Anda di halaman 1dari 24

PB10.

Gerakan Lingkungan-1 :
Gerakan Global-Lokal Lingkungan dan
Konservasi Keanekaragaman Hayati

MATA KULIAH EKOLOGI MANUSIA (KPM222/KPM320) - SEMESTER GANJIL TA 2020/2021

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat


Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
Bogor, 16-20 November 2020
http://skpm.ipb.ac.id
TUJUAN SUB POKOK BAHASAN
PENGAJARAN 1.Pengertian GerakanSosial,
Setelah mengikuti Gerakan Lingkungan dan
kuliah ini
Gerakan Ekologis
mahasiswa akan
mampu menjelas- 2.Tipe, Aliran, dan Kendala
kan dan meng- Gerakan Lingkungan
analisis gerakan
3.Environmentalism,
lingkungan
Ecologism dan Deep Ecology
4.Gerakan Konservasi
Keanekaragaman Hayati dan
Politiknya
1. Gerakan Sosial dan Gerakan Lingkungan
 Gerakan lingkungan adalah bagian dari gerakan sosial.
 Gerakan sosial: kelompok dengan beragam derajat organisasi
formal yang berusaha untuk mewujudkan, atau mencegah
perubahan (Wood& Jackson 1982 dalam Harper 1989)
 Gerakan lingkungan (atau Gerakan ekologi), juga termasuk
politik hijau dan konservasi; adalah aneka gerakan politik, sosial
dan ilmu pengetahuan/filsafati yang bertujuan untuk
menyelesaikan masalah-masalah lingkungan hidup.
 Para aktivis lingkungan memperjuangkan pengelolaan
sumberdaya alam yang berkelanjutan dan perlindungan
lingkungan hidup dengan cara merubah kebijakan publik dan
perilaku individu
Gerakan Lingkungan (Environmental Movement)
Gerakan lingkungan merupakan bagian dari Gerakan sosial baru
(new social movements) yang muncul di masyarakat Barat sejak
pertengahan 1960-an
 beda pokok Gerakan sosial lama dan baru ditampilkan pada Tabel di slide berikut

Pada 22 April 1970, ratusan ribu


orang di Fifth Avenue NY-USA
merayakan Hari Bumi (pertama)
• Perpaduan antara pemberontakan
generasi muda anti kemapanan
dengan kesadaran lingkungan
• Tidak untuk kepentingan pribadi
saja tetapi juga untuk kepentingan
komunitas dan lingkungan hidup di
sekitarnya.
Sumber: Earth Day network - earthday.org
Tabel: Unsur/Ciri Gerakan sosial lama dan Gerakan sosial baru

Unsur/ciri Gerakan sosial lama Gerakan sosial baru


Periode fase awal sejarah Sejak pertengahan 1960an
kesejarahan modern
fokus Kepentingan ekonomi kualitas hidup, identitas kelompok,
perluasan ruang gerak kehidupan,
penciptaan masyarakat madani, otonomi
individu (sbg reaksi atas invasi politik,
ekonomi, teknologi dan birokrasi)
anggota direkrut dari kelas kelas-kelas sosial yang berbeda, bagian
sosial yang sama terbesarnya kelas menengah dan dari
strata berpendidikan
Pengorgani- Ketat dan terpusat terdesentralisir, dengan jaringan kerja
sasian yang meluas dan longgar
Contoh G.buruh, G.petani G.lingkungan, G.perdamaian dan
Gerakan demokrasi, G.feminis
sosial
(Sumber: Harper 1989; Sztompka 1993; Martel 1994)
Gerakan Lingkungan (3)

