelasanbaja.
b. Mampu melakukanpengelasanlistrik
c. Mampu menyambungbajadengancaramengelas
d. Mengetahuimanfaatdari Las
e. Mengetahuibahaya dan caramenghindaribahayatersebut,
sertacaramengatasinya.
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Baja
2.1.1 Sejarah Baja
Besiditemukandigunakanpertama kali pada sekitar 1500 SM. Tahun 1100
SM, Bangsahittites yang merahasiakanpembuatantersebutselama 400
tahundikuasai oleh bangsaasia barat, pada tahuntersebbut proses
peleburanbesimulaidiketahuisecaraluas. Tahun 1000 SM, bangsayunani,
mesir, jews, roma, carhaginians dan asiria juga mempelajaripeleburan dan
menggunakanbesidalamkehidupannya. Tahun 800 SM, India
berhasilmembuatbesisetelah di invansi oleh bangsaarya. Tahun 700 – 600
SM, Cinabelajarmembuatbesi. Tahun 400 – 500 SM,
bajasudahditemukanpenggunaannya di eropa. Tahun 250 SM bangsa India
menemukancaramembuatbaja. Tahun 1000 M, bajadengancampuranunsur lain
ditemukanpertama kali pada 1000 M pada kekaisaranfatim yang
disebutdenganbajadamascus. 1300 M, rahasiapembuatanbajadamaskushilang.
Pada tahun 1700 M, bajakembaliditelitipenggunaan dan pembuatannya di
eropa.
2.1.2    PemurnianBesi 
Berikut cara pemurnian besi, sebagai berikut :
 Cara tradisional :blomery, pada proses inibijihbesidibakardengan charcoal,
dimanabanyakmengandung carbon sehinggaterjadipengikatanoksigen,
pembakarantersebutmenghasilkankarbondiokasida dan karbonmonoksida
yang terlepaskeudara, sehinggabesimurnididapat dan
dikeluarkandaridapur,kekurangnyatidaksemuabesidapatmelebursehinggate
rbentukspoge, spogeberisibesi dan silica.
 Proses lebih modern adalahdenganblas furnace, blast furnace diisi oleh
bijihbesi, charcoal atau coke (coke adalah charcoal yang terbuatdari coal)
dan limestone (CaCO3). Anginsecarakencang dan
kontinuditiupkandaribawahdapur. Hasil peluburanbesiakanberada di
bawah, cairanbesi yang keluarditampung dan disebutdengan pig iron.
2.1.3    Proses Pembuatan Baja
Baja
diproduksididalamdapurpengolahanbajadaribesikasarbaikpadatmaupuncair
, besibekas( Skrap ) dan beberapapaduanlogam. Ada beberapa proses
pembuatanbajaantaralain :
1. Proses konvertor
Terdiridarisatutabung yang
berbentukbulatlonjongdenganmenghadapkesamping.
Sistemkerja :
- Dipanaskandengankokassampai ± 15000C,
- Dimiringkanuntukmemasukkanbahanbakubaja. (± 1/8 dari volume
konvertor)
- Kembali ditegakkan.
- Udara dengantekanan 1,5 – 2 atm dihembuskandarikompresor.
- Setelah 20-25
menitkonvertordijungkirkanuntukmengelaurkanhasilnya.
2. Proses Bassemer (asam)
Lapisanbagiandalamterbuatdari batu tahanapi yang
mengandungkwarsaasamatauaksidasam (SiO2), Bahan yang
diolahbesikasarkelabucair,
CaOtidakditambahkansebabdapatbereaksidengan SiO2,
SiO2 + CaO        =       CaSiO3

3. Proses Thomas (basa)


Lapisandindingbagiandalamterbuatdari batu tahanapibisaataudolomit
[ kalsiumkarbonat dan magnesium (CaCO3 + MgCO3)], besi yang
diolahbesikasarputih yang mengandung P antara 1,7 – 2 %, Mn 1 – 2
% dan Si 0,6-0,8 %.

4.  Proses Siemens Martin


Menggunakansistem regenerator (± 30000C.) fungsidari regenerator
adalah :
- Memanaskan gas dan udaraataumenambahtemperaturdapur
- SebagaiFundamen/ landasandapur
- Menghematpemakaiantempat
Bisa digunakanbaikbesikelabumaupunputih,
- Besikelabudindingdalamnyadilapisi batu silika (SiO2),
- Besiputihdilapisidengan batu dolomit (40 % MgCO3 + 60 % CaCO3)

 
5. Proses Basic Oxygen Furnace (BOF)
Berikut penjelasan tentang BOF, sebagai berikut :
- Logamcairdimasukkankeruang baker (dimiringkanlaluditegakkan)
- Oksigen (± 1000) ditiupkanlewat Oxygen Lance
keruangbakardengankecepatan  tinggi. (55 m3 (99,5 %O2) tiapsatu ton
muatan) dengantekanan 1400 kN/m2.
- Ditambahkanbubukkapur (CaO) untukmenurunkankadar P dan S.

