Anda di halaman 1dari 23

PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

BERBASIS 3R DI UNIVERSITAS MATARAM

PLANNING AND 3R BASED WASTE MANAGEMENT


AT MATARAM UNIVERSITY

TugasAkhir
UntukMemenuhiSebagianPersyaratan
MencapaiDerajat S-1 JurusanTeknikSipil

Oleh :

SETYO PRANOTO
F1A 010 107

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MATARAM
2017
PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN PERSAMPAHAN BERBASIS 3R
DI UNIVERSITAS MATARAM

PLANNING AND 3R BASED WASTE MANAGEMENT AT MATARAM UNIVERSITY


1 2 2
Setyo Pranoto , Agustono Setiawan , Lalu Wirahman W.
1
Mahasiswa Program Studi S1 Teknik Sipil Universitas Mataram
2
Dosen Teknik Sipil Universitas Mataram

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram

Universitas Mataram dengan jumlah mahasiswa yang cenderung meningkat setiap


tahun, tentunya memiliki produksi sampah yang cukup tinggi. Solusi-solusi yang sudah ada dan
telah disepakati bersama sering kali dirasa belum efektif. Dengan program pengolahan sampah
terpadu sistem 3R: (Reduce, Reuse dan Recyle.) diharapkan menjadi solusi terbaik dalam
mereduksi volume sampah. Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui kondisi eksisting
sistem pengolahan sampah kemudian,merencanakan bangunan, pewadahan, sistem
pengumpulan dan pengangkutan sampah TPS sistem 3R di Universitas Mataram.
Penelitian ini diawali dengan observasi, data-data yang digunakan bersumber dari data
primer dan sekunder. Data yang diperoleh diolah menggunakan analisa perhitungan
beban,material balance analysis dan analisa pertumbuhan jiwa sebagai pendekatan
perencanaan TPS 3R di Universitas Mataram.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kondisi eksisting pengolahan sampah di
Universitas Mataram belum optimal. Dibutuhkan lahan untuk pengadaan TPS 3R seluas 318,2
2
m dengan jumlah anggaran biaya sebesar Rp 602.480.000,00 serta pengolah sampah organik
menggunakan sistem aerator bambu berjumlah 3 unit. Sedangkan Pengumpulan sampah
diberlakukan sistem pengumpul per fakultas untuk mempermudah akomodasi armada
pengangkut dengan 3 rit/hari dalam mengangkut sampah menuju TPS 3R Universitas Mataram.
Pengumpulan sampah per fakultas mengunakan bak sampah beroda berjumlah 15 unit dan
armada dump truck digunakan untuk pengangkutan sampah dari sumbernya menuju TPS 3R
Universitas Mataram.

Kata kunci : 3R (reuse, reduce, recyle), Universitas Mataram

PENDAHULUAN Mataram diharapkan mampu menjadi solusi


Universitas Mataram sebagai salah terbaik dan menjadi suatu metoda
satu instansi pendidikan di kota Mataram pengolahan sampah yang berkelanjutan
yang mempunyai luas areal perkuliahan dan sebagai bahan pertimbangan instansi
2
sebesar 530.566 m dan jumlah mahasiswa terkait untuk penentuan kebijakan dalam
yang cenderung meningkat setiap upaya mereduksi volume sampah serta
tahunnya. Tentunya memiliki produksi mendorong peran serta mahasiswa dalam
sampah yang cukup tinggi setiap rangka percepatan pembangunan bidang
harinya.Baik berupa sampah organik sanitasi di kampus Universitas
maupun sampah anorganik.Solusi-solusi Mataram.Atas dasar tersebut mengapa
yang sudah ada dan telah disepakati diperlukan sebuah terobosan baru atau
bersama sering kali dirasa belum suatu metoda Pengolahan Sampah
efektif.Permasalahan sampah belum juga Terpadu 3R dalam mengatasi masalah
terselesaikan bahkan memunculkan sampah terutama dilingkungan kampus
masalah baru. Sebagai contoh asap yang Universitas Mataram.
ditimbulkan dari proses penanganan Pengolahan sampah dengan sistem
sampah dengan cara dibakar di sekitar 3R tidak hanya diterapkan di lingkungan
areal kampus, sering kali menggaggu masyarakat (perumahan) seperti pada
pengguna jalan, seperti berkurangnya jarak Yogiesti dkk (2010) dan Artiningsih (2008)
pandang saat berkendara, terganggunya tetapi juga diterapkan pada lingkungan
sistem pernafasan dan menurunnya kondisi pendidikan. Sebagaimana yang telah
kesehatan akibat polutan yang ditimbulkan. dilakukan oleh Arif, dkk (2011) di Jurusan
Dengan program pengolahan Arsitektur Fakultas`Teknik (JAFT)
sampah terpadu 3R di kampus Universitas Universitas Diponegoro dengan