Gerakan Lingkungan sebagai gerakan sosial baru


nampak dari ciri sbb:
• Jumlah anggota bervariasi. Ada yang berupa organisasi yang
berskala besar dan ada pula yang berupa kegiatan akar
rumput di tingkat lokal  Friends of the Earth (FoE) International
menyatukan 68 anggota-kelompok di tingkat nasional, 15 organisasi
afiliasi, dan sekitar 5000 kelompok aktivis lokal (FoE International 2004 dalam
Adiwibowo 2008) – WALHI (berdiri 1980, bergabung FoEI 1989), 487 organisasi,
203 anggota individu di 28 propinsi (www.walhi.or.id)
• Ideologi gerakan, tujuan yang hendak dicapai dan kegiatan
yang dilakukan sangat bervariasi dari
Apa sajakah ragam
satu tempat ke tempat lain. Gerakan Lingkungan
• Anggota gerakan juga bervariasi. yg Anda ketahui??
Ada yang beranggotakan petani,
kaum perempuan, kaum profesional, para pemuka agama,
politikus dan bahkan ada yang merupakan himpunan dari
para aktivis radikal.
Gerakan Lingkungan (4)

• Penggerak utama gerakan lingkungan dekade


1960an antara lain adalah David Brower
(pendiri Friends of the Earth) dan Ralph Nader
(pendiri Green Party di AS).
David Brower, 1912-2000
• Brower dan Nader menjadi tonggak baru
perubahan organisasi lingkungan yg semula
hanya berorientasi pada romantisme alam /
pencinta alam (contoh a.l Sierra Club) menjadi
organisasi advokasi lingkungan.
• Namun yang sering dilupakan adalah peran Ralph Nader, b.1934-

Rachel Carson, penulis buku “The Silent Spring”


(1962) yang memaparkan dampak buruk
penggunaan pestisida terhadap lingkungan dan
manusia

Rachel Carson, 1907-1964


2. Tipe, Aliran, dan Kendala Gerakan Lingkungan
2.1. Membanding Tipe Gerakan Lingkungan
LSM Tipe:
Unsur Pembangunan Ekopopulis Konservasionis
Misi utama Pembangunan/ Ekopopulisme – Konservasi KEHATI
Pengentasan kepentingan ‘rakyat’
kemiskinan (vs. kelompok elit)
Tipe organisasi LSM pembangunan LSM advokasi LSM Konservasi
KEHATI
Mayoritas bidang Ekonomi Sosiologi, Biologi, ekologi
keahlian anggota antropologi, hukum
Peningkatan jumlah Komunitas lokal Area tertentu harus
Argumentasi penduduk & kemiskin- setempat sudah dilindungi dari keru-
Utama an merupakan terbukti merupakan sakan utk mencegah
penyebab utama penjaga lingkungan & kepunahan spesies,
kerusakan pemelihara ekosistem & memelihara
lingkungan. yg efektif dibanding keseimbangan
organisasi negara. ekologi
Tipe, Aliran, dan Kendala Gerakan Lingkungan (2)

2.2. Membanding Aliran Gerakan Lingkungan

LSM Tipe
Unsur Pembangunan Ekopopulis Konservasionis
Posisi LSM Sebagai pembela kaum Sebagai pembela Sebagai pembela bagi
miskin masyarakat perlindungan alam/
tradisional spesies
Pandangan  Kaum ekopopulis  Negara & sektor  Masyarakat lokal
atas posisi dipandang sebagai swasta dipandang dipandang sebagai
pihak lain romantisme dan sebagai penyebab penyebab kerusakan
memanfaatkan masy marjinalisasi lingkungan
lokal masyarakat lokal  LSM ekopopulisme
 Kaum konservasionis  Konservasionis dipandang sebagai
dipandang mengabai- dipandang sering mengabaikan
kan masalah mengabaikan HAM kondisi ekologi
kemiskinan
Tipe, Aliran, dan Kendala Gerakan Lingkungan (3)

