Anda di halaman 1dari 3

PROSEDUR CODE BLUE

Nomor Dokumen : No Revisi : Halaman / dari :


503/SPO/Yanmed/VII/2018 0 01/03

Tanggal Terbit : Ditetapkan:


STANDAR PROSEDUR
16 Juli 2018
OPERASIONAL

Pengertian Code Blue adalah suatu code yang menunjukkan adanya


pasien,pengunjung dan karyawan di lingkungan Rumah sakit yang
mengalami kegawatdaruratan pernafasan dan jantung yang harus segera
direspon oleh tim medis reaksi cepat atau tim code blue.Tim code blue
adalah tim yang memiliki kewenangan dan tugas memberikan
pertolongan dalam kegawatdaruratan jantung dan pernafasan di
lingkungan Rumah SakitHarapanBunda.

Tujuan 1. Membentuk suatu tim yang terlatih lengkap dengan peralatan medis
darurat yang dapat digunakan dengan cepat.
2. Memberikan resusitasi dan stabilisasi yang cepat bagi korban yang
mengalami kondisi darurat henti nafas dan jantung yang berada dalam
kawasan rumah sakit
3. Mengurangi angka kejadian morbiditas di Rumah Sakit .
Kebijakan 1. KebijakanDirektur RS HarapanBunda nomor 250/RSHB/Dir-SK/V/2018
tentang Resusitasi dan Code Blue di Rumah Sakit Harapan Bunda
2. Setiap kejadian henti nafas dan henti jantung yang berada
dilingkungan Rumah sakit ditangani dengan mengaktifkan Code Blue.
3. Penanggungjawab : Dokteranestesi
4. Tim Code Blue terdiri dari :
 Leader : dr jaga ruangan /IGD
 Compressor 1 & 2
Lt 5 & 6 : perawatlt 5
Lt 4 &gizi : perawatlt 4
Lt 3 : perawatlt 3
Lt 2& TU : perawatlt 2
Lt 1, rajal&halaman : perawat IGD/OK/bidan VK
 Ventilator : perawat unit critical care/penataanestesi
 Circulator : perawat IGD
 Pengamanan : security

Tugas Leader:
 Menguasai seluruh algoritme RJPO.
 Memberikan instruksi dengan jelas dan sistematis.
 Mengecek tugas compressor,ventilator dan circulator.
 Mengambil alih tugas compressor,ventilator dan circulator jika
diperlukan.
 Mendampingi dan menenangkan keluarga pasien.
 Mengajak keluarga pasien untuk mendoakan pasien.
PROSEDUR CODE BLUE

Nomor Dokumen : No Revisi : Halaman / dari :


503/SPO/Yanmed/VII/2018 0 01/03

Tugas Compressor 1
 Melakukan compresi dengan benar.
 Telapak tangan 2-3 jari di atas ProcessusXiphoideus.
 Kedalaman 3-5 cm.
 Kecepatankurang lebih 100x/mnt.
 Posisi lengan penolong tegak lurus pasien.
 Menggunakan berat badan.
 Membawatrolly emergency/emergency kit.
 Membawatabungoksigen.

Tugas Compressor 2
 Memasukkanobat
 Mencatatsemuatindakandanobat-obatan yang telahdimasukkan.
 Membawabrankarjikadiperlukan.
 Membawaalat stretcher jikadiperlukan.

Tugas Ventilator.
 Membebaskan Airway.
 Memasang Gudel.
 Memasang sungkup muka dengan benar.
 Melakukan bagging dengan benar.
 Melakukan intubasijikadiperlukan.
 Memastikan letak ETT.

Tugas Circulator
 Sebagaipenggantiantara compressor dan ventilator.
 Membawaalat DC shockdan monitor.
 Memasang infuse line jikadiperlukan.

Tugas Pengamanan
 Menjaga keamanan situasi di lokasi kejadian.

5. Petugas Rumah Sakit penemu pertama penderita henti nafas dan henti
jantung harus melakukan tindakan Bantuan Hidup Dasar dan
mengaktifkan sistem Code Blue.

Prosedur Pelaksanaan 1. Bila ada pasien tidak sadar,pastikan aman penolong,aman


penderita aman lingkungan,periksa tanda-tanda kehidupan :
Cek respon (alert and voice)
Ceknadi (artericarotis di leher) dengan 2-3 jarimaksimal 10 detik
2. Minta bantuankepadapetugas lain untukaktifkancode blue 100.
3. Jikanaditidakteraba, Lakukan kompresi dada 30 kali untukpertama
kali. (jikanaditeraba, cekpernapasan)
4. Periksa jalan nafas :Posisikan kepala extensi dengan head tilt dan
chin liftserta open mouth.Jikacurigaada trauma leher,
lakukanteknik jaw thrust. Berikan rescue breathing sebanyak2x.
PROSEDUR CODE BLUE

Nomor Dokumen : No Revisi : Halaman / dari :


503/SPO/Yanmed/VII/2018 0 01/03

5. Jikatidakmasuk, lalucekpernapasandengan look, listen and feel


(lihat, dengar, rasakan), bila ada benda asing, buka mulut dengan
tehnik cross finger danbendaasingdibersihkan/diambil.
Jikasumbatantertelansesuatulakukanteknik back blows, chest
thrust (bayidananak< 1 tahun) atau abdominal thrust (dewasa).
6. Lakukan30 x kompresidadadan rescue breathing 2x selama 5 siklus
sampai tim code blue datang
(tekniknyadisesuaikandengankorbandewasaatauanakataubayi).
7. Jikaterjadi ROSC (return of spontaneous circulation),
lakukanposisimantap.
8. Tim code blue datang dengan membawa peralatan lengkap,
dipimpin oleh dokter jagaruangan/IGD segera melanjutkan
resusitasi.
9. Melakukan cek nadi karotis,bila tak teraba lanjutkan resusitasi,
bila teraba lanjutkan bantuan ventilasi.
10. Memasang monitor EKG dan lihat irama jantung bila:
- VF/VT tanpa nadi lakukan defibrilasi360 joule
- Asistole/PEA lanjutkan RJPO dan berikan epineprin 1mg ulangi
tiap 3-5 menit.
11. Memasang infuse, melakukan evaluasi tindakan, bila belum
berhasil lanjutkan.
12. Masukkan epinefrin1mg IV tiap 3-5 menit.
13. Lihat irama jantung,bila masih shokable lakukan defibrilasi.
14. Masukkan amiodaron 300 mg IV.
15. Masukkan magnesium 1-2 gr IV bila ada gambaran Torsade de
pointes.
16. Melakukan RJPO sampai 30 menit , jika gagal dan ada tanda tanda
kematian RJPO dihentikan.
17. Bila RJPO berhasil, observasi : tensi,nadi,kesadaran, pupil.
18. Pasien di pindah ke ruang ICU untuk observasi dan terapi
selanjutnya.

Unit Terkait Seluruh Unit , stafdankaryawan RS HarapanBunda

Anda mungkin juga menyukai