PENDAHULUAN
bertingkah laku yang baik, berkata sopan dan kelak anak-anak mereka bernasib lebih
baik dari mereka dari aspek kedewasaan pikiran maupun kondisi ekonomi. Oleh
karena itu, disetiap benak orang tua bercita-cita menyekolahkan anak meraka supaya
berfikir lebih baik, bertingkah laku sesuai dengan Agama serta yang paling utama
dengan profesinya.1
seluruhbagian-bagian jiwa (rasa, akal, kehendak dan ingatan), isi jiwa serta
manifestasi isijiwa itu ke dalam bicara, sikap, tingkahlaku, perbuatan dan kegiatan.
Putus sekolah bukan merupakan salah satu permasalahan pendidikan yang tak
pernah berakhir. Masalah ini telah berakar dan sulit untuk dipecahkan penyebabnya,
tidak hanya karena kondisi ekonomi, tetapi ada juga yang disebabkan oleh kekacauan
dalam keluarga, dan juga dibutuhkannya kesadaran tentang pentingnya pendidikan
kasus anak putus sekolah di provinsi Sulawesi Selatan. Antara lain pada tingkat
Sekolah Dasar (SD) sebanyak 1.763 anak laki-laki dan 1.329 anak perempuan, pada
1
Mulyadi Kartanegara, Mozaik Khazanah: Bunga Rampa Dari Chicago (Cet.I ; Jakarta
Selatan: Paramadina, 2000), h. 7.
2
Hasan Ali dan Mukti Ali, Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,
2003), h. 41
1
2
Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 1.527 anak laki-laki dan 785 anak
perempuan, serta pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA Sederajat) sebanyak
Terlihat dengan jelas betapa banyak jumlah kasus anak putus sekolah di
Sulawesi Selatan dan di sinilah letak masalah yang paling serius terkait dengan
kesadaran pendidikan yang membuat meningkatnya tingkat anak putus sekolah pada
saat ini.
maupun lingkungan di sekitar sehingga diperlukan upaya agar dapat menangani anak
putus sekolah tersebut dengan cara mengembangkan atau menanamkan ilmu spiritual
pada anak sehingga anak tetap mendapatkan ilmu meski tidak berada di bangku
pendidikan formal.
yang mengarah ke arah yang negatif, karena kurangnya pemahaman tentang ilmu
agama maupun ilmu-ilmu lainnya yang berkaitan dengan prilaku baik maupun buruk.
Apalagi jelas diketahui bahwa pada usia anak menuju remaja sangat mudah tertarik
terhadap hal-hal yang baru, seperti contohnya mudah menerima ajakan teman untuk
3
Pusat Data dan Teknologi Informasi, http://statistik.data.kemdikbud.go.id/ , diakses pada 22
Juli 2020 pukul 17.51.
3
berbuat hal yang tidak baik, selain itu juga rentang terjadinya perkelahian antara
anak.
penyebab dekadensi akhlak anak. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hal
tokoh pemuka agama yang bisa memberikan pendidikan nonformal kepada anak
putus sekolah sehingga anak putus sekolah tetap mendapatkan ilmu agama maupun
dalam QS An-Nisa : 9
Terjemahnya:
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan
dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatirkan terhadap
(kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada
Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar 4.
harus ada upaya yang dilakukan untuk membina mental anak putus sekolah sehingga
anak mendapat ilmu ataupun kegiatan-kegiatan agar terhindar dari perlaku buruk
4
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan, (Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Islam, Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, 2012), h. 281.