2.3. Kendala yg Dihadapi oleh Gerakan Lingkungan


 Tata kelola kegiatan sangat cair
 Di negara berkembang berhadapan dengan situasi
transisi demokrasi
 Networks atau jejaring kerja yang terbentuk
bersifat temporer atau adhoc. Dibentuk ketika
untuk memperjuangkan kepentingan.
 Di beberapa kasus, kemiskinan menjadi kendala
tumbuhnya gerakan lingkungan
 Unsur tidak percaya diri di kalangan para anggota.
3. Environmentalism, Ecologism dan Deep Ecology
Environmentalism dapat dideskripsikan sebagai suatu gerakan sosial
atau sebagai suatu ideologi yg menitikberatkan pada kesejahteraan
lingkungan.
Environmentalism berupaya melindungi dan melestarikan elemen2 ekosistem
Bumi termasuk air, udara, tanah, hewan, dan tumbuhan, berikut keseluruhan
habitat semisal hutan-hujan, gurun, dan samudera.
Ecologism adalah suatu ideologi politik yang berdasarkan pandangan
bahwa alam non-manusia sama berharganya dengan alam manusia
sebagai pertimbangan moral dalam sistem2 sosial, politik dan
ekonomi (Dobson 1994; Hards in Mulvaney&Robbins 2012).
Ecologism berakar dari etika deep ecology dengan basis pandangan ekosentrisme
(biocentric equality -- manusia sejajar / sama penting dengan semua makhluk
hidup lainnya)
Dengan demikian, dalam Gerakan/aktivisme nyata Ecologism mengadvokasi
perubahan sikap dan perilaku yang dimulai dari diri sendiri  bukan di
‘permukaan’ tetapi di ‘dalam’
Bagan: Deep Ecology sebagai filosofi,
Gerakan social dan aktivisme lingkungan

Philosophy
-study and alleviation of
environmental destruction
-humans must accept
responsibility of the Earth
-biocentrism / ecocentrism  biocentric equality/
ecocentrism

Deep Social movement


– change in lifestyle/values
ecology –moral obligation to protect Politically oriented
environment
environmentalists (ie. Green
parties)

environmental activism Radical environmentalism:


-numerous but marginal small
groups worldwide (i.e. Earth First!)
–obligation to implement change
–ecosabotage
–”bear witness”

Keterangan
Ecosabotage/ecotage: Bentuk aktivitas: Civil disobedience, blockades, tree-sits, dismantling of machinery (monkey-wrenching)
Kelompok: Earth First! Extinction Rebellion the Hambacher forest occupation, Sea Shepherd, Earth Liberation Front (ELF), etc
Environmentalism, Ecologism dan Deep Ecology (3)

Environmentalism/Ecologism*)
Eco-capitalism / Eco-socialism ecofeminism Deep ecology
eco-modernization
Pandangan Kebijakan/tekno- Sistem yg patriarki Cara-pandang
tentang
penyebab logi tak ramah eksploitatif antroposentris
kerusakan SDA lingkungan
Tipologi Shallow ecology Deep ecology
Gerakan**)
Etika antroposentrisme biosentrisme ekosentrisme
Lingkungan**)
Aktivitas Perubahan politik SDA (minor radical changes in society’s politics
penyelamatan political & technical reform) and economy
lingkungan Perubahan gaya hidup (lifestyle) Realisasi diri,
spiritual
*) penjelasan deskriptif Eco-capitalism, Eco-socialism, Ecofeminism dan Deep Ecology pada bagian akhir PB10 (Lampiran)
**) telah dibahas pada PB3 Respons terhadap Krisis Ekologi (environmental vs green response), PB4 Etika lingkungan, serta PB9
Modernisasi Ekologi
4. Gerakan Konservasi
 Gerakan konservasi (lingkungan, sumberdaya alam) adalah
gerakan politik, lingkungan, dan sosial yg berupaya melindungi
sumberdaya alam (natural resources) termasuk spesies hewan
dan tumbuhan dan habitatnya, demi masa depan.
 Gerakan konservasi awal mencakup pengelolaan perikanan dan
satwa liar, air, konservasi tanah, dan sustainable forestry.
Gerakan konservasi mutakhir meluas pada pemanfaatan yang
berkelanjutan dari sumberdaya alam (SDA) dan pelestarian
(preservation) keanekaragaman hayati (biodiversity)
 Gerakan konservasi oleh sebagian pihak dipandang sebagai
bagian gerakan lingkungan; oleh sebagian yang lain dibedakan
dalam hal ideologi dan praktek. Di AS konservasi dipandang berbeda
dari environmentalism karena ia bertujuan melestarikan SDA agar dapat
dimanfaatkan manusia secara berkelanjutan.
Politik Konservasi Keanekaragaman Hayati

