BISTABII, fii-.--,$
DAfrOESEN #
FLIP-TLOP S-R.TERDTTAK
Pada sistem berikutnya, flip-Jlop seringkali harus dipasang atau di-
pasang kembali secara sinkrqn dengan unit lain dan sesuai dengan
suatu detak. Untuk ini, digunakan untai S-R terdetak atau terpicu
(clocked/triggered) seperti ditunjukkan pada Gambar 4.5. Bila detak
pada logika O, yaitu di antara pulsa-pulsa detak, G3 dan G4 akan dis-
able dengan keluaran yang tinggi tidak bergantung pada aras logika
S dan R. Jika Q bernilai 1, keluaran akan tetap bernilai 1, dan seba-
liknya. Dengan kata lain, keadaan bistabil tidak akan berubah di an-
tara dua pulsa detak; keadaan stabil hanya bisa diubah jika terdapat
pulsa detak. Adanya detak (pulsa detak pada logika L) Jtip-flop S-R
akan berfungsi secara normal seperti ditunjukkan pada Tabel 4.2
Tabel4.2
1 o0 Q" Tetap
I ol 0 Reset Gambar 4.6 Diagram walctu dari flip-flop terdetak
t 10 1 Set
I 11 tidak terdefinisi FLIP-FLOP TIPE-T
Flipflop tip" T mempunyai satu masukan T (tqgtelya4g akan menye_
Diagram waktu untuk/qlop terdetak yang ters4ii pada Gam-
berubahnya keadaan keluaran pada setiap p,rtr. masukan.
bar 4.6 menunjukkan bagaimana fiip-flop S-R berfungsi sebagai !1bk3r
nip-fl2p tipe T dapat dibuat dengan mengu,mpan bafik
memori satu-bit dengan keluarannya. men€rmpilkan isyarat terakhir e ke R dan
ke S seperti pada Gambar a.7. DJrgan bahwa
yang diterima oleh masukan. Detak akan aktif pada f,, l, t , dan sc- 1"ti,Q
Jtipflopdisetdengan e: t dan Q = O, makaS= -.rrg*g!"p 0 d; R:1, karena
terusnya, dengan fn menunjukkan interval waktu sebelum pulsa
umparl balik tersehut. Dengan masukan T pada o, kedua masukan
detak dan f.*, menunjukkan periode setelah pulsa detak. Pada sa.at
pada G3 adalah O, dan menghasilkan logika I pada keluaran. G4
pulsa detak t, aktif, S = O dan R: 1, sehingga keluaran Q, : O selama
mempunyai sebuah masukan pada logika Q dan yang lain pada rogika
interval waktu l. Pada f, kombinasi S-R berubah menjadi S : I dan
I' dqn menghasilkan logika I pada keluaran. pada saat masukan
R = 0 dan memaksakeluaran Q,*, berubah menjadi logika 1. Pada f", di-
ubah menjadi logika l, hal ini akan mengubah salah satu masukan
S rendah dan R tinggi, mereset flip-flop menjadi Qn*z : O, dan se-
dari I menjadi o, dan akan mengubah-keadaan keluarannya dari
terusnya. Dapat dilihat, bahwa keluaran pada interval waktu tertentu 94
l. G2 sekarang mempunyai sebuah masukan paaa togltca
(Qn*, pada tn*,) akan menampilkan aras logika pada masukan S se- ! lenjadi
o dan memaksa keluaran Q untuk berubah menjadi 1. Kedua ma-
belum interval waktu. Dengan kata lain, data pada S telah ditunda
sukan pada Gl akan berada pada aras tinggi, dan menghasilkan
untuk satu interval waktu. ke_
luaran Q pada O. Proses yang sama akan terjadi pada saat pulsa
be_
rikutnya datang pada masukan. Keluaran akan berubah-ub ah (toggle)
di antara logika I dan O sesuai dengan pulsa masukan. Dengan
de_
mikinn, gre'rrll+rh^n keluaran akan ter.iadi p^da scparuh frekuensi
l rnl r, .rr.pt . rit t r . r lihr r t gr ir r lr(riir r n lr ir r , l. t . l.
dari n' rrrxrr
76 T€I[h frlqitel !gl4_ef hr utal,i!44n 6egsl 79
(.1 {D}
Input
purs€ (b)
(a)
Tabel4.3
o
oulpul
Detak D^ (f,J Q' * t (fn* t)
o x Lutap
Gambar 4.E Diagram walctu untuk flip-ftop tiry T I o o
I I 1
T.LIP.FLOP TIPE D
S-R terdetak dapat dimodifikasi seperti terlihat pada Gambar 4.9
untuk menambahkan tunda satu bit pada sebuah jalur data ma-
sukan, D. Sebuah pembalik ditambahkan pada masukan R sehingga
masukan R merupakan komplemen dari masukan S. Dalam keadaan
n|Jlipflop selalu beradapadakeadaan D = 1 (set) atau D: O (reset).
