IODIMETRI
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini. Akhir kata, kami berharap semoga makalah yang berjudul “Iodimetri” dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Iodimetri
KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB 1..................................................................................................................................................iv
PENDAHULUAN................................................................................................................................iv
A.Latar belakang..............................................................................................................................iv
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................iv
C. Tujuan..........................................................................................................................................iv
D. Manfaat penulisan........................................................................................................................iv
BAB 2....................................................................................................................................................v
PEMBAHASAN...................................................................................................................................v
A.Teori umum iodemetri...................................................................................................................v
B. Prinsip iodemetri..........................................................................................................................vi
C. Perhitungan iodimetri.................................................................................................................vii
D. Titrasi pada iodimetri...................................................................................................................ix
E. Hasil percobaan.............................................................................................................................x
BAB 3.................................................................................................................................................xii
KESIMPULAN...................................................................................................................................xii
SARAN...........................................................................................................................................xii
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................xiii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Titrasi Iodimetri adalah salah satu metode titrasi yang didasarkan pada
reaksioksidasi reduksi. Metode ini lebih banyak digunakan dalam analisa jika
dibandingkan dengan metode lain. Alasan dipilihnya metode ini karena perbandingan
stokiometri yang sederhana pelaksanaannya, praktis dan tidak banyak masalah dan
mudah.
Iodimetri adalah jika titrasi terhadap zat-zat reduktor dengan titrasi langsung
dan tidak langsung. Dilakukan percobaan ini untuk menentukan kadar-kadar zat
oksidator secara langsung, seperti kadar yang terdapat pada serbuk vitamin C. Dalam
bidang farmasi metode ini digunakan untuk menentukan kadar zat-zat yang
mengandung oksidator, misalnya Cl 2Fe (III), Cu (II) dan sebagainya. Sehingga
mengetahui kadar suatu zat berarti mengetahui mutu dan kualitasnya.
B. Rumusan Masalah
Prinsip iodimetri
Perhitungan iodimetri
Contoh titrasi secara iodimetri
C. Tujuan
Kita dapat mengetahui prinsip iodimetri
Mengetahui perhitungan iodimetri.
Mengetahui contoh titrasi pada iodimetri
D. Manfaat penulisan
Sebagai pedoman untuk menambah pengetahuan dalam membuat makalah
Untuk menambah pengetahuan tentang iodimetri pada kimia analisis
Sebagai bahan bacaan.
BAB 2
PEMBAHASAN
Metode ini tergolong titrasi langsung, berbeda dengan metode iodometri yang
sama-sama menggunakan I2 sebagai dasar penetapannya. Iodimentri termasuk titrasi
redoks dengan I2 sebagai titran sepetri dalam reaksi redoks umumnya yang harus
selalu ada oksidator dam reduktor, sebab bila suatu unsur bertambah bilangan
oksidasinya (melepaskan electron), maka harus ada suatuunsure yang bilangan
oksidasinya berkurang atau turun (Menangkap electron), jadi tidak mungkin hanya
ada oksidator atau reduktor saja. Dalam metode analisisini analit dioksidasikan oleh
I2, sehingga I2 tereduksi menjadi ion iodide, dengan kata lain I2 bertindak sebagai
oksidator dengan reaksi
Indikator yang digunakan untuk mengetahui titik akhir titrasi biasanya adalah
kanji atau amilum 0,5-1%, karbon tetraklorida atau kloroform dapat mengetahui titik
akhir titrasi akan tetapi lebih umum digunakan suatu larutan (disperse koloidal) kanji.
Warna yang terjadi adalah biru tua hasil reaksi I2 – Amilum. Titrasi iodimetri
dilakukan dalam keadaan netral atau dalam kisaran asam lemah dan basa lemah. pH
tinggi (basa kuat) maka iodine dapat mengalami reaksi disproporsionasi menjadi
hipoidat.
