Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode deskriptif
korelasi yaitu untuk mengetahui hubungan karakteristik usia lanjut dengan pemenuhan
kebutuhan seksualitas lanjut usia. Pendekatan yang digunakan cross sectional yaitu
penelitian dari semua variabel independen dan dependen yang diambil secara bersamaan
dalam satu waktu. Adapun data penelitian ini menyangkut variabel yang dikumpulkan secara
bersamaan (Murti, 2003).

B. Populasi dan Sempel


1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari subyek peneliti (Arikunto, 2002), populasi dalam
penelitian ini adalah para lansia di Kelurahan Karangroto Kecamatan Genuk Kota
Semarang sebanyak 723 orang lansia yang berumur 60 tahun keatas.
2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari
karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Azis, 2002). Dalam pengambilan jumlah
sampel juga harus memperhatikan kriteria – kriteria dalam penelitian. Kriteria dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu
populasi tarjet yang dijangkau yang akan diteliti (Nursalam, 2003). Kriteria inklusi
dalam penelitian ini adalah:
1) Lansia yang tinggal di Kelurahan Karangroto Genuk, semarang baik janda/duda
maupun yang masih berpasaangan.
2) Lansia yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini.
3) Lansia yang sehat jasmani dan rohani.
4) Lansia yang tidak dimensia
b. Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subyek yang
memenuhi kriteria inklusi dari studi dari berbagai subyek (Nursalam, 2003). Kriteria
eksklusi dalam penelitian ini adalah lansia yang tidak mau berpartisipasi dalam
penelitian ini dan lansia yang sakit.
Untuk menentukan besar/jumlah sampel dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan rumusnya Arikunto,( 2002):
N
n = ───────
1 + N ( d2 )
Keterangan: n : Perkiraan jumlah sampel
N : Perkiraan jumlah populasi
d : Tingkat signifikasi/kepercayaan (0,1)
Dimana: N: 723
N
n = ───────
1 + N ( d2 )

723
n = ──────
2
1 + 723 (0,1)

723
= ──────
1+7,23
= 87,85
= 88 orang

Jadi sampel ini minimal sebesar 88 responden dan dilakukan penambahan 10%
jumlah sampel untuk mewakili jumlah populasi yang ada dalam melakukan penelitian di
Kelurahan Karangroto Kecamatan Genuk Kota Semarang sehingga jumlah sampel adalah
96 responden. Adapun teknik pengambilan sampelnya dengan proporsional random
sampling yaitu dengan cara membagi daerah/wilayah yang luas menjadi daerah atau
wilayah yang lebih kecil dan diambil secara proporsional random (Notoatmodjo, 2003).
Pengambilan sampel melalui beberapa tahapan yaitu dari populasi lansia di kelurahan
Karangroto RW 1-9 dan masing-masing RT diambil sampel secara acak dengan data
sebagai berikut :
Tabel 2.1 Pengambilan sampel dalam populasi

No RW Jumlah Jumlah
populasi lansia pengambilan
sampel
1 I 73 9
2 II 64 8
3 III 96 12
4 IV 75 9
5 V 53 7
6 VI 98 12
7 VII 94 11
8 VIII 72 9
9 IX 88 11
10 ∑ 723 88 + 10%= 96

C. Definisi Oprasional, Variabel Penelitian dan Skala Penelitian

Tabel 2.2 Definisi Oprasional, Variabel Penelitian dan Skala Penelitian

N Variabel Definisi operasional Alat ukur Hasil ukur Skala


o
1. Karakteristik Ciri-ciri lansia yang Diukur dengan
lanjut usia meliputi umur, jenis kuesioner A
kelamin, status dalam bentuk
pernikahan, identitas atau
pendidikan, dan biodata diri
pekerjaan. lansia.
.
a. Umur Jumlah lamanya Elderly(60-74),
kehidupan yang Old(75-90), dan Ordinal
dihitung berdasarkan Very old (90)
tahun kelahiran sampai
dengan ulang tahun
terakhir

