KONSTRUKSI BAJA 1
KELOMPOK 1 :
REGYNA INTAN SAPUTRI (4062021003)
ERLINA (4062021007)
RAHMAD NUR CAHYO (4062021017)
JULIA NURZATA ISMAH (4062021022)
SHERINA (4062021025)
MUHAMMAD GUSTIAN (4062021028)
INE AJENG ARYANI (4062021029)
Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan laporaninitepat pada
waktunya.LaporaninidisusunberdasarkanhasilpenelitianpraktikumKonstruksi
Baja 1 yang telahdilakukan.
Adapun tujuan dari penelitian laporan ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah Konstruksi Baja 1. Kami mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Ir. Suratmin, MT. Selaku dosen mata kuliah Konstruksi Baja
1yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang ditekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para teknisi dan semua
pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan laporanini.
Kami menyadari, laporan ini masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu
kami selalu terbuka terhadap segala macam komentar, kritik, saran, dan juga
pertanyaan-pertanyaan yang berguna untuk lebih menyempurnakan laporan ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................iv
1.1 Latar Belakang..............................................................................................iv
1.2. Maksud dan Tujuan Praktikum :..................................................................iv
1.3. Teori Singkat................................................................................................iv
BAB II DASAR TEORI.........................................................................................vi
2.1. Pengertian Tes Bor Tangan Tanah (Hand Bor Test).....................................vi
2.2. Alat dan Bahan :..........................................................................................vii
2.3. Persiapan Praktikum :...................................................................................ix
2.4. Langkah Kerja Jalannya Praktikum :...........................................................ix
BAB III PEMBAHASAN........................................................................................x
3.1 Analisa Data dan Hasil...................................................................................x
3.2 Analisa Kesalahan..........................................................................................x
3.3. Data Hasil Praktikum....................................................................................x
BAB IV PENUTUP...............................................................................................xii
4.1 Kesimpulan.............................................................................................xii
4.2. Saran............................................................................................................xii
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................xiii
LAMPIRAN.........................................................................................................xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Baja merupakan bahan bangunan yang berupa campuran dari biji besi,
mangan dan karbon. Semakin tinggi nilai karbon pada baja maka baja akan
semakin keras, namun mudah patah. Akan tetapi semakin rendah nilai karbon
maka baja akan mudah bengkok. Sebagai bahan bangunan yang berhubungan
dengan kekuatan struktur ataupun tidak, sangat banyak diperlukan dalam
pekerjaan yang dilakukan dalam bidang teknik sipil misalnya; kuda-kuda,
tulang beton, kerang kajembatan dan masih banyak lagi.
Baja diperlukan dalam bentuk yang beranekaragam dan ukuran yang
berbeda pula sehinggasangatlahmustahilbajaitudibuatdalamkeadaanpasif,
tentulahkitaharusmembuatsambungan-sambunganuntukmendapatkanbentuk
yang kitainginkan.
Pada jamandahulu orang menyambungsuatubajadenganmenggunakancara
yang sangat sederhana. Tetapimakin lama
peradabanmanusiamakinberkembang, begitu juga dalambidangteknologi.
Manusiaberusahamenganalisa dan menggalisertamemproduksibahan-bahan
yang diperlukannyauntuksuatutujuantertentu.
Perkembanganteknologimenuntutmanusiauntukdapatmelakukanpenyambunga
n yang kuatdenganmenggunakantenagalistrik.
Untukdapatmenyambungbajatersebutmenjadisatudengan yang lainnya,
makabajatersebutdisambungdengancaradilas.
Tentunyauntukmelakukan proses pengelasan yang tepat,
dibutuhkanprosedurpenggunaan yang baik dan benar pula. Makadariitu,
penulistelahmelakukanpengerjaanjob Las dan
mengumpulkannyamenjadisebuahlaporan yang berjudulLaporanPraktikum
Baja.
