Anda di halaman 1dari 5

Vol. 8, No.

2, Tahun 2019

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG UBI JALAR UNGU (Ipomoe batatas var.


Ayamurasaki) TERHADAP KARAKTERISTIK BOLU YANG DIHASILKAN

Ali Abu Julabi Setyadi(1) dan Retti Ninsix (2)


1
Alumni Teknologi Pangan Universitas Islam Indragiri
2
Dosen Teknologi Pangan Universitas Islam Indragiri

retty.ninsix@yahoo.co.id

Abstrak
Ubi jalar ungu merupakan salah satu pangan yang tinggi akan kandungan
nutrisi yaitu mengandung vitamin (A, B1, B2, C, dan E), mineral (kalsium, kalium,
magnesium, tembaga, dan seng), serat pangan, serta karbohidrat bukan serat. Ubi
jalar ungu merupakan sumber karbohidrat dan sumber kalori yang cukup tinggi. Ubi
jalar memiliki prospek dan peluang yang cukup besar sebagai bahan baku industri
pangan salah satunya dijadikan tepung dalam proses pengolahan bolu. Bolu sendiri
merupakan produk olahan pangan yang berbahan dasar tepung terigu, selain itu bolu
merupakan olahan yang digemari oleh seluruh kalangan usia, dalam pembuatan bolu
harus menggunakan tepung yang memiliki kandungan protein berupa gluten seperti
tepung terigu. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh subtitusi tepung ubi
jalar ungu terhadap kadar air, kadar abu dan kadar karbohidrat. Perlakuan terbaik
pada penelitian ini adalah perlakuan C (tepung ubi jalar ungu 75% dan tepung terigu
25%), dengan nilai kadar air kadar 9,60%, kadar abu 0,91%, dan kadar karbohidrat
sebesar 29,74%.

Kata Kunci : Bolu, Tepung Ubi Jalar Ungu, Tepung Terigu

PENDAHULUAN merupakan sumber karbohidrat dan


Di Indonesia ubi jalar ungu sumber kalori yang cukup tinggi.
merupakan sumber pangan yang Selain memiliki kandungan nutrisi
memiliki kandungan karbohidrat yang yang tinggi dan memiliki warna yang
tinggi namun memiliki nilai indeks khas berbeda dari ubi jalar lainnya, ubi
glikemik yang rendah yaitu 54 ungu juga memiliki rasa manis yang
(Ratnayati, 2011). Oleh karena itu, ubi cukup digemari. Namun pemanfaatan
ungu sangat cocok dikonsumsi bagi ubi jalar ungu sangat kurang selain
penderita diabetes (Murtiningsih dan hanya diolah sebagai stick, mie dll,
Suyanti, 2011). Ubi ungu merupakan namun dalam pengolahan bolu, ubi ungu
salah satu pangan yang tinggi akan tidak diolah menjadi tepung terlebih
kandungan nutrisi yaitu mengandung dahulu. Oleh karena itu penulis
vitamin (A, B1, B2, C, dan E), mineral mengangkat judul “ Pengaruh Subtitusi
(kalsium, kalium, magnesium, tembaga, Tepung Ubi Jalar Ungu (Ipomoea
dan seng), serat pangan, serta batatas var.ayamurasaki) terhadap
karbohidrat bukan serat. Ubi jalar ungu Karakteristik Bolu yang Dihasilkan “.

Jurnal Teknologi Pertanian 107


Vol. 8, No. 2, Tahun 2019

Bolu sendiri merupakan produk Metode Penelitian


olahan pangan yang berbahan dasar Penelitian ini dilakukan dengan
tepung terigu, selain itu bolu merupakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap
olahan yang digemari oleh seluruh (RAL) dengan 3 perlakuan 3 ulangan.
kalangan usia, dalam pembuatan bolu Adapun formulasi penggunaan tepung
harus menggunakan tepung yang ubi jalar dan tepung terigu, yaitu:
memiliki kandungan protein berupa
gluten seperti tepung terigu. A : Tepung ubi jalar ungu 75% dan
tepung terigu 25 %
Tujuan B : Tepung ubi jalar ungu 50% dan
tepung terigu 50%
Tujuan penelitian ini adalah untuk C : Tepung ubi jalar ungu 25% dan
mengetahui pengaruh subtitusi tepung tepung terigu 75 %
ubi jalar ungu (Ipomoea batatas var.
ayamurasaki) terhadap komposisi kimia Model rancangan yang digunakan
produk dalam proses pengolahan bolu dalam penelitian ini adalah:
yang dihasilkan. Yìĵ = µ + P ì + Eìĵ
Keterangan :
Manfaat Yìĵ = Hasil pengamatan terhadap
Manfaat dari penelitian ini adalah perlakuan konsentrasi gula (0-
memberikan informasi kepada 4) dalam pembuatan bolu
masyarakat dan dunia pendidikan gulung tepung ubi jalar ungu
tentang pembuatan bolu dengan tepung dengan ulangan (1- 3)
ubi jalar ungu (Ipomoea batatas var. µ = Nilai rata-rata
ayamurasaki). Selain itu dapat P ì = Pengaruh perlakuan
menambah nilai ekonomis dari ubi jalar konsentrasi gula (0- 4) pada
ungu (Ipomoea batatas var. ulangan (1- 3)
ayamurasaki). Eìĵ = Galat pengaruh dari hasil
perlakuan subtitusi ubi jalar
METODOLOGI ungu (0- 4) pada ulangan (1-3)

