Anda di halaman 1dari 16

JURNALISME DAN LINGKUNGAN HIDUP

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Pendidikan Jurnalistik Semester Ganjil 2022/2023

Dosen Pengampu :
Drs. Sugiharto, M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Andy Fadilah Saputra
2. Muhammad Daffa Aji Pradana
3. Mu’ainatun Sholihah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH

STIT ISLAMIYAH KP PARON NGAWI


2022

2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
memberi kita nikmat iman dan sehat. Berkat ridha-Nya, kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Jurnalisme dan
lingkungan hidup”. Sholawat serta salam tak lupa kami ucapkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah memperjuangkan umat
manusia ke jalan yang benar dan menjadi pelajaran bagi kita semua.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk


memenuhi tugas Bapak Drs. Sugiharto,M.Pd selaku pengampu mata kuliah
Pendidikan Jurnalistik. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Jurnalistik dan lingkungan bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Ngawi, 28 November 2022

Penyusun

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................3
C. Tujuan penulisan...........................................................................................3
BAB II......................................................................................................................4
PEMBAHASAN......................................................................................................4
A. Ruang Lingkup Jurnalisme Lingkungan Hidup............................................4
B. 4 Hal Yang Sering Disajikan Media Dalam Meliput Persoalan-Persoalan
Lingkungan:..........................................................................................................5
C. Kiat Menulis Masalah Lingkungan Hidup....................................................5
D. Peranan Jurnalisme Lingkungan Hidup (Environmental Journalism)..........6
E. Dampak Rusaknya Jurnalisme Lingkungan Hidup.......................................7
F. Topik-Topik Jurnalisme Lingkungan Serta Tujuan Dan Fungsi Jurnalisme
Lingkungan...........................................................................................................8
G. Tujuan dan Fungsi.........................................................................................9
BAB III..................................................................................................................10
PENUTUP..............................................................................................................10
A. Kesimpulan.................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ada beberapa filosofi lingkungan hidup yang berkembang, contoh:
deep ecology, social ecology, dan eco-feminism. Konsep yang pertama,
yakni Deep Ecology sangat kaku dalam memandang manusia sebagai
bagian dari alam yang tidak memiliki hak terhadap alam intinya adalah
membiarkan alam ini berjalan sebagaimana adanya dan menjaga
kelestariannya. Konsep ini terdengar sedikit utopis karena ia
mempertanyakan hal semacam “apakah kita benar-benar memerlukan
kendaraan bermotor?”, “apakah kita berhak mengambil kekayaan alam?”
dan semacamnya. Sedangkan Social Ecology menganggap bahwa manusia
memang bagian dari alam, tapi memiliki kesadaran sosial yang unik.
Filosofi ini beranggapan bahwa persoalan lingkungan muncul sebagai
akibat adanya struktur hirarki kekuasaan dalam masyarakat kita. Menurut
paham ini, sejauh yang saya tangkap, manusia adalah spesies tertinggi
yang memiliki hak mengelola alam. Jadi, mengeksploitasi alam sah-sah
saja sejauh itu dijalankan dengan adil.
Kedua konsep tersebut saling bertolak belakang, namun jika ditilik
lebih jauh ke akarnya, saya cenderung menyetujui konsep utopis deep
ecology, sebab manusia sebenarnya adalah bagian dari lingkungan. Dan
kadang, konsep manusia memiliki kuasa atas pemanfaatan alam adalah
bagian dari konstruksi manusia yang terkadang diperkuat oleh ajaran
agama atau kepercayaan.
Jurnalisme lingkungan menitikberatkan pada peliputan dan produksi
teks pada realitas lingkungan hidup Lingkungan yang berubah degradasi
Lingkup lingkungan tidak hanya lingkungan hidup atau fisik, tetapi juga
politik, hukum, sosial, dan budata yang erat kaitannya dengan aspek
lingkungan.1 Seorang jurnalis lingkungan harus mengerti bahasa keilmuan
1
Abrar, A. N. Mengenal Jurnalisme Lingkungan Hidup.(Yogyakarta: UGM Press,1993),
50-51
1
serta penerapannya, pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa berkaitan
dengan lingkungan di masa lalu, kemampuan mengikuti keputusan
kebijakan mengenai lingkungan dan kerja organisasi lingkungan,
pemahaman umum tentang persitwa-peristiwa lingkungan muktahir, dan
kemampuan menyampaikan informasi tersebut pada khalayak umum
dengan cara yang mudah dipahami. dalam interaksi antarkomponen
lingkungan (hayati & non hayati), wartawan harus “memihak” kepada
proses-proses yang meminimalkan dampak negatif kerusakan lingkungan
hidup. Oleh sebab itu, wartawan lingkungan perlu menumbuhkan sikap:2
1) Pro Keberlanjutan: Lingkungan Hidup yang mampu mendukung
kehidupan berkelanjutan, kondisi lingkungan hidup yang dapat
dinikmati oleh generasi sekarang tanpa mengurangi kesempatan
generasi mendatang
2) Biosentris: Kesetaraan spesies, mengakui bahwa setiap spesies
memiliki hak terhadap ruang hidup, sehingga perubahan lingkungan
hidup (pembangunan) harus memperhatikan dan mempertimbangkan
keunikan setiap spesies dan sistem-sistem di dalamnya.
3) Pro Keadilan Lingkungan: Berpihak pada kaum yang lemah, agar
mendapatkan akses setara terhadap lingkungan yang bersih, sehat dan
dapat terhindar dari dampak negatif kerusakan lingkungan.
4) Profesional: Memahami materi dan isu-isu lingkungan hidup,
menjalankan kaidah-kaidah jurnalistik, menghormati etika profesi, dan
menaati hukum.