1.2. RumusanMasalah
Berdasarkanlatarbelakang di atas, Adapun rumusanmasalah yang kami
angkat, sebagaiberikut :
Apasajapekerjaan (Job) yang berkaitandenganbaja ?
Bagaimanaprosedurpengerjaanjob tersebut ?
1.3. TujuanPenulisan
Adapun tujuanpenulisandariLaporan Baja ini, yaitu :
a. Mendeskripsikancarapengelasanbaja.
b. MengidentifikasiJenis-jenis Las yang digunakandalam dunia konstruksi.
c. Mendeskripsikancarapengerjaanjobsesuaiprosedurpengelasan yang tepat.
1.4 ManfaatPenulisan
Berikutmanfaatpenulisan yang
didapatkandaripenulisanLaporanPraktikum Baja, yaitu :
a. Mengetahuicarapengelasanbaja.
b. Mampu melakukanpengelasanlistrik
c. Mampu menyambungbajadengancaramengelas
d. Mengetahuimanfaatdari Las
e. Mengetahuibahaya dan caramenghindaribahayatersebut,
sertacaramengatasinya.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Baja
2.1.1 Sejarah Baja
Besiditemukandigunakanpertama kali pada sekitar 1500 SM. Tahun 1100
SM, Bangsahittites yang merahasiakanpembuatantersebutselama 400
tahundikuasai oleh bangsaasia barat, pada tahuntersebbut proses
peleburanbesimulaidiketahuisecaraluas. Tahun 1000 SM, bangsayunani,
mesir, jews, roma, carhaginians dan asiria juga mempelajaripeleburan dan
menggunakanbesidalamkehidupannya. Tahun 800 SM, India
berhasilmembuatbesisetelah di invansi oleh bangsaarya. Tahun 700 – 600
SM, Cinabelajarmembuatbesi. Tahun 400 – 500 SM,
bajasudahditemukanpenggunaannya di eropa. Tahun 250 SM bangsa India
menemukancaramembuatbaja. Tahun 1000 M, bajadengancampuranunsur lain
ditemukanpertama kali pada 1000 M pada kekaisaranfatim yang
disebutdenganbajadamascus. 1300 M, rahasiapembuatanbajadamaskushilang.
Pada tahun 1700 M, bajakembaliditelitipenggunaan dan pembuatannya di
eropa.
2.1.2 PemurnianBesi
Berikut cara pemurnian besi, sebagai berikut :
Cara tradisional :blomery, pada proses inibijihbesidibakardengan charcoal,
dimanabanyakmengandung carbon sehinggaterjadipengikatanoksigen,
pembakarantersebutmenghasilkankarbondiokasida dan karbonmonoksida
yang terlepaskeudara, sehinggabesimurnididapat dan
dikeluarkandaridapur,kekurangnyatidaksemuabesidapatmelebursehinggate
rbentukspoge, spogeberisibesi dan silica.
Proses lebih modern adalahdenganblas furnace, blast furnace diisi oleh
bijihbesi, charcoal atau coke (coke adalah charcoal yang terbuatdari coal)
dan limestone (CaCO3). Anginsecarakencang dan
kontinuditiupkandaribawahdapur. Hasil peluburanbesiakanberada di
bawah, cairanbesi yang keluarditampung dan disebutdengan pig iron.
2.1.3 Proses Pembuatan Baja
Baja
diproduksididalamdapurpengolahanbajadaribesikasarbaikpadatmaupuncair
, besibekas( Skrap ) dan beberapapaduanlogam. Ada beberapa proses
pembuatanbajaantaralain :
1. Proses konvertor
Terdiridarisatutabung yang
berbentukbulatlonjongdenganmenghadapkesamping.
Sistemkerja :
- Dipanaskandengankokassampai ± 15000C,
- Dimiringkanuntukmemasukkanbahanbakubaja. (± 1/8 dari volume
konvertor)
- Kembali ditegakkan.
- Udara dengantekanan 1,5 – 2 atm dihembuskandarikompresor.