1
mengaplikasikan pemilahan sampah kertas, kayu, kulit, karet, plastik, logam,
dengan pembedaan tempat sampah, kaca, kain, makanan, dan lain-lain.
pembuatan composting dan Pertumbuhan Penduduk
pendaurulangan sampah kertas. Pertumbuhan pendudukadalah
Sedangkan pada penelitian Kantari (2015) perubahanpopulasisewaktu-waktu, dan
hanya menganalisa timbulan sampah, dapat dihitung sebagai perubahan dalam
komposisi sampah dan jumlah serta jumlah individu dalam sebuah populasi
kapasitas pewadahan di lingkungan menggunakan "per waktu unit" untuk
kampus Universitas Mataram diperoleh pengukuran.Sebutanpertumbuhan
hasil pengukuran untuk nilai rata-rata penduduk merujuk pada semua spesies,
timbulan sampah keseluruhan gedung tapi selalu mengarah pada manusia, dan
1548,96 kg/hari untuk satuan volume sering digunakan secara informal untuk
3
1936,2 m /hari, untuk rata-rata berat sebutan demografinilai pertumbuhan
timbulan sampah organik 371,75 kg/hari penduduk, dan digunakan untuk merujuk
3
untuk satuan berat dan 464,68 m /hari pada pertumbuhanpenduduk dunia.
untuk satuan volume ; untuk rata-rata berat Cara menghitung proyeksi
timbulan sampah aorganik 1177,20 kg/hari pertumbuhan penduduk dengan tiga cara
3
untuk satuan berat dan 1471,52 m /hari yaitu:
untuk satuan volume. Hasil dari 1. Metode Geometrik
pengukuran timbulan sampah kantin
sebesar 61.122 kg/kantin/hari atau 0.716 Pn = Po 1 + r n …………………………(2.1)
3
m /hari dan massa jenis sampah kantin dengan:
3
sebesar 85.60 kg/m . Sampah Universitas Pn = Jumlah penduduk pada tahun ke n
Mataram didominasi oleh sampah perencanaan (jiwa)
anorganik sebesar 76.465% Po = Jumlah penduduk pada awal tahun
perencanaan (jiwa)
DASAR TEORI r = Ratio angka pertumbuhan tiap tahun
Timbulan Sampah (%)
Timbulan sampah adalah sampah n = Periode tahun perencanaan
yang timbul dari masyarakat dalam satuan
volume atau berat per kapita per hari, atau 2. Metode Aritmatik
per luas bangunan atau perpanjang jalan.
(SNI 19-2454-2002). Besarnya timbulan Pn = Po + (1 + rn) ………………...(2.2)
sampah dapat dipengaruhi oleh: dengan :
A. Jumlah penduduk dan kepadatannya, Pn = Jumlah penduduk pada tahun ke n
B. Reduksi di sumber, perencanaan (jiwa).
C. Tingkat aktifitas, Po = Jumlah penduduk pada awal tahun
D. Pola hidup atau tigkat ekonomi, perencanaan (jiwa).
E. Iklim, musim, dan letak geografi, r = Ratio angka pertumbuhan tiap tahun
F. Kemajuan teknologi. (%).
n = Periode tahun perencanaan.
Komposisi Sampah
Komposisi sampah adalah 3. Metode Eksponensial
komponen fisik sampah seperti sisa-sisa Perkembangan penduduk berdasarkan
makanan, kertas, karbon, kayu, kain tekstil, metode eksponensial dapat didekati
karet kulit, plastik, logam besi – non besi, dengan persamaan berikut :
kaca, dan lain-lain (misalnya: tanah, pasir,
batu, dan keramik). Komposisi merupakan Pn = Po . e(rn ) …………………............ (2.3)
istilah yang digunakan untuk dengan :
menggambarkan komponen individu yang Pn = Jumlah penduduk pada tahun ke n
kemudian menjadi aliran sampah dan perencanaan (jiwa).
distribusi relatifnya, biasanya berdasarkan Po = Jumlah penduduk pada awal tahun
presentase dari berat. perencanaan (jiwa).
Damanhuri (2010) menyatakan e = Bilangan logaritma natural besarnya
bahwa sampah dapat dikelompokan dalam sama dengan 2.7182818
komposisinya, misalnya dinyatakan sebagai r = Ratio angka pertumbuhan tiap tahun
persen (%) berat (biasanya berat basah) (%).
atau persen (%) volume (basah), dari n = Jumlah tahun proyeksi (tahun)

2
4. Pemilihan Metode Proyeksi Penduduk
Kriteria pemilihan dari ketiga metode di atas berdasarkan uji korelasi sederhana, dimana
nilai koefisien (r) yang mendekati 1 ataur=1 digunakan. Nilai koefisien korelasi dapat dihitung
dengan bantuan Microsoft Exel 2007 yaitu dengan fungsi “=CORREL(array1;array2)”.

Tabel 2.2 Interpretasi nilai r


No Besarnya nilai r Interpretasi
1 0,8 - 1,00 Tinggi
2 0,6 - 0,8 Cukup
3 0,4 - 0,6 Agak rendah
4 0,2 - 0,04 Rendak
Sangat rendah (Tak
5 0,0 -0,2
berkorelasi)
Sumber :Suharsimi Arikunto (2010)

Apabila diperoleh angka negatif, berarti korelasinya negatif.korelasi negatif menunjukkan


hubungan yang berlawanan arah. Indeks korelasi tidak pernah lebih dari 1,00 (Suharsimi
Arikunto, 2010).

Densitas Sampah C. Tentukan kuantitas sampah yang


Densitas adalah satuan berat dihasilkan.
dibagi dengan volume dalam penelitian dan D. Buat diagram alir dan kesetimbangan
pengukuran yang dilakukan surveyor, massa menggunakan persamaan
digunakan untuk merubah satuan timbulan matematika.
sampah dari satuan berat menjadi satuan E. Hitung berat timbulan yang dihasilkan.
timbulan volume. Densitas digunakan juga Analisis tersebut disederhanakan menjadi :
untuk menentukan luas lahan TPS yang Akumulasi = inflow = outflow + jumlah
akan diperlukan. Berdasarkan SNI M-36- timbulan
1991-03 penentuan densitas sampah Yang dirumuskan dengan formula dibawah
dilakukan dengan cara menmbang sampah ini:
3
yang disampling dalam 0,2 – 1 m . dM/dt=Min–Mout+rw ………………….(2-4)

Perhitungan Beban Sampah Dimana:


Perhitungan beban sampah dM/dt = Laju perubahan berat bahan
digunakan untuk mengetahui berapa dalam sistem ( kg/ h )
banyak angkutan sampah yang akan Min = Jumlah bahan yang masuk ke
diperlukan di wilayah kampus. Dengan cara sistem ( kg/h )
menjumlahkan masing-masing volume Mout = jumlah bahan yang keluar dari
sampah yang akan masuk ke TPS dengan sistem ( kg/h )
mencatat volume, berat, jenis angkutan, rw = laju timbulan sampah ( kg/h )
dan sumber sampah. t = waktu ( h )

Material Balance Analysis Perencanaan Lokasi TPS 3R


Analisis merupakan cara untuk Pemilihan lokasi TPS menentukan
menentukan sumber dan perubahan dari keberhasilan penyelenggaraan sebuah
sampah tanpa ada tigkatan kepercayaan. TPS, oleh karena itu lokasi pemilihan harus
Dengan melakukan pendetailan analisis memenuhi kriteria sebagai berikut :
keseimbangan material untuk setiap A. Lokasi
sumber sampah, seperti sampah komersial  Untuk kawasan perumahan baru
atau aktifitas industri. Berikut proses (cakupan pelayanan 2000 rumah)
analisa keseimbangan massa yang diperlukan TPS 3R dengan luas 1000
2
dilakukan: m. Sedangkan untuk cakupan
A. Identifikasi masalah sampah yang pelayanan skala RW (200 rumah), TPS
2
dihasilkan. 3R dengan luas 200-500 m .
B. Buat detail perlakuan sampah.