Keuntungandari BOF adalah:

- BOF menggunakan O2 murnitanpa Nitrogen


- Proses hanyalebih-kurang 50 menit.
- Tidakperlutuyer di bagianbawah
- Phosphor dan Sulfur dapatterusirduludaripadakarbon
- Biayaoperasimurah
6. Proses dapurlistrik
Temperaturtinggidenganmenggunkanbusurcahaya electrode dan
induksilistrik.
Keuntungan :

- Mudahmencapaitemperaturtinggidalamwaktusingkat
- Temperaturdapatdiatur
- Efisiensitermisdapurtinggi
- Cairanbesiterlindungidarikotoran dan
pengaruhlingkungansehinggakualitasnyabaik
- Kerugianakibatpenguapan sangat kecil
7. . Proses dapurkopel
Mengolahbesikasarkelabu dan besibekasmenjadibajaataubesituang.
Proses :
- Pemanasanpendahuluan agar bebasdariuapcair.
- Bahanbakar(arangkayu dan kokas) dinyalakanselama ± 15 jam. K
- Kokas dan
udaradihembuskandengankecepatanrendahhinggakokasmencapai
700–800 mm daridasartungku.
- Besikasar dan bajabekaskira-kira 10 – 15 % ton/jam dimasukkan.
- 15 menitbajacairdikeluarkandarilubangpengeluaran.
8. Proses dapurCawan
Berikut proses dapur cawan, yaitu :
a. Proses kerjadapurcawandimulaidenganmemasukkanbajabekas
danbesikasardalamcawan,
b. Kemudiandapurditutuprapat.
c. Kemudiandimasukkan gas-gas panas yang
memanaskansekelilingcawan dan muatandalamcawanakanmencair.
d. Baja cairtersebutsiapdituanguntukdijadikanbaja-
bajaistimewadenganmenambahkanunsur-unsurpaduan yang
diperlukan

2.2  Las Listrik


       Las
listrikadalahsuatupenyambunganduabuahlogamataulebihdenganmenggunakanelek
trodasebagaibahanuntukpenambah (bahantambah) sertaaruslistrikuntukpemanas,
denganmembuatbusur nyala.
Ada beberapamacam las listrikberdasarkanbahantambahannyaatauelektroda
yang digunakanyaitu :
1. Las listrikdenganelektrodakarbon
a. Las listrikdenganelektrodakarbontunggal.
b. Las listrikdenganelektroda  karbonganda.
2. Las listrikdenganelektrodalogam
a. Las listrikdenganelektrodaberselaput.
b. Las listrikdenganelektroda submerged.
c. Las listrik TIG ( Tungstam Inert Gas ).

Las listrikberdasarkanasalarusnyaterbagiduajenis  :
1. Mesin Las Listrik AC ( Alternating Current )
Mesin las listrik AC yaitumesin las yang menggunakanarus AC
atauarusbolak –balik.
Keuntunganmenggunakanalat las listrikiniadalah :
- Murah pada pembelian.
- Mempunyaiefisiensi yang tinggikira – kira 80% s/d 90 %.
- Kebisingan yang rendah.
- Busurlistrik yang dihasilkanberdayatiupkurang.

Kerugianmenggunakanalat las listrik AC iniadalah :


- Hampirtidakmungkinuntukmengelasdenganelektrodaberselaputbesimur
ni.
- Busurlistriktidaktenang.
- Faktortenagakecil.
- Tidakbisadigunakanuntukmengelassegalajenislogam.

2. Mesin Las Listrik DC (Direct Current)


Mesin las listrik DC yaitumesin las yang menggunakanarus DC
atauarussearah. Dalammenggunakanmesin las DC iniharusbenar-
benardiperhatikanpemasangan pada kabelnya.
Pemasanganataupengatubankabeltersebutadaduamacamyaitu :
a. PengatubanLangsung (DC)
Kabel elektrodadipasang pada kutubnegatifsertakabel masa pada
kutubpositif. Pengaruhnyaadalahpanas yang diberikan oleh mesin las
akanlebihtinggi pada bendakerjadibandingkandenganelektroda.
       
b. PengatubanTerbalik
Kabel elektrodadipasang pada kutubpositif dan kabelmassa pada
kutubnegatif, makapanas yang
diberikanelektrodalebihpanasdaripadabendakerja.

Keuntunganmenggunakanmesin las listrik DC yaitu :


- Seluruhjeniselektrodadapatdigunakan.
- Seluruhjenislogamdapatdilas.
- Dapatdigunakanuntukpenyambunganpelat-pelat.
- Mempunyai nyala busur yang stabil.
- Resikoakankecelakaankecil.

Kerugianmenggunakanmesin las listrik DC yaitu:


- Mahal darisegibiaya.
-  Efisiensinyarendahdibandingkandengan las listrik AC.
- Penggunaanarustinggi.
- Mengeluarkansuarabising.

