Anda di halaman 1dari 13

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Desain penelitian ini adalah bersifat deskriptif korelatif dengan

pendekatan Cross sectional untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang

berhubungan dengan pelaksanaan discharge planning di rawat inap Rumah Sakit

Islam Ibnu Sina Bukittinggi tahun 2023.

Menurut Notoadmodjo (2012) penelitian deskriptif korelatif adalah

penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan objek yang menghubungankan

antara dua fenomena yang terjadi didalam suatu populasi tersebut. Dalam

penelitian ini, peneliti telah memiliki pengertian yang jelas tentang subjek

penelitian dan akan menggunakan pertanyaan dalam menggali infomasi yang

akan dibutuhkan.

Jenis cross sectional adalah pengukuran variabel penelitian yang

dilakukan pada satu waktu tertentu saja tanpa ada fallow up (pengulangan) dari

kegiatan pengukuran tersebut. Penelitian desain cross sectional adalah jenis

penelitian yang menekankan waktu pengukuran/ observasi hanya satu kali pada

satu saat saja (Sudjana, 2008).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di ruang rawat inap Siti Fatimah, Ar-Razzi,

Az-Zahrawi dan Siti Aisyah RSI Ibnu Sina Bukittinggi tahun 2023.
2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 12 Maret s/d tanggal 7 Agustus

2023, di ruang rawat inap Siti Fatimah, Ar-Razzi, Az-Zahrawi dan Siti Aisyah

RSI Ibnu Sina Bukittinggi tahun 2023.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek atau objek yang diteliti yang

memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Notoatmodjo, 2010). Populasi

adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti

semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya

merupakan penelitian populasi atau studi populasi (Sugiyono, 2014).

Menurut Sugiyono (2014) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat ruang

rawat inap Siti Fatimah, Ar-Razzi, Az-Zahrawi dan Siti Aisyah RSI Ibnu Sina

Bukittinggi tahun 2023.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari subyek dalam populasi yang diteliti, yang

sudah tentu mampu secara representative dapat mewakili populasinya

Notoadmojo (2010). Pada penelitian ini yang dijadikan sampel adalah

perawat yang bertugas di Ruang Inap Siti Fatimah, Ar-Razzi, Az-Zahrawi dan

Siti Aisyah RSI Ibnu Sina Yarsi Bukittingi dengan menggunakan teknik
simple random Sampling. Teknik simple random Sampling merupakan teknik

penarikan sampel secara acak pada populasi. Sejalan dengan hal tersebut

Sugiono (2013) menjelaskan bahwa “Pengambilan sample dari populasi

dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi

itu”. Dengan menggunakan teknik simple random Sampling mampu

memberikan jawaban yang lebih akurat terhadap populasi tanpa

memperhatikan strata anggota populasi yang dipilih menjadi anggota sample

yang ada ditempat penelitian, dengan jumlah sebanyak 39 responden.

Rumus pengambilan sample yaitu rumus Slovin:

N
𝑛=
1+N (e)²

73
𝑛=
1+ 73 (0,1)²

73
𝑛=
1+ 73 (0,01)

73
𝑛=
1,73

𝑛 = 42

Keterangan:

𝑛 = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

e2 = Tingkat ketepatan absolute (0,1)

Jadi jumlah responden yang digunakan sebagai sample dalam


melakukan penelitian adalah 42 orang.

Tabel 4.1
Sebaran Sampel Penelitian Pada Perawat Pelaksana Rawat Inap Siti
Fatimah, Ar-Razzi, Az-Zahrawi dan Siti Aisyah Rumah Sakit Islam Ibnu Sina
Bukittinggi Tahun 2023.
No Ruangan Populasi Sampel
1. Rawat inap Siti Fatimah 13 13/73 x42 = 8
2. Rawat Inap Ar-Razzi 17 17/73 x42 =10
3. Rawat Inap Az-Zahrawi 18 18/73 x42 = 10
4. Rawat Inap Siti Aisyah 25 25/73 x42 = 14
Jumlah 73 42
D. Kriteria Eskusi dan Kriteria Esklusi

1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dan suatu

populasi target yang terjangkau yang akan diteliti (Nursalam, 2013). Kriteria

inklusi pada penelitian ini adalah:

a. Perawat yang bertugas di Ruang Rawat Inap Siti Fatimah, Ar-Razzi, Az-

Zahrawi dan Siti Aisyah (S1/NS Keperawatan, D3 Keperawatan dan D3

Kebidanan) yang bersedia menjadi responden.

b. Perawat yang kooperatif.

c. Perawat yang dinas di rumah sakit.