Padadasarnyauntai adalah sebuah Jhp-flop S-R dengan keadaan
S = R = I yang dihilangkan, kanena keadaan ini tidak akan pernah
terjadi lagi. Demikian juga halnya keadaan S : R = O juga tidak
mungkin terjadi. Tabel 4.3 menunjukkan tabel kebenarannya. Untai
akan berfungsi dengan datangnya sebuah pulsa detak. Keluaran
(Qn*,) selama selang waktu d,*, adalah keadaan logika masukan
{D") selama selang walctu sebelumnya (f). Dengan demikian,
tunda waktu satu bit diperoleh untuk semua data masukan.
fUpJtop tipe D sangat berguna untuk pengi riman data dari satu pi-
ranti ke piranti lain, misalnya dari memori ke register dimana Jtip-flop
tipe D digunakan untuk setiap bit seperti terlihat pada Gambar 4.10.
Bit.bit masukan ditempatkan padajalur D oleh piranti masukan, dan
dengan datangnya pulsa detak, masukan akan ditransfer ke keluaran
Gembar 4.lO Ttansfer data menggunakanJtip-Jlop tipe D
Qo.Q. dan ke piranti kedua. Setelah pulsa detak memicu gerbang ma-
t5() 'lirl.r,i! t-iiaital Reqi:tsr Fllql ,rl,rl 'l'.r.rOttsr"r 6l
FlipJlop J-K mirip dengan fltp-Jlop tipe-T dengan dua tambahan ma-
sukan seperti tersaji pada Gambar 4.11. Masukan tambahan ini dise-
Detak (Ck) J K o
but sebagai masukan J dan masukan K untuk membedakannya de- o x x Q^ tetap
ngan S dan R. Konstruksi J-K menyediakan Jlip-Jlop universal yang 1 o o Qn tetap
dapat diprogram. 1 I o I
I o 1 0
Padasaat J = l dan K:0, Jhp-flop beradadalam keadaan set I I 1 toqqle
(Q = t, Q = 0). Kedatangan pulsa detak memaksa detak pada ma-
sukan G3 dan G4 menjadi logika l yang akan menyebabkan keluaran
PRESTT DAN CLEAR
G3 berubah dari 0 ke I dan keluaran Gl (Q) berubah dari I menjadi
0, yang pada gilirannya akan mengubah keluaran G2 (Q') dari O men- Tabel kebenaran dari flip-flop J-K menjelaskan perubahan keluaran
jadi 1. Jika kombinasi masukan berubah menjadi J = O dan K: 1, bila sejumlah kombinasi yang berbeda diterapkan pada masukan.
kedatangan pulqa detak akan mengubah keluaran G4 dari I menjadi Pada kebanyakan aplikasi penting untuk memas€r.ng keluaran pada
0 dan keluaran Q berubah dari 1 menjadi O dan Q dari O menjadi 1. aras logika tertentu.sebelum pulsa masukan diterapkan. Hal ini bisa
dilakukan dengan menambahkan dua masukan ke gerbang latchGl
dan G2 seperti ditunjukkan pada Gambar 4.12. Flip-Jlop dalam ke-
adaan preset (Q : t d"tt Q = O) dengan mengatur masukan preset (Prl
pada logika O dan clear (Crl pada logika 1. Hal ini mengakibatkan ke-
luaran c2 (6) menuju ke logika O dan keluaran Gl (Q) menuju ke
-1"* | logika 1. Sebaliknya, untuk membersihkan (clear) fhp-Ilop (Q : O, Q
tak. Tetapi, sekali keadaan Jhp-Jlop terbentuk, kedua masukan lang- AcIiVB
level
sung lpreset dan cbar)harus dtjaga tetap pada logika I sehingga lrp- 1/
RACE-AROUND CONDITION
(a)
Pada fiipJlop J-K yang diy'elaskan di atas sering timbul suatu masalah
yang akan menyebabkan teq'adinya rqce-arround atau osilasi pada se-
tiap pulsa detak. Hal ini terjadi jika lebar pulsa detak adalah besar Garnbar 4"13
dibanding waktu pensaklaran Jlip-Jlop. Dalam keadaan ini keluaran
yang diumpan balikkan pada masukan akan mengubah masukan,
sehingga menyebabkan perubahan pada keluaran, dan seterusnya,
sampai akhir pulsa detak, yang akan mengakibatkan keluarffi.fhp-
l-L
Input
meryadi tidak jelas. pulse
flop Salah satu cara untuk mengatasi hal ini ada-
lah dengan menggunakan pulsa detak yang sempit. Tetapi dengan
teknik pensaklaran untuk IC modern yang berkembang dengan pe-
sat, cara ini mungkin tidak mencukupi lagi. Ada dua teknik lain
untuk menghindari operasi yang tidak stabil, yaitu: pemicuan sisi
(edge triggeingl dan flip-flop tuan-budak (master slaue Jlip-Jlopl.