Alat dan Bahan Parameter Pengamatan


Alat yang digunakan pada Parameter pengamatan pada
penelitian ini adalah timbangan analitik, penelitian ini yaitu analisa kadar air,
wadah, sendok, oven, mixer, loyang, analisa kadar abu, dan analisa
pisau, disc mail, spatula, labu ukur 100 karbohidrat.
ml, alat titrasi, tabung reaksi, pipet,
kertas saring, cawan, oven desikator. HASIL DAN PEMBAHASAN
Bahan yang digunakan untuk
praktikum ini adalah tepung terigu, Kadar Air
TBM, tepung ubi jalar, telur, vanili, selai
stroberi, margarine, gula halus, kertas Hasil analisis sidik ragam dari
minyak, aquadest, campuran selenium, perlakuan substitusi tepung ubi jalar
H2BO3 2%, NaOH 3%, HCL, ungu dalam pembuatan bolu berbeda
Kloroform, pelarut lemak, larutan nyata. Pengaruh subtitusi tepung ubi
indikator. jalar ungu terhadap kadar air bolu
setelah uji lanjut disajikan pada Tabel 1.

108 Jurnal Teknologi Pertanian


Vol. 8, No. 2, Tahun 2019

Tabel 1. Hasil Uji Lanjut Subtitusi Tepung Ubi Jalar Ungu


terhadap Kadar Air Bolu yang Dihasilkan
Perlakuan Rata-rata (%)
A (Tepung Ubi Jalar Ungu 75% + Tepung Terigu 25%) 5,47 a
B (Tepung Ubi Jalar Ungu 50% + Tepung Terigu 50%) 8,30 b
C (Tepung Ubi Jalar Ungu 25% + Tepung Terigu 75%) 9,60 b
Keterangan: Angka pada tiap lajur diikuti oleh huruf yang sama berbeda tidak nyata pada tingkat
kepercayaan 5% menurut uji BNJ

Hasil analisa kadar air menunjukan hail ini dikarenakan air telah diuapkan
bahwa perlakuan A berbeda nyata pada proses pemanggangan.
dengan perlakuan B dan C. Perlakuan B Pemanggangan adalah salah satu
berbeda tidak nyata dengan C dan operasi dalam rangkaian proses pembuatan
berbeda nyata dengan A. Tabel 1 produk bakeri. Pemanggangan
memperlihatkan bahwa kadar air bolu didefenisikan sebagai pengoperasian
dengan subtitusi tepung ubi jalar ungu panas pada produk adonan dalam oven.
berkisar antara 5,47% - 9,60%. Kadar air Tujuan dari proses pemanggangan yaitu
tertinggi terdapat pada perlakuan C untuk meningkatkan sifat sensori dan
(Tepung ubi jalar ungu 25% dan tepung memperbaiki palatabilitas dari bahan
terigu 75%) yaitu sebesar 9,60% dan pangan. Pemanggangan juga dapat
kadar air terendah pada perlakuan A menghancurkan enzim dan mikroorganisme
(Tepung ubi jalar ungu 75% dan tepung serta menurunkan aktivitas air (aw)
terigu 25%) sebesar 5,47%. Secara sehingga dapat mengawetkan makanan
keseluruhan besarnya kadar air yang (Fellows, 2000). Pemanggangan dalam
dikandung oleh bolu dengan perlakuan penelitian ini terjadi penurunan suhu 3-4
0
A, B, dan C yaitu perlakuan subtitusi C, karena membuka dan menutup open.
tepung ubi jalar ungu 25%, 50%, dan Suhu pemanggangan sangat berpengaruh
75% masih memenuhi persyaratan yang terhadap tingkat kematangan suatu
ditetapkan oleh Standar Nasional produk yang dihasilkan. Selain itu,
Indonesia (SNI) yaitu maksimum 40%. adonan untuk menjadi produk yang
Pengujian parameter kadar air pada bolu diinginkan, suhu pemanggangan juga
menunjukkan bahwa perlakuan C mempengaruhi waktu yang dibutuhkan.
(Tepung ubi jalar ungu 25% dan tepung Pemanggangan terlalu panas dapat
terigu 75%) berbeda nyata dengan menyebabkan kekerasan dan penampakan
perlakuan A. Perbedaan kadar air yang yang tidak baik (Mariana dalam Siti,
semakin besar di tiap perlakuan berasal 2014).
dari tepung terigu yang memiliki jumlah
gluten yang banyak. Hal ini dikarenakan Kadar Abu
gluten mampu menyerap air pada adonan Hasil analisis sidik ragam dari
dan pernyataan ini sesuai dengan perlakuan subtitusi tepung ubi jalar ungu
pernyataan (Mutz dalam Yuliani, 2017) dalam pembuatan bolu berbeda nyata
bahwa semakin tinggi gluten maka terhadap kadar abu bolu. Rata-rata kadar
kemampuan adonan untuk menyerap air abu bolu setelah uji lanjut disajikan pada
menjadi tinggi sehingga kadar air Tabel 2.
meningkat. Namun ketika diolah
menjadi bolu kadar air dapat ditekan,