4
yang berkembang di kalangan anak-anak pada masa sekarang ini. Dan juga tidak
hanya melakukan pembinaan pada anak yang berperilaku menyimpang, tapi juga
pada semua anak yang tidak melanjutkan pendidikan sehingga dapat mencegah dari
perilaku-perilaku yang buruk. Oleh karena itu, peneliti mengangkat judul “Peran
Penyuluh Agama dalam Membina Mental Anak Putus Sekolah di Desa Labuaja
Dalam penelitian ini yang berjudul “Peran Penyuluh Agama Islam Dalam
Membina Mental Anak Putus Sekolah di Desa Labuaja Kecamatan Cenrana”, akan
difokuskan pada Peran penyuluh dalam membina mental anak putus sekolah di Desa
2. Deskripsi Fokus
a. Peran penyuluh agama Islam dalam membina mental anak putus sekolah
Peran penyuluh agama Islam yang dimaksud dalam hal ini adalah seberapa
banyak upaya yang dilakukan oleh penyuluh agama Islam, baik penyuluh agama
Islam yang berstatus Pegawai Negri Sipil maupun penyuluh agama Islam honorer
dalam membina mental pada anak putus sekolah. Adapun upaya yang biasa
sesorang agar bisa menjadi pribadi yang bermoral, agar dapat terhindar dari sifat-sifat
5
tercela sebagai langkah penanggulangan untuk melidungi diri dari perbuatan yang
melanggar ajaran agama maupun pemerintah. Pembinaan mental juga bisa menjadi
salah satu tumpuan dalam Islam. Karena dengan mental yang sehat akan
setiap masjid dan melakukan bimbingan atau pengajaran sekali dalam seminggu.
Berikut upaya yang di lakukan penyuluh dalam pembinaan mental anak putus
sekolah :
yang paling fleksibel dan tidak terikat oleh waktu. Sifatnya terbuka usia berapa pun,
profesi apa pun, suku apa pun, dapat bergabung di dalamnya. Waktu
penyelenggaraannya pun tidak terikat, bisa pagi, siang, sore, atau malam. Lokasi
2) Mengadakan pengajian
Pengajian agama merupakan salah satu bentuk kegiatan dakwah atau tabligh,
karena di dalam pengajian itu sendiri tidak lepas dari usaha penyampaian ajaran-
ajaran Islam dalam rangka mengajak atau membina umat manusia untuk senantiasa
berada di jalan Islam, sehingga tercapai kedamaian dan kebahagiaan di dunia dan di
akhirat. Pengajian merupakan salah salah satu kegiatan keagamaan dalam Islam.
Pengajian tidak hanya dilakukan oleh orang-orang tertentu, seperti santri dan siswa
namunpengajian juga diikuti oleh Bapak- bapak, ibu-ibu, remaja dan anak-anak serta
perubahan pada diri seseorang yang Nampak pada gejala kejiawaan, perasaan, dan
juga emosi, sehingga mendorong individu untuk bertindak atau melakukan sesuatu
namun karena beberapa faktor tertentu memutuskan untuk tidak malanjutkannya lagi.
Beberapa faktor yang menjadi alasan biasanya karena kurangnya kemampuan orang
tua dalam hal membiayai hingga kurangnya kesadaran individu tentang pentingnya
pendidikan pada masa sekarang ini. Kemudian di bedakan menjadi 2 bagian yaitu
1) Faktor internal
Motivasi belajar siswa tidak tumbuh secara kebetulan atau terjadi begitu saja,
tetapi di butuhkan suatu bimbingan berencana dari semua pihak baik guru mata
pelajaran, guru pembimbing dan orang tua yang membantu siswa agar dapat
remaja ditanya mengapa tidak melanjutkan sekolah. Untuk melakukan aktifitas yang
lain alasan ini juga sering diungkapkan baik oleh diri sendiri maupunorang lain.
Faktor kemalasan ini memang tak bisa dipungkiri membawa dampak yang
sebenarnya tidak diinginkan sepenuhnya. Rasa malas ini sebenarnya besifat hanya
2) Faktor eksternal
7
a) Faktor ekonomi
untuk membiayai segala proses yang dibutuhkan selama menempuh pendidikan atau
kebutuhan lahir dan batin, misalnya kebutuhan yang sangat komsumtif bagi
anggotakeluarganya.
