Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang didalamnya tidak ada analisis

hubungan antar variabel, tidak ada variabel bebas dan terikat, bersifat umum

membutuhkan jawaban dimana, kapan, berapa banyak, siapa, dimana, dan

analisis statistik yang digunakan adalah deskriptif. Pengumpulan data baik

variabel independen maupun variabel dependen dengan pendekatan potong

lintang (cross sectional) yaitu penelitian pada beberapa populasi yang diamati

pada waktu yang sama (Hidayat, 2014).

Penelitian korelasi adalah penelitian korelasi ini digunakan untuk mengetahui

ada atau tidaknya suatu hubungan dari gejala, faktor, interaksi, fenomena,

keadaan, situasi, atau lainnya, sehingga jika ada hubungannya, maka dapat

dimunculkan seberapa senjang pada ukuran tertentu mengenai hubungannya

antara beberapa variabel yang diulas (Sukiati, 2016).

Jenis penelitian yaitu penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelatif

dengan pendekatan potong lintang (cross sectional) untuk melihat hubungan

faktor determinan, kebutuhan dasar untuk kelangsungan hidup, kebutuhan

keperawatan komprehensif, kebutuhan informasi dan edukasi, kebutuhan akan

kualitas hidup, dan kebutuhan akan dukungan (variabel independent) dengan

kebutuhan pasien penyakit kronis rawat inap di RSUD dr. Doris Sylvanus

(variabel dependen).

39
40

4.2. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan Suatu definisi mengenai variabel yang

dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel yang dapat diamati

(Sugiyono, 2019). definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara

operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan

peneliti melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu

objek atau fenomena (Hidayat, 2014).

Tabel 4.2. Definisi Operasional

Definisi
No Variabel Parameter Instrumen Skala Kategori
Operasional
Variabel Independen
1 Kebutuhan Kebutuhan yang Pengukuran Mengisi Ordinal 1. Iya
dasar untuk dipenuhi untuk menggunakan tiga koesioner 2. Tidak
kelangsungan kebutuhan kriteria kebutuhan: C (Nomor
hidup sehari-hari. A. Tidak Butuh 10, 19, 20,
B. Butuh tapi sudah 23, 24, 25,
terpenuhi 26, 29, 30,
C. Butuh dan belum 31, 32, 33,
terpenuhi 34, 35)
2 Kebutuhan Bagimana Mengisi Ordinal 1. Iya
keperawatan seseorang koesioner 2. Tidak
komprehensif mendapatkan C (Nomor
berbagai 4, 5, 6, 7,
pelayanan 8, 18)
keperawatan.
3 Kebutuhan Pemberian Mengisi Ordinal 1. Iya
edukasi dan informasi koesioner 2. Tidak
informasi pengetahuan, C (Nomor
petunjuk, saran, 1, 2, 3)
dan umpan balik.
4 Kebutuhan Keadaan Mengisi Ordinal 1. Iya
akan kualitas seseorang koesioner 2. Tidak
hidup mendapat C (Nomor
kepuasan dan 11, 12)
kenikmatan
dalam kehidupan
sehari-hari.
5 Kebutuhan Suatu upaya Mengisi Ordinal 1. Iya
akan dukungan yang diberikan koesioner 2. Tidak
kepada C (Nomor
seseorang baik 9, 15, 17,
itu moril maupun 14, 21, 22,
material untuk 27)
memotivasi
orang lain dalam
melaksanakan
suatu kegiatan.
Variabel Dependen
1 Kebutuhan Kondisi Apabila kebutuhan Mengisi Ordinal 1. Iya
pasien penyakit responden saat terpenuhi dengan Kuesioner 2. Tidak
kronis rawat mengisi mengisi pilihan Ya B
inap di RSUD kuesioner terkait dan bila tidak/belum
dr. Doris sudah atau terpenuhi mengisi
Sylvanus belum pilihan Tidak
mendapatkan
kebutuhan pada
layanan rawat
inap di RSUD dr.
Doris Sylvanus
41

4.3 Populasi dan Sampel

4.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; objek/ subjek

yang menpunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2019). Populasi dalam penelitian ini adalah pasien penyakit

kronis rawat inap di RSUD dr. Doris Sylvanus.

