Anda di halaman 1dari 2

2.

Analisis situasi

Masalah kesehatan masyarakat sampai saat ini masih menjadi perhatian bagi pemerintah.
Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan masih rendah. Tingkat kesehatan masyarakat
yang tidak merata dan sangat rendah khususnya terjadi pada masyarakat yang tinggal di
pemukiman kumuh. Perilaku masyarakat yang masih tidak higienis ditambah lagi dengan tidak
adanya sarana dan prasarana lingkungan yang mendukung berdampak pada kesehatan
masyarakat yang tinggal pada pemukiman kumuh tersebut. Banyak masalah kesehatan
masyarakat yang mungkin akan timbul akibat perilaku masyarakat dan kondisi lingkungan yang
tidak memperhatikan kesehatan (Mitra, 2012). Sekarang ini dunia di gemparkan dengan
menyebarnya coronavirus, Coronavirus ini adalah keluarga besar virus penyebab penyakit
pada hewan dan manusia. Pada manusia, beberapa coronavirus diketahui menyebabkan
infeksi pernafasan mulai dari flu biasa, hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle East
Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). COVID-19
menular melalui droplets atau percikan yang keluar saat seseorang yang terinfeks ibatuk, bersin
atau berbicara (WHO, 2020).

Penularan COVID-19 yang sangat cepat berdampak yang sangat luas bagi seluruh masyarakat
dari negara diseluruh dunia. Hingga sekarang belum terdapat vaksin atau pengobatan pasti untuk
COVID-19, berbagai intervensi kesehatan masyarakat (nonfarmasi) telah digunakan untuk
mengendalikan persebaran COVID-19 (Ian, 2020). Menurut WHO tindakan pencegahan yang
dapat dilakukan adalah mencuci tangan pakai sabun atau handsanitizer, tidak menyentuh area
wajah dan menggunakan masker. Virus ini menyebar terutama melalui tetesan air liur atau keluar
dari hidung ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, jadi penting bagi setiap orang berlatih
etika batuk yaitu dengan batuk pada siku yang ditekuk atau dengan tisu lalu bekasnya dibuang di
tempat sampah dan mencuci tangan (WHO, 2020).

Kegiatan KKN ini dilaksanakan di desa Sungai Rengas, Kecamatan Sungai Kakap yang terletak
di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Indonesia. Kecamatan Sungai Kakap memiliki luas
wilayah 453,13 km2. Kecamatan Sungai Kakap terbagi menjadi 13 desa, Desa Sungai Rengas
merupakan salah satunya. Desa Sungai Rengas memiliki jumlah penduduk di desa ini sebanyak
22.567 menurut data kependudukan Desa Sungai Rengas dengan jumlah terbanyak terdapat pada
usia 5-9 tahun yaitu sebanyak 2.158 jiwa (Diskominfo Kalbar, 2022). Dari hasil observasi yang
dilakukan pada tanggal 10 janari 2022 dapat dilihat bahwa penduduk masih memiliki banyak
petani dan lahan yang luas untuk becocok tanam, diinformasikan oleh Kepala desa Sungai
Rengas juga bahwa daerah ini akan dibagi lagi menjadi Sungai Rengas dan Sungai Rengas
Kapuas.

Kegiatan KKN ini dilaksanakan dengan tema besar berupa edukasi di masa pandemi covid19
maka dari itu akan dilaksanakan kegiatan berupa pelatihan pembuatan jamu instan dengan
manfaat menjaga imunitas tubuh kemudian di laksanakan juga penyuluhan terkait dasar-dasar
obat-obatan, program tata cara cuci tangan yang benar dan merawat gigi untuk anak-anak di
sekolah dasar dan pengisian kuesioner terkait masalah kesehatan beserta pembagian new normal
kit untuk membekali masyarakat menghadapi situasi saat ini.

Dapus :

Diskominfo Kalbar,2022. Data Kependudukan Desa Sungai Rengas Kecamatan Sungai Kakap
Kabupaten Kubu Raya-30 Juni 2020. Diakses pada 14 Januari 2022.
http://data.kalbarprov.go.id/dataset/

WHO. 2020. Transmisi SARS-CoV-2: implikasi terhadap kewaspadaan pencegahan infeksi.

Ian, H., Liu, Y., Li, Y., et al . 2020. An investigation of transmission control measures during the
first 50 days of the COVID-19 epidemic in China. Science. 368

WHO. 2020. Water, sanitation, hygiene, and waste management for the COVID-19 virus.
Interim guidance ed. Geneva : WHO.

Mitra. 2012. Masalah Kesehatan Masyarakat di Indonesia. Jurnal Kesehatan Komunitas, Vol.1,
No.4

Anda mungkin juga menyukai