- Setelah 20-25
menitkonvertordijungkirkanuntukmengelaurkanhasilnya.
2. Proses Bassemer (asam)
Lapisanbagiandalamterbuatdari batu tahanapi yang
mengandungkwarsaasamatauaksidasam (SiO2), Bahan yang
diolahbesikasarkelabucair,
CaOtidakditambahkansebabdapatbereaksidengan SiO2,
SiO2 + CaO = CaSiO3
5. Proses Basic Oxygen Furnace (BOF)
Berikut penjelasan tentang BOF, sebagai berikut :
- Logamcairdimasukkankeruang baker (dimiringkanlaluditegakkan)
- Oksigen (± 1000) ditiupkanlewat Oxygen Lance
keruangbakardengankecepatan tinggi. (55 m3 (99,5 %O2) tiapsatu ton
muatan) dengantekanan 1400 kN/m2.
- Ditambahkanbubukkapur (CaO) untukmenurunkankadar P dan S.
- Mudahmencapaitemperaturtinggidalamwaktusingkat
- Temperaturdapatdiatur
- Efisiensitermisdapurtinggi
- Cairanbesiterlindungidarikotoran dan
pengaruhlingkungansehinggakualitasnyabaik
- Kerugianakibatpenguapan sangat kecil
7. . Proses dapurkopel
Mengolahbesikasarkelabu dan besibekasmenjadibajaataubesituang.
Proses :
- Pemanasanpendahuluan agar bebasdariuapcair.
- Bahanbakar(arangkayu dan kokas) dinyalakanselama ± 15 jam. K
- Kokas dan
udaradihembuskandengankecepatanrendahhinggakokasmencapai
700–800 mm daridasartungku.
- Besikasar dan bajabekaskira-kira 10 – 15 % ton/jam dimasukkan.
- 15 menitbajacairdikeluarkandarilubangpengeluaran.
8. Proses dapurCawan
Berikut proses dapur cawan, yaitu :
a. Proses kerjadapurcawandimulaidenganmemasukkanbajabekas
danbesikasardalamcawan,
b. Kemudiandapurditutuprapat.
c. Kemudiandimasukkan gas-gas panas yang
memanaskansekelilingcawan dan muatandalamcawanakanmencair.
d. Baja cairtersebutsiapdituanguntukdijadikanbaja-
bajaistimewadenganmenambahkanunsur-unsurpaduan yang
diperlukan
Las listrikberdasarkanasalarusnyaterbagiduajenis :
1. Mesin Las Listrik AC ( Alternating Current )
Mesin las listrik AC yaitumesin las yang menggunakanarus AC
atauarusbolak –balik.
Keuntunganmenggunakanalat las listrikiniadalah :
- Murah pada pembelian.
- Mempunyaiefisiensi yang tinggikira – kira 80% s/d 90 %.
- Kebisingan yang rendah.
- Busurlistrik yang dihasilkanberdayatiupkurang.
b. Sinar Ultraviolet
Sebenarnyasinar ultraviolet yang
terserapmempunyaipengaruhbesarterhadapreaksikimiadidalamtubuh.
Bilasinar ultraviolet initerserap oleh matakitamakalensa dan
korneakitaterasaadabendaasingdalam tempo 6 - 12 jam dalam tempo
6 - 24 jam mataakantersasakit dan
akanhilangdengansendirinyasetelah 48 jam (duahari).
c. CahayaTampak
Cahayatampakinimenyebabkanmatamenjadicepatlelah dan kalauterlalu
lama, mataakanterasasakitdalamwaktusementara.
2. BahayaTersengatAliran Listrik
Pada penggunaanaliranlistrikuntukpengelasanharusbenar-
benardiperhatikansemuakabel yang
mengandungmuatanlistriksertagunakansarungtangan dan sepatukerja
yang benar-benar
isolator.Pengaruhsengatanlistriktersebutberdasarkankepadakekuatanarus
yang dipakaiadalahsebagaiberikut :
· Arus 1 Ampere :mengakibatkankejutankecil yang tidakmembahayakan.