Jurnal Teknologi Pertanian 109


Vol. 8, No. 2, Tahun 2019

Tabel 2. Hasil Uji Lanjut Subtitusi Tepung Ubi Jalar Ungu terhadap
Kadar Abu Bolu yang Dihasilkan.
Perlakuan Rata-rata (%)
A (Tepung Ubi Jalar Ungu 75% + Tepung Terigu 25%) 1,06 a
B (Tepung Ubi Jalar Ungu 50% + Tepung Terigu 50%) 0,95 a b
C (Tepung Ubi Jalar Ungu 25% + Tepung Terigu 75%) 0,91 b
Keterangan: Angka pada tiap lajur diikuti oleh huruf yang sama berbeda tidak nyata pada tingkat
kepercayaan 5% menurut uji BNJ.

Hasil analisa menunjukan bahwa jalar ungu mengakibatkan adanya serat-


perlakuan A berbeda nyata dengan B dan serat yang berada dalam bolu.
C, perlakuan B berbeda tidak nyata Selain adanya kandungan mineral
dengan B dan berbeda nyata dengan A. pada tepung ubi jalar ungu, kandungan
Berdasarkan hasil uji lanjut subtitusi protein yang tinggi menjadi faktor
tepung ubi jalar ungu terhadap bolu yang meningkatnya abu pada bolu, hal ini
dihasilkan, jumlah kadar abu tertinggi sesuai dengan pernyataan (Amelia,
terdapat pada perlakan A (Tepung ubi 2005) bahwa kandungan abu tidak
jalar ungu 75% dan tepung terigu 25%) sepenuhnya mewakili bahan organik
yaitu 1,06% dan kadar abu terendah pada makanan. Abu dapat berasal dari
terdapat pada perlakuan C (tepung ubi sulfur dan posfor pada protein.
jalar ungu 25% dan tepung terigu 75%) Hasil penelitian menunjukan
yaitu 0,91%. Tingginya kadar abu pada bahwa kadar abu yang dihasilkan masih
perlakuan A bila dibandingkan dengan sesuai dengan rekomendasi Standar
perlakuan B, dan C disebabkan oleh Nasional Indonesia 1996 bahwa kadar
kandungan mineral yang tinggi pada abu pada bolu yaitu maksimal 3% maka
tepung ubi jalar ungu sebesar 5,31gram. kadar abu bolu dengan subtitusi tepung
Pernyataan tersebut sesuai dengan ubi jalar ungu masih memenuhi syarat
pendapat (Cynthia dalam Yuliani, 2017) mutu bolu.
bahwa kadar abu dari suatu bahan
menunjukan kandungan mineral yang Kadar Karbohidrat
terdapat dalam bahan, kemurnian serta Hasil analisis sidik ragam dari
kebersihan suatu bahan yang dihasilkan. perlakuan subtitusi tepung ubi jalar ungu
Kadar abu disusun oleh berbagai jenis dalam pembuatan bolu berbeda nyata.
mineral dengan komposisi yang beragam Rata-rata kadar Karbohidrat bolu setelah
tergantung pada jenis dan sumber bahan
uji lanjut disajikan pada Tabel 3.
pangan, itu sebabnya bahan pangan Hasil analisa kadar karbohidrat
mengandung kadar abu dalam jumlah menunjukan bahwa jumlah kadar
yang berbeda. karbohidrat tertinggi terdapat pada
Tingginya kadar abu pada bolu perlakuan C (tepung ubi jalar ungu 25%
pada perlakuan A juga dapat disebabkan dan tepung terigu 75%) yaitu sebesar
adanya penambahan tepung ubi jalar 29,74% dan kadar karbohidrat terendah
ungu yang mengandung residu organik pada perlakuan A (tepung ubi jalar ungu
dalam jumlah besar, karena ukuran
75% dan tepung terigu 25%) yaitu
partikel tepung ubi jalar ungu yang sebesar 26,83%. Pada Tabel 3 dapat
masih kasar sementara tepung terigu dilihat bahwa semakin besar jumlah
sangat halus, kasarnya tekstur tepung ubi tepung terigu maka akan semakin tinggi
kadar karbohidrat pada bolu tersebut.