Lingkungan hidup merupakan seluruh benda, daya, keadaan dan makhluk


hidup, yang memengaruhi perikehidupan dan kesejahteraan makhluk
hidup. 3Yang mana tertuang pada UU No.23/1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup Berinteraksi Memengaruhi  Jurnalistik Lingkungan

2
Ibid,.
3
Fajar, A. Jurnalisme Lingkungan yang Sadar
Lingkungan. (KomuniTi,2010), 20-22
2
Kegiatan pemberitaan, mengumpulkan, memproses dan menerbitkan
informasi yang bernilai berita] masalah-masalah lingkungan hidup.

Jurnalisme lingkungan hidup memiliki varian tema yang  lebih  khusus 


yaitu  jurnalisme bencana. Prakteknya tidak jauh berbeda dengan
jurnalisme lingkungan hidup, tetapi sekali lagi banyak ketimpangan
terutama etika dan kesadaran akan bencana yang masih sangat minim.
Secara ideal telah banyak aturan resmi dimulai dari etika jurnalistik, UU
Penyiaran hingga Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program
Siaran (P3-SPS). 4Apa yang dikeluhkan Alison Anderson dan Ana Nadya
Abrar dalam peliputan jurnalisme lingkungan hidup juga terjadi dalam
jurnalisme bencana.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang dapat kami
ambil yaitu sebagai berikut :
1. Jelaskan rung lingkup jurnalisme lingkungan
2. Sebutkan 4 hal yang sering disajikan media dalam meliput persoalan-
persoalan lingkungan
3. Sebut dan jelaskan kiat dalam menulis masalah lingkungan hidup
4. Apa saja dampak dari rusaknya lingkungan hidup
5. mengapa peranan jurnalisme lingkungan hidup (environmental
journalism) diperlukan??
6. Topic-topik apa saja diangkat dalam jurnalisme lingkungan serta
jelaskan tujuan dan fungsi jurnalisme lingkungan

C. Tujuan penulisan
Tujuan dari penulisan maakalah diatas adalah untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah kapita selekta jurnalistik serta untuk menambah

4
Suyanto, Jurnalisme dan Lingkungan Hidup (di Media Massa. Prosiding
Seminar Antarbangsa , 2012)

3
wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai jurnalisme lingkungan hidup
yang terjadi disekitar kita.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Ruang Lingkup Jurnalisme Lingkungan Hidup


Sebelum membahas ruang lingkup jurnalisme lingkungan hidup
perlu diketahui bahwa jurnalisme lingkungan adalah usaha menyampaikan
seruan kepada masyarakat agar mampu berpartisipasi dalam gerakan
menyelamatkan kelestarian lingkungan hidup. 5Jurnalisme lingkungan
berupaya pada konteks penanganan masalah lingkungan sehingga
pemberitaannya mengawal proses dari awal muncul masalah hingga
solusinya. Tidak jarang juga wartawan harus seharian dengan komunitas
lingkungan atau bergabung dengan komunitas tersebut agar mendapatkan
visi lebih luas tentang masalah yang ingin ia liput.  Wartawan diwajibkan
memiliki kepekaan, pembelajaran khusus, dan keahlian tertentu bukan
hanya persoalan teknik menulis. Selain permasalahan, peran serta
masyarakat dalam mengatasi persoalan lingkungan menjadi barang penting
yang patut diliput wartawan.6
Dalam buku The Reporter’s Environmental Handbook karya Peter
M. Sandman dkk,topic-topik yang diangkat jurnalisme lingkunga,
misalnya pencemaran udara atau pengaturan sampah, dengna
pengkhususan masalah-masalah yang terjadi di ranah lokal. Selain hal-hal
diatas, jurnalisme lingkungan juga mencakup topic-topik seperti:
1) Polusi udara,

5
Abrar, A. N. Mengenal Jurnalisme Lingkungan Hidup.(Yogyakarta: UGM Press,1993),
65
6
Sudibyo, A. (2014). 34Prinsip Etis Jurnalisme Lingkungan: Panduan Praktik
untuk Jurnalis.Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 77.