Titrasi iodimetri merupakan titrasi langsung terhadap zat– zat yang potensial
oksidasinya lebih rendah dari sistem iodium–iodida, sehingga zat tersebut akan
teroksidasi oleh iodium. Cara melakukan analisis dengan menggunakan senyawa
pereduksi iodium yaitu secara langsung disebut iodimetri, dimana digunakan larutan
iodium untuk mengoksidasi reduktor-reduktor yang dapat dioksidasi secara kuantitatif
pada titik ekivalennya.
a) Iodimetri metode langsung bahan pereduksi langsung dioksidasi dengan larutan baku
Iodium. Contohnya pada penetapan kadar Asam Askorbat.
b) Iodimetri metode residual (titrasi balik), bahan pereduksi dioksidasi dengan larutan
baku iodium dalam jumlah berlebih, dan kelebihan iodakan dititrasi dengan larutan
baku natrium tiosulfat. Contohnya pada penetapan kadar Natrium Bisulfit.
Iodium merupakan oksidator yang relatif lemah. Oksidasi potensial sistem yodium
yodida ini dapat dituliskan sebagai reaksi berikut ini : I2 + 2 e- 2 I- Eo = + 0,535 vol.
1. Iodimetri sebagai titran
Buret 50ml
Corong
Erlenmeyer 250 ml
Gelas ukur 50 ml dan 10 ml
Gelas kimia 500 ml dan 100 ml
Labu ukur 100 ml
Pipet tetes
Aquadest
Asam sulfat 10% 5 ml
Indikator kanji 1%d.
Larutan baku I2 0,1 N
Vitamin C 0,2 g
E. Hasil percobaan
Untuk mentapkan kadar vitamin C digunakan air bebas O2.Guna untuk menghindarkan
tereduksinya vitamin C oleh udara.Dalam hal ini larutan iodium dapat dunakan sebagai
indikator I2dalam air.
Pada percobaan ini diperoleh volume titrasi erlenmeyer I2,8 ml dengan persen kadar
24,7%, perubahan warna dari birumenjadi bening (hilang). Pada erlenmeyer II didapat
volume titrasi1,2 ml dengan persen kadar 10,7 % dan terjadi perubahan warnadari biru
menjadi bening hilang.
Telah terjadi perubahan warna pada percobaan ini tetapiada yang tidak sesuai dengan literalur
hasil yang didapatkan yaituperubahan warna dari biru tetapi tidak menjadi bening sempurna.
Rata-rata persen kadar yang di dapat adalah 17,7% inimenunjukkan hasilnya tidak sesuai
dengan literatur padafarmakope yang menyatakan bahwa kadar dari asam askorbattidak
kurang dari 99,9%.
Adapun perbedaan yang diperoleh tidak sesuai denganliteratur. Disebabkan karena beberapa
faktor kesalahan, yaitu :
KESIMPULAN
Dari bab pembahasan di atas, maka kami dapat menyimpulkan bahwayang dimaksudTitrasi
Iodimetri adalah salah satu metode titrasi yangdidasarkan pada reaksi oksidasi reduksi.
Metode ini lebih banyak digunakandalam analisa jika dibandingkan dengan metode lain.
Alasan dipilihnyametode ini karena perbandingan stokiometri yang sederhana
pelaksanaannya, praktis dan tidak banyak masalah dan mudah.Iodimetri adalah jika titrasi
terhadap zat-zat reduktor dengan titrasilangsung dan tidak langsung.
SARAN
Adapun saran yang dapat kami berikan dalam makalah ini yaitusebaiknya mahasiswa lebih
mendalami pemahaman tentang materiiodimetri ini karena materi ini merupakan materi dari
salah satu matakuliah umum yang perlu di luluskan untuk pengambilan sks berikutnya.Kami
dari praktikan sangat mengharapkan bimbingan kakakasisten baik saat praktikum maupun
dalam pembuatan laporan. Dandiharapkan alat dan bahan yang rusak mohon
diganti/diperbaiki dandilengkapi.
DAFTAR PUSTAKA