3
 TPS 3R dengan luas 1000 m dapat
2
Pewadahan kompos berguna sebagai
menampung sampah dengan atau tanpa tempat pengomposan sampah
proses pemilahan sampah. organik.Dalam penelitian ini digunakan
 TPS 3R dengan luas < 500 m hanya
2
wadah kompos aerator bambu. Adapun
dapat menampung sampah dalam cara mengetahui kebutuhan ruang
keadaan terpilah (50%) dan sampah pembuatan pewadahan kompos ini dengan
campur 50%. melihat data-data sebagai berikut
 TPS 3R dengan luas < 200 m
2 (Kementerian Pekerjaan Umum, 2014) :
sebaiknya haanya menampung sampah
tercampur 20% sedangkan sampah Bank Sampah
yang sudah terpilah 80%. Bank sampah adalah strategi penerapan
B. Fasilitas TPS 3R 3R dalam pengeloalaan sampah berbasis
 Wadah komunal, area pemilahan, area masyarakat dengan memberi nilai nominal
composting, dilengkapi dengan fasilitas pada sampah yang akan ditabung (Aisyah
penunjang lainnya. Odist, 2014). Sistem Bank Sampah menjadi
C. Daur Ulang wadah bagi warga kampus yang didominasi
 Memiliki nilai ekonomis. mahasiswa untuk lebih memilah sampah
 Pemasaran produk bekerja sama plastik untuk di Recycle dan dapat
dengan lapak. memberikan nilai ekonomi terhadap
 Sampah B3 rumah tangga sampah tersebut. Sistem Bank Sampah
dikumpulkan untuk diproses lebih lanjut. yang akan direncanakan yaitu sistem barter
D. Pembuatan Kompos dimana sampah yang dapat didaur ulang
dapat di tukar dengan sesuatu yang
 Bahan baku adalah sampah dapur dan
menarik perhatian contohnya voucher pulsa
daun-daunan.
dan akan membahas dana awal mendirikan
 Metode : open widrow/aerator bambu
Sistem Bank Sampah.
Pengumpulan dan Pengangkutan Sampah
METODOLOGI PENELITIAN
Pengumpulan sampah adalah proses
penanganan sampah dengan cara Penelitian ini dimulai dari survey awal
pengumpulan dari masing-masing sumber yaitu wawancara untuk memperoleh data
sampah. Untuk diangkut ke: (1) tempat primer dan data sekunder yang berupa data
penampugan sementara atau ke (2) jumlah mahasiswa, jumlah gedung
pengolahan skala kawasan, atau (3) perkuliahan, fasilitas kampus serta data-
langsung ke tempat pemrosesan sampha data dari penelitian sebelumnya.Data dari
melalui proses pemilahan. (SK SNI 19- penelitian sebelumnya yaitu data timbulan
3242-1994). dan komposisi sampah.Setelah
mendapatkan data tersebut dilakukan
𝐉𝐬 analisa terlebih dahulu.Adapun analisa-
Jumlah alat pengumpul= … (2-5) analisa tersebut adalah analisa timbulan
𝐊𝐚𝐩𝐱𝐅𝐩𝐱𝐉𝐚𝐩
sampah, analisa komposisi sampah,
Dimana : analisa densitas sampah, analisa
Js =Timbulan sampah (L/orang atau perhitungan beban sampah,Material
unit/hari) Balance Analysis, dan analisa proyeksi
pertumbuhan penduduk.Dari hasil analisa-
Kap = Kapasitas Alat Pengumpul analisa tersebut baru direncanakan lokasi
Fp = Faktor pemadatan alat = 1,2 TPS 3R, sistem pengumpulan dan
Jap = Ritasi alat pengumpul pengangkutan, wadah pengomposan
sampah, perencanaan bangunan dan
Pewadahan Kompos sistem bank sampah serta Rancangan
Anggaran Biaya (RAB).

4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengukuran Timbulan Sampah
Sampah Gedung
Sumber timbulan sampah gedung perkuliahan dan administrasi berasal dari tempat
sampah di kelas, ruangan administrasi, koridor departmen, lobby fakultas, dan kamar mandi di
setiap fakultas. Komposisi sampah gedung berupa sampah organik dan anorganik.
A. Sampah organik
Pengukuran timbulan sampah organik gedung dilakukan pengukuran massa dan
volume. Hasil pengukuran sampah organik dapat dilihat pada tabel 4.1 dan tabel 4.2.

Tabel 4.1 Jumlah Timbulan Sampah Organik dalam Satuan Berat (kg)
Berat (kg) hari-
No Fakultas
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Jumlah Rata-rata
1 FKIP 3.5 3.75 1.5 1.03 0.64 10.42 2.084
2 FH 2.1 1.7 2.3 1.45 1 8.55 1.71
3 FT 5 0.75 4.01 1.58 3.3 14.64 2.928
4 FE 1.8 1 2.9 0.61 1.9 8.21 1.642
5 FAPERTA 0.89 1.8 3 1.17 0.66 7.52 1.504
6 FAPET 2.4 0.9 4.1 1.51 1.6 10.51 2.102
7 FATEPA 3.1 1.23 2.3 2.47 0.8 9.9 1.98
8 FMIPA 0.68 0.78 0.98 0.53 0.46 3.43 0.686
9 UKM 9.2 10 7.3 6 11.2 43.7 8.74
10 Masjid 2.3 4 1 5 4.7 17 3.4
11 UPT 2.2 0.76 3.8 1.25 2.1 10.11 2.022
12 Pustik +
LPM 9 8.9 8 1.47 3.5 30.87 6.174
13 Rektorat 4 2.5 0.77 1.43 1.45 10.15 2.03
Jumlah 46.17 38.07 41.96 25.50 33.31 185.01 37.00
Rata-rata 3.55 2.93 3.23 1.96 2.56 2.85 2.85
Sumber: Kantari (2015)