110 Jurnal Teknologi Pertanian


Vol. 8, No. 2, Tahun 2019

Tabel 3. Hasil Uji Lanjut Subtitusi Tepung Ubi Jalar Ungu terhadap
Kadar Karbohidrat Bolu yang Dihasilkan.
Perlakuan Rata-rata (%)
B (Tepung Ubi Jalar Ungu 75% + Tepung Terigu 25%) 26,83 a b
C (Tepung Ubi Jalar Ungu 50% + Tepung Terigu 50%) 29,06 b c
D (Tepung Ubi Jalar Ungu 25% + Tepung Terigu 75%) 29,74 c
Keterangan: Angka pada tiap lajur diikuti oleh huruf yang sama berbeda tidak nyata pada tingkat
kepercayaan 5% menurut uji BNJ.

Pada perlakuan C (tepung ubi jalar DAFTAR PUSTAKA


ungu 25% dan 75% tepung terigu) Amelia, M.R, D. Nina, dan A. Trisno.
kandungan karbohidrat lebih tinggi, hal 2005. Bogor. Penetapan Kadar
ini dikarenakan tepung terigu memang Abu. Fakultas Ekologi Manusia.
kaya akan kandungan karbohidrat, hal Fellows, P.J. 2000. Food Processing
ini sesuai dngan pendapat (Susilawati Technology, Principles and
dan Medikasari, 2008) bahwa tepung Practice. Cambridge. Woodhead
terigu mengandung nilai gizi karbohidrat Publishing Ltd.
83,81% per 100gram. Murtiningsih dan Suyanti. 2011.
Hasil penelitian menunjukan Membuat Tepung Umbi dan
bahwa kadar karbohidrat yang dihasilkan Variasi Olahannya. Jakarta:
sesuai dengan rekomendasi Standar
Agromedia Pustaka.
Nasional Indonesia 1996 bahwa kadar Ratnayati. 2011. Pengembangan
karbohidrat pada bolu yaitu maksimal Makanan Fungsional Mengandung
51,72% maka kadar karbohidrat bolu Antioksidan Berbahan Baku Ubi
dengan subtitusi tepung ubi jalar ungu Jalar Ungu yang Aman
memenuhi syarat mutu bolu. Dikonsumsi Bagi Penderita
Diabetes Mellitus. Yogyakarta:
KESIMPULAN Lembaga Ilmu Pengetahuan.
Kesimpulan Susilawati dan Medikasari. 2008. Kajian
Formulasi Tepung Terigu dan
Kesimpulan yang dapat diambil
Tepung dari Berbagai Jenis Ubi
dari penelitian ini adalah subtitusi tepung
Jalar sebagai Bahan Dasar
ubi jalar ungu pada pembuatan bolu
Pembuatan Biskuit Non-Flaky
memberikan pengaruh terhadap kadar
Crackers. Prosiding Seminar
air, kadar abu, dan kadar karbohidrat.
Nasional Sains dan Teknologi II.
Perlakuan terbaik pada penelitian adalah
2008. Universitas Lampung.
perlakuan C (tepung ubi jalar ungu 75%
Yuliani, S., dan H. Mardesci. 2017.
dan tepung terigu 25%), dengan nilai
Pengaruh Penambahan Tepung
kadar air kadar 9,60%, kadar abu 0,91%,
Ampas Tahu terhadap
dan kadar karbohidrat sebesar 29,74%.
Karakteristik Biskuit yang
Dihasilkan. Jurnal Teknologi
Saran
Pertanian, Vol. 6, No. 1. Pp: 1-11.
Untuk penelitian selanjutnya,
hendaknya dilakukan analisa daya
pengembangan dan daya simpan bolu.

Jurnal Teknologi Pertanian 111

Anda mungkin juga menyukai