4
2) Manajemen Pembuangan Binatang Ternak
3) Keragaman fauna
4) Lahan tak terpakai
5) Kanker dan penyebab penyakit-penyakit lainnya
6) Bahaya kimiawi
7) Pelucutan senjata kimia
8) Kesehatan Anak-anak (Asma, kandungan timah dalam lingkungan
udara lokasi industri)
9) Isu lingkungan antar Negara tetangga
10) Pembuangan materi hasil kerukan
11) Bahan kimiawi yang menganggu hormone

B. 4 Hal Yang Sering Disajikan Media Dalam Meliput Persoalan-


Persoalan Lingkungan: 
1) Kalangan reporter lingkungan sering mengabaikan pendapat-pendapat
ilmiah yang sebenarnya sangat berbeda dengan pemikiran kalangan
penganut environmentalisme
2) Sangat sedikit jurnalis yang memiliki latar belakang pengetahuan
ilmiah, sehingga mereka gampang dimanipulasi oleh kalangan aktivis
lingkungan
3) Kelompok-kelompok aktivis atau pemerhati lingkungan meningkatkan
kampanye kehumasan yang efektif dan didanai secara baik yang
dimulai sejak tahun 1970 dan terus berlanjut hingga sekarang
4) Desakan media untuk meningkatkan sirkulasi dan rating acapkali
menjadikan media menghadirkan laporan-laporan ekologis sedramatis
mungkin.7

C. Kiat Menulis Masalah Lingkungan Hidup 


1) Jurnalis harus mampu mempopulerkan masalahnya dengan
menggunakan peristilahan yang tepat dan pengalihan gagasan/ konsep
yang populer, sehingga dimengerti oleh pembaca/ pemirsa
7
Suyanto. (2012). Jurnalisme dan Lingkungan Hidup di Media Massa. Prosiding
Seminar Antarbangsa,12.
5
2) Jurnalis harus berhati-hati terhadap penerjemahan istilah asing,dan
meminta pertimbangan para pakar. Istilah-istilah ilmiah nama spesies,
zat kimia, dll, harus ditulis dengan kesepakatan dari komunitas yng
bersangkutan
3) Jurnalis harus bisa mendekatkan persoalan pada khalayak dengan
menjadikan masalah itu sebagai masalah lingkungan di tingkat lokal
dan tingkat pengaruhnya
4) Menampilkan drama dalam reportase, yakni drama tentang manusia
5) Meletakkan manusia sebagai pusat berita
6) Menggunakan foto, gambar, dan ilustrasi untuk menarik perhatian
pembaca/ pemirsa terhadap berita, seperti foto manusia dengan
lingkungannya atau esi foto Menggunakan verifikasi berlapis
menggunakan bahan pustaka, riset, narasumber/ para pakar.

Selain itu Kiat-Kiat dalam menulis masalah lingkungan hidup diantaranya


yaitu :

1) Menulis bukan bakat akan tetapi ketrampilan khusus yang harus dilatih
secara terus menerus
2) menulis bukan teori tapi praktek
3) Menumbuhkan motivasi, keberanian memulai
4) Syarat utama: banyak membaca !!!!
5) Plus: mengikuti seminar, diskusi, dll agar wawasan luas, kepercayaan
diri, networking
6) Modal: merumuskan masalah, wawasan umum dan khusus,
perbendaharaan bahasa, menawarkan solusi atau analisa yang tajam.

D. Peranan Jurnalisme Lingkungan Hidup (Environmental Journalism) 


Karena Jurnalisme Lingkungan Hidup ini sebagai:
1) Usaha menyampaikan advokai/saran kepada khalayak untuk
berpartisipasi terhadap kelestarian lingkungan hidup

6
2) Bentuk tanggung jawab pers sebagai saluran informasi dan sebagai
bagian dari masyarakat yang tidak terlepas dari tanggung jawab
terhadap alam.
3) Seharusnya memiliki sikap yang tegas terhadap persoalan lingkungan
hidup (yang biasanya berbenturan dengan kepentingan ekonomi)
4) Sebagai bagian dari jurnalisme, jurnalisme lingkungan hidup memiliki
kekhususan dan kekhasan dalam melaporkan persoalan lingkungan
hidup.