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa besaran timbulan sampah organik maksimum
(8.74 kg ) terdapat di fasilitas Unit Kegiatan mahasiswa (UKM) dan minimum (0.686 kg)
terdapat di FMIPA. Diperoleh pula bahwa nilai keseluruhan timbulan sampah organik harian
sebesar 185.01 kg, sedangkan nilai rata-rata timbulan sampah organik sebesar 2.85
kg/hari.Timbulan rata-rata harian terbesar terdapat di hari senin dengan nilai sebesar 3.6 kg
dan terendah pada hari kamis sebesar 1.96 kg.
3
Tabel 4.2 Jumlah Timbulan Sampah Organik dalam Satuan Volume (m )
3
Volume (m ) Hari-
No Fakultas
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Jumlah Rata-
rata
1 FKIP 0.08 0.09 0.08 0.03 0.08 0.35 0.07
2 FH 0.08 0.08 0.06 0.03 0.03 0.19 0.04
3 FT 0.10 0.06 0.06 0.06 0.03 0.31 0.06
4 FE 0.07 0.02 0.10 0.08 0.08 0.35 0.07
5 FAPERTA 0.07 0.03 0.11 0.06 0.03 0.29 0.06
6 FAPET 0.09 0.03 0.11 0.03 0.03 0.28 0.06
7 FATEPA 0.09 0.03 0.07 0.08 0.03 0.29 0.06
8 FMIPA 0.03 0.02 0.03 0.02 0.02 0.12 0.02
9 UKM 0.13 0.14 0.12 0.12 0.15 0.65 0.13
10 Masjid 0.06 0.10 0.02 0.10 0.10 0.37 0.07
11 UPT 0.05 0.03 0.09 0.05 0.06 0.28 0.06
12 Pustik + LPM 0.13 0.12 0.13 0.05 0.09 0.51 0.10
13 Rektorat 0.11 0.07 0.03 0.05 0.05 0.31 0.06
Jumlah 1.06 0.83 1.01 0.74 0.75 4.39 0.86
Rata-rata 0.08 0.06 0.08 0.06 0.06 0.07 0.07
Sumber: Kantari (2015)

5
Kecenderungan yang sama juga diperoleh dari tabel 4.2,bahwa nilai rata-rata maksimum
3 3
terdapat di fasilitas UKM dengan nilai sebesar 0.13 m dan minimum sebesar 0.02 m yang
terdapat di fakultas FMIPA. Seperti yang sudah ditabelkan sebelumnya pada tabel 4.1dan tabel
4.2hasil pengukuran timbulan sampah gedung memperlihatkan bahwa masing-masing sampel
memiliki nilai yang fluktuatif. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, jumlah
populasi penghasil sampah, jumlah kegiatan (dalam hal ini durasi kegiatan) yang berpotensi
menghasilkan sampah.

B. Sampah anorganik
Hasil pengukuran massa dan volume timbulan sampah anorganik, dapat dilihat pada
tabel 4.3 dan 4.4 dibawah ini:

Tabel 4.3 Jumlah Timbulan Sampah Anorganik Dalam Satuan Berat (Kg)
No Berat (kg) Hari-
Rata-
Fakultas
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Jumlah rata
1 FKIP 23.90 20.85 23.60 20.27 22.36 110.98 22.20
2 FH 21.75 21.95 13.20 18.55 12.00 87.45 17.49
3 FT 17.00 19.90 19.84 15.72 13.70 86.16 17.23
4 FE 23.70 11.70 21.39 18.59 18.10 93.48 18.70
5 FAPERTA 20.11 21.20 16.00 21.53 18.41 97.25 19.45
6 FAPET 12.60 19.00 17.30 14.89 17.30 81.09 16.22
7 FATEPA 13.80 16.87 11.70 15.13 15.20 72.70 14.54
8 FMIPA 9.57 8.22 7.32 12.67 8.39 46.17 9.23
9 UKM 6.53 2.62 6.17 3.24 2.90 21.46 4.29
10 Masjid 2.00 6.70 3.79 2.54 1.43 16.46 3.29
11 UPT 11.27 14.76 6.20 10.95 13.18 56.36 11.27
12 Pustik +
LPM 1.24 2.37 2.80 5.92 0.40 12.73 2.55
13 Rektorat 4.58 6.74 7.23 2.59 10.25 31.39 6.28
Jumlah 168.05 172.88 156.54 162.59 153.62 62.59 162.74
Rata-rata 12.93 13.30 12.04 12.51 11.82 12.52 12.52
Sumber: Kantari (2015)
3
Tabel 4.4 Jumlah Timbulan Sampah Anorganik Dalam Satuan Volume (m ).
3
Volume (m ) hari-
No Rata-
Fakultas
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Jumlah rata
1 FKIP 0.302 0.296 0.300 0.283 0.295 1.475 0.295
2 FH 0.296 0.163 0.148 0.205 0.155 0.967 0.193
3 FT 0.163 0.300 0.195 0.198 0.170 1.025 0.205
4 FE 0.300 0.165 0.245 0.203 0.193 1.106 0.221
5 FAPERTA 0.165 0.150 0.151 0.133 0.197 0.795 0.159
6 FAPET 0.150 0.145 0.183 0.157 0.154 0.788 0.158
7 FATEPA 0.145 0.148 0.143 0.178 0.163 0.775 0.155
8 FMIPA 0.148 0.130 0.127 0.170 0.143 0.718 0.144
9 UKM 0.130 0.070 0.114 0.075 0.075 0.465 0.093
10 Masjid 0.070 0.133 0.070 0.060 0.045 0.377 0.075
11 UPT 0.133 0.043 0.135 0.155 0.165 0.630 0.126
12 Pustik +
LPM 0.043 0.057 0.075 0.138 0.021 0.333 0.067
13 Rektorat 0.057 0.057 0.130 0.080 0.148 0.472 0.094
Jumlah 2.100 1.856 2.015 2.033 1.922 9.925 1.985
Rata-rata 0.162 0.143 0.155 0.156 0.148 0.397 0.397
Sumber: Kantari (2015)

6
Berdasarkan tabel 4.3dapat dilihat bahwa, besaran timbulan sampah anorganik
maksimum terdapat di fakultas FKIP (22.20 kg) dan minimum terdapat di fasilitas pustik+LPM
(2.55 kg).Dari perhitungan keseluruhan jumlah nilai timbulan sampah anorganik harian adalah
185.01 kg, diperoleh nilai rata-rata timbulan sampah anorganik adalah 12.52 kg.Dapat dilihat
bahwa nilai timbulan rata-rata harian terbesar sampah anorganik yaitu terdapat di hari senin
dengan nilai sebesar 23.90 kg dan terendah pada hari kamis sebesar 0.40 kg. Berdasarkan
hasil dari tabel 4.2 pengukuran volume sampah anorganik didapatkan jumlah rata-rata dari 13
3 3
sampel adalah 1.985 m dengan nilai rata-rata seluruh sampel sebesar 0.397m . Dari data
untuk perhitungan masing-masing sampel dapat dilihat bahwa nilai rata-rata maksimum
3
terdapat di fakultas FKIP dengan nilai sebesar 0.295 m dan nilai rata-rata-rata minimum
3
sebesar 0.067 m yanga terdapat di fasilitas Pustik+LPM.
Hasil pengukuran rata-rata timbulan sampah aorganik dari masing-masing sampel di atas
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, jumlah populasi penghasil sampah, jumlah
kegiatan (dalam hal ini durasi kegiatan) yang berpotensi menghasilkan sampah. Seperti yang
sudah ditabelkan sebelumnya hasil pengukuran timbulan sampah gedung memperlihatkan
bahwa masing-masing sampel memilki nilai yang fluktuatif.