- Arus 5 Ampere :dapatmemberikanstimulasi/kejutan yang cukupbesar
pada otot dan menimbulkan rasa sakit.
- Arus 10 Ampere :dapatmenimbulkan rasa sakit yang sangat hebat.
- Arus 20
Ampere :dapatmengakibatkanpengerutanototsecaraseketikasehingga
orang yang terkenasengatantidaksanggupmelepaskandiritanpabantuandari
orang lain.
- Arus 50 Ampere : sangat berbahaya, sehingga orang yang
terkenaharusmendapatkanpertolonganpelayanangawatdarurat.
- Arus 100 Ampere :dapatmengakibatkankematianbagi orang yang
kenasengatandenganarussebesarini.
Kuatarusuntukmenetukanpanastergantungkepada:
· Tebalbahan.
· Diameter elektroda (Biasa, Mild Steel, Low Hidrogen).
· Bentukkampuh las.
· Posisipengelasan.
2.3.2 KlasifikasiElektroda
Pengklasifikasianelektrodadilakukanuntukbaja/elektrodabajalunak dan
bajapanduanrendahuntuk las dilakukan oleh AWS (American Welding
Societys)
Misalnya :
Exxxx
Dengan :
- E, menyatakanelektroda
- xx, duaangkasesudah E menyatakankekuatantarikdari
deposit las danlamribuanLb/in2
- x, Angkaketigamenunjukanposisipengelasan
- Angka 1, Berartimenyatakansegalaposisi
- Angka 2,
Berartimenyatakanposisipengelasandibawahtangan dan
posisidatar
- x, Angka keempatmenyatakanjenisselaput dan jenisarus
yang cocokdipakaipengelasan
Klasifikasi Kekuatan Tarik Kekuatan Tarik
Lb/in2 Lb/in2
E 60 xx 60.000 42
E 70 xx 70.000 49
E 80 xx 80.000 56
E 90 xx 90.000 63
E 100 xx 100.000 70
E 110 xx 110.000 77
E 120 xx 120.000 84
Penyambungan pada Las Listrik
ProsedurPelaksanaan :
a. Memeriksa pipa pencegah dan pengamankebakaran, memeriksa juga
peralatanpelindung dan pakaiankerja.
b. Menghubungkanklem masa kemejakerja dan
kabeltenagakepadasumbertenaga.
c. Memeriksaapakahpemegangelektrodatidakrusak dan apakahkabel las
dalamkeadaanbaik dan sambungankepeganganterjaminbaik.
d. Memeriksaapakahkabel/Steaker 3 fasekesuplaiutamadalamkondisibaik.
e. Menghubungkansumberdayakesuplaiutama.
f. Mengaturarus las sesuaidengan yang tertera pada peraturan yang
tertera pada bungkuselektroda.
g. Memeriksaapakahkaca las telahterpasangdenganbenar pads masker las.
h. Memeriksaapakahkitamemerlukan :
· Helm pelindung, sepatu dan sarungtangan yang bersfat isolator.
· Peredamsuara pada telinga.
· Baju las/Apron.
i. Menempatkanbendakerja di
mejakerjadenganposisitepatbilaperlubendakerjatersebutdijepitdengankl
em.
j. Meletakkanelektroda pada pemegangelektroda.
k. Mencobamenghidupkantanpamenghidupkanarus.
l. Posisi operator untukmenghindaripenegangan dan juga penarikan pada
otot.
m. Menghidupkanarus las.
n. Memberiperingatan pada orang yang
sedangmemperhatikansebelummenimbulkanaruslistrik.
o. Mengarahkanelektroda pada bendakerja.
p. Menubukkanelektrodauntukmendapatkanbusur nyala.
q. Jika telahmendapatkanbusur nyala, mendekatkan pada
permukaanbendakerja.
r. Memulaimenggerakkanpengelasan.
s. Dalampengelasan, menjaga agar panjangbusurkonstan.
t. Menggerakkanelektrodadengankecepatan ± 15/menit.