Clock
pulse
input
PropaSation-\
sebuah register geser 4-bit yang _fl_11_TL Giarnbar 4.19 Masukan seri - lceluaran paralel
terdiri dari empat buah Jtip-flop
S-R (atau J-K) tipe rnaster-slaue. Setelah pulsa detak keempat, MSB.dimasukkan ke FF3, menggeser
Perhatikan bahwa masukan lip= semua bit yang lain dan memberikan keluaran Qo = 1, Qr : 1, Qz :
flopFFQ diubah menjadi Jhp-flop bo= 1 O dan Q.: 1. Dengan demikian masukan telah terpasang dalam reg-
--i-L
tipe-D yang memungkinkan se- ister dengan setiap keluaran tersedia pada setiap jalur yang terpisah
deretan bit masukan biner (bo, b,, br, dan b"). Dengan demikian telah dihasilkan keluaran Pa-
untuk diumpankan ke register. b '=0 ralel.
Dimisalkan ada masukan seri
Masrrlren Serl - Kelueran Scrl
loll dengan bit signifikan -
terbesar (bit paling kiri, ) b" = I Setelah data masukan tersimpan di dalam flip-flop dengan cara se-
dan bit signifikan terkecil (bit perti dirjelaskan di atas, data masukan dapat dihasilkan kembali
paling kanan, LSB) bo = 1. Sebe- dalam bentuk seri. Hal ini dilaksanakan dengan mengambil keluaran
lum masukan diumpankan ke br = 1 pada Qo yang mempunyai logika bo : 1. Pulsa detak kemudian di-
register ggser, flip-flop dibersih-
-f1
terapkan dan akan menggeser bit-bit satu tempat ke kanan dan Qo
kan dengan memasang logika O akan berubah menjadi logika br : O. Pulsa detak berikutnya di-
( b)
pada masukan Cr sehingga pasangkan, dan seterusnya.
Gambar 4.18 Transfer data: (a)
setiap keluaran Qo-Q. diset
mode seri.,dan (b)mode paralel Tebel4.6
s.una dengan 0. Cr kemudian
diset menjadi logika I untuk mengenable flip-flop. Deretan data seri
Pulsa Masukan Keluaran pada akhir setiap pulsa detak
dan detak yang sesuai kemudian dipasangkan. Setelah pulsa detak
pertaina, bit signifikan terkecil bo dimasukkan ke dalam FF3, dan detak Bit Loeika Q. Qo Q' Qo
akan mengubah Q3 dari logika 0 menjadi logika 1 sementara ke- o o o o 0
luaran yrang lain tetap pada logika O. Setelah pulsa detak kedua, lo- I bol bo o o o
gika I pada S, dipindahkan ke Qr, dan b, : O dari data masukan ke 2 b ro br bo o 0
dalam FF3. Dalam hal ini tidak terjadi perubahan status pada bistabil 3 b2 1 b2 br bo o
yang lain. Setelah pulsa detak ketiga, b, dimasukkan ke dalam FF3, 4 b" l b" bo b, b^
bit-bit lain pada S, dan S, masing-masing digeser ke Q, dan Q,
(lihatTabel 4.6), akan menghasilkan Qr = 1, Qz= l dan Qs = O. Qo Setelah empat pulsa detak dipasangkan, masukan akan muncul pada
tetap pada logika O. keluaran dalam bentuk seri.