C. Densitas Sampah Organik dan Anorganik


Hasil perhitungan densitas sampah organik dan densitas sampah anorganik dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.5 Perhitungan Densitas Sampah Organik


Berat Organik Volume Densitas
No Fakultas/fasilitas 3 3
(Kg/Hari) (m /hari) (kg/m )
1 FKIP 2.08 0.07 29.986
2 FH 1.71 0.05 31.667
3 FT 2.93 0.06 46.961
4 FE 1.64 0.07 23.491
5 FAPERTA 1.50 0.06 26.111
6 FAPET 2.10 0.06 37.171
7 FATEPA 1.98 0.06 33.788
8 FMIPA 0.69 0.02 28.703
9 UKM 8.74 0.14 60.673
10 Masjid 3.40 0.07 45.394
11 UPT 2.02 0.06 35.979
12 Pustik + LPM 6.17 0.12 49.710
13 Rektorat 2.03 0.06 32.742
Rata-rata 2.85 0.07 37.106
Sumber: Kantari (2015)

Pengambilan sampel dilakukan di kampus Universitas Mataram dengan jumlah sampling


13. Berdasarkan hasil pengambilan sampel pada 13 sampel, maka berat sampah rata-rata
3
perhari untuk sampah organik 2.85 kg/m dan volume sampah organik rata-rata per hari adalah
3
0.07 m /hari.

 Mencari densitas sampah organik


𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎 ℎ
Berat jenis sampah organik =
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎 ℎ
2.93 𝑘𝑔 /ℎ𝑎𝑟𝑖
Densitas sampah organik =
0.06𝑚³/ℎ𝑎𝑟𝑖
3
Densitas sampah organik =46.961kg/m

7
Hasil perhitungan densitas sampah anorganik dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.6 Perhitungan Densitas Sampah Anorganik
BeratAnorganik Volume Densitas
No Fakultas/fasilitas 3 3
(Kg/Hari) (m /hari) (kg/m )
1 FKIP 22.20 0.293 75.66
2 FH 17.49 0.221 79.19
3 FT 16.73 0.184 91.16
4 FE 18.70 0.218 85.70
5 FAPERTA 19.45 0.160 94.28
6 FAPET 16.22 0.164 90.79
7 FATEPA 14.54 0.151 79.27
8 FMIPA 9.23 0.145 63.49
9 UKM 4.29 0.096 44.52
10 Masjid 3.29 0.076 43.09
11 UPT 11.27 0.150 75.40
12 Pustik + LPM 2.55 0.069 36.82
13 Rektorat 6.28 0.107 58.43
Rata-rata 12.158 0.157 70.600
Sumber: Kantari (2015)

 Mencari densitas sampah anorganik


𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎 ℎ
Densitas sampah anorganik =
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎 ℎ
12.16𝑘𝑔 /ℎ𝑎𝑟𝑖
Densitas sampah anorganik =
0.157 𝑚³/ℎ𝑎𝑟𝑖
3
Densitas sampah anorganik =70.600 kg/m

Analisa selanjutnya perhitungan densitas sampah gedung di kampus UNRAM, hasil


perhitungan densitas sampah gedung dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.7 Perhitungan Densitas Sampah Gedung di Kampus UNRAM
Berat Volume Densitas
No Fakultas/fasilitas 3 3
(Kg/Hari) (m /hari) (kg/m )
1 FKIP 24.28 0.37 66.53
2 FH 19.20 0.23 82.40
3 FT 20.16 0.27 76.07
4 FE 20.34 0.29 69.90
5 FAPERTA 20.95 0.22 95.68
6 FAPET 18.32 0.22 84.05
7 FATEPA 16.52 0.22 76.84
8 FMIPA 9.92 0.16 60.46
9 UKM 13.03 0.22 58.43
10 Masjid 6.69 0.15 46.14
11 UPT 13.29 0.19 71.46
12 Pustik + LPM 8.72 0.17 52.24
13 Rektorat 8.31 0.15 53.96
Rata-rata 15.36 2.85 68.78
Sumber: Kantari (2015)

Timbulan Sampah per Satuan Individu administrasi, kegiatan ekstrakurikuler


Faktor utama yang mempengaruhi seperti olahraga dan seni, maupun diskusi
jumlah timbulan sampah yaitu, jumlah antara mahasiswa di beberapa titik di
individu.Jumlah individu berkaitan erat kawasan fakultas. Erat kaitanya dengan
dengan satuan timbulan sampah, yaitu waktu operasional, kegiatan perkuliahan
liter/orang/hari.Timbulan sampah program reguler berlangsung di pagi hari
bersumber dari aktifitas manusia sebagai hingga sore hari.untuk program-program
residu atau sisa dari kegitatanya. Kegiatan reguler sore ataupun magister berlangsung
yang terjadi didalam kampus UNRAM di sore hingga malam hari.demikian juga
antara lain kegiatan perkuliahan, halnya dengan penggunaan fasilitas.

