Anda di halaman 1dari 3

Nama : Alikasalma Anjali

NIM : 195070300111007
Kelas : 1A1
LEMBAR KERJA
PRAKTIKUM IBM 1 TA 2019-2020

TOPIK: GULA, SIRUP DAN PEMANIS

A. PENYIMPANAN
Nama Bahan* 1 minggu 2 minggu

Botol plastic Warna : Warna tetap merah Warna tetap merah


cerah cerah
Aroma : Aroma manis Aroma manis
kelapa kelapa
Kering/Lembab Teksturnya masih Teksturnya masih
tetap yaitu cairan tetap yaitu cairan
kental kental
Disimpan dalam Disimpan dalam
kondisi kering kondisi kering

(Minggu ke-1)

(Minggu ke-2)

Warna : Warna tetap merah Warna tetap merah


cerah cerah
Botol kaca + daun jeruk Aroma : Aroma manis dari Aroma campuran
sirup bercampur dengan aroma daun
Kering/Lembab dengan aroma daun jeruk yang lebih
jeruk tajam
Teksturnya masih Teksturnya masih
sama yaitu cairan sama yaitu cairan
kental kental
Disimpan dalam Disimpan dalam
kondisi kering kondisi kering
(Minggu ke-1)

(Minggu ke-2)

Pembahasan:

Penyimpanan bahan makanan dilakukan agar memiliki shelf life yang cukup lama dengan
mencegah pembusukan makanan tersebut. Pembusukan makanan dipengaruhi berbagai faktor
yaitu suhu, kelembaban dan kekeringan, udara dan oksigen, cahaya, dan waktu. Sedangkan,
pembusukan makanan disebabkan mikroorganisme (bakteri, jamur, yeast, alga, protozoa, dan
lainnya), enzim yang dikandung makanan, insektisida dan hewan pengerat. Berdasarkan
ketahanannya, makanan dikategorikan menjadi tiga yaitu makanan tahan lama, makanan semi
tahan lama, dan makanan tidak tahan lama. Umumnya, masyarakat menyimpan kebutuhan
sehari-hari di dalam lemari, kulkas, freezer, lumbung, dan lainnya. Namun, apa yang mereka
simpan tidaklah bertahan lama dan kondisi makanan pun rusak, dan terkadang menimbulkan bau
yang tidak sedap. Berbagai metode penyimpanan makanan telah dikembangkan dengan harapan
shelf life makanan menjadi sangat Panjang dan kualitas makanan tetap terjaga sehingga
ketersediaannya berada di sepanjang waktu.

Pada praktikum kali ini kelompok kami mengamati penyimpanan dari bahan berupa sirup
ABC, wadah yang kami gunakan adalah wadah plastic dan wadah kaca. Kami mengamati sirup
ABC tersebut selama 2 minggu dengan mengamati warna, aroma, dan kelembaban dari sirup
tersebut. Pada pengamatan minggu pertama, sirup pada botol atau wadah plastic tersebut tidak
mengalami perubahan, warna, aroma, dan tekstur masih tetap sama. Warna dari sirup tetap
merah cerah, aroma tetap manis, dan tekstu sirup masih berupa cairan yang kental dan lengket.
Pada pengamatan minggu pertama, sirup dalam wadah kaca dengan penambahan daun jeruk
hanya mengalami perubahan pada aroma, yaitu terdapat pencampuran aroma dari manisnya
sirup dengan aroma daun jeruk. Warna dan tekstur masih tetap yaitu berwarna merah cerah dan
berbentuk cairan yang kental dan lengket.

Pada minggu kedua pengamatan untuk penyimpanan sirup ABC yang kami amati tidak
mengalami perubahan. Bahan tersebut yaitu sirup ABC memiliki warna yang sama seperti saat
minggu pertama pengamatan, aroma pun sama, dan tetap berbentuk cairan kental. Namun aroma
nya sedikit berbeda yaitu pada minggu kedua, aroma pada sirup ABC yang disimpan dalam
wadah kaca dengan penambahan daun jeruk memiliki aroma pencampuran antara aroma manis
dengan daun jeruk yang lebih tajam dibandingkan sebelumnya. Aroma daun jeruk tersebut lebih
tercium atau tajam. Sehingga aroma pada sirup ABC dalam wadah kaca dengan penambahan
daun jeruk memiliki aroma daun jeruk yang lebih mendominasi dibandingkan dengan minggu
sebelumnya. Selain itu, terlihat bahwa daun jeruk pada minggu kedua tersebut semakin layu
berwarna kecoklatan.

Daftar Referensi

Ameliya, R., & Handito, D. (2018). Pengaruh Lama Pemanasan terhadap Vitamin C, Aktivitas Antioksidan
dan Sifat Sensoris Sirup Kersen (Muntingia Calabura L.). Pro Food, 4(1), 289-297.

Ibrahim, M., & Arsa, M. (2018). KAJIAN JENIS DAN KONSENTRASI PENSTABIL TERHADAP SIFAT
FISIKO-KIMIA DAN ORGANOLEPTIK SIRUP PISANG AMBON (Musa acuminata Colla) (Doctoral
dissertation, University of Muhammadiyah Malang).

Anda mungkin juga menyukai