sebagai pengubah paralel ke seri. Masukan paralel diumpankan ke GESER KIRI DAN GESER I(ANAI|
masukan preset Pro,h,, Prr, dan Pr. untuk mengatur agar setiap fip- Dalam berbagai aplitcasi, seringkali diperlukan Proses penggeseran isi
JIop pada aras logika yang sesuai. Dimisalkan terdapat masukan register satu atau lebih bit ke arah kiri atau kanan untuk memanipu-
paralel 4-bit bo-b3.LSB bo diumpankan ke Pro, bt diumpankan ke Pr', lasi data atau untuk melakukan operasi matematis'
dan seterusnya, sehingga Pro : 1, kr = 1, kz = O, dan ks = l. Se-
lanjutnya, logika I dipasangkan pada jalur masukan clear (Ctl. \/\ r\/-\ / b 4 b 3 b 2 b rb o 0
0 bi b2 br bo
Hal ini akan membersihkan semua flip':flop. Setelah itu, jalur Cr di' 0 I 0
,| 0 = l 0 ro
0 0 I 0 - '"lo
bawa ke logika 1 dan dijaga pada aras itu untuk mengenableflip'flop.
(a) (a)
Dengan cara yang sarna, logika 1 pada WRITE ENABLE me-
mungkinkan masukan paralel diumpankan atau dituliskan ke dalam = 20ro
fhpflop.Keluaran dari setiap Jhp'Ilop akan diset pada. aras level yang
iioil o 0 I = 5ro I 0 1 0 i::0 ,
muncul pada masukannya. Dengan demikian, masukan paralel (b) ' (b)
dipindahkan dan disim,pan di dalam Jhp'flopyxrg sesuai. Gambar 4.21 Geserkanan Gambar 4.22 Geser kiri
Supaya data tersimpan dalam bentuk seri, pul.sa detak dium- ftzembogian biner) ftterkatian birrcr)
pankan untuk menggesei bit yang tersimpan ke kiri' Setelah empat
pulsa detak, masukan akan muncul kembali pada keluaran Qo dalam Andaikan register geser pada Gambar 4.19 berisi data dengan
bentuk seri. bit signilikan terkecil tersimpan di dalam FFo. Pada saat satu pulsa
detJ diterapkan, penggeseran ke kanan akan terjadi. Setiap bit
Masuten Paralel - Kelurran Paralel akan bergerak ke posisi signifikan berikutnya yang lebih rendah, se-
hingga dengan melakukan operasi pembaSlan biner dengan 2.
Setelah bit-bit data masukan tersimpan pada Jhp-Ilop yang sesuai, ""m"
Dimisalkan masukan seri dijaga pada aras rendah, maka FF3' yang
maka akan tersedia keluaran Q., Qz, Qr, dan Qodalam bentuk pa- berisi MsB, akan rendah pada saat penggeseran ke kanan dilakukan.
ralel. Sebagai contoh, register berisi data s-bit, OlO1Oo: 1O,eseperti ditun-
jukkan pada Gambar 4.21(al. Dengan menggeser isi register satu
lempat Le kanan, gescr kanen, isi register akan berubah menjadi
Parallel inoul oOtrol2= 5,o seperti ditunjukkan pada Gambar 4'21(bl' Penggeseran
ke arah kanan akan membagi bilangan semula dengan 4 dan se-
terusnya. Penggeseran satu bit ke kiri, geser klrl, akan meng-
geraklcan setiap tit ke digit signifikan yang lebih tinggi (Ganbar 4.22\
Lhittgg.*r",u. d"ttg.tt mengalikan suatu bilangan dengan 2' Untuk
=
bilanlL seperti ditunjukkan pada Gambar 4.22(al, yaitu O1O1O,
lo,n, satu kalt penggeseran ke kiri akan menghasilkan bilangan biner
10l.Oo2= 2oro seperti ditunjukkan Gambar 4'22(bl'
TUNDA DIGITAL
Untai dasar dari register geser
(Gambar 4.19) dapat digunakan
untuk beberapa aplikasi Yang lain
Genrbar 4.2O Masukan paralel leeluaran serli termasuk jalur tunda digital.- Bila
data l-bit diumpankan ke masukan Gambar 4.23
90 Utgttl, l.rlqit"l Reqlgter Blgtabtt dcrr 6ecer 9l
D, kemudian pada sisi aktif (actiue edgel pertama dari pulsa detak
padawaktu f (Gambar 4.231, bit ini dimasukkan ke Jtipflop FF3. Se- Latihan
telah satu putaran detak lengkap, pada f,, data tersebut digeser ke 1.(a) Gambarkan diagram yang menunjukkan bahwa dua ger-
FF2, dan seterusnya. Pada t", data tersebut akan muncul pada ke- bang NAND dapat digunakan untuk membentuk bistabil
luaran'Qo. Dari sini dapat dilihat bahwa tunda waktu selama 3? R-S dan berikan label pada inputnya.