4.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2019). Ukuran besar sampel untuk

populasi yang tidak diketahui dapat menggunakan rumus Lemeshow

(Lemeshow, Hosmer, & Klar, 1990) sebagai berikut:

𝑍𝛼2 𝑃𝑄 𝑍 2 𝑃(1 − 𝑃)
n= =
𝑑2 𝑑2

N = Besar Sampel

𝑍𝛼 = Deviasi Baku Alpa = Kesalahan Tipe I = 5% Pada Hipotesis

2 Arah = 1,96

P = Proporsi Penelitian Sebelumnya = 0,78 (Aradista, et al.,

2020)

Q = 1-P = 1 – 0,78 = 0,22

d = Tingkat presisi yang digunakan = 5% = 0,05

Keterangan:

1.962 . 0,78. 0,22


n= = 263,69
0.052

n = 264 Responden

4.3.3. Sampling

Tehnik sampling adalah merupakan tehnik pengambilan sampel. Pada

penelitian ini dengan non probability sampling secara purposive

sampling, yaitu tehnik pengumpulan sampel untuk tujuan tertentu

(Hidayat, 2014).
42

4.3.4. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah subjek penelitian dapat mewakili dalam sampel

penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel (Afiyanti & Imami Nur

Rachmawati, 2014). Pertimbangan ilmiah harus menjadi pedoman

dalam menentukan kriteria inklusi. Sedangkan kriteria eksklusi

merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili

sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian

(Hidayat, 2014).

Kriteria inklusi penelitian ini adalah partisipan yang dilibatkan dalam

penelitian ini adalah pasien penyakit kronis rawat inap dengan kriteria

inklusi, yaitu:

4.3.4.1 Pasien penyakit kronis (Gagal Ginjal Kronis, Diabetes Melitus,

Congestive Heart Failure) rawat inap minimal tiga hari di

RSUD dr. Doris Sylvanus.

4.3.4.2 Pasien laki-laki dan pasien perempuan yang belum menikah

dan yang sudah menikah.

4.3.4.3 Dapat berkomunikasi dengan baik.

4.3.4.4 Menyatakan bersedia berpartisipasi dalam penelitian dan

mempunyai pengalaman lebih dari 6 bulan menderita sakit.

4.3.4.5 Dilakukan pada partisipan berusia di antara 19 tahun sampai

dengan dibawah 65 tahun.

Kriteria ekskusi, yaitu:

4.3.4.1 Pasien yang mengalami penurunan kesadaran, kejang,

sedang serangan aritmia disertai nyeri dada dan saturasi

oksigen kurang dari 95%.

4.3.4.2 Pasien dengan gangguan kognitif dan gangguan panca indra.

4.4 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini bertempat RSUD dr. Doris Sylvanus, dengan alasan Rumah Sakit

rujukan satu-satunya di Kalimantan Tengah.


43

4.5 Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama 6 bulan mulai penyusunan proposal pada

minggu pertama Februari sampai penyusunan laporan Agustus 2023. Uji coba

kuesioner dilakukan pada bulan Maret 2023, dan pengambilan data pada bulan

Mei, Jadwal kegiatan penelitian terlampir.

4.6 Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Kuesioner berisi item

pernyataan yang dikembangkan oleh peneliti berdasarkan konsep tentang

Unmet Need pada penyakit kanker.

4.6.1. Instrumen Faktor Determinan

Pernyataan setiap item pada kuesioner C terdiri dari 35 item pernyataan

dalam bentuk pernyataan positif dan pernyataan negatif. Pengukuran

mengunakan dua kriteria berdasarkan skala Guttmann yaitu pilihan

yang diberikan hanya ada dua, yakni “Iya Perlu” dan “Tidak Perlu” dibuat

dalam bentuk checklist. Jawaban “Iya Perlu” diberi skor 1 dan “Tidak

Perlu” diberi skor 0.

4.7 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Uji instrumen pada penelitian ini akan dilakukan di RSUD Kota Palangka Raya.

Pertimbangannya, karena mempunyai karakteristik responden yang sama

dengan tempat penelitian.

Uji validitas dan reliabilitas instrumen dilakukan untuk mengetahui bahwa

instrumen penelitian dapat mengukur apa yang seharusnya diukur sehingga

mendapatkan data yang akurat. Menyebutkan suatu instrumen dikatakan valid

apabila instrumen tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur

(Sugiyono, 2019). Uji instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan

data yang akurat dan obyektif. Uji instrumen mencakup pengkajian pemahaman

responden terhadap isi kalimat, mengukur reliabilitas dan validitas kuesioner.


44

4.7.1. Uji Validitas

Instrumen penelitian dilakukan uji validitas meliputi pengujian terhadap

validitas konstruksi (construct validity) dan validitas isi (content validity).

Validitas menunjuk pada ketepatan alat ukur yang berarti instrumen

penelitian itu benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur.

Pengujian validitas konstruksi dapat menggunakan pendapat dari ahli

dan diukur dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing

variabel dengan skor total.

Pada penelitian ini, peneliti menyusun instrumen yang diukur

berlandaskan teori selanjutnya dilakukan uji coba dan dilakukan analisis

faktor dengan mengkorelasikan antara skor masing-masing variabel

dengan skor total. Tehnik korelasi yang digunakan untuk menguji

validitas kuisioner dalam penelitian ini adalah korelasi Pearson Product

Moment dengan cara membandingkan antara r hasil dengan r tabel.

