DISUSUN OLEH
Kelompok 12:
Wanda Resta Damarani (11022200151)
Ajeng Trihartini (11022200099)
Lulu Annazmi (11022200169)
Raissa Adelio (11022200071)
JL Raya Serang - Jakarta, KM. 03 No. 1B, Panancangan, Kec. Cipocok Jaya, Kota Serang,
Banten 42124
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya kami bisa menyelesaikan Makalah Sistem Informasi Manajemen Mata Kuliah
Pengantar Manajemen Universitas Bina Bangsa Banten.
Makalah ini dibuat dengan mempertimbangkan perkembangan konsep dan teori tentang
Pengertian Sistem Informasi Manajemen. Selain itu, Makalah ini kami konsep untuk
kemandirian mahasiswa dan dosen sebagai pembimbing.
Kesuksesan belajar berawal dari kemauan dan ditunjang oleh berbagai sarana, salah satu
diantaranya adalah buku. Harapan kami, Makalah ini dapat membantu mahasiswa memahami
sistematika Sistem Informasi Manajemen, Penggunaan Komputer dalam Sistem Informasi,
Manajemen dan Sistem informasi manusia.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam membuat Makalah ini. Kritik dan Saran sangat kami harapkan untuk perbaikan Makalah
ini di masa yang akan datang.
Penulis
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………II
DAFTAR ISI……………………………………….…………………………………………..III
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………..……….1
BAB II – PEMBAHASAN………………………………………………………………1
A. Pengertian Sistem Informasi Manajemen…………………………………………1
B. Konsep Pengambilan Keputusan Berbasis Sistem Informasi……………………..6
C. Sistem Informasi Manajemen, Komputer, dan Manajemen………………..…….13
D. Penggunaan Komputer dalam Sistem Informasi Manusia………………...……...16
E. Manajemen dan Sistem Informasi Manusia………………………………………16
PENUTUPAN
A. Kesimpulan……………………………………………………………………….18
B. Saran……………………………………………………………………………...18
DAFTAR PUSTAKA
III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem Informasi Manajemen adalah pedekatan – pendekatan yang direncanakan dan
disusun untuk memberikan bantuan yang piawai/ ahli memudahkan proses manajerial kepada
pejabat atau pemimpin. Sistem Informasi Manajemen memiliki beberapa pengertian dari para
ahli dan tidak ada persetujuan mengenai istilah ‘Sistem Informasi Manajemen’. Beberapa
ahli lebih suka menggunakan istilah seperti “Sistem Pengelola Manajemen” untuk
menunjukan pengolahan informasi yang menggunakan komputer guna menunjang operasi,
manajemen dan fungsi keputusan suatu organisasi.
Sebagai sarana mengelola informasi, segala aktivitas yang dilakukan manusia dapat
dipermudah dengan munculnya berbagai penemuan baru yang diciptakan para ahli komputer
dan ahli teknologi. Keduanya sangat berpengaruh dalam menunjang sistem informasi
manajemen yang dapat mempermudah pengelolaan informasi.
Berbagai penjelasan menurut para ahli, manajemen sangat dibutuhkan agar proses
pengelolaan informasi dapat tersusun dengan baik. Pentingnya, kualitas pengelolaan yang
baik semua berkaitan dengan 3 hal seperti manusia, informasi, dan manajemen.
Sebelum menjelaskan pengertian istilah sistem informasi manajemen, akan dijelaskan
terlebih dahulu arti sistem, subsistem, data, informasi, dan manajemen.
B. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
1
Berikut contoh sistem yang bersifat fisis yaitu, sistem angkutan dengan pegawai –
pegawai, mesin – mesin dari organisasi yang menyangkut barang – barang. Sistem sekolah
dengan Gedung, guru – guru, administrator, buku pelajaran dan sebagiannya memberikan
pelajaran kepada para siswa.
2. Subsistem
Kita harus mengetahui bahwa sub berati bagian atau cabang sehingga Subsistem adalah
bagian dari sistem. Demikian subsistem yang dikutip menurut Gordon B. Davies yaitu:
“The system is devided or factored into subsystems”
Artinya, sistem dibagi atau dijadikan faktor – faktor atau unsur – unsur ke dalam
subsistem. Jadi dapat disimpulkan bahwa subsistem adalah bagian atau factor atau unsur dari
sistem.
