Anda di halaman 1dari 4

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT

TERKAIT PENYAKIT ISPA DI

WILAYAH DAERAH DATARAN TINGGI

TUGAS METODOLOGI

DI SUSUN OLEH :

NAMA : NURHALIFA

NIM : 202201281

PROGRAM STUDI NERS ( S1 )

UNIVERSITAS WIDYA NUSANTARA

2022/2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) masih memberikan andil yang besar terhadap angka
kesakitan, dan hingga saat ini penyakit tersebut masih merupakan masalah kesehatan masyarakat
yang utama, baik di negara maju maupun negara yang sedang berkembang. Penyakit Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA), khususnya pneumonia merupakan penyakit terbanyak yang diderita oleh
anak – anak dan merupakan penyakit utama penyebab kesakitan dan kematian pada bayi dan balita.
Data epidemiologis kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Indonesia berdasarkan
hasil Riskesdas tahun 2007, menunjukkan prevalensi nasional penyakit Infeksi Saluran Pernapasan
Akut (ISPA) 25,5%, angka kesakitan pneumonia pada bayi 2,2%, angka kesakitan pneumonia pada
balita 3%. Sedangkan angka kematian bayi karena pneumonia 23,8% dan angka kematian balita
karena pneumonia 15,5%.Definisi penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah suatu
penyakit yang ditandai dengan batuk, pilek paling sedikit dua hari berturut-turut diikuti satu atau lebih
gejala-gejala seperti Erythematous mucusa, tangisan atau suara parau, kesulitan bernafas, dengan atau
tanpa demam.(Aditama, 2012)

Faktor lingkungan masih menjadi kendala kesehatan masyarakat dengan munculnya berbagai
penyakit. Salah satu penyakit yang sering dijumpai adalah infeksi saluran pernafasan akut atau
disebut ISPA. ISPA merupkan penyakit saluran pernafasan yang meliputi saluran pernafasan bagian
atas, seperti: rhinitis, fharyngitis dan otitis serta saluran pernafasan bagian bawah, seperti:
laryngitis,bronchitis, brochiolitis dan pneumonia, yang dapat berlangsung selama 14 hari (Barni,
2021)

Kesehatan lingkungan merupakan kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum yang
memegang pengaruh terhadap status kesehatan yang optimum. Kesehatan lingkungan tidak hanya
berhubungan dengan faktor fisik, kimia, dan biologis namun juga berkaitan dengan faktor perilaku
yang dapat berpotensi merugikan kesehatan Penerapan sanitasi lingkungan tidak hanya terbatas pada
lingkungan rumah, tempat kerja/perkantoran, namun juga pada lingkungan sekolah. Sanitasi
sekolah menjadi sangat penting karena sekolah merupakan tempat yang mempunyai peran strategis
terutama mendidik dan menyiapkan sumberdaya manusia. Sebagai tempat utama dalam mendidik dan
menyiapkan sumber daya manusia, maka sekolah diharapkan dapat menjalankan fungsinya sebagai
lembaga untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga kondisi lingkungan sekolah pun haruslah
bersih, nyaman dan sehat. (Novianti, Devi 2018, 2019)
Evaluasi kegiatan berjalan lancar karena ada dukungan dari stakeholder dan juga masyarakat yang aktif
mengikuti proses pengabdian. Sehingga memerlukan penanganan lebih lanjut untuk melakukan
pendidikan kesehatan terkait dengan penanganan kasus ISPA dan perubahan sikap dan perilaku
masyarakat terkait pencegahan penularan ISPA pada anak.(Kartini, 2021)

B. Rumusan Masalah

Rumusan Masalah Dalam Peneletian Ini Adalah :


1. Apakah Adanya Sanitasi Lingkungan Pada Anak Usia Dini Sehingga Menyebabkan Ispa Di
Usia dini ?
2. Apakah Adanya Masyarakat Sekitar Mengetahui Tentang Penyakit Ispa ?
3. Apakah Masyarakat Telah Mendapatkan Pendidikan Kesehatan Tentang Terkait Penyakit Ispa ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum :

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah Agar peneliti dapat membantu masyarakat agar
memahami penyakit ispa.

2. Tujuan Khusus :
Tujuan Khusus dalam penelitian ini Agar melihat tingkat Melihat tingkat populasi balita
dan masyarakat sekitar bagaimana menanggapi tentang penyakit ispa.

3. Tujuan Mahasiswa :
Tujuan Mahasiswa turun ke masyarakat agar memberikan edukasi dan Pendidikan
kesehatan mengenai penyakit ispa,Agar mahasiswa berharap angka penyakit ispa di suatu
wilayah tertentu ini dapat menurun dan warga mengetahui “ APA ITU PENYAKIT ISPA
DAFTAR PUSTAKA

Aditama, 2012. (2012). EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR ISPA. Reseaschgate, 2(EPIDEHIOLOGI


PENYAKIT HENULAR ISPA), 45. https://www.researchgate.net/publication/362127807

Barni, S. P. S. D. K. L. (2021). Gambaran pengetahuan,sikap perilaku penderita ispa di wilayah kerja


puskesmas purwanegara 2 kabupaten banjarnegara. Medsains, vol,7(Gambaran pengetahuan,sikap
perilaku penderita ispa). barnibanjar@yahoo.co.id

Kartini. (2021). UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN TERKAIT PENYAKIT INFEKSI SALURAN


PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI KOTA TANGERANG, BANTEN. PENYAKIT
INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA, 5(ispa anak), 1–5. J-pengamas
( pengapdian masyarakat

Novianti, Devi 2018, dewi 20122. (2019). IMPLEMENTASI SANITASI LINGKUNGAN DI SEKOLAH
DASAR: LAPORAN INSPEKSI 2018. KESEHATAN LINGKUNGAN, 11(LINGKUNGAN), 176.
https://doi.org/10.20473/jkl.v11i3.2019.175-188

Anda mungkin juga menyukai