Cara Pengelasan :
Pelaksanaanpengelasandapatkitalakukandengancara-carasebagaiberikut
a. Mendekatkanujungelektrodakepermukaanbenda yang di las
sampaijaraklebihkurang 2 cm.
b. Memegang topeng
pelindungdengantangankirikitasedemikianrupasehinggakitadapatmelih
atbusur nyala di dalampengelasanmelaluikaca Ray ban 100%.
c. Menempelkanujungelektrodakebendakerja,
Apabilaterjadihubunganantaraelektrodadenganbendakerja,
kitadapatmerasakanataumendengarjalannyapesawatsemakinkeras.
Setelahterjadiini, elektrodakitatarik-tariklagiperlahan-lahan, busur
nyala akanterjadi. Pada saatbusur nyala keluar,
ujungelektrodaakancairsehinggajarakujungelektrodadenganbendakerja
akansemakinjauh dan akanmengakibatkanbusur nyala menjadipadam.
Untukmencegahhaltersebutmakakitaharusmenurunkanujungelektrodas
ecepatpencairannyasehingga di perolehjarak yang
konstanantaraujungelektroda dan bendakerja.
d. Sikap yang paling baikuntukpengelasanadalahmembuatsudut
700denganpermukaanelektrodasupaya :
- Permukaancairan logan dan
terakdapatdenganmudahdilihatdenganmatasehiggamudahmenentukanp
anjangbusur nyala.
- Denganmudahkitadapatmengawasi agar teraktidakditutupi oleh
tetesancairanelektroda. Bilahaliniterjadimakamutusambungan las
akanberkurang.
- Menghasilkanrigi-rigi las yang berbentukbaik, rapikarenabusur nyala
mendorong dan menyusunlelehanlogamkearahbagian yang meleleh
dan membeku.
PenyalaanBusurnyala :
1. Dengancarasentakan.
2. Dengancaragoresan
Macam-macamSambunganLas :
Sambungan las terdiridari 5 macambentuk :
1. SambunganTumpul.
2. SambunganBerimpit (Tap Joint).
3. SambunganSudut.
4. Sambungan T (T Joint).
5. SambunganTepi (Edge Joint).
2.4 Las Asitelin
Las asitelinadalahpenyambungandualogamatau plat
dengancaramencairkanterlebihdahululogam yang
akandisambungdenganatautanpabahantambah.
Pemanasanlogamdilakukandengancaramembakar gas
asitelindenganoksigen.
Nama-namabagian las asitelinsecara garis besar :
1. Botolatautabung gas asitelin.
2. Tabung gas asitelin (ZatAsam).
3. Selangkaretasitelin.
4. Selangkaretzatasam/oksigen.
5. Regulator asitelin.
6. Regulator zatasam/oksigen.
7. Brander.
8. Tip.
TabungAsitelin
Tabungasitelinterbuatdaribajadenganbentukpendekgemuk.
Umumnyabotoliniberwarnamerah. Pada
bagianbawahbotol/tabunginidibuatsumbatpengamanuntukmenjagakeselam
atansehinggajikaterjadisesuatu yang
tidakdiinginkantabunginiakanmeledakberkeping-keping.
Tabunginimampumnehantekanan 150 kg/cm2.
TabungZatAsam (Oksigen)
Botolzatasaminidibuatdaribahanbaja dan mempunyaibentuktinggiagak
ramping. Umumnyatabunginiberwarnabiru dan mampumenahantekanan
150 kg/cm2.
SelangKaretAsitelin
Selangkaretasitelinumumnyaberwarnamerah dan
untukoksigenberwarnabiru.
Selangkaretiniharusmempunyaisifatkuattetapilemas dan tidakkaku dan
harustahanterhadap gas 500 kg/cm2. Diameter selangkaretiniumumnya
5mm, 6mm, 7,5 mm.