 Kebijakan, langkah-langkah dan praktek yang ditempuh


pemerintah dan lembaga-lembaga internasional untuk
mencegah, menanggulangi dan mengendalikan krisis
ekologi yang timbul, dalam hal ini keanekaragaman
hayati
 Bentuk: konvensi/protokol internasional (CBD), Strategi
dan Kebijakan Nasional Keanekaragaman Hayati (IBSAP),
Kebijakan Ditjen PHKA Dephut.
 Kebijakan disusun dengan bersandar pada akumulasi
hasil riset dan ilmu pengetahuan modern.
Politik Global Keanekaragaman Hayati: 1970-1990

1970an: The Nature Conservancy (TNC)


memperkenalkan istilah Keanekaragaman Hayati
(KEHATI)
1990an. Konservasi KEHATI menjadi ajang
diskursus politik global:
 mengontrol dan mengendalikan gagasan, pikiran dan
narasi konservasi di seluruh dunia  ditrasformasi
menjadi mekanisme kelembagaan
 Badan-badan multilateral (Bank Dunia, PBB, USAID)
& LSM internasional (TNC, WWF, CI, IUCN) terlibat
aktif
 Ciri: top-down, intervensionis dan teknosentrik
Politik Global Keanekaragaman Hayati: CBD ke ICDP

• Konvensi KEHATI (CBD, 1992)


menyatakan bahwa Negara harus Box: ICDP
mengontrol hak dan tindakan para Tujuan ICDP ada dua.
pengguna sumber daya yang berada Pertama adalah untuk
memperbaiki kesejahteraan
di dalam wilayahnya masing-masing sosial ekonomi masyarakat di
desa-desa sekitar taman
• Zonasi: model, teknik untuk
nasional sehingga kehidupan
membatasi/melarang akses, control masyarakat tidak tergantung
dan pemanfaatan SDA di dalam pada sumber daya alam di
taman nasional
Taman Nasional
Kedua adalah untuk
• Tarik menarik kepentingan konservasi memperkuat institusi Balai
dan pembangunan di tengah-tengah Taman Nasional (perencanaan,
inventarisasi KEHATI, personil,
isu sustainable development  jalan kampanye, kompetensi
tengah: ICDP (Integrated Conservation personil, jaring kerjasama)
and Development Project)
Politik Global Keanekaragaman Hayati: ICDP
• ICDP (Integrated Conservation and Develop-
ment Project), diperkenalkan tahun 1985.
Tahun 2000an: +300 ICDP berdiri
• ICDP Generasi 1:Konservasi KEHATI dan
pembangunan pedesaan. Contoh, CSIADCP –
TN Lore Lindu, ICDP TN Kerinci Seblat *)
• ICDP Generasi 2: konservasi KEHATI &
prioritas pembangunan. ‘Kerja sambil
belajar’
• Di Indonesia: pengelolaan ICDP berada di
bawah Ditjen Bangda, Depdagri
• ICDP di berbagai lokasi banyak yang gagal.
Penyimpangan  disain program/proyek
yang tidak tepat sasaran atau tidak sesuai
kebutuhan masyarakat (Adiwibowo 2008)
Relax, We’re from Conservation, Inc
*) mengenai perkembanganTaman Nasional (TN) dan politik konservasinya,
dikemukakan dalam slide pada bagian akhir PB (Lampiran)
Politik Konservasi dan Kekuasaan :
dari Global ke Lokal
Politik konservasi berpijak pada 2 sumber kekuasaan (power):
(1) Kekuasaan yang diperoleh karena dasar juridis-hukum
(2) Kekuasaan yang diperoleh karena akumulasi diskursus konservasi yang
digalang oleh aktor global

Narasi konservasi yang digunakan para aktor:


(1) Aktor global, pemerintah dan LSM internasional menggunakan narasi
konservasi yang bersumber dari diskursus ilmu pengetahuan modern
(2) Masyarakat lokal (dan beberapa LSM lokal) menggunakan narasi
konservasi yang diperoleh dari pengetahuan lokal