2.2.1 Bahaya-bahaya yang TerjadiSaatPengelasan


Bahaya-bahaya yang timbulumumnyadisebabkan oleh
zatataumaterihasilpenguraianlogam yang
dilasitusendiriataupunbahantambah yang kitagunakan. Bahayaituantaralain :
1. BahayaSinar
Pada waktupengelasanterutama pada las listrik,
pastiakantimbulcahayaatausinar yang dapatmengganggu di
dalampengerjaan las. Sianr-sinartersebutanatara lain sebagaiberikut:

a. Sinar Infra Merah


Adanyasinar infra
merahtidaksegeraterasadimatatapilebihberbahayakarenakitatidakmen
yadariakibat yang
akanditimbulkankelak.Pengaruhnyaadalahsamadenganpengaruhpana
s yang dapatmenyebabkanpembekakan pada kelopakmata, dan
terjadipenyakitkornea yang merupakan proses darikerabunan.

b. Sinar Ultraviolet
Sebenarnyasinar ultraviolet yang
terserapmempunyaipengaruhbesarterhadapreaksikimiadidalamtubuh.
Bilasinar ultraviolet initerserap oleh matakitamakalensa dan
korneakitaterasaadabendaasingdalam tempo 6 - 12 jam dalam tempo
6 - 24 jam mataakantersasakit dan
akanhilangdengansendirinyasetelah 48 jam (duahari).

c. CahayaTampak
Cahayatampakinimenyebabkanmatamenjadicepatlelah dan kalauterlalu
lama, mataakanterasasakitdalamwaktusementara.  
       
2. BahayaTersengatAliran Listrik
Pada penggunaanaliranlistrikuntukpengelasanharusbenar-
benardiperhatikansemuakabel yang
mengandungmuatanlistriksertagunakansarungtangan dan sepatukerja
yang benar-benar
isolator.Pengaruhsengatanlistriktersebutberdasarkankepadakekuatanarus
yang dipakaiadalahsebagaiberikut :
· Arus 1 Ampere :mengakibatkankejutankecil yang tidakmembahayakan.
- Arus 5 Ampere :dapatmemberikanstimulasi/kejutan yang cukupbesar
pada otot dan menimbulkan rasa sakit.
- Arus 10 Ampere :dapatmenimbulkan rasa sakit yang sangat hebat.
- Arus 20
Ampere :dapatmengakibatkanpengerutanototsecaraseketikasehingga
orang yang terkenasengatantidaksanggupmelepaskandiritanpabantuandari
orang lain.
- Arus 50 Ampere : sangat berbahaya, sehingga orang yang
terkenaharusmendapatkanpertolonganpelayanangawatdarurat.
- Arus 100 Ampere :dapatmengakibatkankematianbagi orang yang
kenasengatandenganarussebesarini.

3. BahayaLoncatan Bunga Api


Bahayaloncatanbungaapiinibiasanyadapatmelubangipakaian yang
kitakenakanataupunmematikanselkulit yang
terkenapercikanbungaapitersebut. Untukmenghindaribahaya-
bahayatersebutmakakitaharusbenar-
benarmemperhatikandenganseriuscara-carasebagaiberikut :
a. MenghindariSinar-sinar
Kita hanyabolehmenatapbusur las melaluikaca yang terdapat pada
masker las yang merupakankaca ray bend yang
mempunyaikepekatan 100%.
b. Menghindarisengatanlistrik
- Gunakansarungtangan dan sepatu yang berisolator dan memakai
baju kerja/baju las. Apabilatubuhberkeringat,
hentikanpekerjaanterlebihdahulujikatelahkeringbarulahbekerjakem
bali.
- Perhatikankabelapakahtelahterpasangdengansempurna.
- Memegangelektrodaharusdipegang pada bagian yang
berisolatornyaatauuntuklebihamanlagikitaputartomboluntukmemati
kanarus.
c. Menghindaripercikanbungaapi
Kita pakai apron (baju kulit) pada saatkitamengelas,
karenapakaiantersebut anti berlubang oleh percikanbungaapi.

Alat-alat yang digunakanbesertaalatpembantu pada las listrik :