Selain harus memenuhi standar pemberitaan pers, jurnalisme lingkungan


hidup juga harus:

1) Memberikan data/fakta yang akurat


2) Tidak bias terhadap kepentingan lain selain kepentingan kelestarian
lingkungan hidup
3) Bisa menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam menentukan
sikap terhadap lingkungan hidup diwilayah mereka.
4) Bisa menjadi motor perubahan sosial. Sebab media memiliki kelebihan
dalam menjangkau khalayak lebih luas dan menyaring informasi yang
akan disampaikan pada publik.

Sehingga harapannya adalah, saat media/pers memiliki kepedulian terhadap


lingkungan hidup dan menjalankan jurnalisme lingkungan hidup,
setidaknya ada beberapa hal yang dapat diharapkan terjadi:8

1) Masyarakat memiliki kesadaran sosial atas apa yang sedang terjadi


terhadap lingkungan mereka.
2) Masyarakat mendapatkan informasi yang memadai untuk memutuskan
sikap
3) Masyarakat tergerak untuk bertindak dan terlibat dalam kelestarian
lingkungan hidup.

8
Ibid.,15
7
4) Pemerintah mempertimbangkan informasi lingkungan hidup sebagai
landasan tindakan dan kebijakan yang diambil.

E. Dampak Rusaknya Jurnalisme Lingkungan Hidup


Intensitas pemberitaan media kerap meredup ketika sudah tak ada
bencana alam menerjang yang mengakibatkan korban-korban manusia
berjatuhan dan harta benda mengalami kehancuran. Responsi terhadap
pemanasan global, misalnya, hingga kini tampak masih kurang
memperoleh penyikapan yang, bermakna dan mendalam dari sebagian
besar media di lndonesia. Padahal, kehancuran ekologis pads level global
memiliki dampak serius pada kerusakan lingkungan secara keseluruhan.9
Dalam situasi ini, media seharusnya meningkatkan intensitas
pemberitaan dengan menggunakan perspektf. jurnalisme linqkungan.
Artinya, jurnalisme lingkungan harus direvitalisasi (dihidupkan kembali)
oleh kalangan wartawan. Kemasan berita seakan-akan masalah lingkungan
tidak bersentuhan langsung dengan kehidupan manusia tentu harus diubah.
Sebab lazimnya, publik akan tertarik terhadap isu-isu yang dampaknya
langsung dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari.
Dampak yang dirasakan atas kerusakan lingkungan hidup disekitar
kita sangatlah besar baik dampak secara langsung maupun secara tidak
langsung. Diantaranya dampak penambangan tanah liar di suatu daerah
yang hingga saat ini masih dirasakan oleh penduduk s yaitu banjir dikala
musim hujan dan debu dimusim panas, pengerokan gunung didaerah
persemaian yang kemudian dijadikan kawasan perumahan telah membawa
dampak bangunan ditepi gunung tenggelam bersama pasir akibat
pengikisan dan banjir pada saat hujan.
Ketika tidak ada bencana alam menerjang yang mengakibatkan
korban-korban manusia berjatuhan dan harta benda mengalami

9
Suhandang, K. PengantarJurnalistik, Organisasi, Produk, dan Kode Etik. (Bandung:
Nuansa Cendekia.,2012)

8
kehancuran, media lebih banyak memilih sikap diam dan kurang tanggap.
Simaklah bagaimana isu pemanasan global ditanggapi secara kurang
berarti. Padahal, kehancuran ekologis pada level global memiliki dampak
serius pada kerusakan lingkungan secara keseluruhan. Dalam situasi ini,
media seharusnya meningkatkan intensitas pemberitaan dengan
menggunakan perspektif jurnalisme lingkungan. Artinya, jurnalisme
lingkungan harus direvitalisasi (dihidupkan kembali) oleh kalangan
wartawan