Diskursus dan narasi tersebut diartikulasikan, disebarluaskan dan


disosialisasikan dgn kekuasaan (power) yang dimiliki masing-masing aktor
Bagan: Dikotomi Pengetahuan & Kekuasaan

• Local/tacit knowledge • Scientific knowledge


(lokal, tak tertulis, implisit) (dihimpun dari keilmuan)
• Folk knowledge (legenda, • Universal knowledge
dongeng, cerita rakyat) VS • Western knowledge
• Indigenous knowledge • Modern knowledge
• Traditional knowledge

Digunakan untuk penetapan batas Digunakan untuk penetapan batas


& tata ruang WILAYAH ADAT kawasan & zonasi TAMAN NASIONAL.
Ditransformasi menjadi power. Ditransformasi menjadi power.
REFERENSI

Adiwibowo. S. (2008). Dongi-dongi: Battlefield over Access, Control and


Meanings of Forest Resources in Burkard & Fremerey (Eds.) A Matter of
Mutual Survival: Social Organization of Forest Management in Central
Sulawesi, Indonesia. Berlin-Germany: LIT Verlag
Carter, Neil. 2007. The Politics of the Environment: Ideas, Activism, and Policy.
Second Edition. Cambridge University Press, NY.
Hards, S (2012). Ecologism in D.Mulvaney & P.Robbins. Green Politics: An A-
to-Z Guide (http://sk.sagepub.com/Reference/greenpolitics/n44.xml)
Harper, C.L. (1989). Exploring Social Change. Prentice Hall.
Kartodiharjo, H dan H.Jhamtani (2006) Politik Lingkungan dan Kekuasaan di
Indonesia. Jakarta-Indonesia: Equinox
TERIMAKASIH
Pengelola MK. Ekologi Manusia
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia - Institut Pertanian Bogor
http://skpm.fema.ipb.ac.id
Ecologism / Tambahan
environmentalism informasi!!

Eco-capitalism Eco-socialism Ecofeminism Deep ecology

•Environmentalism can be described as a social movement or as an ideology focused on


the welfare of the environment. Environmentalism seeks to protect and conserve the
elements of earth’s ecosystem, including water, air, land, animals, and plants, along with
entire habitats such as rainforests, deserts, and oceans

Deep ecology is a more


Ecocapitalism defends the Eco-socialism is based on philosophical and spiritual
possibility of creating a the Marxist analysis, that Ecofeminism assumes aspect of environmentalism.
sustainable capitalist system, considers capitalism to be that the domination and It is based on ecocentrism,
where economic growth is incompatible with the destruction of nature the idea that considers
compatible with nature. In protection of the are the consequence of humans in the same level of
this system, the protection of environment. Arguing that a patriarchal society importance as any other
the environment is offered as the sustainable integration that oppresses women living being within the
another service within the of society into nature is and therefore argues ecosystems, that becomes
free market, assuming that only possible within a that the best way to the main element. It defends
the increasing presence of socialist economy, oriented protect the environment that environmentalismshould
environmentalist consumers towards human needs is through the seek to protect nature
will make those companies instead of capital destruction of patriarchy independent of its
that are not ecologically accumulation instrumental benefits for
sustainable disappear human use
Tabel: Perkembangan Politik Konservasi Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Politik Pengawetan Politik Konservasi Politik Keanekaragaman


Alam Alam Hayati

Periode 1880an – 1970an Dekade 1980an 1992 - sekarang

Narasi / Pengawetan alam Konservasi alam Konservasi


Diskursus keanekaragaman hayati
Basis Kekuasaan negara Kekuasaan negara  Kekuasaan negara
kekuasaan  Kekuasaan berbasis
diskursus konservasi
Aktor utama ● Pemerintah kolonial Pemerintahan  Negara
Belanda Suharto  LSM internasional
● Pemerintahan  Lembaga multilateral
Sukarno-Suharto
Jumlah TN Tidak ada (catt: ada 12 1980-1989: 16 TN 1992-2002: 16 TN
yang didirikan cagar alam dan Kawasan 1990-1992: 13 TN 2002-2005: 4 TN
perlindungan alam)
Sumber: ? ; Kartodihardjo&Jhamtani (2006)

Anda mungkin juga menyukai