a. Kabel
Biasanyaterbuatdaritembaga yang dilapisidengan isolator darikaret.
Pada alat las listrikiniadatigabuahkabelyaitu:
· Kabel elektroda.
· Kabel masa.
· Kabel tenaga.
b. PemegangElektroda
Seperti juga kabel, pemegangelektrodaini juga dilapisikaret isolator.
Penjepitelektrodainiterdiridaripenjepit dan pegangan. Ujung elektroda
yang tidakdilapisi isolator dijepit pada penjepit.
c. Topeng las
Alat ini di gunakanuntukmelindungimatadaricahaya yang berlebihan,
dan juga melindungiwajahdaripercikanapi las.
d. Apron (Baju kulit)
Alat inidigunakanuntukmelindungitubuhdaripercikanapi las.
e. Sarungtangan las.
Digunakanuntukmelindungitangandaripercikanapi las dan
bahayasetrum.
f. Penitik dan Penggores.
Digunakanuntukmenandaibendakerja.
g. Mistar siku dan mistarbaja.
Alat inidigunakanuntukmengukurbendakerja
h. PaluTerak
Alat inidigunakanuntukmembersihkanterak-terak yang
melapisipermukanhasilpengelasan.
i. Gergajibesi
Alat inidigunakanuntukmemotongpelat.
j. Klam Massa
Alat inidigunakanuntukmenghubungkankabel masa
kemejakerjasehinggaarusdapatmengalir.
k. Sempitan
Alat iniberpungsiuntukmemegangkanataumemindahkanbendakerja
yang bersuhutinggidarisuatutempat, ketempatlain,
alatinidapatkitagantidengan tang.
l. SikatKawat
Alat
inidapatkitagunakanuntukmembersihkanpermukaanbendakerjaatauuntu
kmembersihkanrigi las.
 
2.3  Elektroda
       Yaitubahantambahpembuatbusurapi/busur nyala pada saatpenegelasan.
Elektroda las terbuatdaribermacamlogam dan diantaranya :
·         Logambaja.
·          Logamalumunium.
·          Besitulang.
·          Tembaga.
·          dll.
Semuainitergantungdaritujuan dan komposisilogam yang akankita las.
Elektroda yang
kitagunakandalampengelasanharuslahmampumemenuhipersyaratan :
·         Mampu unutkmengelasdalamsemuaposisi.
·          Praktismembentukkampuh las.
·          Titiklebur yang tinggi.
·          Terakmudahdibuangataudibersihkan.
·          Sifat-sifatmekanik yang tinggi pada kampuh las.

2.3.1 Elektroda Berbalut


Elektrodainidipakai pada mesin las AC atau DC
untukmengelaspekerjaanberkualitastinggi. Balutan-
balutanelektrodainidisebut juga lapisanfluksi.
Tebaldarielektrodainibervariasimulaidari f 1,5 mm sampai 8 mm
denganpanjang 35 sampaidengan 45 cm.
Tebalpembalutelektrodainiantara 10% s/d 50% dari diameter elektroda,
yang akanturutmencair di dalampengelasan dan menghasilkan gas CO 2 yang
melindungicairan las. Busur nyala dariudaraluar yang mengandung O2 dan
N akanmempengaruhisifat-sifatmekanikdarilogam las. Cairanselaput yang
disebutterakterapung dan membekumelapisipermukaan las yang
masihpanas.
Penggunaanelektrodabermacam-macamsesuaidengan diameter elektroda.\

TebalBahan Diameter Elektroda KuatArus


(mm) (mm) (Ampere)
1 1,5 20 – 35
1 – 1,5 2,0 35 – 60
1,5 – 2,5 2,6 60 – 100
2,5 – 4,0 3,25 90 – 150
4,0 – 6,0 4,0 120 – 180
6,0 – 10 5,0 150 – 220
10 – 16 6,0 200 – 300
diatas 16 8,0 280 – 400

Kuatarusuntukmenetukanpanastergantungkepada:
·         Tebalbahan.
·          Diameter elektroda (Biasa, Mild Steel, Low Hidrogen).
·          Bentukkampuh las.
·          Posisipengelasan.

2.3.2   KlasifikasiElektroda
Pengklasifikasianelektrodadilakukanuntukbaja/elektrodabajalunak dan
bajapanduanrendahuntuk las dilakukan oleh AWS (American Welding
Societys)
Misalnya :
                        Exxxx
Dengan :
- E, menyatakanelektroda
- xx, duaangkasesudah E menyatakankekuatantarikdari
deposit las danlamribuanLb/in2
- x,  Angkaketigamenunjukanposisipengelasan
- Angka 1, Berartimenyatakansegalaposisi
- Angka 2,
Berartimenyatakanposisipengelasandibawahtangan dan
posisidatar
- x, Angka keempatmenyatakanjenisselaput dan jenisarus
yang cocokdipakaipengelasan
 
Klasifikasi Kekuatan Tarik Kekuatan Tarik
Lb/in2 Lb/in2
E 60 xx 60.000 42
E 70 xx 70.000 49
E 80 xx 80.000 56
E 90 xx 90.000 63
E 100 xx 100.000 70
E 110 xx 110.000 77
E 120 xx 120.000 84
 

JenisSelaput dan PemakaianArus


Angka JenisSelaput JenisArus
Keempat
0 Selulosa – Natrium DC+
1 Selulosa – Kalium AC,DC+
2 Rutil – Natrium AC,DC-
3 Rutil – Kalium AC,DC+/-
4 Rutil – SerbukBesi AC,DC+/-
5 Kalium – HidrogenRendah AC,DC+/-
6 Kalium – HidrogenRendah AC,DC+/-
7 SerbukBesi – OksidaBesi AC,DC+/-