3. Data
Memiliki kaitan informasi dengan data. Kita harus mengetahui bahwa informasi berasal
dari data. Sebelum mengetahui apa itu informasi akan dijelaskan terlebih dahulu apa itu data.
Data merupakan bentuk jamak dari datum, yang berarti “kenyataan atau catatan”. Menurut
Gordon B. Davies :
“Data is a raw material for information, is defined as groups of nonrandom system
which represent quantities, actions, things, etc. Data is formed from characters. These may
be alphabetic, numeric, or special sysmbols such as *, $, and @. Data is organized for
processing purposes into data structure, file structure, and data bases”.
Artinya:
Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang tidak
acak yang menunjukan jumlah. tindakan, hal, dan sebagiannya. Data – data dibentuk dari
lambang grafis. Lambang grafis ini dapat alfabetis, numerik atau berupa lambang – lambang
khusus seperti *, $, dan @. Data – data disusun untuk mengolah tujuan – tujuan menjadi
susunan data, susunan kearsipan, dan pusat data atau landasan data.
Kata data, lebih lazim atau umum atau sudah menjadi kebiasaan daripada datum. Sebab
konteks pada umumnya jamak. tidak salah apabila disebut “data – data”. Jadi, jelas bahwa
data merupakan sumber informasi, merupakan sumber informasi, bahan informasi dan
sendirinya erat hubungannya dengan informasi.
2
4. Informasi
Menurut Gordon B. Davis, bahwa informasi tersebut adalah:
“Information is data that has been processed into a form that is meaningful to the
recipient and is of real or perceived value in current or prospective decisions”
Artinya:
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si
penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan –
keputusan yang sekarang atau keputusan – keputusan yang akan datang.
Selanjutnya, apakah informasi itu berguna atau tidak, tergantung pada rincian berikut ini
yaitu:
a. Tujuan si penerima
Apabila informasi itu tujuannya untuk memberi bantuan maka informasi itu harus
membantu si penerima dalam apa yang diusahakannya untuk memperolehnya.
b. Ketelitian penyampaian dan pengolahan data
Dalam menyampaikan dan mengolah data, inti dan pentingnya informasi harus
dipertahankan.
c. Waktu
Apakah informasi itu masih up to date?
d. Ruang dan Tempat
Apakah informasi itu tersedia dalam ruangan atau tempat yang tepat?
e. Bentuk
Dapatkah informasi itu dipergunakan secara efektif? Apakah informasi itu
menunjukan hubungan – hubungan yang diperlukan, kecenderungan –
kecenderungan, dan bidang – bidang yang memerlukan perhatian manajemen? Dan
apakah informasi itu menekankan situasi – situasi yang ada hubungannya?
f. Semantik
Apakah hubungan antara kata – kata dan arti yang diinginkan cukup jelas?
Apakah ada kemungkinan salah tafsir?
Jelaslah bahwa agar informasi itu menjadi berguna harus disampaikan kepada orang
yang tepat, pada waktu tepat, dan dalam bentuk yang tepat pula? Tidak semua data
merupakan informasi. Ada kantor – kantor yang menyimpan data – data atau catatan –
catatan yang sebenarnya tidak ada gunanya. Sebaliknya ada informasi yang perlu
dilengkapi dengan data.
3
5. Manajemen
Menurut Drs. H. Malayu. S.P. Hasibuan, dalam bukunya Manajemen Sumber Daya
Manusia sebagai berikut: Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber – sumber lainnya secara efektif dan efesien untuk
mencapai tujuan tertentu.
Menurut G.R. Terry dalam bukunya Principles of Management, memandang manajemen
sebagai suatu proses, sebagai berikut:
Management is distinct process consisting of planning, organizing, actuating, and
controlling, performed to determined and accomplish state objective by the use of human
beings and other resources.
