Anda di halaman 1dari 6

CLINICAL PATHWAY

LBP (RADIKULOPATI)
Rumah Sakit Dr A Dadi Tjokrodipo

Nama Pasien : ……………….. BB : ……………… Kg NO RM :


Jenis Kelamin : ……………….. TB : ……………… Cm
Tanggal Lahir : ……………….. Tgl Masuk : Jam masuk :
Diagnosis masuk : ……………….. Tgl Keluar : Jam keluar :
Penyakit Utama : ……………….. ICD : Lama rawat : ………….. hari
Penyakit Penyerta : ……………….. ICD : Rencana rawat : 3 hari
Komplikasi : ……………….. ICD : R.Rawat/Kelas : ………… / ……….
Tindakan : ………………. ICD : Rujukan : Ya / Tidak
Dietary Counseling and Surveillance ICD :

HARI PENYAKIT KETERANGAN


1 2 3 4 5 6 7
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN
HARI RAWAT
1 2 3 4 5 6 7
1. ASESMEN AWAL
Dokter IGD Pasien masuk via IGD
ASESMEN AWAL MEDIS
Dokter Spesialis Pasien masuk via Poli
Nyeri saat berjalan, nyeri menyebar ke
bagian bawah, nyeri daerah lumbosakral,
ASESMEN AWAL KEPERAWATAN Perawat primer
nyeri menjalar sampai ke tungkai kaki,
nyeri hilang saat istirahat, spasme otot.
HR I
2. LABORATORIUM

Rontgen cervical AP/Lateral atau Rontgen


3. RADIOLOGI/IMAGING
lumbosakral AP/Lateral
CT Scan
MRI
Rehabmedik
4. KONSULTASI
orthopedi
bedah saraf
5. ASESMEN LANJUTAN

a. ASESMEN MEDIS Pemeriksaan dokter


Nyeri saat berjalan, nyeri menyebar ke
bagian bawah, nyeri daerah lumbosakral,
b. ASESMEN KEPERAWATAN Perawat primer
nyeri menjalar sampai ke tungkai kaki,
nyeri hilang saat istirahat, spasme otot.
Lihat Resiko malnutrisi melalui
skrining gizi dan mengkaji data
antropometri, biokimia, fisik/
klinis, riwayat makan termasuk
c.ASESMEN GIZI Tenaga Gizi (dietesien / nutrisionist)
alergi makanan termasuk alergi
makanan serta riwayat
personal. Assessmen dilakukan
dalam waktu 48 jam.
Menetukan masalah farmakoterapi pasien
d. ASESMEN FARMASI
Regimen pengobatan

6. DIAGNOSIS

a. DIAGNOSIS MEDIS LBP dengan radiculopati cervical / lumbal


1. Nyeri

2. Gangguan mobilitas fisik


b. DIAGNOSIS KEPERAWATAN Mengacu pada SAK
3. cemas
4. Resiko cedera

Prediksi inadekuat asupan energi berkaitan


dengan adanya perubahan aktivitas
c. DIAGNOSIS GIZI
ditandai estimasi intake energi yang kurang
/ lebih dari kebutuhan
Identifikasi kebutuhan pasien di rumah

Kebutuhan perawatan suportif


7. DISCHARGE PLANNING
Aktifitas setelah pulang dari rumah sakit

8. EDUKASI TERINTEGRASI

a. EDUKASI/ INFORMASI MEDIS Penjelasan diagnosa


Rencana terapi
Komplikasi
Menganjurkan untuk mengkonsumsi
b. EDUKASI & KONSELING GIZI makan sesuai kebutuhan

c. Menjaga berat badan ideal

1. Manajemen nyeri

d. EDUKASI KEPERAWATAN 2. latihan mobilisasi


3. Pentingnya pencegahan cedera

Terapi Pengobatan Pasien


e. EDUKASI FARMASI
Efek samping obat yang potensial
PENGISIAN FORMULIR INFORMASI DAN
EDUKASI TERINTEGRASI

