Truly O.PURBA,SE,M.Si
Disusun oleh:
Rona Situmorang
200110052
Manajemen VB
FAKULTAS EKONOMI
Puji syukur ikami panjatkan kepadai Tuhan Yang Maha Esa yang itelah
melimpahkan ikesehatan kepada ikami, sehingga ikami dapat imenyelesaikan
makalah ini. Adapuni judul dari imakalah ini iadalah “Analisa Arus Modal Dan
Integrasi Pasar Modal Dalam Contagion Effect Pada Pasar Modal Asean”.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian...............................................................................2
BAB IV PENUTUP.....................................................................................11
4.1 Kesimpulan.......................................................................................11
4.2 Saran.................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kerjasamaiantar negaraikawasan ASEAN mengalami perkembangan
yang cukupi pesat mulaii dari kerjasamai politik, ekonomi dani keamanan.
Perkembangani ekonomi terbentuki dari adanyaiPreferential TradeiArrangement
(PTA), Freei Trade Areai (FTA), kemudiani menjadi ASEAN Economic
Community (AEC). AEC inii merupakan realisasii dari aspirasiiASEAN sebagai
kawasaniyang stabil, makmur, mempunyaiidaya kompetitifiyang tinggiisehingga
berfungsii sebagai pasar itunggal dan wilayahi basis produksii pada tahuni 2020
mendatang, dengani program kebebasani aliran barang, tenagai kerja, aliran
modal, namun ijuga untuk mengurangii kemiskinan dani kesenjangan isosial
ekonomii (Soesastro, 2004). Lebih lanjut, cetakibiru AEC direncanakaniadanya
liberalisasiijasa-jasa keuanganidiantara negaraianggota ASEAN denganitujuan
untukimempercepat perkembanganidan integrasi pasarimodal, serta tidakikalah
pentingnyai adalah adanya irencana pengurangani bahkan penghilanganibatasan
laluilintas permodalaniuntuk mencapai arusimodal yang lebihibebas diikawasan
antarinegara anggotaiASEAN (Muharam, 1999; Volz, 2013).]
Semakiniterintegrasinya pasar-pasarimodal ditandai olehimakin tingginya
korelasii antara returni saham antari bursaisaham, dimanaikorelasi yangisemakin
tinggi idisebabkan oleh beberapai hal yaitu bias yangi makini menurun idalam
pilihani portofolio, makini beranekaragamnya ipenjualan dan ipendanaan
perusahaan-perusahaan, ifenomena sementarai atau konvergensii industry idan
koordinasii kebijakan antari negara yang makini tinggi iintensitasnya (Arsyad,
2015; Robiyanto, 2017a; Robiyanto dan Hartanto, 2018). Valle (1999)
menyebutkani bahwa pasar modali suatu negara dapati mengalami ipergerakan
yang isama (comovement) karenai adanya faktorifaktor iekonomi yang
mendasarinyai (underlyingi factors), yang imencerminkan ikondisi ikeuangan di
dunia isecara umum, dan secara isistematis mempengaruhi isemuai pasar,
sebagai contohnyai yaitu adanya deregulasiidan liberalisasiipasar, perkembangan
teknologii komunikasi dan isistem iperdagangan, inovasii pada produk idan ijasa
keuangani serta makini meningkatnya aktivitasi internasional darii perusahaan-
1
perusahaan imultinasional juga imempengaruhi comovement ipasar imodal di
berbagai inegara (Papavassiliou, 2014; Robiyanto dan Ernayani, 2018).
Kestabilani perekonomian isuatu negara itidak bisai terlepas idari iadanya
peristiwai yang terjadi baiki secara domestiki maupun ieksternal (Mensi, Beljid,
Boubaker, dan Managi, 2013; Robiyanto, 2018a; Robiyanto, Wahyudi, dan
Pangestuti, 2017b). Peristiwa ieksternal yang ibergejolak diinegara besar, dapat
mempengaruhi ikondisi iperekonomian negara iyang pada iakhirnya akan
berdampaki terhadap pergerakan iharga saham imaupun integrasii pasar modal
suatui negara (Suganda dan Soetrisno, 2016). Kategorii peristiwai yang
mengejutkani di dunia investasii pada itahun 2016 iadalah adanyaireferendum
keluarnya inegara Inggrisi dari Uni Eropa iyang dikategorikan idalam resiko
sistematikiyang dapat mempengaruhiiekonomi diikawasan, memang tidakidapat
dipungkiriiintegrasi finansialitidak lepas dariiadanya resiko, dimanaiperistiwa di
negarai lain dapat imemberikan efek ipenularan atau sering idisebut dengan
contagion effect ke inegara ilain dan haliini tidak menutupikemungkinan dapat
berimbasike negara-negaraidi kawasaniASEAN (Seth dan Sharma, 2015)
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui iapa itu analisai arus modal dani integrasi pasarimodal
dalam contagion effect padaipasar modal ASEAN.
