T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur atas rahmat dan ridho Allah
swt, karena tanpa rahmat dan ridhonya kita tidak dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan selesai tepat waktu.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada apt. Delisma Simorangkir,
S.Si., M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Informasi Obat yang
membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan
terimakasih kepada teman-teman kami yang selalu setia membantu dalam hal
mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini. Dalam makalah ini kami
menjelaskan tentang Informasi Obat Panitia FarmasiTterapi Dan Formularium
Rumah Sakit .
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum
kami ketahui. Maka dari itu kami mohon saran dan kritik dari teman –teman
maupun dosen. Demi tercapainya makalah yang sempurna.
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG....................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH...............................................................................5
1.3 TUJUAN........................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................5
2.1 PANITIA FARMASI DAN TERAPI............................................................5
2.1.1 Pengertian Panitia Farmasi dan Terapi....................................................5
2.1.2 Tujuan Panitian Farmasi dan Terapi........................................................6
2.1.3 Kegunaan.................................................................................................6
2.1.4 Anggota,Kriteria Keanggotaan, dan Struktur Kepanitian........................6
2.1.5 Fungsi dan Lingkup.................................................................................7
2.2 FORMULARIUM RUMAH SAKIT.............................................................7
2.2.1 Pengertian Formularium Rumah Sakit....................................................7
2.2.2 Standar Pelayanan Rumah Sakit..............................................................8
2.2.3 Pengelolaan Obat.....................................................................................8
2.2.4 Penggunaan Formularium Rumah Sakit..................................................8
BAB III....................................................................................................................9
KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................9
3.1 KESIMPULAN............................................................................................10
3.2 SARAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Rumah sakit yang merupakan salah satu dari sarana kesehatan, merupakan
rujukan pelayanan kesehatan dengan fungsi utama menyelenggarakan upaya
kesehatan yang bersifat penyembuhan dan pemulihan bagi pasien. Peran
rumah sakit merupakan hal yang urgen, maka dari itu mengenal rumah sakit
tidak saja dilihat dari banyaknya pasien, namun lebih kepada manfaat dan
peran serta fungsinya. Dalam rumah sakit tentunya tidak saja diperlukan
adanya fungsi dan peran, struktur dan yang lainnya, namun rumah sakit juga
memerlukan bentukan panitia yang biasa disebut dengan kepanitian rumah
sakit (Depkes RI, 2004).
Salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang diselenggarakan di rumah
sakit adalah farmasi. Pada suatu rumah sakit diperlukan suatu fungsi
pemantauan farmasi dan terapi yang mencakup, pengembangan kebijakan dan
prosedur mengenai seleksi, distribusi, penanganan, penggunaan, dan
pemberian/konsumsi obat dan bahan uji diagnostik. Fungsi pemantauan
farmasi dan terapi tersebut dapat dilakukan oleh suatu komite. Selain itu
keseragaman produk obat yang tersedia, keamanan,dan keefektifan
penggunaanya mengakibatkan suatu rumah sakit memerlukan suatu program
yang baik untuk memaksimalkan penggunaan obat yang rasional. Apoteker
rumah sakit bertanggung jawab memlihara hubungan baik dengan puluhn
bahkan ratusan jumlah dokter dari berbagai SMF (Siregar dan Amalia, 2004).
1.2 RUMUSAN MASALAH
a. Apa pengertian dari Panitia Farmasi dan Terapi?
b. Apa tujuan Panitia Farmasi dan Terapi?
c. Apakah kegunaan Panitia Farmasi dan Terapi?
d. Apa pengertian Formularium?
e. Bagaimanakah Standar Pelayanan Rumah Sakit yang telah memenuhi
standar?
g. Apa manfaat dari penggunaan formularium dalam suatu rumah sakit?
1.3 TUJUAN
3.1 KESIMPULAN
1. Menurut Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.1197/Menkes/SK/X/2004
adalah organisasi yang mewakili hubungan komunikasi antara staf medis dengan
staf farmasi, sehingga anggotanya terdiri dari dokter yang mewakili spesialisasi-
spesialisasi yang ada di rumah sakit dan apoteker wakil dari Farmasi Rumah
Sakit, serta tenaga kesehatan lainnya.
2. Menerbitkan kebijakan-kebijakan mengenai pemilihan obat, penggunaan obat
serta evaluasinya. Melengkapi staf professional dibidang kesehatan dengan
pengetahuan terbaru yang berhubungan dengan obat dan penggunaan obat sesuai
kebutuhan.
3. Sebagai perumus kebijakan prosedur sebagai edukasi
4. Formularium merupakan suatu dokumen yang secara terus menerus direvisi,
memuat sediaan obat dan informasi penting lainnya yang merefleksikan keputusan
klinik mutakhir dari staf medik rumah sakit.
5. Menurut Menteri Kesehatan No. 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar
Pelayanan Rumah Sakit, yang menyebutkan bahwa pelayanan farmasi rumah sakit
adalah bagian yang tidak terpisahkan dari system pelayanan Kesehatan rumah
sakit yang berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu,
termasuk pelayanan farmasi klinik, yang terjangkau bagi semua lapisan
masyarakat.
6. • Memudahkan pemilihan obat yang rasional
• Meminimalkan jenis obat
• Mengurangi biaya pengobatan
• Mengoptimalkan pelayanan kepada pasien
• Memudahkan perencanaan dan penyediaan
• Meningkatkan efisiensi dana obat di Rumah Sakit
3.2 SARAN
1. Adanya keputusan yang tetap pada KFT dan setiap wakil semua staf medis
fungsional dalam KFT perlu diperhatikan dalam rangka peningkatan
partisipasi SMF dalam penerapan system formularium.
2. Konsep formularium harus dipertegas arah dan tujuan yang ingin dicapai,
peningkatan kualitas terapi obat dengan memperhatikan efek, keamanan
dan cost effective obat menjadi hal utama, pemberlakuan tarif “enterance
fee” perlu dipertimbangkan dengan cermat untuk menjaga objektifitas
komite dalam proses pemilihan obat.