Artinya:
Manajemen adalah suatu proses tertentu yang terdiri ata perencanaan, pengorganisasian,
pergerakan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang
telah ditetapkan dengan menggunakan manusia dan sumber daya lainnya.
Dale Yoder, Ph.D. memandang manajemen juga sebagai suatu proses. Dalam bukunya
yang berjudul Personnel Management Relations, ia menulis:
Management refers to the processes of planning, direction, and control.
Artinya:
Manajemen menunjukan proses perencanaan, pengarahan, dan pengawasan.
6. Sistem Informasi Manajemen
Setelah kita mengetahui apa arti dari sistem, informasi, dan manajemen. Maka secara
keseluruhan, maksud sistem informasi manajemen menurut The Encyclopedia of
management adalah:
“Management Information System are planned and organized approaches to supplying
executives with intelligence aids that facilitates the managerial process”
Artinya:
Sistem Informasi Manajemen adalah pendekatan – pendekatan yang direncanakan dan
disusun untuk memberikan bantuan yang piawai yang memudahkan proses manajerial
kepada pejabat pimpinan.
4
b. Sinetik
Didasarkan pada asumsi bahwa proses kreatif dapat dijabarkan
dan diajarkan, dimaksudkan untuk meningktakan keluaran (output)
kreatif individual dan kelompok.
c. Teknik Partisipatif
Individu atau kelompok dilibatkan dalam proses pengambilan
2) Teknik Delhi
Teknik atau proses Delphi pertama kali dikembangkan oleh N. C.
Dalkey, Helmer, dan rekan pada tahun 1950-an dan 1960-an dalam Rand
Corporation, yang kini terkenal sebagai teknik untuk membantu
pengambilan keputusan yang mengandung risiko dan ketidakpastian,
misalnya forecasting jangka panjang. Teknik Delphi termasuk ke
dalam teknik pengambilan keputusan modern yang merangsang kreativitas
dengan menggunakan pertimbangan berdasarkan gagasan orang lain untuk
mencapai konsensus dalam pengambilan keputusan kelompok. Teknik ini
juga merupakan salah satu teknik peran serta dalam pengambilan
keputusan strategik. Teknik Delphi yang didasarkan pada sebuah proses
terstruktur untuk mengumpulkan dan membawa pengetahuan dari
sekelompok ahli dengan cara serangkaian kuesioner ataupun yang
dikontrol dengan pendapat umpan balik (Adler dan Ziglio, 1996). Menurut
Helmer (1977), Delphi merupakan perangkat komunikasi yang berguna di
antara sekelompok ahli sehingga memudahkan pembentukan kelompok
itu. Teknik Delphi merupakan latihan dalam kelompok komunikasi antara
panel secara geografis ahli (Adler dan Ziglio, 1996) yang memungkinkan
para ahli teknik sistematis untuk menangani masalah kompleks dengan
suatu tugas. Inti dari teknik ini cukup mudah, yaitu terdiri atas serangkaian
kuesioner dikirim melalui mail atau melalui sistem komputerisasi, untuk
praahli yang dipilih grup. Kuesioner ini dirancang untuk mendapatkan
tanggapan dan pengembangan individu sebagai cara untuk menimbulkan
masalah yang akan diperbaiki oleh praahli. Partisipan untuk teknik Delphi
tidak saling mengenal satu sama lain. Biasanya secara fisik mereka
berjauhan dan tidak saling bertemu. Semua komunikasi antarpartisipan
dengan cara kuesioner dan umpan balik dari pemantau seorang staf.
8
4. Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan data dan fakta empiris dapat
memberikan keputusan yang sehat, solid, dan baik. Dengan fakta, tingkat
kepercayaan terhadap pengambil keputusan dapat lebih tinggi sehingga orang
dapat menerima keputusan dengan rela dan lapang dada.