2. Untuk imengetahui mekanisme ianalisa arus modali dan iintegrasi ipasar
modal idalam contagion effect padaipasar modal asean
1.4 Manfaat
Kiranya imateri makalah iini dapat idigunakan isebagai dasar iuntuk
pengembanganiilmu pengetahuanidan kajian dalamiproses pembelajaran.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
ikerangka kerjaiberbeda yang menggunakan idata pada iserangkaian variabel
imakroekonomi iyang lebih iluas untuk isecara bersamaan imengidentifikasi
sumber ikeuntunganiperdagangan modal iinternasional dan untuki mendukung
perani potensial distorsii yang membatasiiperdagangan modalitersebut.
4
Menurut definisii ini, penyakit menular hanya adai jika icross-market co-
movementi meningkat secarai signifikan isetelah shock. Contagion idipandang
sebagaii peningkatan ikorelasi iselama masa – masa ikrisis danimembedakannya
dengani korelasi lintasi pasar sahami saat masa – masai yang istabil. Sedangkan
menuruti teori darii Mason (1998; dalam Naoui, Khemiri, dan Liouane 2010)
mengasumsikani bahwa mekanisme itransmisi iberikut shock itidak berbeda idari
sebelumi shock ataui krisis dani dengan idemikian, gerakan iantara ipasar yang
berlebihani merupakan kelanjutani dari hubungan isebelum-krisis. Pendekatani ini
seringi memenuhi syarati sebagai penularani fundamental. Hal inii diidentifikasi
melaluiidampak atauiyang dihasilkanidari saling ketergantungan melalui
ekonomi, perdaganganiatau hubunganikeuangan.
5
BAB III
PEMBAHASAN
6
tanpa dipengaruhii campur itangan pemerintahi daerah isetempat. Sedangkan
isejarah pasar imodal modern idiawali antara iabad ke-17 dani ke-18. Saat itui
Belanda menjadii pelopor inovasiidasar-dasarisistem keuanganimodern.
Sementaraikota-kota di Italiaimasih memproduksi obligasii pemerintah pertamai
yang dapati dipindah-alihkan, merekai tidak mengembangkani keperluan laini
untuk diproduksi ipasar modal iyang telah matang, iyaitu bursaisaham.
7
exchangei rate system, dan open icapital account. 'Policyi Trilemma' atau
'Impossiblei Trinity’' selama idiberlakukan sistem iBretton iWoods telah
mengharuskani pengenaan kebijakani pembatasan arusi modal untukimendukung
nilaii tukar tetap dani memungkinkan bank isentral untuk imelakukan ikebijakan
otonomi imoneter (autonomous imonetary ipolicies). Perekonomianiutamaidunia
tetap terintegrasii hanya dengan ipengaturan perdagangani dan ikeuangan iyang
palingi mendasar, dan ibiasanya bilateral isampai itahun 1950. Pergerakanimodal
swastai mulai kembalii beergairah padaitahun 1960-an, tumbuhipesat padaitahun
1970-anidan kemudian itumbuh lebih icepat ilagi sejak 1980-an. iKeberhasilan
sistem iBretton Woods idalam memacuiperdagangan internasionalidan pergerakan
modali terkait membawai keruntuhannyai sendiri dengani membangkitkan
'InconsistentiTrinity' (Obstfeld 1998).
8
parameter slopei tabungan berbedai secara signifikani dari nol, tapi ibukan idari
kesatuan. Merekai menafsirkan hasili ini dalam ihal imobilitasi modal ijangka
panjangidan integrasi pasarimodal internasionaliyang tidakisempurna. Beberapa
penelitiani telah memperkuat ikesimpulan FH dani secara sistematisimenunjukkan
adanyai korelasi yangi tinggi antarai tingkat tabungani dan investasii atau isetara
denganikurangnya korelasiiantara transaksiiberjalan danitingkat investasi. Setelah
Perangi Dunia II, ekonomi iAsia Timur iberkembang ipesat sementara iekonomi
Amerika Latin imengalami istagnasi. Pada isaat yang isama, modaliinternasional
mengalir ike Amerika iLatin dalam ijumlah yang jauh ilebih besaridaripadaiyang
mengalirike AsiaiTimur (Ohanian, Lee E. et al, 2018).
9
dibutuhkani oleh semuai negara di duniai sehingga memburuknya iperekonomian
suatui negara tidak akani berpengaruh banyakiterhadap Chinaidalam perdagangan
internasional. Tingkati pertumbuhan ekonomii China yang tinggii menjadi
penopangimembaiknya perekonomianidi Asia. Chinaimerupakan negarai dengan
tingkati kebebasan pasarimodal yangirendah sehinggaitidak akanibanyakiinvestor
asingiyang melakukanitransaksi perdaganganisaham diiChina.
10
Asia. Pengaruhi India dan Indonesiai dalam hubungan iperdagangan iThailand
nilainyaitidak sebesaripengaruh dariiAmerika Serikat.