rnuncul, dengan ? adalah periode pulsa detak. Tunda waktu yang
l.(b) Buatlah tabel kebenarannya. Sebutkan satu aplikasi dari
sama akan muncuf pada masukan banyak bit. Secara umum, deret-
bistabil R-S.
an pulsa akan mengalami penundaan selama (n-l)Tjika data ter-
sebut diumpankalr melewati register geser n-tahap. 2. Gambarlah diagram logika dari register geser 4-bit yang
m empunyai fasilitas-fasilitas berikut: input seril output
seri; input paralel; output paralel.
3.(a) Jelaskan bahwa perkalian biner dapat diperoleh dengan
teknik penggeser€rnke kiri.
(b) Gambarkan diagram untai yang dapat digunakan untuk
mengalikan bilangan 4-bit dengan 2.
4.lal Buatlah tabel kebenaran untuk ftip-flop J-K.
(b) Jelaskan arti'master slaue'dan mengapa nama ini di-
gunakan.
(c) Tunjukkan bagaimana fhp-flop J-K dapat diubah menjadi
Jhp-flop tipe-D.
5.(a) Register geser diisi dengan 1111OOOO dan input data pada
logika O. Jika data digeser dari kiri ke kanan, tunjukkan
kode biner yang terdapat dalam register setelah dua
penggeseran pulsa.
(b) Gambarkan untai logikayang menggambarkan tiga buah
bistabil J-K dapat dihubungkan satu sama lain untuk
membentuk register gesbr input seri output seri 3-tingkat
yang mempunyai fasilitas reset.
6. Dalam register geser SISO 4-bit, hitunglah cacah pulsa
detak yang diperlukan untuk menggeser data satu b5rte
dari input ke output.
,)?, Telkrril.P-is!4
DAfrPEWAITTA 'llilt$ttii.i.f
merupakan transisi positif, tidak akan mengubah statusltplop beri- diumpankan ke dalam pencacah. Untuk pencacah yarig menggu-
kutnya. Padato, status Qo berubah kembali dari logika I menjadi lo- nakan empat tingkat flip-Jlop, banyaknya pulsa yang dapat dihitung
gika O. Hal ini akan menyebabkan keluaran Ql pada FFl berubah adalah sebanyak 2o = 16 pulsa (pulsa 0 sampai pulsa 15). Pencacah
dari 1 menjadi O, dan transisi negatif ini akan mengakibatkan ke- akan kembali ke status awal pada pulsa keenam belas. Secara
luaran Q, pada FF2 berubah dari logika O menjadi logika 1, dan se- umum, deretan Jlip-Jlop yang terdiri dari n tingkat dapat mencacah
terusnya. Dari sini dapat dilihat bahwa transisi negatif akan menjalar pulsa sebanyak 2"-/ sebelum kembali ke status awal.
melewati pencacatr pada FFO (LSB) ke FF3 (MSB), sehingga disebut
pencacah ripple-tfvough- Tabel5. l
Pencacah dapat digunakan untuk menghitung maju atau misalnya 5, atau lO. Dalam hal ini diperlukan adanya umpan balik
menghitung mundur. Pencacah yang demikian disebut pencacah untuk mengurangi pencacahan.
yang dapat diprogram atau pencacah naik/turun.
Tabel5.2
di atas, Gambar 5.4, flipflop di dalam kalang umpan balik adalah FFI
dan FF2. Tanpaumpan balik, keduaJbpflop ini merupakan pencacah
dibagi dengan 22 -- 4. Dengan umpan balik, FFI dan FF2 mem-
bentuk blok umpan balik dengan faktor pembagi 4 - | = 3, seperti
ditunjukkan pada Gambar 5.5. Dengan FFI di luar blok umpalr balik'
falitor pembagi pencacah secara keseluruhan adalah 2 X 3 : 6. l- _ _ _ _r_egcr_b1cl_brl'gk_l_
__ -..;
Feedback block 2
Tabel5.3 -----_--!