5. Rasional
Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasio, keputusan yang
dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan, dan konsisten untuk
memaksimalkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu sehingga dapat
dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan yang diinginkan. Dalam
praktiknya, pengambilan keputusan sangat bergantung pada permasalahan
yang dihadapinya, namun sangat bergantung pada individu yang membuat
keputusan. Terry (Ibnu Syamsi, 1995: 16-23) me- ngemukakan lima dasar
pengambilan keputusan, yaitu: (1) pengambilan keputusan berdasarkan intuisi;
(2) pengambilan keputusan berdasarkan rasional; (3) pengambilan keputusan
berdasarkan fakta; (4) pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman; (5)
pengambilan keputusan berdasarkan wewenang. Adapun faktor-faktor
pengambilan keputusan menurut Ibnu Syamsi (1995: 23), yaitu keadaan intern
organisasi; tersedianya informasi yang dibutuhkan; keadaan ekstern
organisasi; kepribadian dan kecakapan pengambil keputusan.
4. Tipe Keputusan Manajemen
Keputusan dibagi dalam tiga tipe, yaitu:
a. a. Keputusan terprogram/keputusan terstruktur, artinya keputusan yang
berulang-ulang dan rutin sehingga dapat diprogram. Keputusan terstruktur
terjadi dan dilakukan pada manjemen tingkat bawah.
b. Keputusan setengah terprogram/setengah terstruktur, artinya keputusan yang
sebagian dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin, serta sebagian
tidak terstruktur. Keputusan ini bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan
serta analisis yang terperinci.
c. Keputusan tidak terprogram/tidak terstruktur, artinya keputusan yang tidak
terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di
manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan ini tidak
mudah untuk didapatkan dan tidak mudah tersedia. Selain itu, berasal dari
lingkungan luar.
10
b. Tahap 2
Pengumpulan dan analisis data yang relevan. Setelah manajer menemukan dan
merumuskan masalah, manajer harus menentukan data-data yang dibutuhkan
untuk membuat keputusan yang tepat, kemudian mendapatkan informasi tersebut.
c. Tahap 3
Pengembangan alternatif-alternatif. Kecenderungan untuk menerima alternatif
keputusan pertama yang feasible sering menghindarkan manajer dari pencarian
penyelesaian yang terbaik untuk masalah manajer. Pengembangan sejumlah
alternatif memungkinkan manajer menolak kecenderungan untuk membuat
keputusan terlalu cepat dan efektif. Manajer harus memilih alternatif yang cukup
baik walaupun tidak sempurna atau ideal.
d. Tahap 4
Evaluasi alternatif-alternatif. Setelah manajer mengembangkan sejumlah
alternatif, manajer harus mengevaluasi sekumpulan alternatif, kemudian
mengevaluasi untuk menilai efektivitas setiap alternatif.
e. Tahap 5
Pemilihan alternatif yang terbaik. Pembuatan keputusan merupakan hasil
evaluasi berbagai alternatif. Alternatif dipilih akan didasarkan pada jumlah
informasi bagi manajer dan ketidaksempurnaan kebijakan manajer.
f. Tahap 6
Implementasi keputusan. Setelah alternatif terbaik dipilih, para manajer harus
membuat rencana untuk mengatasi permasalahan yang dijumpai dalam penerapan
keputusan. Di samping itu, pada tahap implementasi, keputusan manajer juga
perlu menetapkan prosedur laporan kemajuan periodik dan mempersiapkan
tindakan korektif apabila masalah baru muncul dalam pembuatan keputusan, serta
merancang peringatan dini untuk menghadapi berbagai kemungkinan.
g. Tahap 7
Evaluasi hasil-hasil. Implementasi keputusan harus selalu dimonitor. Manajer
harus mengevaluasi implementasi dilakukan dengan lancar dan keputusan
memberikan hasil yang diinginkan. Evaluasi hasil-hasil. Implementasi keputusan
harus selalu dimonitor. Manajer harus mengevaluasi implementasi dilakukan
dengan lancar dan keputusan memberikan hasil yang diinginkan. Fisher (1996)
mengemukakan bahwa pada hakikatnya ada dua model dalam pengambilan
keputusan, yaitu sebagai berikut. Pertama, model preskriptif, yaitu model yang
menerangkan cara kelompok mengambil keputusan. Kedua, model deskriptif,
yaitu model yang menerangkan cara kelompok mengambil keputusan tertentu.