F. Topik-Topik Jurnalisme Lingkungan Serta Tujuan Dan Fungsi


Jurnalisme Lingkungan
Misal:
Pencemaran udara atau pengaturan sampah, dengan pengkhususan
masalah-masalah yang terjadi di ranah lokal. Bencana alam (Gunung Api,
banjir, banjir lahar dingin, angin ribut dll).  Polusi udara, Keragaman
fauna, Lahan tak terpakai, Kesehatan (Asma, kandungan timah dalam
lingkungan udara lokasi industri), Perubahan iklim dan pemanasan global,
Bencana alam yang disebabkan teknologi,  Kesehatan kerja, Berkurangnya
lapisan ozone, Pestisida, Pencegahan polusi, Pertumbuhan penduduk, 
Kesehatan lingkungan & kedudukannya, Kualitas air permukaan,
Ketersediaan air.
Selain itu, jurnalisme lingkungan juga mencakup topic-topik seperti:
Isu lingkungan antarnegara, perubahan iklim dan pemanasan global, illegal
logging, kualitas air, kebakaran hutan, pencemaran industri, nuklir,
kekeringan, banjir, longsor, kabut asap, limbah rumahtangga, limbah
rumah sakit, limbah industri, kepunahan fauna, modifikasi generika, dan
sebagainya.

G. Tujuan dan Fungsi


Tujuan: memberikan pencerahan, informasi sekaligus edukasi mengenai
kesadaran pentingnya lingkungan, persoalan lingkungan hingga tata cara
perbaikan lingkungan yang rusak. Jurnalisme lingkungan berfungsi untuk
melakukan proses:
9
1) Jurnalisme berfungsi memberikan informasi kepada masyarakat, agar
warga dapat mengatur diri sendiri. Media massa sangat membantu kita
dengan cara menyuguhkan berita-berita yang terjadi di lingkungan,
sehingga masyarakat dapat mengenali permasalahan di sekelilingnya
yang mungkin saja terlewat dari keseharian atau tidak disadari. Dengan
adanya pemberitaan tersebut kebenaran berita menjadi dasar dari
tindakan-tindakan yang diambil oleh masayarakat.
2) Jurnalisme berfungsi untuk membangun masyarakat. Berita yang
menyuarakan kondisi kelompok-kelompok masyarakat yang selama ini
mengalami kesulitan dan terlupakan dapat mendorong kelompok-
kelompok masyarakat yang lain untuk membantu keluar dari
permasalahan yang dialami. Dalam skala yang lebih besar dapat
mendorong negara untuk membuat kebijakan yang pro rakyat.
3) Persuasif (mengajak), advokasi
4) Inspiratif (menginspirasi)
5) Informatif (memberi informasi

BAB III
PENUTUP

10
A. Kesimpulan
1. Jurnalisme lingkungan adalah usaha menyampaikan seruan kepada
masyarakat agar mampu berpartisipasi dalam gerakan menyelamatkan
kelestarian lingkungan hidup.
2. Hal yang sering disajikan media dalam meliput persoalan-persoalan
lingkungan diantaranya Kalangan reporter lingkungan sering
mengabaikan pendapat-pendapat ilmiah , Sangat sedikit jurnalis yang
memiliki latar belakang pengetahuan ilmiah,, Kelompok-kelompok
aktivis atau pemerhati lingkungan meningkatkan kampanye
kehumasan Desakan media untuk meningkatkan sirkulasi dan rating
3. Kiat-Kiat dalam menulis masalah lingkungan hidup diantaranya
yaitu :Menulis bukan bakat akan tetapi ketrampilan,menulis bukan
teori tapi praktek, menumbuhkan motivasi, keberanian memulai,
banyak membaca , mengikuti seminar, diskusi, modal
4. Jurnalisme Lingkungan Hidup ini sebagai:Usaha menyampaikan
advokai/saran kepada khalayak, Bentuk tanggung jawab pers sebagai
saluran informasi,,jurnalisme lingkungan hidup memiliki kekhususan
dan kekhasan dalam melaporkan persoalan lingkungan hidup.
5. Dampak yang dirasakan atas kerusakan lingkungan hidup disekitar kita
sangatlah besar baik dampak secara langsung maupun secara tidak
langsung.
6. Tujuan: memberikan pencerahan, informasi sekaligus edukasi
mengenai kesadaran pentingnya lingkungan, persoalan lingkungan
hingga tata cara perbaikan lingkungan yang rusak.

DAFTAR PUSTAKA

Abrar, A. N. (1993). Mengenal Jurnalisme Lingkungan Hidup.Yogyakarta: UGM


11
Press.
Fajar, A. (2011).Jurnalisme Lingkungan yang Sadar Lingkungan. KomuniTi,
Sudibyo, A. (2014). Prinsip Etis Jurnalisme Lingkungan: Panduan Praktis
untuk Jurnalis.Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Suhandang, K. (2016). PengantarJurnalistik, Organisasi, Produk, dan Kode
Etik. Bandung: Nuansa Cendekia.
Suyanto. (2012). Jurnalisme dan Lingkungan Hidup di Media Massa. Prosiding
Seminar Antarbangsa

12

Anda mungkin juga menyukai