 
Penyambungan pada Las Listrik
ProsedurPelaksanaan :
a. Memeriksa pipa pencegah dan pengamankebakaran, memeriksa juga
peralatanpelindung dan pakaiankerja.
b. Menghubungkanklem masa kemejakerja dan
kabeltenagakepadasumbertenaga.
c. Memeriksaapakahpemegangelektrodatidakrusak dan apakahkabel las
dalamkeadaanbaik dan sambungankepeganganterjaminbaik.
d. Memeriksaapakahkabel/Steaker 3 fasekesuplaiutamadalamkondisibaik.
e. Menghubungkansumberdayakesuplaiutama.
f. Mengaturarus las sesuaidengan yang tertera pada peraturan yang
tertera pada bungkuselektroda.
g. Memeriksaapakahkaca las telahterpasangdenganbenar pads masker las.
h. Memeriksaapakahkitamemerlukan :
·           Helm pelindung, sepatu dan sarungtangan yang bersfat isolator.
·           Peredamsuara pada telinga.
·           Baju las/Apron.
i. Menempatkanbendakerja di
mejakerjadenganposisitepatbilaperlubendakerjatersebutdijepitdengankl
em.
j. Meletakkanelektroda pada pemegangelektroda.
k. Mencobamenghidupkantanpamenghidupkanarus.
l. Posisi operator untukmenghindaripenegangan dan juga penarikan pada
otot.
m. Menghidupkanarus las.
n. Memberiperingatan pada orang yang
sedangmemperhatikansebelummenimbulkanaruslistrik.
o. Mengarahkanelektroda pada bendakerja.
p. Menubukkanelektrodauntukmendapatkanbusur nyala.
q. Jika telahmendapatkanbusur nyala, mendekatkan pada
permukaanbendakerja.
r. Memulaimenggerakkanpengelasan.
s. Dalampengelasan, menjaga agar panjangbusurkonstan.
t. Menggerakkanelektrodadengankecepatan ± 15/menit.

Cara Pengelasan :
Pelaksanaanpengelasandapatkitalakukandengancara-carasebagaiberikut
a. Mendekatkanujungelektrodakepermukaanbenda yang di las
sampaijaraklebihkurang 2 cm.
b. Memegang topeng
pelindungdengantangankirikitasedemikianrupasehinggakitadapatmelih
atbusur nyala di dalampengelasanmelaluikaca Ray ban 100%.
c. Menempelkanujungelektrodakebendakerja,
Apabilaterjadihubunganantaraelektrodadenganbendakerja,
kitadapatmerasakanataumendengarjalannyapesawatsemakinkeras.
Setelahterjadiini, elektrodakitatarik-tariklagiperlahan-lahan, busur
nyala akanterjadi. Pada saatbusur nyala keluar,
ujungelektrodaakancairsehinggajarakujungelektrodadenganbendakerja
akansemakinjauh dan akanmengakibatkanbusur nyala menjadipadam.
Untukmencegahhaltersebutmakakitaharusmenurunkanujungelektrodas
ecepatpencairannyasehingga di perolehjarak yang
konstanantaraujungelektroda dan bendakerja.
d. Sikap yang paling baikuntukpengelasanadalahmembuatsudut
700denganpermukaanelektrodasupaya :
- Permukaancairan logan dan
terakdapatdenganmudahdilihatdenganmatasehiggamudahmenentukanp
anjangbusur nyala.
- Denganmudahkitadapatmengawasi agar teraktidakditutupi oleh
tetesancairanelektroda. Bilahaliniterjadimakamutusambungan las
akanberkurang.
- Menghasilkanrigi-rigi las yang berbentukbaik, rapikarenabusur nyala
mendorong dan menyusunlelehanlogamkearahbagian yang meleleh
dan membeku.

Pengaruh yang dapattimbul pada waktupengelasan :


1.      Pengaruhpanjangbusur pada hasilpengelasan
·           Panjang busur nyala (L).
·           Panjang diameter kawatelektroda (D).
Bilapanjangbusurtepat L=D makacairanelektrodaakanmengalir dan
mengendapdenganbaik.
Hasilnya :
 Rigi-rigi las yang halus dan baik.
 Tembusan las yang baik.
 Perpaduandenganbahandasar yang baik.
 Percikanteraknyahalus.
Bilapanjangbusur L lebihbesardsari pada D, makakantimbulbagian-
bagianberbentuk bola cairanelektroda.
Hasilnya :
 Rigi-rigi las kasar.
 Tembusandangkal.
 Percikanterakkasar dan keluardarijalur.
Bilabusur L lebihpendekdaripada D makasukaruntukmemeliharabusur
nyala, biasanyaterjadipembekuan pada ujungelektroda pada
waktupengelasan.
Hasilnya :
 Rigi-rigi las tidakmerata.
 Tembusan las tidakbaik.Percikanlasnyakasar dan
 Berbentuk bola.
2.      PengaruhKuatArus
a.       Kuatarusrendah
 Bahan las cepatmembeku.
 Busur nyala sukardipertahankan.
 Dalampembakaranpenembusansedikit.
 Pencairanlasnyakurangbaik.
 Rigi lasnyaakanterletakdiats plat.
b.      Kuatarustinggi
 Bahanlasnyaencer.
 Elektrodanyacepatmeleleh.
 Terjadibanyakpercikan.
 Penembusan yang dalam.
 Bahanlasnyamenyebar agar melebar.
 Pada bagianlasnyaelektrodaberpijar.
Gerakan Elektroda :
Bertujuanuntukmendapatkanrigi-rigi las yang baiksertapenetrasi
yang baik.
Gerakan elektroda yang seringdigunakanadalah :
1. Gerakkan Zig-zag
Gerakkaninibiasanyauntukmengelas plat yang tipis.
2. GerakkanMelingkar
Gerakkaninibiasanyauntukmengelas plat yang berukuransedang.
3. GerakkanSegitiga
Gerakkaninibiasanyadigunakanuntukmeneglas plat berukurantebal.
 
