Anda di halaman 1dari 2

Tiara Syifa Lestari

1204050161
Jurnalistik 7D

UTS JURNALISME LINGKUNGAN

1. Menurut pemahaman Anda apa yang dimaksud dengan jurnalisme lingkungan dan kenapa
keberadaannya sangat penting?
2. Bagaimana sejarah perkembangan jurnalisme lingungan?
3. Jelaskan mengenai teori Biosentris.

JAWAB
1. Jurnalisme Lingkungan adalah kegiatan membuat berita
(mengumpulkan, memproses dan menerbitkan informasi yang bernilai berita)
yang berkaitan dengan berbagai isu lingkungan, seperti bencana alam
kegiatan konservasi dan permasalahan lingkungan. Jurnalisme lingkungan sangat
penting karena lingkungan alam yang kita tinggali saat ini sudah rusak untuk
mencegah kerusakan agar tidak lebih parah hadirlah jurnalisme lingkungan yang
memberikan informasi dan edukasi bagi masyarakat untuk menjaga lingkungan juga
sebagai sarana agar pemerintah lebih memperhatikan kebijakan mengenai
lingkungan.

2. Pada tahun 1739 di Philadelphia, Benjamin Franklin, editor the Gazette and Neigbor,
mengajukan petisi pada Majelis Pennsylvania untuk menghentikan pembuangan
limbah di Dock Creek dan memindahkan penyamakan kulit dari distrik komersial
Philadelphia.  William Bradford, editor Merkurius, menulis hal ini sebagai “Upaya
Berani (serangan) terhadap kebebasan pedagang Philadelphia.”

Industri tersebut menyebabkan bau busuk, nilai properti lebih rendah, penyakit dan
gangguan pada pemadaman kebakaran. Industri - industri mengeluh bahwa hak -hak
mereka dilanggar, tetapi Franklin memperjuangkan "hak -hak publik." Franklin dan
para pencinta lingkungan memenangkan pertempuran simbolis tetapi pembuangan
terus berlangsung

Jurnalisme Lingkungan di Indonesia


1990 - Awal mula perkembangan jurnalisme lingkungan hidup
1993 - Buku Jurnalisme Lingkungan Hidup, panduan bagi jurnalis
2006 - Komunitas Jurnalis Peduli Lingkungan. Liputan berita lingkungan mencapai
puncaknya di semua media: surat kabar, TV, situs berita online, film, dan majalah
berita terkait perubahan iklim

3. Teori Biosentrisme mengagungkan nilai kehidupan yang ada pada ciptaan, sehingga
komunitas moral tidak lagi dapat dibatasi hanya pada ruang lingkup manusia.
Mencakup alam sebagai ciptaan sebagai satu kesatuan komunitas hidup (biotic
community). Inti pemikiran biosentrisme adalah bahwa setiap ciptaan mempunyai
nilai intrinsik dan keberadaannya memiliki relevansi moral. Setiap ciptaan (makhluk
hidup) pantas mendapatkan keprihatinan dan tanggung jawab moral karena
kehidupan merupakan inti pokok dari konsern moral. Prinsip moral yang berlaku
adalah “mempertahankan serta memlihara kehidupan adalah baik secara moral,
sedangkan merusak dan menghancurkan kehidupan adalah jahat secara moral”
(Light, 2003: 109). Biosentrisme memiliki tiga varian, yakni, the life centered theory
(hidup sebagai pusat), yang dikemukakan oleh Albert Schweizer dan Paul Taylor, land
ethic (etika bumi), dikemukakan oleh Aldo Leopold, dan equal treatment (perlakuan
setara), dikemukakan oleh Peter Singer dan James Rachel.

Anda mungkin juga menyukai