Nilai r hasil dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation dan nilai

r tabel (df=n-2) dilihat pada tingkat kemaknaan 5% yaitu 0,361. Jika nilai

Corrected Item-Total Correlation > r tabel, maka berkesimpulan item

kuesioner tersebut valid, jika nilai Corrected Item-Total Correlation < r

tabel maka berkesimpulan kuesioner tersebut dinyatakan tidak valid.

4.7.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan bahwa instrumen penelitian konsisten dalam

memberikan penilaian atas apa yang diukur sehingga dapat dipercaya.

Uji reliabilitas kuesioner Variabel Determinan penelitian ini dilakukan

setelah uji validitas dengan teknik Cronbach’s Alpha. Tingkat reliabilitas

pada umumnya dapat diterima minimal 0,70.


45

4.8 Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:

4.8.1. Mengajukan uji etik proposal penelitian.

4.8.2. Mengajukan surat ijin penelitian ke Badan Penelitian dan

Pengembangan Provinsi Kalimantan Tengah.

4.8.3. Mengajukan pemohonan dibuatkan surat ijin uji validitas dan reliabilitas

serta ijin penelitian.

4.8.4. Mengajukan surat ijin ke RSUD Kota Palangka Raya untuk uji validitas

dan reliabilitas. Apabila mendapatkan ijin, maka uji validitas dan

reliabilitas dilakukan kepada 30 orang pasien di RSUD Kota Palangka

Raya.

4.9 Pengolahan dan Analisis Data

4.9.1. Pengolahan Data

Pengolahan data meliputi empat tahapan, yaitu:

4.9.1.1. Pemeriksaan data (editing), yaitu melakukan pengecekan

isian kuesioner yang telah diserahkan responden.

Kelengkapan pengisian kuesioner diperiksa oleh peneliti pada

saat mengumpulkan kuesioner dan didapatkan semua

pernyataan sudah diisi dengan lengkap oleh responden.

Apabila melalui media google form, maka editing sudah

langsung oleh sistem google form, responden akan diingatkan

langsung oleh sistem untuk melengkapi bagian yang belum

terisi.

4.9.1.2. Pembuatan kode (coding), yaitu melakukan pengkodean

terhadap data yang sudah diedit sehingga lebih sederhana

dan memudahkan pengolahan data sesuai kriteria yang

ditentukan. Pengkodean dilakukan dengan memberi skor

jawaban pernyataan sesuai kriteria yang ditetapkan dan

memperhatikan pernyataan unfavorabel.


46

4.9.1.3. Memasukkan data (entry), yaitu meng-entry data dengan

menggunakan perangkat komputer. Data dalam bentuk kode

dimasukkan ke dalam program atau software komputer.

4.9.1.4. Pembersihan data (cleaning), yaitu pengecekan kembali data

yang di-entry apakah terdapat kekeliruan atau tidak. Cleaning

dilakukan dengan membuat distribusi frekuensi untuk

mengetahui data yang hilang (missing) dan melihat variasi

atau penyebaran data. Pada tahap pertama pengecekan

terdapat variasi data yang berbeda dan diketahui bahwa

peneliti keliru memasukkan kode karakteristik responden

pada untuk beberapa nomor responden. Selanjutnya

dilakukan pembersihan dan melakukan entry data kembali

dengan kode yang benar. Setelah peneliti yakin tidak ada

kekeliruan dan tidak terdapat data yang missing, peneliti

melakukan tahap selanjutnya yaitu analisis data.

4.9.2. Analisis Data

4.9.2.1. Analisis Data Univariat

Analisis univariat pada penelitian ini dilakukan pada tiap-tiap

variabel dan disajikan dalam bentuk frekuensi dan persentase.

Analisis univariat bertujuan untuk mendapatkan gambaran

deskriptif tiap variabel. Data yang berupa data kategorik

menggunakan distribusi frekuensi dengan persentase atau

proporsi. Pada penelitian ini semua variabel berupa data

kategorik sehingga distribusi frekuensi menggunakan

persentase.

4.9.2.2. Analisis Data Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk mengidentifikasi hubungan

antara variabel independen. Pemilihan uji statistik yang

digunakan berdasarkan pada jenis data serta jumlah variabel


47

yang diteliti. Uji bivariat dilakukan dengan uji chi Square untuk

semua variabel independen karena berbentuk data kategorik

dan dependennya kategorik. Batas kemaknaan (α) yang

digunakan 0,05, maka apabila p ≤ 0,05, artinya adanya

hubungan antara variabel dependen dengan variabel

independen dan sebaliknya apabila p > 0,05, artinya tidak ada

hubungan antara variabel dependen dengan variabel

independen.