Status yang
b. Jenis kelamin membedakan Laki-laki dan Nominal
gender/jenis kelamin perempuan
seseorang

Status ikatan dimana


c. Status seseorang itu sudah Berpasangan, Nominal
pernikahan memiiki pasangan / janda, dan duda
belum

Pendidikan yang SD, SMP, SMA, Ordinal


d. Pendidikan didapatkandan DII,SI
dihitung berdasarkan
ijasah terakhir yang
diperoleh
Petani,
Status pekerjaan yang Pensiunan, Nominal
e. Pekerjaan
digeluti seseorang u/ wiraswasta, dan
memenuhi kebutuhan karyawan
ekonomi swasta

f. Sosek Tingkat ekonomi suatu Menengah


individu keatas
Menengah Ordinal
Menengah
kbawah
2. Pemenuhan Suatu tindakan Diukur dengan Untuk Ordinal
kebutuhan alamiah, spontan yang menggunakan menjelaskan
seksualitas meningkatkan kuesioner B ada secara deskriptif
kepuasan dari kedua 20 item dengan kategori
pasangan maupun pertanyaan. 10 sangat terpenuhi
individu. pertanyaan (24-30),
untuk lansia terpenuhi (17-
yang 23) dan kurang
berpasangan dan terpenuhi( 10-
10 pertanyaan 16).
untuk lansia
status
duda/janda.

D. Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data


1. Alat Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, yaitu:
a. Kuesioner A : Tentang data pribadi atau karakteristik usia lanjut yang terdiri atas:
Nama (inisial), umur responden lebih dari 60 tahun, pendidikan, jenis kelamin,
status pernikahan dan pekerjaan responden.

b. Kuesioner B : Untuk mengukur pemenuhan kebutuhan seksualitas terdiri dari 20


item pertanyaan pilihan dalam bentuk skala likert yang meliputi pertanyaan tentang
pemenuhan kebutuhan seksualitas lansia yang terdiri dari 10 item pertanyaan untuk
lansia yang masih berpasangan dimana pertanyaan tersebut berupa pertanyaan
favourable yang terdiri dari pertanyan nomer 1,3,4,5,9,10 dan pertanyaan
unfavourable pada nomer 2,6,7,8 dan 10 item pertanyaan untuk lansia dengan status
duda/janda dengan pertanyaan favourable pada nomer 1,4,5,7,9,10 dan pertanyaan
unfavourable pada nomer 2,3,6,8 dengan pilihan jawaban untuk pertanyaan
favourable yaitu: 1=Tidak pernah, 2=Kadang-kadang, 3=Sering. Sedangkan
jawaban untuk pertanyaan unfavourable yaitu 3=tidak pernah, 2=kadang-kadang, 1=
sering dengan kriteria skor, skor 24-30 sangat terpenuhi, skor 17-23 terpenuhi, dan
skor 10 -16 kurang terpenuhi, dengan skor terendah 10 dan skor tertinggi 30.

2. Uji Coba Instrumen


a. Pengujian validitas instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen, sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang
diteliti secara tepat. Untuk menguji validitas suatu variabel dapat menggunakan
korelasi product moment dengan menggunakan perangkat komputer, dengan rumus
yaitu (Arikunto, 2006) :
N( XY) - (X Y)
R
NX 2
 