Pu l sa mas uk an Q , Q' Qn
0 0 0 0
I 0 0 I
2 0 I 0
I
a 0 1 I Feedback btock 2 ( -: 5)
4 I 0 0
u mp a n balik I I 0
r
|, I I
I
6 0 o 0 Gam,ber 5.6 (a) pencacah decade, d.an (b) pengurangan
blok umpan
Gambar 5.5 batik
PENCACAH DECADE
dalam hal ini, gerbang G2 tidak perlu menunggu keluaran dari ger-
bang sebelumnya G!, jadi mengurangi waktu tunda sampai se-
paruhnya.
Logrc l
(rsV)
Gamber 5.11
PENERAPAN PTNCACATI
Gam,bar 5.lO Pencacah sinkron empat-bit dengan parallel carrg Pencacah dapat digunakan untuk pencacahan langsung, pembagran
dengan suatu bilangan, pengukuran frekuensi, waktu, jarak, dari
kecepatan, aplikasi komputer, pembangkitan gelombang, dan kon-
Kerugian pencacah parallel carry adalah persyaratan fan-in versi antara informasi analog dan digital.
yang tinggi pada gerbang (dua masukan untuk gerbang FF2, tiga
masukan untuk gerbang FF3, dan seterusnya), dan beban yang berat
padafiyJlop di bagian awal deretan. (Pada pencacah empat bit, fan- Parallel Carry
ouf untuk FFO adalah 4 - | : 3, dan seterusnya.) Tunda propagasi dapat dikurangi lebih jauh, dengan menggunakan
teknik paralletcarry, sr.l:ringga akan menaikkan frekuensi maksimum
PENCACAH KOMERSIL operasi. Senes caffA mempunyai kerugian bahwa meskipun semua
Jhpflop dipicu secara serempak, isyarat pengenablean akan meripple
Pencacah TTL dan CMOS tersedia dalam IC dengan fasilitas melewati gerbang-gerbang, sehingga m enambah adanya tunda wak-
pemrogranan. Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan tu.
dalam memilih pencacah TTL dan CMOS, misalnya kecepatan, di- Gambar 5.lO menunjukkan sebuah pencacah sinkron dimana
sipasi daya, dan pengemasan. CMOS lebih lambat dibanding'fTL, carry diwrnpankan secara parallel pada semu a flip-Jlop. prinsip ope-
yaitu mempunyai frekuensi operasional lebih rendah. Di sisi lain, rasi dari parallelcarrysama dengan senes carry. Tetapi, dalam hal
CMOS mempunyai data yang lebih sedikit dan kerapatan komponen ini, gerbang G2 tidak harus menunggu keluaran dari gerbang se-
yang tinggi. Berikut ini adalah beberapa contoh pencacah TTL dan belumnya G l, sehingga mengurangi tunda waktu sampai separuhnya
CMOS yang terkenal: karena adanya gerbang-gerbang tersebut.
TTL 7493 Pencacah empat-bit Kerugian dari parallel carry adalah bahwa pencacah me-
7490 Pencacah decade merlukan fan-in gerbang yang tinggi (dua masukan untuk meng-
7 4193 Pencacah yang dapat diprogram umpan FF2, tiga untuk gerbang yang mengumpan FF3, dan se-
CMOS 4042 Pencacah ripple tujuh-tingkat terusnya), dan beban berat dari fli-flop pada tingkat-tingkat awal.
4029 Pencacah yang dapat diprogram Untuk pencacah empat bit, fan-out untuk FFO adalah 4 - | :3, dan
4Ol7 seterusnva.
Pencacah/pemb,g decade
l04 Takrrlk Diqttal
Perrcacahdatr Plw;rl,l.u l05
I"ATIHAI| Tabel5.4
K K
X
Gambar 5.12.
1()6 Tehrlk D'tqital Pelrcacetr rlarr l'r'wakt rr ro7
: ','tit:tiiii',.
.::!:i: ..i:i
::::l:
dan G3 adalah penyangga (huffer).
c.onsl.o.nl. ,iii
:;:::
,ili
'tlirii::i:i:il:iii,H'