Sesuai dengan The WHO Pain Ladder


9 .TERAPI/ MEDIKAMENTOSA
a. INJEKSI
ketorolax

b. CAIRAN INFUS Asering/ 2A/ NaCl 0,9% /RL

Sesuai dengan The WHO Pain Ladder


c.OBAT ORAL
Ibuprofen/ paracetamol
10. TATA LAKSANA/INTERVENSI

a. TATA LAKSANA/INTERVENSI
-
MEDIS
MANDIRI

a. Manajemen Nyeri

b. Ukur tanda-tanda vital


b. TATA LAKSANA/INTERVENSI c. Bantu pasien dalam melakukan ADL Mengacu pada SAK
KEPERAWATAN
d. Pencegahan cedera

e. Libatkan keluarga dalam perawatan


pasien
KOLABORASI

f. Pehabilitasi medik

g. Medikasi IV

h. Pemeriksaan Ro Lumbosakral
 Makanan lunak / biasa sesuai kondisi
c. TATA LAKSANA/INTERVENSI GIZI dan kemampuan pasien

a. rekomendasi pemilihan analgetika

b. Pemantauan Terapi Obat (PTO)


d. TATA LAKSANA/INTERVENSI
FARMASI c. Monitoring Efek Samping Obat (ESO)
d. Rekomendasi alternatif terapi jika ada
interaksi obat
11. MONITORING& EVALUASI
Assesment ulang
a. DOKTER DPJP
Review terapi
a. Monitoring penurunan skala nyeri
pasien
b. Monitoring tanda-tanda vital pasien
b. KEPERAWATAN Mengacu pada SAK
c. Monitoring kondisi kelemahan,
ketidaknyamanan yang dialami oleh
pasien

a. asupan / daya terima pasien terhadap


c. GIZI
kebutuhan yg seharusnya

Adverse Drug Reaction (ADR)

d. FARMASI Drug Related Problems (DRP)

12. MOBILISASI / REHABILITASI


Bedrest total maksimal 2 hari
a. MEDIS
Gunakan bedrest LBP
b. KEPERAWATAN Bed rest
Elektrotherapy (mind,tens,us)
c. FISIOTERAPI
Musculoskeletal Exercise
13. OUTCOME/HASIL

a. MEDIS Nyeri terkontrol

a. TTV dalam batas normal

b. Nyeri : skala nyeri 0 – 1

b. KEPERAWATAN c. Mobilisasi aktif Mengacu pada SAK

d. Tidak ada cedera

e. ..........................

Asupan sesuai dengan kebutuhan


c. GIZI

Drug Related Problems (DRP) tidak terjadi


d. FARMASI

14. KRITERIA PULANG Nyeri terkontrol

Resume medis
15. RENCANA PULANG / Surat kontrol
EDUKASI PELAYANAN LANJUTAN
Penjelasan diberikan sesuai kebutuhan
pasien

VARIAN

_____-____-_____
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Perawat Penanggung Jawab Pelaksana Verivikasi
(____________________) (__________________) (______________)
Keterangan :
Yang harus dilakukan
Bisa atau tidak
√ Bila sudah dilakukan

The WHO Pain Ladder


1. Step 1 (Nyeri ringan dengan skala nyeri 1 – 3)
Terapi : Non Narkotik
 Parasetamol 650mg/ 4 jam, ATAU
 Ibuprofen 400mg/ 4 jam, ATAU
 NSAID lain
2. Step 2 (Nyeri sedang dengan skala nyeri 4 – 6)
Terapi : Tambahkan opioid
 Parasetamol 325mg + Codein 30mg/ 4 jam, ATAU
 Parasetamol 325mg + Codein 60mg/ 4 jam, ATAU
 Parasetamol 325mg atau 500mg + Oxycodone 5m/ 4 jam
 Pertimbangkan opioid yang lebih kuat jika nyeri belum terkontrol (dosis maksimal codein 400mg/ hari dan oxycodone 80mg/ hari.
3. Step 3 (nyeri berat dengan skala nyeri 7 – 10)
Terapi : Mulai dengan opioid oral yang kuat
 Morfin 5 – 10mg/ 4 jam (titrasi terhadap nyeri), ATAU
 Dilaudid 1 – 4mg/ 4 jam (titrasi terhadap nyeri), ATAU
 Fentanyl 25ug/ jam + Morfin sulfat 5mg/ 2 jam
 Pertimbangkan dosis yang lebih rendah pada pasien lanjut usia.

Anda mungkin juga menyukai