X  NY 2 
2
Y 
2

Keterangan :
N : jumlah teruji
R : korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan
X : skor butir
Y : skor total
Menurut Sugiyono (2007) keputusan ujinya adalah :
Bila rhitung lebih besar dari rtabel artinya variabel tersebut valid.
Bila rhitung lebih kecil dari rtabel artinya variabel tersebut tidak valid.
Adapun uji validitas kuesioner ini diujicobakan di Kelurahan Banjardowo RW:
I Kecamatan Genuk kota Semarang sebanyak 20 responden dengan alasan
mempunyai karakteristik yang sama dengan karakteristik populasi yang diteliti.
(Notoatmodjo, 2003). Dari hasil uji validitas kuesioner pemenuhan kebutuhan
seksualitas usia lanjut yang berpasangan maupun duda/janda sebelumnya terdapat 15
item pertanyaan, dan setelah dilakukan uji validitas terdapat 5 item pertanyaan
pemenuhan kebutuhan seksualitas lansia berpasangan yang tidak valid karena rhitung
(0.094-0,370) < 0,444 sehingga tidak diikut sertakan dalam kuesioner penelitian,
sedangkan 10 item pertanyaan lainnya dinyatakan valid karena rhitung (0,483-0,734) >
0,444. Begitu juga untuk pemenuhan kebutuhan seksual lansia janda/duda 5 item tidak
valid karena rhitung (0,317-0,437) < 0,444 dan 10 item dikatakan valid karena rhitung
(0,484-0,709) > 0,444.
b. Pengujian Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas adalah alat ukur pada prinsipnya menunjukkan sejauh mana alat ukur
dapat memberikan hasil pengukuran relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran
kembali terhadap subyek yang sama (Azwar, 2004). Suatu alat ukur dikatakan reliabel
bila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa
menunjukkan hasil yang sama, jadi alat yang reliabel secara konsisten memberi hasil
ukuran yang sama (Arikunto, 2007). Pengujian reliabilitas pada penelitian ini
menggunakan rumus alpha cronbach, instrument dikatakan reliabel bila nilai alpha
mendekati 1 atau lebih dari 0,6. (Notoatmodjo, 2003). Dari hasil perhitungan
didapatkan bahwa hasil alpha untuk kuesioner pemenuhan kebutuhan seksualitas
lansia yang berpasangan sebesar 0,846 dan untuk kuesioner dengan status janda atau
duda sebesar 0.614.
Hal ini menunjukkan bahwa setiap butir pertanyaan yang digunakan untuk
menunjukkan variabel pemenuhan kebutuhan seksual dapat diandalkan (variabel).
3. Cara Pengumpulan Data
Data karakteristik lansia dalam pemenuhan kebutuhan seksualitas golongan lansia
diperoleh melalui kuesioner terhadap responden yaitu lansia di Kelurahan Karangroto
RW:4 Kecamatan Genuk Kota Semarang dengan melakukan wawancara dan observasi
pada lansia secara langsung.
Persoalan teknis yang berkaitan dengan saat dilakukan pengumpulan data dari
responden, ditindak lanjuti dengan memeriksa dan memberikan petunjuk dalam pengisian
kuesioner, serta mengadakan pengawasan dan penjelasan kembali pada responden,
apabila responden mengalami kesulitan dalam hal-hal yang kurang jelas. Peneliti
mengecek kembali kelengkapan kuesioner yang telah diisi oleh responden, jika masih ada
yang belum lengkap jawabannya, maka peneliti menjelaskan kembali kepada responden
yang belum jelas dan dipandu dengan kuesioner oleh peneliti sendiri.

E. Metode Pengolahan dan Analisis Data


1. Prosedur Pengeloloan data
Menurut Arikunto (2002) pengolahan data dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut
:
a. Editing
Editing adalah pengecekan jumlah kuesioner, kelengkapan data, diantaranya
kelengkapan identitas, lembar kuesioner dan kelengkapan isian kuesioner, sehingga
apabila terdapat ketidaksesuaian dapat dilengkapi segera oleh peneliti.
b. Coding
Coding merupakan suatu metode untuk mengkonversikan data yang dikumpulkan
selama peneliti kedalam simbol yang cocok untuk keperluan analisis terhadap
pertanyaan dan jawaban yang dianjurkan. Sehingga dalam pengolahan data ini
peneliti melakukan pemberian kode untuk memudahkan pengolahan data. Kode yang
digunakan untuk karakteristik usia: elderly=1, old=2, very old=3 ;jenis kelamin laki-
laki=1, perempuan=2; status pernikahan berpasangan=1, duda=2 , janda=3;
pendidikan: 1=SD, 2=SMP, 3=SMA, 4=DIII, 5=SI; pekerjaan: 1=Petani,
2=Pensiunan, 3=Wiraswasta, 4=Kariyawan swasta; dan Sosek: 1=menengah keatas,
2=menengah, 3=menengah kebawah. Sedangkan kode yang digunakan dalam
pertanyaan pemenuhan kebutuhan seksual dengan kode 1=tidak pernah, 2=kadang-
kadang, 3=sering.

