1.

Pada penelitian kandungan BC yang dijelaskan tadi, yaitu lactoferrin, immunoglobulin, antimikroba,
memiliki manfaat apa untuk diare?
Aktivitas antimikroba immunoglobulin adalah dengan khelasi dengan antigen bakteri dan
virus. Laktoferin adalah antioksidan, anti-inflamasi, dengan aktivitas antimikroba dan terlibat dalam
pengaturan penyerapan zat besi saluran pencernaan, membatasi pemanfaatan zat besi oleh bakteri dan
menghambat pertumbuhan mikroba. BC juga termasuk peptide antimikroba sebagai laktoferin dengan
efek antibakteri. Laktoferin adalah glikoprotein dengan efek antibakteri, antivirus dan antijamur, mengikat
lipopolisakarida, dan menjadi berguna dalam praktek klinis melawan penyaki.

2. Apakah kriteria inklusi dan eksklusi pada penelitian BC untuk Diare Akut ini?
Inklusi:
Termasuk anak-anak berusia antara 6 bulan hingga 2 tahun, dengan diare akut yang didefinisikan sebagai
tiga atau lebih feses encer atau encer selama kurang dari 48 jam dan tidak mengandung darah atau lendir.
Eksklusi:
Anak-anak dengan diare lebih dari 48 jam, infeksi lain, malnutrisi atau yang menerima pengobatan
antibiotic atau antidiare sebelumnya dikeluarkan dari penelitian.

3. Bagaimana bentuk dan cara pemberian BC pada pasien dengan Diare Akut di penelitian tersebut?
1 sach BC. Ini berisi bubuk untuk 6 jam pertama (3 g/sachet). Setiap sachet ditambahkan ke 50 ml air
netral (sebelumnya direbus), diaduk terus menerus sampai larut. BC diinstruksikan untuk diminum dengan
perut kosong setidaknya 30 menit sebelum makan. Satu sachet mengandung laktoferin 65 mg,
laktoperoksidase: 2,8 unit dan imunoglobulin berupa IgG 350 mg, Ig A 35,3 mg dan Ig M 25,3 mg. Sesuai
anjuran produsen, dosis BC adalah satu sachet per hari untuk anak kurang dari 2 tahun.

4. Apakah pada anak dengan diare juga perlu diberikan antibiotic?

Antibiotik hanya diberikan jika ada indikasi seperti diare berdarah atai kolera, atau bila ada penyakit lain.
Hal ini disebabkan karena antibiotic dapat memberikan efek peningktan motilitas/pergerakan usus untuk
mengeluarkan kotoran atau racun sehingga usus akan lebih banyak bekerja. Selain itu penggunaan
antibiotic yang tidak rasional juga akan membentuk gangguan keseimbangan flora normal pada usus.
Sehingga akan menyebbakan diare makin Panjang dan presisten, mempersulit penyembuhan, dan dapat
resisten terhadap antibiotik

5. Tadi sempat dijelaskan bahwa zinc dapat membantu terapi diare. Bagaimana dan apa fungsi zinc terhadap
diare?
Zinc diberikan untuk mengurangi lama dan berat diare, mencegah diare berulang selama 2-3bulan,
mengembalikan nafsu makan. Zinc juga berpengaruh pada pertumbuhan dan pembelahan sel, sehingga
meningkatkan kecepatan regenerasi epitel usus.

6. Apakah ada diare lain yang penyebabnya/etiologinya belum disebutkan di dalam presentasi?
Ada yaitu Disentri basiler, yaitu diare yang disertai darah, dimana disebabkan oleh shigella dan amoeba (E.
hystolitica). Biasanya pada pasien diserai diare encer bercampur darah dan mucus, nyeri saat bab, nyeri
perut, demam tinggi, mual muntah, anoreksia, gelisah/kesakitan. Untuk pemeriksaan stool biasanya akan
ditemukan trofozoit amoeba dan giardia. Biasanya shigella terapinya antibiotic berupa ceftriaxone IV
50-100 mg/kgBB/hr, Cefixim 8 mg/kgBB/hari 1-2 dd Azitromisin 12 mg/kgBB/hari untuk hari pertama,
lanjut 6 mg/kgBB/hari selama 4 hari, Ciprofloxaxin 20-30 mg/kg/hari 2dd. Bila hasil amoeba 
metronidazole 30-50 mg/kgBB/hari 3dd selama 5 hari.
7. Apakah bisa dijelaskan pada pemeriksaan mikrobiologis di penelitian ini yang diperiksa apa saja?
Samplenya adalah feses untuk dilakukan kultur bakteri, deteksi antigen rotavirus, dan deteksi E. Coli.
Kultus Bakteri: dicek ada salmonella, shigella, E. coli, kolera, campylobacter
Antigen Rotavirus: sampel dianggap positif bila kepunahan bakteri/antigen >10% diatas batas hidung
Deteksi E. coli: mendeteksi 8 gen di E. Coli yang ada di enteropatogenik tipikal, atipikal, enterotoksigenik,
enteroaggregative, enterohemoragik, dan enteroinvasif.

8. Apakah ada mekanisme khusus yang mendasari penyebab diare?