2. Kriteria Eksklusi

Kriteria ekslusi adalah keadaan yang menyebabkan subyek memenuhi

kriteria inklusi namun tidak diikutsertakan dalam penelitian (Nursalam,

2013). Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah:

a. Perawat yang sedang cuti.


E. Defenisi Operasional

Tabel 4.2
Defenisi Operasional
No Variabel Defenisi Cara Ukur Alat ukur Skala Hasil ukur
Operasion al Ukur

1. Variabel Pelaksanaan Telaah Menggunakan Ordinal Dikelompok


depende n peren- canaan dokumentasi check list Berdasarkan
(terikat) pulang pasien dengan Skala rencana
Pelaksan aan yang dila- Guttman pemulangan - Melaksanakan
discharge kukan Pertanyaan: pasien RSI discharge
perawat yang planning
planning Ibnu Sina
dinilai melalui
- 1:Lengkap diisi Bukittinggi (Mean ≥73,8)
pengisian
doku- men
Melaksanakan
discharge - Tidak
pengkajian,
dianosa kep, planning melaksanakan
perencanaan, discharge
implementasi - 0:Tidak diisi planning
dan evaluasi lengkap dan (Mean ≤73,8)
serta format Tidak
discharge melaksanakan (Shelby,
planning sejak discharge 2010),
pasien masuk planning Arikunto,
rawatinap (2010)
(1X24 Jam)
sampai pasien
pulang.

2. Variabel Ciri-ciri Menyebar Kuisione r Ordinal Umur:


independen perawat kuisioner 1. 20-39 tahun
(bebas) yang 2. 40-59 tahun
Karakter istik termasuk Gipson
perawat umur, (2014).
pendidikan, Jenis kelamin
jenis 1. pria
kelamin, 2. wanita
status Pendidikan:
perkawinan, 1. D3 Kep.
dan masa 2. S1/Ns.
kerja Status
Perkawinan:
1. Tidak
menikah
2. Menikah
Masa Kerja:
- Baru (kurang
dari 5 tahun)
- Lama (> 5
tahun)
Nursalam
(2016) dan
SDM RSI
Ibnu Sina
Bukittinggi.
3. Komunikasi Perawat Kuisioner Kuesioner Ordinal Dikelompok
yang dengan skala Berdasarkan
menjalin Guttman - Baik (mean
hubungan pertanyaan ≥3,69)
dan - Kurang Baik
memberikan -1: Baik (skor mean
informasi -0: Kurang baik ≤3,69)
kepada klien,
keluarga dan (Iyer, Levin
tenaga & Shea,
kesehatan 2011)
lain dalam
proses
perencanaan
pulang

4. Waktu Perawat Kuisioner Kuisioner Ordinal Dikelompok


yang dengan skala Berdasarkan
terkendala Guttman - Baik (mean
waktu dalam pertanyaan ≥ 4)
proses - Kurang Baik
perencanaan -1: Baik (mean ≤ 4)
pulang -0: Kurang baik
5. Keterliba tan Perawat Kuisioner Kuisioner Ordinal Dikelompok
dan partisipa memberi dengan skala Berdasarkan
si kesempatan Guttman - Baik (mean
untuk ikut pertanyaan ≥ 4)
andil dan - Kurang Baik
mengikutse -1: Baik (mean ≤ 4)
rtakan pasien, -0: Kurang baik
keluarga dan Holan&Hem
tenaga an (2011).
kesehatan Bull, Hansen
lain dalam dan Gross
proses (2010)
perencanaan
pulang
F. Instrumen Penelitian

Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuesioner yang diisi oleh

responden. menggunakan beberapa instrumen sebagai pedoman dari penelitian

Yona Fitri, (2019) dalam pengumpulan data sebagai berikut:

1. Kuesioner data demografi, yaitu kuesioner yang terdiri dari 5 pertanyaan

yaitu kuesioner A untuk faktor karakteristik responden yang meliputi umur,

jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, masa kerja.