c. Entry
Entry adalah memasukkan data yang diperoleh menggunakan fasilitas komputer
dengan menggunakan sistem atau program komputer.
d. Cleaning
Cleaning kegiatan pengecekan kembali data yang sudah dientry apakah ada
kesalahan atau tidak. Cleaning dilakukan dengan mengevaluasikan ulang data yang
sudah dientry.
e. Tabulating
Tabulating atau tabulasi data merupakan proses mengklasifikasikan data menurut
kriteria tertentu tabulasi data ini bertujuan untuk mempermudah dalam proses uji
hipotesis.
2. Analisa Data
a. Analisis Univariat
Analisa univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari penelitian untuk melihat
distribusi dengan melihat prosentase masing-masing (Hastono, 2001). Analisa univariat
untuk meringkas data hasil pengukuran sedemikian rupa sehingga kumpulan data tersebut
berubah menjadi informasi yang sempurna. Yang termasuk data univariat adalah
karakteristik usia lanjut dengan pemenuhan kebutuhan seksualitas yang secara diskriptif
yang masing-masing disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi, dengan menggunakan
bantuan program komputer.

b. Analisis Bivariat
Analisis Bivariat adalah analisis yang dilakukan untuk melihat hubungan 2 variabel
yang meliputi variabel bebas dan variabel terikat (Notoatmodjo, 2002).. Analisa Bivariat
yang digunakan dalam penelitian ini untuk umur, jenis kelamin, status pernikahan,
pendidikan dan pekerjaan serta sosial ekonomi dengan pemenuhan kebutuhan seksualitas
adalah dengan Chi Square. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
fo fe 
X2 =  fe
Keterangan :
X2 : Nilai Chi Square
fo : Nilai hasil pengamatan untuk tiap kategori
fe : Nilai hasil yang diharapkan untuk tiap kategori
Berdasarkan uji statistik dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima bila
didapatkan nilai p ≤0,05 dan Ho diterima dan Ha ditolak bila didapatkan nilai p > 0,05.

F. Etika Penelitian
Menurut Nursalam (2002), dalam melakukan penelitian peneliti harus memperhatikan
masalah etika penelitian yaitu :
1. Lembar persetujuan harus diberikan responden.
Tujuannya adalah supaya subyek mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta
dampak yang diteliti selama pengumpulan data. Jika subyek bersedia diteliti maka harus
menandatangani lembar persetujuan. Jika subyek menolak untuk diteliti maka peneliti
tidak memaksa dan menghormati responden. Dalam penyebaran quesioner ini,
sebelumnya peneliti memberikan surat permohonan dan persetujuan responden sebagai
bukti pertanggung jawaban dalam penelitian.
2. Anonimity
Untuk menjaga kerahasian identitas subyek, peneliti tidak akan mencantumkan nama
subyek pada pengumpulan data (kuesioner) yang diisi oleh subyek. Dalam hal ini
peneliti hanya menyebutkan huruf depan responden (inisial) untuk menjaga kerahasiaan
identitas responden.
3. Confidentiality
Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh subyek dijamin oleh peneliti. Data
responden dalam penelitian ini hanya digunakan oleh peneliti untuk kepentingan
penelitian.

G. Jadwal Penelitian
Terlampir

Anda mungkin juga menyukai