BAB IV
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pasarimodal internasionaliadalah bagianipenting dalamitransaksi yang di
lakukaniantar negara baikiberkaitan dengan sekuritasikeuangan maupunisekuritas
padaikomoditi alam, transaksiikeungan antarinegara sendiriisangat eratikaitannya
dengani nilai mata uangi yang digunakani dalam transaksii tersebut, sehingga
membuati setiapi negara memiliki nilai unik pada matai uangnya, yang
berpengaruh iterhadap, banyaknyaiinvestor-investor yangiakan menanam imodal
pada inegara tersebut. Dukungan isubstansial dari beberapa iliteratur
yangiditelaah menemukani bahwa pasar sahami sebagai salurani arus modal iyang
penting ibagi negara maju idan berkembang. Olehikarena itu, hal
iniimenggarisbawahi argumen bahwaipasar sahamidan pasar keuanganisecara
umum harusidiperkuat di negara-negaraiberkembang, agaridapat lebih
diuntungkanidari arus modaliswasta. Bukti penelitiani dengan jelas menunjukkani
bahwa pasari saham domestiki dapat memfasilitasii pertumbuhan dan
iperkembangan ekonomiidi negara-negaraikurang berkembangiyaitu
denganimenarik arusimodal. Keberlanjutaniperan iniipenting, olehikarena itu
perluidikembangkan pasarimodal negaraiberkembang danilebih
meningkatkanikapasitasnya. Untuk mencegahipenurunan arusimodal yang tidak
beralasan, pasarikeuangan harus didorongiuntuk tumbuh gunaimengakomodasi
lebihibanyak arusimasuk.
11
Asia iseperti China, India, Singapura, Thailand, Malaysia, Indonesia dan Filipina.
China merupakanieksportir terbesaridi dunia dimana hasiliekspornyaidibutuhkan
olehi semua negarai sehingga memburuknyai perekonomian dii Amerika Serikat
tidak iakan berpengaruhi banyak iterhdap China. Singapura imerupakan inegara
dengan istruktur makro iekonomi yang itangguh sehingga iSingapura idapat
membatasiiterjadinya gejolakiperekonomian di dunia.
3.2. Saran
Diharapkani pembaca dapati memahami definisii analisa arus modali dan
integrasi ipasar modal sertai dapat mengetahuii dampak yang iterjadi jika isuatau
negara imengalami contagion effecti pada pasar imodal asean. Kiranya iapa iyang
kami ipaparkan idalam makalah iini dapat imenambah pengetahuan idan wawasan
bagi ipembaca tentang ianalisa arus imodal dan iintegrasi pasar imodal yang
mengalamii contagion effect padaipasar modal ASEAN.
12
DAFTAR PUSTAKA
Afnouch, A., & Hammami, S. (2014). Contagion During the 2008 Financial Crisis
: The Case of BRICS Group Financial Markets and Five Developed Markets.
Journal of Business Studies Quarterly, 6(2), pp. 159-186
Arsyad, N. (2015). Integration Between East and Southeast Asian Equity Markets.
Journal of Financial Economic Policy, 17(2), 104-121. doi: 10.1108/JFEP-02-
2014-0012
Bekaert, G., Harvey, C.R. (1995), Time-varying world market integration. The
Journal of Finance, 50, 403-444.
Bekaert, G., Hodrick, R.J., Zhang, X. (2009), International stock return
comovements. The Journal of Finance, 64, 2591-2626.
Daly, T. P. T. K. (2012). The Impacts of the Global Financial Crisis on Southeast
Asian Equity Markets Integration. International Journal of Trade, Economics
and Finance, 3(4), 299- 304
Darrat, A.F., Elkhal, K., Hakim, S.R. (2000), On the integration of emerging stock
markets in the Middle East. Journal of Economic Development, 25, 119-130
Dimitriou, D. & Simos, T. (2013). Contagion Channels of the USA Subprime
Financial Crisis : Evidence from USA, EMU, China and Japan Equity
Markets. Journal of Financial Economic Policy, 5(1), pp. 61-71
Edo, S. 2018. Private capital infows and stock market interface in sub-Saharan
Africa. International Review of Economics (2018) 65:507–538
https://doi.org/10.1007/s12232-018-0313-z
Feldstein, M. /Horioka, C. (1980): “Domestic saving and international capital
flows,” The Economic Journal, June, 90(358), 314 –329.
Ohanian, Lee E., Paulina Restrepo-Echavarria, and Mark L. J. Wright. 2018. Bad
Investments and Missed Opportunities? Postwar Capital Flows to Asia and
Latin America. American Economic Review.
https://doi.org/10.1257/aer.20151510.
13
Rose, A.K., Wieladek, T. (2014), Financial protectionism? First evidence. The
Journal of Finance, 69, 2127-2149.
Ruhupatty, Le Roy, 2008. Internasional Pasar Modal Dunia pada Peningkatan
Stuktur Modal Melalui Hutang Modal Serta Resiko Internasional yang
Ditimbulkan. Journal of Business and Economics Juni 2008, Vol. 7 No. 1, p
80 – 85, ISSN: 1412-0070.
Singh, T. (2007). Financial Market Integration and the Mobility of Capital:
Evidence from the OECD Countries. Applied Economics Quarterly Vol. 63.
No 1 (2017) Duncker & Humblot GmbH, 12165 Berlin.
Taylor, Alan M., and Jeffrey G. Williamson. 1997. “Convergence in the Age of
Mass Migration.” European Review of Economic History, 1(1): 27–63.
14