PosisiPengelasan :
1.      Posisibawahtangan.
2.      Posisi horizontal.
3.      Posisi vertical.
4.      Posisi overhead.

PenyalaanBusurnyala :
1.      Dengancarasentakan.
2.      Dengancaragoresan

Macam-macamSambunganLas :
Sambungan las terdiridari 5 macambentuk :
1.      SambunganTumpul.
2.      SambunganBerimpit (Tap Joint).
3.      SambunganSudut.
4.      Sambungan T (T Joint).
5.      SambunganTepi (Edge Joint).
2.4    Las Asitelin
Las asitelinadalahpenyambungandualogamatau plat
dengancaramencairkanterlebihdahululogam yang
akandisambungdenganatautanpabahantambah.
Pemanasanlogamdilakukandengancaramembakar gas
asitelindenganoksigen.
Nama-namabagian las asitelinsecara garis besar :
1.      Botolatautabung gas asitelin.
2.      Tabung gas asitelin (ZatAsam).
3.      Selangkaretasitelin.
4.      Selangkaretzatasam/oksigen.
5.      Regulator asitelin.
6.      Regulator zatasam/oksigen.
7.      Brander.
8.      Tip.

TabungAsitelin
Tabungasitelinterbuatdaribajadenganbentukpendekgemuk.
Umumnyabotoliniberwarnamerah. Pada
bagianbawahbotol/tabunginidibuatsumbatpengamanuntukmenjagakeselam
atansehinggajikaterjadisesuatu yang
tidakdiinginkantabunginiakanmeledakberkeping-keping.
Tabunginimampumnehantekanan 150 kg/cm2.

TabungZatAsam (Oksigen)
Botolzatasaminidibuatdaribahanbaja dan mempunyaibentuktinggiagak
ramping. Umumnyatabunginiberwarnabiru dan mampumenahantekanan
150 kg/cm2.
SelangKaretAsitelin
Selangkaretasitelinumumnyaberwarnamerah dan
untukoksigenberwarnabiru.
Selangkaretiniharusmempunyaisifatkuattetapilemas dan tidakkaku dan
harustahanterhadap gas 500 kg/cm2. Diameter selangkaretiniumumnya
5mm, 6mm, 7,5 mm.

Blander
Blander adalahberupasuatutempatuntukmempercampurasitelin dan
oksigensertamengaturkeluarnya gas untukpembakaran.

Tip
Tip adalahujungpembakaran las yang biasanyaterbuatdaritembaga.

Asitelin 
Sifat-sifatAsitelin :
 Berbau.
 Berwarna.
 Sensitifterhadapapi.
 
Nyala api las pada asitelinkitabagimenjadi 3 jenis ;
1.    Nyala Karburasi
Nyala karburasidigunakanuntukmengeraskanpermukaanlogam.
Nyala inidiperolehdengancaramemperbanyak gas asitelindari pada
oksigen.
Ciri-cirinya :
Inti nyala tumpul dan panjang.
Kerucutapibesar.
Mempunyai nyala ekor.

2.    Nyala Oksidasi
Nyala oksidasidigunakanuntukmemotonglogam. Nyala
inidiperolehdengancaramencampuroksigendenganporsilebihbesardibandin
gkandenganasitelin.
Ciri-cirinya :
Inti nyala lebihkecil dan runcing
Tidakmempunyai nyala ekor
Suaranyaberdesis

3. Nyala Netral
Nyala netraldigunakanuntukmengelasbaja dan
besitulangansertapengelasanbiasa. Nyala
inidiperolehdengancaramenseimbangkanporsiasitelindsanoksigen ± sama.
Ciri-cirinya :
Inti nyala pendek dan tumpul
Suaranyatidakterlalumendesis  
      