Blander
Blander adalahberupasuatutempatuntukmempercampurasitelin dan
oksigensertamengaturkeluarnya gas untukpembakaran.
Tip
Tip adalahujungpembakaran las yang biasanyaterbuatdaritembaga.
Asitelin
Sifat-sifatAsitelin :
Berbau.
Berwarna.
Sensitifterhadapapi.
Nyala api las pada asitelinkitabagimenjadi 3 jenis ;
1. Nyala Karburasi
Nyala karburasidigunakanuntukmengeraskanpermukaanlogam.
Nyala inidiperolehdengancaramemperbanyak gas asitelindari pada
oksigen.
Ciri-cirinya :
Inti nyala tumpul dan panjang.
Kerucutapibesar.
Mempunyai nyala ekor.
2. Nyala Oksidasi
Nyala oksidasidigunakanuntukmemotonglogam. Nyala
inidiperolehdengancaramencampuroksigendenganporsilebihbesardibandin
gkandenganasitelin.
Ciri-cirinya :
Inti nyala lebihkecil dan runcing
Tidakmempunyai nyala ekor
Suaranyaberdesis
3. Nyala Netral
Nyala netraldigunakanuntukmengelasbaja dan
besitulangansertapengelasanbiasa. Nyala
inidiperolehdengancaramenseimbangkanporsiasitelindsanoksigen ± sama.
Ciri-cirinya :
Inti nyala pendek dan tumpul
Suaranyatidakterlalumendesis
Cara menyalakan las asitelin :
1. Membukakatupoksigen dan asitelinsedikitsajakira-kira ½ s/d ¼
putaran.
2. Mengaturtekanan yang diinginkansesuaidengan tip yang dipakai.
3. Membukasedikitkatupasitelin pada blander dan tutupkatupoksigen
pada blander.
4. Nyalakankorekapi pada padaujung tip.
5. Mengaturkatupasitelin dan oksigensesuiadengan nyala dan
kebutuhankita.
Cara mematikan las asitelin :
1. Menutupkatupokigen pada blander.
2. Menutupkatupasitelin pada blander.
3. Menutupkatup pada tabungoksigen.
4. Menutupkatup pada tabungasitelin.
5. Membukakatupoksigen dan asitelin pada blander untukmembuangsisa
gas yang ada pada selang dan menunggusampai manometer
menunjukkanangka nol.
6. Mengencangkan regulator, jikatekanan manometer naik
kembaliberartitabungbelumtertutuprapat.
7. Menutupsemuakatupjikatelahselesai.
8. Mengencangkankembalikatup pada tabungjika regulator tekanan naik
lagi.
Cara pengelasandengan las asitelin :
1. Mempersiapkanalat dan bahan.
2. Merapatkanbendakerja yang akankitasambung.
3. Mengenakankacamata las asitelin (Ray Band 20%).
4. Mengunciujung-ujungpertemuanbendakerja yang
akankitasambungdengansedikit las ansaja.
5. Jika bendakerja yang akandisambungmemilikijaluran las yang
cukuppanjang dan plat tersebut tipis,
makasebaiknyadilakukanpengelasandipertengahanjalur yang akandilas,
untukmenghindari plat melengkung pada saat di las.
6. Mencairkanlogamdipertemuansisi yang akandisambungkan,
denganposisi tip membentuksudut :
60 s/d 700untukpengelasandarikirikekanan
45 s/d 600untukpengelasandarikanankekiri
7. Mendorong-dorongkanlogam yang
sudahmmencairtersebutdisepanjangjalurpertemuanlogam yang
akandisambung.
8. Memperhatikanjangansampaibendakerjaberlubangdisebabkanposisi tip
terlalutegakdasnlambatdigerakkan.
9. Jika memakaibahantambah, bahantambahtersebutdalamkeadaancair pada
saatbercampursehinggakitadapatmemperolehhasil las yang baik.