2. Kuisioner B untuk faktor komunikasi, waktu dan partisipasi dan keterlibatan

tenaga kesehatan lainnya dengan jumlah pertanyaan sebanyak 21 soal yang

di adop Rofi’I ahmad, (2011), Yona Fitri, (2019) dengan menggunakan

pilihan Ya/Tidak, menggunakan skala Guttman dengan nilai 1 untuk jawaban

baik dan 0 untuk jawaban kurang baik, dengan kategori ≥ 70%, kurang baik

≤ 70% (Sugiyono, 2010). Pertanyaan yang ditujukan untuk perawat yang

bertugas di ruang rawat inap RSI Ibnu Sina Bukittinggi dengan mengacu

kepada kerangka konsep penelitian. Kuiseoner A dan B merupakan kuisioner

yang sudah di pakai oleh Rofi’I ahmad, (2011) dan sudah di uji validitasnya

dengan nilai r hitung 0,388-0,591 dengan r tabel 0,361.

3. Instrumen yang akan digunakan pada variabel dependen yaitu menggunakan

lembar check list rencana pemulangan pasien RSI Ibnu Sina Bukitinggi

dengan cara observasi.

G. Etika Penelitian

Pada penelitian ilmu keperawatan, karena hampir 90% subjek yang

dipergunakan adalah manusia, maka peneliti harus memahami prinsip-prinsip


etika penelitian (Nursalam, 2008). Jika hal itu tidak terlaksana maka penelitian

melanggar hak-hak (otonomi) manusia sebagai responden.

Beberapa prinsip dalam pertimbangan etik meliputi, bebas eksploitasi,

bebas dari penderitaan, kerahasiaan yang dapat terjamin, bebas menolak

menjadi responden serta adanya surat persetujuan (informed consent) untuk

menjadi responden penelitian. Kuisioner diberikan kepada subjek yang diteliti

dengan menanyakan pada masalah etik meliputi:

1. Lembar Persetujuan Penelitian (Informed Consent)

Diberikan kepada responden dengan tujuan agar subjek mengetahui

maksud penelitian serta dampak yang diteliti, responden harus

menandatangani lembar persetujuan. Jika subjek menolak untuk diteliti maka

peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak responden.

2. Tanpa Nama (Anominity)

Untuk menjaga kerahasiaan identitas subjek, peneliti tidak akan

mencantumkan nama subjek pada lembar pengumpulan data (kuisioner) yang

diisi oleh subjek tersebut hanya diberi nomor kode tertentu.

3. Kerahasiaan (confientiality)

Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh subjek dijamin oleh

peneliti.

H. Metode Pengumpulan Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

primer. Sesuai pernyataan Sugiyono (2015) bahwa dilihat dari sumber datanya,

maka pengumpulan data dapat dikelompokkan menjadi dua bagian:


1. Data Primer

Menurut Sugiyono (2015) sumber data primer adalah sumber data yang

langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data primer merupakan

sumber data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber asli dan tidak

melalui perantara. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah

hasil pengisian kuisioner pada perawat yang bertugas di ruang rawat inap

RSI Ibnu Sina Bukittinggi.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti

secara tidak langsung dan melalui media perantara yang telah disusun dalam

arsip . Menurut Sugiyono (2015) sumber sekunder merupakan sumber yang

tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, semisal lewat orang

lain atau lewat dokumen.

I. Pengolahan Data

1. Pengolahan data

Pengolahan data merupakan proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan

dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,

menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola,

memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat

kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain

(Sugiono, 2014).
Teknik pengolahan data dilakukan melalui suatu proses dengan

tahapan, adapun tahapan tersebut (Arikunto, 2013):

a. Editing data (memeriksa), yaitu dilakukan semua data terkumpul melalui

pengecekan daftar isian. Tahapan ini bertujuan untuk memeriksa

kelengkapan isian data.

b. Coding data (memberi kode), yaitu mengubah data yang sebelumnya

dalam bentuk kalimat menjadi data angka atau bilangan dengan tujuan

untuk mempermudah proses pengolahan data selanjutnya.Pada penelitian

ini dilakukan pemberian koding pada beberapa variabel yang diteliti baik

itu variabel independen maupun variabel dependen. Pada variabel

dependen:

1) Pelaksanaan discharge planning (skor ≥ mean) : 1

2) Discharge planning yang tidak dilaksanakan (skor ≤ mean): 0

Pada variabel independen:

1) karakteristik perawat yang diteliti:

a) Usia

- Dewasa muda (20 - 39): 1

- Dewasa tua (40 - 59): 0

b) Jenis kelamin

- Laki-laki: 1

- Perempuan: 0

c) Pendidikan

- SI/Ners Keperawatan: 1
- D3 Keperawatan: 0

d) Status perkawinan

- Belum menikah: 1

- Sudah menikah : 0

e) Masa kerja

- Baru ( 1- 5 tahun): 1

- Lama ( > 5 tahun): 0

2) Komunikasi

a) Baik: 1

b) Kurang baik: 0

3) Waktu

a) Baik: 1

b) Kurang baik: 0

4) Keterlibatan dan partisipasi

a) Baik: 1

b) Kurang baik: 0

c. Transferring (mentransfer data) yaitu tahap untuk memindahkan data ke

dalam tabel pengolahan data.

d. Tabulating data yaitu melakukan klasifikasi data, mengelompokkan data

variabel masing-masing berdasarkan kuesioner untuk dimasukan kedalam

tabel.
2. Analisa data

a. Analisa Univariat

Analisis univariat adalah suatu teknik analisis data terhadap satu

variabel secara mandiri, tiap variabel dianalisis tanpa dikaitkan dengan

variabel lainnya. Analisis univariat biasa juga disebut analisis deskriptif

atau statistik deskriptif yang berujuan menggambarkan kondisi fenomena

yang dikaji. Analisis univariat merupakan metode analisis yang paling

mendasar terhadap suatu data. Hampir dipastikan semua laporan, baik

laporan penelitian, praktek, laporan bulanan, dan informasi yang

menggambarkan suatu fenomena, menggunakan analisis univariat. Model

analisis univariat dapat berupa menampilkan angka hasil pengukuran,

ukuran tendensi sentral, ukuran dispersi/deviasi/variability, penyajian data

ataupun kemiringan data.

Tujuan dari analisi ini adalah untuk menjelaskan karakterisktik

masing- masing variable yang di teliti (hastono 2009). Analisisunivariat

ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dari distribusi frekuensi

dengan ukuran persentase dan proporsi pada variablekrakteristik perawat

komunikasi, waktu, dan partisipasi dan keterlibatan. Angka hasil

pengukuran dapat ditampilkan dalam bentuk angka, atau sudah diolah

menjadi prosentase, ratio, prevalensi. Ukuran tendensi sentral meliputi

perhitungan mean, median, kuartil, desil persentil, modus. Ukuran

disperse meliputi hitungan rentang, deviasi rata-rata, variansi, standar

deviasi, koefisien of variansi. Penyajian data dapat dalam bentuk narasi,


tabel, grafik, diagram, maupun gambar. Kemiringan suatu data erat

kaitannya dengan model kurva yang dibentukdata (Notoatmodjo, 2012).

b. Analisa Bivariat

Analisa bivariat merupakan analisa hasil dari varibel bebas yang

diduga mempunyai hubungan dengan variabel terikat. Analisa yang

digunakan adalah tabulasi silang. Untuk menguji hipotesa dilakukan

analisa statistik dengan menggunakan uji data chi-square pada tingkat

kemaknaannya 95% (p≤0,05) sehingga dapat diketahui ada tidaknya

hubungan yang bermakna secara statistik dengan menggunakan program

komputer SPSS tahun 22 for window versi 10. Melalui perhitungan uji chi-

square test selanjutnya ditarik pada kesimpulan bila nilai p lebih kecil

dari alpha (p<0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang menunjukan

ada hubungan bermakna antara variabel terikat dengan variabel bebas dan

jika p lebih besar alpha (p≥0,05) maka Ho diterima dan Ha ditolak yang

menunjukkan tidak adanya hubungan antara variabel terikat dengan

variabel bebas (Notoatmodjo, 2012).

Anda mungkin juga menyukai