Cara menyalakan las asitelin :
1.      Membukakatupoksigen dan asitelinsedikitsajakira-kira ½ s/d ¼
putaran.
2.      Mengaturtekanan yang diinginkansesuaidengan tip yang dipakai.
3.   Membukasedikitkatupasitelin pada blander dan tutupkatupoksigen
pada blander.
4.      Nyalakankorekapi pada padaujung tip.
5.      Mengaturkatupasitelin dan oksigensesuiadengan nyala dan
kebutuhankita.
Cara mematikan las asitelin :
1.      Menutupkatupokigen pada blander.
2.      Menutupkatupasitelin pada blander.
3.      Menutupkatup pada tabungoksigen.
4.      Menutupkatup pada tabungasitelin.
5.      Membukakatupoksigen dan asitelin pada blander untukmembuangsisa
gas yang ada pada selang dan menunggusampai manometer
menunjukkanangka nol.
6.      Mengencangkan regulator, jikatekanan manometer naik
kembaliberartitabungbelumtertutuprapat.
7.      Menutupsemuakatupjikatelahselesai.
8.      Mengencangkankembalikatup pada tabungjika regulator tekanan naik
lagi.
 
Cara pengelasandengan las asitelin :
1.      Mempersiapkanalat dan bahan.
2.      Merapatkanbendakerja yang akankitasambung.
3.      Mengenakankacamata las asitelin (Ray Band 20%).
4.      Mengunciujung-ujungpertemuanbendakerja yang
akankitasambungdengansedikit las ansaja.
5.      Jika bendakerja yang akandisambungmemilikijaluran las yang
cukuppanjang dan plat tersebut tipis,
makasebaiknyadilakukanpengelasandipertengahanjalur yang akandilas,
untukmenghindari plat melengkung pada saat di las.
6.      Mencairkanlogamdipertemuansisi yang akandisambungkan,
denganposisi tip membentuksudut :
  60 s/d 700untukpengelasandarikirikekanan
  45 s/d 600untukpengelasandarikanankekiri
7.      Mendorong-dorongkanlogam yang
sudahmmencairtersebutdisepanjangjalurpertemuanlogam yang
akandisambung.
8.      Memperhatikanjangansampaibendakerjaberlubangdisebabkanposisi tip
terlalutegakdasnlambatdigerakkan.
9.      Jika memakaibahantambah, bahantambahtersebutdalamkeadaancair pada
saatbercampursehinggakitadapatmemperolehhasil las yang baik.
Gerakan pada pengelasan yaitu :

1. Gerakan lurus
2. Gerakan melingkar

3. Gerakan trapesium

4. Gerakan zig-zag

Menyalakan busur nyala

Menyalakan busur nyala adalah langkah pertama yang dilakukan


sewaktu mulai mengelas. Cara menyalakan busur nyala ini ada 2 macam,
yaitu :

1. Cara sentakan 2. Cara goresan


TABEL PEMBAKAR LAS/TIP

Nomor Tebal plat dalam mm Tekanan campur dalam bar


1 0,5 –1 2,5
2 1–2 2,5
3 2–4 2,5
4 4-6 2,5
5 6-9 2,5
6 9 - 14 2,5
7 14 - 20 2,5
8 20 - 30 2,5

c. Bentuk-bentuk Sambungan
Pada prinsipnya bentuk sambungan dalam pengelasan terdiri dari
5 macam sambungan.
Bentuk – bentuk Sambungan :
1. Sambungan tumpu (Butt joint)
2. Sambungan berimpit (Lap joint)
3. Sambungan sudut (Corner joint)
4. Sambungan T (T-joint)
5. Sambungan tepi (Edge joint)

1 2

3
4 5

Kampuh Pengelasan Tumpu ( Bult Joint)

a. Kampuh I
- Kampuh I tertutup. Digunakan untuk plat-plat tipis
- Kampuh I terbuka. Digunakan untuk plat-plat yang agak
tipis

b. Kampuh V
Sambungan kampuh V dipergunakan untuk menyambungan
logam/plat yang tebal antara 6mm-15mm, dimana sambungan ini
terdiri dari kampuh terbuka dan tertutup.

kampuh 1/2 V

c. Kampuh X
Kampuh ini disebut juga kampuh berganda kampu V, dipakai
untuk tebal plat 12mm-45mm. Kampuh ini ada yang simetris dan ada
yang tidak simetris.
1. Kampuh X simetris. Sering dipakai pada posisi pengelasan dibawah
tangan dan vertikal.

2. Kampuh X tidak simetris. Banyak dipakai pada posisi diatas kepala


(over head)

d. Kampuh ½ X
Kampuh ½ X disebut juga kampuh X, dipakai untuk tebal plat
12mm - 40mm, karena sukar pada pengelasan, sering dilas dengan dua
pekerjaan las.
e. Kampuh U
Kampuh U dipakai untuk sambungan yang menerima beban berat
untuk plat tebalnya diatas 20mm, kampuh ini mempunyai kampuh
berbentuk U dan ½ U.

kampuh U
kampuh 1/2 U

Sambungan Kampuh Berimpit (Lap Joint )


Kampuh berimpit dilas pada kedua ujungnya,dapat dilas :
1. Sekali jalan untuk tebal plat 3mm-6mm
2. Dua kali jalan untuk tebal plat lebih dari 6mm

Sambungan Sudut (Corner Joint)


Kampuh ini banyak digunakan pada sambungan bak tangki dan
sebagainya. Pengelasan sekali jalan dan dua kali jalan.