8
Jumlah individu yang berkegiatan di 8 FMIPA 9.92 159.75
perpustakaan berbeda pula jumlah setiap 9
harinya.Jumlah individu yang berkegiatan UKM 13.032 160.5
berbeda pada jam-jam tertentu maupun 10 Masjid 6.692 137.1
hari-hari tertentu sesuai dengan jadwal 11
yang harus diikuti oleh mahasiswa hingga UPT 13.294 181.35
staf akademik dan non akademik. Jumlah 173.964 2149
Sehingga, total individu yang hadir setiap Rata-rata
harinya akan berbeda bergantung dari 15.81 195
kegiatan yang akan dilaksankan pada hari Jumlah individu 20457
tersebut baik di fakultas maupun fasilitas, Rata-rata orang/hari
yang berakibat pada perbedaan jumlah
0,0007 0,009
timbulan sampah di hari yang satu dengan Sumber: Kantari (2015)
yang lainya.
Perhitungan selanjutnya adalah Dari angka timbulan per jumlah
jumlah timbulan sampah harian yang individu per hari masing-masing sampel,
dihasilkan di kawasan kampus Unram dirata-rata kembali dan diperoleh jumlah
Mataram.Perhitungan ini dilakukan dengan timbulan sampah per jumlah individu per
membagi jumlah timbulan sampah rata-rata hari untuk seluruh fakultas dan fasilitas
dari tiap sampel yang diukur dengan jumlah sebesar 0.0007 kg/orang/hari dan 0.009
3
individu yang berpotensi melakukan m /orang/hari. hal ini kemudian
kegiatan yang menghasilkan sampah di dibandingkan dengan perbandingan
dalamnya.Analisa jumlah individu diatas, terhadap timbulan sekolah, yakni 0.01-0,02
bahwa tidak seluruh jumlah individu yang kg/murid/hari. dari perbandingan berat
terdaftar akan hadir dalam 1 hari, maka di dapat diketahui bahwa hasil penelitian tidak
asumsikan untuk mahasiswa jumlah berada dalam kisaran timbulan sampah
kehadirannya adalah 80 %. Berikut sekolah. Hal ini terjadi karena individu yang
merupakan perhitungan timbulan sampah beraktifitas di universitas adalah individu
gedung per satuan individu: dewasa dan bukan usia sekolah sehingga
timbulan sampah yang dihasilkan pun
Tabel 4.8 Timbulan Sampah Gedung per berpotensi lebih besar. Misalnya saja, dari
Satuan Individu tingkat konsumsi beberapa material seperti
No Fakultas Rata-rata kertas sebagai bahan kuliah dan
Rata-rata
dipengaruhi oleh banyaknya jumlah tugas
(m3/hari) (kg/hari) yang masih dibuat dan dikumpulan dalam
1 bentuk fisik, sehingga kebutuhan akan
FKIP 24.28 311.75 kertas dan jumlah kertas yang dihasilkan
2 FH 19.2 230.2 pun lebih besar jika dibandingkan dengan
3 aktifitas di sekolah. Terkait waktu
FT 19.66 223.65 operasional, aktifitas, perkuliahan,
4 FE 20.338 234.5 administrasi, maupun lama waktu tinggal
5 dari individu di universitas tidak sama
FAPERTA 16.594 167.5 dengan waktu tinggal para siswa sekolah,
6 FAPET 17 181.2 yang berpengaruh terhadap potensi
7 semakin besarnya sampah yang dihasilkan
FATEPA 13.954 161.5
oleh individu di universitas.

9
4.2 Perhitungan Komposisi Sampah
Komposisi sampah ditentukan berdasarkan pengambilan sampel di lokasi, hasilnya
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.9 Rata-Rata Komposisi Sampah di Kampus Universitas Mataram
Organik Anorganik
Berat total
No Fasilitas/fakultas
Sampah (Kg) kg % kg %
1 91.41
FKIP
121.4 10.42 8.58 110.98 7
2 91.09
FH
96 8.55 8.91 87.45 4
3 85.47
FT
100.8 14.64 14.52 86.16 6
4 91.92
FE
101.69 8.21 8.07 93.48 6
5 92.82
FAPERTA
104.77 7.52 7.18 97.25 2
6 88.52
FAPET
91.6 10.51 11.47 81.09 6
7 88.01
FATEPA
82.6 9.9 11.99 72.7 5
8 93.08
FMIPA
49.6 3.43 6.92 46.17 5
9 32.93
UKM
65.16 43.7 67.07 21.46 4
10 49.19
Masjid
33.46 17 50.81 16.46 3
11 84.79
UPT
66.47 10.11 15.21 56.36 0
12 29.19
Pustik + LPM
43.6 30.87 70.80 12.73 7
13 75.56
Rektorat
41.54 10.15 24.43 31.39 6
Jumlah 185.0 305.9 994.0
998.89 1 6 813.68 4
Rata-rata 76.82 14.23 23.54 62.59 76.46
Sumber: Kantari (2015)

 Mencari persentase komponen sampah organik


𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛
Persentase komponen (%) = x 100 %
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝑆𝑎𝑚𝑝𝑎 ℎ
101 .69 𝑘𝑔
Persentase komponen (%) = x 100 %
8.21 𝑘𝑔
Persentase komponen (%) = 8.07 %

 Mencari prsentase komponen sampah anorganik


𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛
Persentase komponen (%) = x100 %
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝑆𝑎𝑚𝑝𝑎 ℎ
110 .98𝑘𝑔
Persentase komponen (%) = x 100 %
121 .4𝑘𝑔
Persentase komponen (%) = 91.42%

10
Grafik Persentase Rata-rata Komposisi Sampah
90

80 Anorganik; 76

70

60
Persentase (%)

50

40

30 Organik; 24
20

10

0
Gambar 4.1 Grafik Persentase Rata-Rata Komposisi Sampah
Gedung di Kampus UNRAM
Sumber: Kantari (2015)

Komposisi sampah pada penelitian ini adalah komponen organik 23.54 % dan komponen
anorganik adalah sebesar 76.46 %.
Dari hasil penelitian yang dilakukan dalam waktu satu hari untuk mendapatkan komposisi
sampah yang lebih detail dapat dilihat pada tabel 4.13 :
Tabel 4.10 Detail Komposisi Sampah di UNRAM
Jenis Komponen Rata-rata
gr/hari %/hari
Kertas Office paper 2996.83 21.71
Kardus 717.17 5.20
Koran dan majalah 383.04 2.77
Plastik Botol dan gelas 2737.57 19.83
Kresek 1211.62 8.78
Pembungkus 1691.64 12.25
lainnya 243.00 1.76
Tekstil Kain 3.83 0.03
Pembalut 260.24 1.89
Besi kaleng 349.25 2.53
Kayu 19.59 0.14
Organik Makanan 2748.46 19.91
Daun 56.35 0.41
Tisu 380.14 2.75
Kaca 0.00 0.00
Lainnya 5.28 0.04
Total 13804.02 100.00
Sumber: Kantari (2015)

11
Komposisi Sampah Gedung Berdasarkan Satuan
Massa
Organik Organik Tisu lainya
Makanan Daun 3% 2%
20% 0%

Kayu Kertas
0% 42%
Kaleng
2%

Plastik
Pembalut
29%
2%

Kain
0%

Gambar 4.2 Grafik Komposisi Sampah


Gedung di Kampus UNRAM
Sumber: Kantari (2015)

Dari tabel 4.13 diperoleh komposisi sampah di UNRAM yang terbanyak adalah sampah
office paper sebanyak 2996.83 gr/hari atau 21,71 %/hari. Dari komposisi diatas dapat juga
diihat persen sampah yang dapat di daur ulang dan tidak dapat di daur ulang, untuk sampah
yang dapat didaurulang adalah sebesar 49%, sampah yang tidak bisa didaurulang sebesar
27% dan sampah organik sebesar 24%.