Model
12
13
14
a. Metode manual
Dalam metode ini, semua operasi data dilakukan dengan tandan dan bantuan alat
– alat penting seperti pensil, kertas, dan mistar hitung.
b. Metode electromechanical
Metode ini merupakan gabungan dari orang dan mesin. Misalnya, seorang
pegawai yang bekerja dengan menggunakan mesin catat kolom (posting
machine).
c. Metode punched card equipment
Penggunaan semua alat yang dipergunakan dalam apa yang kadang – kadang
disebut sebagai suatu Unit Record System. Prinsip unit ini adalah data diri
seseorang, suatu objek atau suatu peristiwa biasanya dicatat (punched) dalam
suatu kartu. Sejumlah kartu yang mengandung data tentang suatu objek yang
sama digabungkan bersama bentuk suatu file.
d. Metode electronic computer
Komputer disini berarti suatu susunan dari alat masukan, suatu unit pengolah
pusat (Central Processing Unit = CPU), dan alat – alat, CPU terdiri atas
komponen pokok, yaitu:
a. The aritmethiclogic unit
Bagian hardware suatu komputer dimana operasi – operasi arimetik
diselenggarakan (menambah, mengurangi, kali, dan membagi).
b. The control unit
Unit dalam CPU yang mengarahkan operasi – operasi, menafsirkan instruksi
yang dikodekan dan mengawali perintah – perintah yang tepat pada sirkuit
komputer untuk pelaksanaanya.
c. The primary storage unit
Suatu alat yang terdiri atas unsur elektronik, elektrostatik atau ekelektrostatik
di mana data dapat direkam dan kemudian diambil.
d. The console
Suatu panel yang berisi cahaya – cahaya indicator, tombol – tombol dan layar
– layer video yang diperlukan operator untuk mengontrol komputer dan
mengamati operasinya.
Indikator adalah peralatan yang mencatat kondisi – kondisi seperti kondisi
tinggi atau setaraf (equal) sebagai hasil perbadingan plus atau minus yang
berasal dari suatu perhitungan. Operator adalah orang yang sesungguhnya
melakukan pekerjaan dengan tombol – tombol, menempatkan informasi dalam
alat input, me-removes output, dan sebagiannya.
Pengertian Input yaitu
a. Informasi atau data yang telah atau akan dialihkan dari suatu media
penyimpanan ekstern ke dalam penyimpanan intern komputer.
b. Penguraian rutin – rutin yang mengarahkan input.
c. Peralatan atau kumpulan yang diperlukan untuk input.
15
16
c. Pembatas
Ada faktor – faktor tambahan yang harus dipertimbakan dalam pemecahan
masalah keputusan. Contohnya, kurangnya dana dan sebagiannya.
d. Optimalisasi
Apabila masalah keputusan telah diuraikan dengan sejelas – jelasnya (model),
manajer menentukan apa yang diperlukan (kriteria) dan apa yang diperbolehkan
(pembatas).
PENUTUPAN
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Secara keseluruhan, Sistem Informasi Manajemen adalah pedekatan – pendekatan yang
direncanakan dan disusun untuk memberikan bantuan yang piawai/ ahli memudahkan proses
manajerial kepada pejabat atau pemimpin. Terkait sim dan komputer semua berjalan dengan
sigma nya, dengan aturan – aturan dan dikelolanya dengan tepat. Hal ini dapat
mengguntungkan bagi organisasi ataupun instansi yang menggunakan dan memanfaatkannya
dengan tepat secara efektif dan efisien.
Saran
Kami membuat makalah ini untuk pembelajaran bersama. Kami mengambil dari berbagai
sumber, jadi apabila pembaca menemukan kesalahan dan kekurangan, maka kami sarankan
untuk mencari referensi yang lebih baik. Apabila pembaca merasa ada kekurangan dapat
membaca buku yang menjadi referensi secara lengkap
18
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, D. H. (2007). Manajemen: dasar, pengertian, dan masalah. Jakarta: Bumi Aksara.
Kriswandi Suwitno (2012). Konsep Pengambilan Keputusan Berbasis Sistem Informasi Manajemen.
Jakarta.
O'Brien (2002)
19