4.9.2.3. Analisis Multivariat

Analisis multivariat bertujuan untuk mengetahui variabel

independen yang paling berpengaruh terhadap variabel

dependen. Uji statistik yang digunakan adalah uji regresi

logistik ganda. Uji regresi logistik ganda digunakan untuk

menganalisis hubungan satu atau beberapa variabel dependen

berbentuk kategorik dan variabel independennya numerik.

Analisis multivariat meliputi tahapan: pemilihan variabel

kandidat multivariat, pemodelan multivariat, dan penilaian uji

confounding.

Pemilihan variabel kandidat menggunakan uji regresi logistik

sederhana untuk analisis bivariat antara semua variabel

independen dengan variabel dependen. Variabel yang saat

dilakukan uji memilki p < 0.25 dan mempunyai kemaknaan

secara substansi dijadikan sebagai kandidat yang dimasukan

ke dalam model multivariat. Sedangkan untuk analisis bivariat

dengan hasil p > 0,25 namun secara substansi penting atau

dianggap sebagai confounding, maka variabel tersebut tetap

dimasukkan dalam model multivariat.


48

Pada tahap pemodelan multivariat dilakukan pemilihan variabel

yang dianggap penting untuk masuk dalam model dengan cara

mempertahankan variabel yang mempunyai p ≤ 0,05 dan

mengeluarkan variabel dengan p > 0,05. Pengeluaran variabel

bertahap mulai dari variabel yang mempunyai p terbesar dan

mempertimbangkan perubahan OR. Penilaian variabel

confounding dilakukan dengan cara melihat perbedaan OR

untuk variabel utama dengan dikeluarkannya variabel

confounding. Bila perubahannya > 10 %, maka variabel

tersebut dianggap sebagai variabel confounding. Variabel

confounding dengan perubahan OR > 10 % dipertahankan

dalam model multivariat karena variabel tersebut

mempengaruhi variabel yang lain.

4.10 Etika Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip etik pada

umumnya.

4.10.1. Informed consent

Prinsip etik memperhatikan hak responden untuk menentukan

kesediaannya sebagai responden penelitian melalui pernyataan

persetujuan (informed consent). Informed consent sebagai kondisi

dimana responden sudah mempunyai informasi yang cukup terkait

penelitian yang dilakukan, memahami informasi, memiliki kekuasaan

untuk secara sukarela memilih terlibat atau menolak ikut dalam

penelitian. Pada penelitian ini, peneliti memberikan informasi tentang

tujuan, manfaat dan proses kegiatan penelitian secara tertulis kepada

responden. Selanjutnya setelah mengerti dan memahami penjelasan

penelitian, responden menandatangani lembar informed consent

dengan sukarela tanpa ada paksaan dari pihak manapun.


49

4.10.2. Beneficence (Menguntungkan)

Prinsip beneficence menenkankan peneliti untuk melakukan peneliti

yang memberikan manfaat bagi responden. Prinsip ini memberikan

keuntungan dengan cara mencegah dan melanjutkan bahaya,

membebaskan responden dari eksploitasi serta menyeimbangkan

antara keuntungan dan resiko.

4.10.3. Non-Meleficience (Tidak Merugikan)

Prinsip ini menekankan peneliti untuk tidak melakukan tindakan yang

menimbulkan bahaya bagi responden. Responden dilakukan bebas

dari rasa tidak nyaman. Peneliti menggunakan prosedur, sehingga

meminimalkan bahaya yang mungkin timbul pada responden.

4.10.4. Autonomy (Otonomi)

Prinsip ini memberikan kebebasan responden untuk menentukan

keputusan sendiri. Apabila ada penolakan menjadi responden maka

tidak ada paksaan dari peneliti kepada responden.

4.10.5. Anonimity (Tanpa Nama)

Peneliti memberikan jaminan pada responden dengn cara tidak

mencantumkan nama responden pada alat ukur dan hanya

menuliskan kode pada lembar kuesioner dan hasil penelitian yang

disajikan. Peneliti juga menjamin kerahasiaan semua informasi hasil

penelitian yang telah dikumpulkan dari responden.

4.10.6. Veracity (Kejujuran)

Prinsip ini menekankan peneliti untuk menyampaika informasi yang

benar. Peneliti memberikan informasi mengenai tujuan, manfaat dan

prosedur penelitian.

4.10.7. Justice (Keadilan)

Prinsip justice keadilan menurut peneliti tidak melakukan deskiriminasi

saat memilih responden penelitian.


50

4.11 Etika Dalam Penelitian

Etika dalam penelitian menyesuaikan metode penelitian di lapangan,

melakukan rapid antigen sebelum bertemu dengan responden dan

menunjukkan hasil negatif, dan untuk responden melakukan perlindungan diri

dengan mengunakan masker dan disediakan oleh peneliti hand sanitaizer untuk

mencuci tangan. Tidak lupa untuk menjaga jarak antara responden dan peneliti.

Anda mungkin juga menyukai