Gerakan pada pengelasan yaitu :
1. Gerakan lurus
2. Gerakan melingkar
3. Gerakan trapesium
4. Gerakan zig-zag
c. Bentuk-bentuk Sambungan
Pada prinsipnya bentuk sambungan dalam pengelasan terdiri dari
5 macam sambungan.
Bentuk – bentuk Sambungan :
1. Sambungan tumpu (Butt joint)
2. Sambungan berimpit (Lap joint)
3. Sambungan sudut (Corner joint)
4. Sambungan T (T-joint)
5. Sambungan tepi (Edge joint)
1 2
3
4 5
a. Kampuh I
- Kampuh I tertutup. Digunakan untuk plat-plat tipis
- Kampuh I terbuka. Digunakan untuk plat-plat yang agak
tipis
b. Kampuh V
Sambungan kampuh V dipergunakan untuk menyambungan
logam/plat yang tebal antara 6mm-15mm, dimana sambungan ini
terdiri dari kampuh terbuka dan tertutup.
kampuh 1/2 V
c. Kampuh X
Kampuh ini disebut juga kampuh berganda kampu V, dipakai
untuk tebal plat 12mm-45mm. Kampuh ini ada yang simetris dan ada
yang tidak simetris.
1. Kampuh X simetris. Sering dipakai pada posisi pengelasan dibawah
tangan dan vertikal.
d. Kampuh ½ X
Kampuh ½ X disebut juga kampuh X, dipakai untuk tebal plat
12mm - 40mm, karena sukar pada pengelasan, sering dilas dengan dua
pekerjaan las.
e. Kampuh U
Kampuh U dipakai untuk sambungan yang menerima beban berat
untuk plat tebalnya diatas 20mm, kampuh ini mempunyai kampuh
berbentuk U dan ½ U.
kampuh U
kampuh 1/2 U
Sambungan T (T-Joint)
Penyambungan dengan kampuh T dilakukan dengan 3 cara, yaitu :
(a) Sambungan las tanpa sudut, yang digunakan untuk menyambung plat/logam
konstruksi, yang dipakai untuk beban-beban statis atau beban-beban yang
rendah.
(b) Sambungan bersudut tunggal, untuk plat yang tebalnya 10mm - 20mm.
(c) Sambungan bersudut ganda, untuk plat yang tebalnya 20mm.
a b c
Catatan :
Pengelasan yang paling baik adalah berdasarkan pengalaman
yang mana pengalaman ini harus ditunjang dengan pengetahuan tentang
pengelasan. Pengelasan yang sudah lancar ini harus banyak mengelas
sebab apabila kita tinggalkan skil yang sudah matang bisa kaku lagi dan
gerakan akan tidak lancar.
BAB III
PEMBAHASAN
3.2Alat
Dalam pengelasan, alat-alat yang digunakan terbagi menjadi dua, yaitu :
- Alat utama (mesin las)
- Alat bantu
1. Mesin Las
Untuk penggunaan mesin berdasarkan arus yang keluar dari
mesin las, maka mesin las dapat digolongkan menjadi 3 golongan,
yaitu :
1. Mesin las arus bolak-balik (AC)
2. Mesin las arus searah (DC)
3. Mesin las arus ganda (AC/DC)
Selain dari mesin las, alat bantu yang sangat berperan dalam
melakukan pekerjaan pengelasan ialah sebagai berikut :
Alat bantu las listrik :
1. Kabel : - Kabel Elektroda
- Kabel Massa
- Kabel Tenaga
2. Pemegang Elektroda
3. Palu Terak
4. Sikat Kawat
5. Klem Massa
6. Gergaji Besi
7. Topeng Las
9. Sarung Tangan
10. Tang
11.Kikir
11. Gerinda
13.PembuatUlir
16. Klem
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
MEMBERSIHKAN
PENGENALAN ALAT
LOKASI SURVEI LOKASI
LAMPIRAN