Penanganan Sampah Eksisting di


Universitas Mataram
Penanganan sampah di Universitas
Mataram saat ini diketahui dari survey awal
pengumpulan data primer dan wawancara
dengan tukang angkut sampah dan
pegawai bidang kebersihan pada
Universitas Mataram. Adapun sarana dan
prasarana yang digunakan untuk
mengumpul, mengangkut, serta tempat
penampungan sementara di Universitas
Mataram antara lain:
A. Wadah Sampah Gambar 4.3 Wadah Sampah
Setiap kampus atau fasilitas kampus
menyediakan wadah pengumpul (boks) B. Gerobak
yang masing-masing yang diletakkan di Gerobak yang digunakan untuk
depan fakultas untuk mengumpulkan mengangkut sampah di Universitas
sampah yang dihasilkan. Dump truck setiap Mataram adalah gerobak manual berukuran
3
pagi mengangkut sampah pada boks 1,5 m x 1 m x 0,7 m (1,05 m ) yang
tersebut dan dibuang langsung ke TPA digunakan dengan cara ditarik oleh penarik
(Tempat Penampungan Akhir). Beberapa gerobak. Namun dari hasil wawancara
contoh wadah pengumpul (boks) antara lain dengan pegawai bidang kebersihan
dapat dilihat pada gambar 4.3: kampus, gerobak tersebut sudah lama tidak
digunakan kembali untuk mengangkut
sampah sebab gerobak sudah tidak layak
pakai dan rusak.

12
Gambar 4.4 Gerobak Sampah Gambar 4.6 Tempat Penampungan
Sementara (TPS)
C. Dump Truck E. Penanganan Sampah Kampus
Dump truck yang tersedia di kampus Penanganan sampah di Universitas
UNRAM berjumlah 1 (satu) unit yang Mataram hasilnya belum begitu
melayani pengangkutan sampah kampus memuaskan, terlihat dari tidak
setiap harinya sebanyak 1-2 kali. Namun terpeliharanya fasilitas kebesihan dengan
dump truck ini hanya mengambil sampah baik, seperti contohnya beberapa bak
kampus yang sudah di kumpulkan pada sampah yang tampak memprihatinkan.
boks sampah yang ada di depan setiap Hilangnya tong sampah dari spot yang
fakultas atau fasilitas kampus. Hal ini ditentukan dan kondisi saluran drainase
menyebabkan kinerja dump truck tidak (got) yang sering kali dijadikan tempat
maksimal karena tidak dapat mengangkut pembuangn sampah oleh oknum petugas
sampah yang di kumpulkan dan berada di kebersihan kampus. Lebih lanjut lagi
dalam area kampus. Kondisi dump truck pembuangan sampah yang seharusnya
cukup baik dan jumlah pekerja dalam 1 ditempatkan sesuai jenisnya (organik dan
(satu) regu pengangkut sampah berjumlah anorganik) juga tidak terlaksana dengan
5 (lima) orang pekerja termasuk sopir dump baik.Hal ini terlihat dari perilaku mahasiswa
truck. maupun civitas akademika kampus yang
membuang sampah sebarangan,
banyaknya sampah kertas bekas tidak
terpakai hasil dari tugas mahasiswa yang
menumpuk pada ruangan dosen juga ikut
menyumbang jumlah sampah di Universitas
Mataram. Selain itu sampah yang sudah
terkumpul oleh petugas kebersihan yang
seharusnya dibawa ke boks sampah yang
disediakan pihak kampus, sebagian yang
justru dibakar di sekitar area kampus.
Akibat pembakaran tersebut kerap kali
mengganggu pengguna jalan yang ada di
sekitar tempat pembakaran tersebut.
Gambar 4.5Dump Truck Pengangkut
Sampah UNRAM
D. TPS (Tempat Penampungan
Sementara)
Ada beberapa lahan kampus menjadi
tempat penampungan sementara yang
berada didalam lingkungan Universitas
Mataram. Lahan kosong tersebut dijadikan
tempat penampungan sementara oleh
petugas kebersihan fakultas tanpa adanya
pengangkutan dari dinas terkait. Berikut Gambar 4.7 Pembakaran Sampah di Area
lahan kampus yang digunakan untuk Kampus
tempat penampungan sementara dapat
dilihat pada gambar 4.6

13
Analisa Proyeksi Pertumbuhan 15753 − 13944
Mahasiswa dan Pegawai 𝑟1 = 𝑥100 = 12,97 %
13944
Dalam perencanaan proyeksi jumlah 18105 − 15753
jiwa ini direncanakan sampai 10 tahun yang 𝑟2 = 𝑥100 = 14.93 %
akan datang terhitung dari tahun 2016 15753
sampai tahun 2020. Data jumlah jiwa yang 20457 − 18105
𝑟3 = 𝑥100 = 12.99 %
digunakan untuk menghitung rerata 18105
pertumbuhan adalah data jumlah jiwa di 22774 − 20457
kampus Universitas Mataram dari tahun 𝑟4 = 𝑥100 = 11.32 %
2011 sampai dengan tahun 2015. 20457
Berikut data jumlah jiwa di kampus 𝑟1 + 𝑟2 + 𝑟3 + 𝑟4
𝑟 =
Universitas Mataram dari tahun 2011 4
sampai dengan tahun 2015. 12.97% + 14.93% + 12.99% + 11.32%
Tabel 4.11 Jumlah jiwa tahun 2011 – =
4
2015
Total Jiwa Seluruh = 10.44 %
Tahun (mahasiswa+pega Dari perhitungan di atas diperoleh rata
wai) -rata laju pertumbuhan jiwa sebesar
2011 13944 10.44 %.