b) Latar belakang pendidikan orang tua
Latar belakang pendidikan orang tua dilihat dari segi tingkat pendidikan
orang tua merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pola asuh orang tua
terhadap anaknya. Pendidikan yang pernah ditempuh orang tua sangat mempengaruhi
berperan menjadi pendidikan adalah orang tua. Orang tua dalam membimbing anak
di rumah berbeda satu sama lain, karena tingkat pendidikan dan latar belakang
pendidikan orang tua yang berbeda. Cara membimbing anak di rumah akan
c) Faktor lingkungan
akan berpengaruh baik pula terhadap diri siswa, begitu pula sebaliknya apabila siswa
bergaul dengan teman yang tidak baik maka akan berpengaruh tidak baik pula
Adapun yang akan menjadi objek penelitian merupakan anak yang berusia
10-16 tahun yang tidak melanjutkan jenjang pendidikannya ke SMP maupun SMA di
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan fokus penelitian yang telah dijelaskan, maka
yang menjadi pokok permasalahan penelitian ini ialah “Peran Penyuluh Agama
Dalam Membina Mental Anak Putus Sekolah di Desa Labuaja Kecamatan Cenrana
Kabupaten Maros ?”
berikut:
1. Bagaimana upaya penyuluh agama Islam dalam membina mental anak putus
Kabupaten Maros ?
D. Kajian Pustaka
sebagai berikut :
a. Penelitian yang dilakukan oleh Rafiqah Yunalis dari Fakultas Dakwah dan
Komunikasi Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam pada tahun 2018 dengan
bersumber dari individu itu sendiri seperti tidak adanya kemauan pada diri anak
dan kurangnya minat belajar bagi anak. Adapun faktor eksternal ialah faktor
yang bersumber dari luar seperti pengaruh lingkungan dan teman sepergaulan,
larangan dari pihak orangtua sendiri, hubungan orangtua yang kurang harmonis,
hamil di luar nikah, latar belakang pendidikan orangtua dan ekonomi yang tidak
mencukupi.
b. Penelitian yang dilakukan oleh A. Sri Ira Wahyuni dari Fakultas Dakwah dan
penyebab anak putus sekolah dan juga upaya penyuluh agama Islam dalam
membina akhlak remaja putus sekolah di Desa Lorong Kecamatan Ujung Loe
5
Rafiqah Yunalis. “Peran Penyuluh Agama dalam Membina Mental Anak Putus Sekolah di
Desa Kalosi Kecamatan Duapitue Kabupaten Sindereng Rappang" (Skripsi Fakultas Dakwah dan
Komunikasi, UIN Alauddin Makassar, 2018).
10
pada setiap pengajian di masjid yang ada di desa tersebut, memberikan motivasi
dan bimbingan, dan pentuluh agama menjalin kerjasama yang baik terhadap
c. Penelitian yang dilakukan oleh Amrullah dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi
jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam pada tahun 2013 dengan judul “Peran
Penyuluh Agama dalam Membina Anak Putus Sekolah di Desa Tana Bangka
Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa”. Dan salah satu hasil penelitiannya adalah
dampak yang ditimbulkan oleh anak putus sekolah di desa tana Bangka di
Penelitian yang akan di bahas adalah faktor penyebab anak putus sekolah
serta peran penyuluh dalam pembinaan mental anak putus sekolah di Desa Labuaja
1. Tujuan Penelitian
6
A. Sri Ira Wahyuni “Peranan Penyuluh Agama Islam Terhadap Pembinaan Akhlak Remaja
Putus Sekolah di Desa Lorong Kecamatan Ujung Loe Kabupaten Bulukumba” (Skripsi Fakultas
Dakwah dan Kpmunikasi UIN Alauddin Makassar 2018).
7
Amrullah “Peran Penyuluh Agama dalam Membina Anak Putus Sekolah di Desa Tana
Bangka Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa” (Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN
Alauddim Makassar 2013)
11
a. Untuk mengetahui upaya penyuluh agama dalam membina mental anak putus
sekolah.
Maros.
2. Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan teoretis
1) Sebagai bahan informasi bagi anak putus sekolah bahwa pentingnya peran
b. Kegunaan praktis