Sambungan T (T-Joint)
Penyambungan dengan kampuh T dilakukan dengan 3 cara, yaitu :
(a) Sambungan las tanpa sudut, yang digunakan untuk menyambung plat/logam
konstruksi, yang dipakai untuk beban-beban statis atau beban-beban yang
rendah.
(b) Sambungan bersudut tunggal, untuk plat yang tebalnya 10mm - 20mm.
(c) Sambungan bersudut ganda, untuk plat yang tebalnya 20mm.

a b c

Catatan :
Pengelasan yang paling baik adalah berdasarkan pengalaman
yang mana pengalaman ini harus ditunjang dengan pengetahuan tentang
pengelasan. Pengelasan yang sudah lancar ini harus banyak mengelas
sebab apabila kita tinggalkan skil yang sudah matang bisa kaku lagi dan
gerakan akan tidak lancar.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Analisa Data dan Hasil

3.2Alat
Dalam pengelasan, alat-alat yang digunakan terbagi menjadi dua, yaitu :
- Alat utama (mesin las)
- Alat bantu
1. Mesin Las
Untuk penggunaan mesin berdasarkan arus yang keluar dari
mesin las, maka mesin las dapat digolongkan menjadi 3 golongan,
yaitu :
1. Mesin las arus bolak-balik (AC)
2. Mesin las arus searah (DC)
3. Mesin las arus ganda (AC/DC)

Selain dari mesin las, alat bantu yang sangat berperan dalam
melakukan pekerjaan pengelasan ialah sebagai berikut :
Alat bantu las listrik :
1. Kabel : - Kabel Elektroda
- Kabel Massa
- Kabel Tenaga
2. Pemegang Elektroda

3. Palu Terak

4. Sikat Kawat

5. Klem Massa

6. Gergaji Besi
7. Topeng Las

8. Baju Las / Apron

9. Sarung Tangan

10. Tang
11.Kikir

11. Gerinda

13.PembuatUlir

14. Pencetak Nama


15. Mesin Bor

16. Klem

3.3. Data Hasil Praktikum

Dari sampeltanah yang diambil, makatanahsecara visual


dapatdiklasifikasikansebagaiberikut :
BAB V

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. Hand Boring digunakanuntukmemeriksa karakteristik tanah secara visual


mengenai warna, ukuran butiran dan jenis tanah.
2. Jenistanah pada pemboraniniumumnyaadalahtanahlempung.
3. Kondisilingkunganmenentukanwarna dan teksturtanah.
4. Semakindalamtanah yang didapatmengandungkadar air yang lebihtinggi.
5. Tanah yang mengandungkadar air lebihtinggimempunyaiwarna yang
lebihtua.
6. Kesalahan yang terjadiumumnyakarena :
1. Proses pengeborantidaktegaklurus

2. oli yang dioleskan tidak merata pada tabung

4.2. Saran

Adapun saran yang dapatdiberikandaripercobaan uji Hand Boring yang


telahdilakukanadalah :

1. Agar asisten/teknisidapatmenjelaskancarapakaiperalatan yang


akandigunakansehinggapraktikantidakmengalamikesalahanberartidalampr
aktek.
2. Sebaiknyadalampelaksanaanpraktikumdilakukandenganteliti dan
dengankoordinasi yang baikdenganasisten/teknisipendamping dan
temansekelompok.
3. Kepadapraktikan agar
membacaprosedurpercobaansecaratelitisebelummemulaipraktikum agar
dapatmengetahuisecarajelas uji yang alkandipraktikkan.

DAFTAR PUSTAKA

Bardet, Jean-Pierre. 1997. Experimental Soil Mechanics. New Jersey: Prentice-


Hall, Inc.
Bowles, Joseph E. 1989. Sifat-Sifat Fisis Dan Geoteknis Tanah. EdisiKedua.
trans.
Johan K. Hainim. Jakarta: Erlangga.
Craig, R.F. 1994. Mekanika Tanah. EdisiKeempat. trans. Budi Susilo S. Jakarta:
Erlangga.
Punmia B.C..1981. Soil Mechanic and Foundation. Delhie: Standard Book House.
Lambe T. W.. 1951.Soil Testing for Enginners. New York: John Willey and Sons.

PENGUJIAN MENGGUNAKAN AUGER IWAN

MEMBERSIHKAN
PENGENALAN ALAT
LOKASI SURVEI LOKASI
LAMPIRAN

PROSES PEMASANGAN BOR TABUNG PENGAMBILAN SAMPEL TANAH

SAMPEL HASIL PRAKTIKUM


MENGELUARKAN SAMPEL

Anda mungkin juga menyukai