2012 15753 b. Menentukan Metode Proyeksi Jumlah


Penduduk
2013 18105 Penentuan metode yang akan
digunakan (Geometrik, Aritmatik, dan
2014 20457 Eksponensial) untuk perhitungan proyeksi
jumlah jiwa dengan kriteria pemilihan
2015 22774 metode menggunakan uji korelasi
sederhana.
Sumber : Bagian Registrasi Mahasiswa Contoh perhitungan :
Diketahui : Jumlah jiwa di universitas
Dari data diatas maka dapat Mataram tahun 2011
diketahui rerata pertumbuhan penduduk berjumlah 2340 jiwa dengan
tiap tahun dari tahun 2011 sampai dengan pertumbuhan penduduk
2015.Untuk mengetahui rerata sebesar 8.76 %.
pertumbuhan jiwa, terlebih dahulu dihitung 1) Metode Geometrik
laju pertumbuhan jiwa. Berikut contoh
𝑃𝑛 = 𝑃𝑜 1 + 𝑟 𝑛
perhitungan :
𝑃0 = 22774 1 + 10.44 % 0 = 22774 𝑗𝑖𝑤𝑎
𝑃1 = 22774 1 + 10.44 % 1 = 25152 𝑗𝑖𝑤𝑎
a. Menghitung laju pertumbuhan 𝑃2 = 22774 1 + 10.44 % 2 = 27779 𝑗𝑖𝑤𝑎
penduduk (𝑟) 𝑃3 = 22774 1 + 10.44 % 3 = 30680 𝑗𝑖𝑤𝑎
Dari Tabel 4.14 selanjutnya 𝑃4 = 22774 1 + 10.44 % 4 = 33885 𝑗𝑖𝑤𝑎
dilakukan perhitungan laju pertumbuhan 2) Metode Aritmatik
jiwa untuk menentukan berapa tingkat 𝑃𝑛 = 𝑃𝑜 (1 + 𝑟𝑛)
timbulan sampah yang akan datang. 𝑃0 = 22774 1 + 10.44 % 𝑥 0 = 22774 𝑗𝑖𝑤𝑎
Berikut contoh perhitungan laju 𝑃1 = 22774 1 + 10.44% 𝑥 1 = 25152 𝑗𝑖𝑤𝑎
pertumbuhan jiwa universitas Mataram
𝑃2 = 22774 1 + 10.44 % 𝑥 2 = 27531 𝑗𝑖𝑤𝑎
dimana laju pertumbuhan penduduk
𝑃3 = 22774 1 + 10.44% 𝑥 3 = 29909 𝐽𝑖𝑤𝑎
dihitung dengan persamaan berikut .
𝑃𝑛 − 𝑃0 𝑃4 = 22774 1 + 10.44% 𝑥 4 = 32288 𝑗𝑖𝑤𝑎
𝑟= 𝑥100 3) Metode Eksponensial
𝑃0 𝑃𝑛 = 𝑃𝑜 . 𝑒 (𝑟𝑛 )
Diketahui : Jumlah jiwa tahun 2011
𝑃0 = 22774𝑥2,718 10.44 % 𝑥 0 = 22774 𝑗𝑖𝑤𝑎
berjumlah 2340 jiwa, tahun
2012 berjumlah 2745 jiwa, 𝑃1 = 22774𝑥2,718 10.44 % 𝑥 1 = 25281 𝑗𝑖𝑤𝑎
tahun 2013 berjumlah 3377 𝑃2 = 22774𝑥2,718 10.44 % 𝑥 2 = 28064 𝑗𝑖𝑤𝑎
jiwa, tahun 2014 berjumlah 𝑃3 = 22774𝑥2,718 10.44 % 𝑥 3 = 31156 𝐽𝑖𝑤𝑎
3475 jiwa, tahun 2015 𝑃4 = 22774𝑥2,718 10.44 % 𝑥 4 = 34583 𝑗𝑖𝑤𝑎
berjumlah 3494 jiwa.
sehingga :

14
4) Uji korelasi sederhana
Nilai koefisien korelasi dapat dihitung dengan bantuan Microsoft Exel 2007 yaitu
dengan fungsi “=CORREL(array1;array2)”, dimana nilai koefisien korelasi (r) yang
mendekati nilai r =1 atau r =1 digunakan.
Hasil uji korelasi dapat di lihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.14 Hasil Uji Korelasi
Tahun Po Tahun Ke r Hasil Perhitungan Jumlah Statistik
2011 22774 0 10.44 22774 13944
2012 22774 1 10.44 25152.55729 15753
2013 22774 2 10.44 27531.11458 18105
2014 22774 3 10.44 29909.67187 20457
2015 22774 4 10.44 32288.22916 22774
Koefisien Korelasi 0.9989
Sumber : hasil perhitungan

Dari Tabel 4.14 diketahui bahwa koefisien korelasi yang paling mendekati angka 1
adalah proyeksi dengan menggunakan metode Aritmatik, maka untuk proyeksi jumlah jiwa
di universitas Mataram ditentukan dengan menggunakan metode Aritmatik.
c. Proyeksi jumlah penduduk
Berikut contoh perhitungan proyeksi jumlah jiwa (Metode Aritmatik).
Diketahui :
𝑃𝑜 = 22774 jiwa ; 𝑟 = 10.44 % ; dan 𝑛 = 0 tahun
sehingga :
𝑃𝑛 = 𝑃𝑜 . (1 + 𝑟𝑛) = 22774. 1 + 0.1044.0 = 22774 𝑗𝑖𝑤𝑎.
Untuk hasil perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.15.
Selanjutnya dengan menggunakan rumus yang sama, maka perhitungan proyeksi
jumlah jiwa universitas Mataram untuk tahun – tahun berikutnya dapat dilihat dalam tabel
berikut:
Tabel 4.15 Proyeksi Pertumbuhan Jiwa di Universitas Mataram
Tahun rerata Jumlah
No Tahun P0
Ke pertumbuhan Proyeksi
1 2015 22774 0 0.10 22774
2 2016 22774 1 0.10 25152
3 2017 22774 2 0.10 27529
4 2018 22774 3 0.10 29907
5 2019 22774 4 0.10 32284
6 2020 22774 5 0.10 34662
Sumber : Hasil Perhitungan

Dalam perhitungan proyeksi dengan metode arithmatik untuk 5 tahun kedepan


diperoleh 34662 jiwa pada tahun 2020. Jumlah jiwa pada tahun 2020akan digunakan untuk
mengetahui jumlah timbulan dan komposisi sampah pada tahun 2020.Maka timbulan sampah di
UNRAM sebesar:
Timbulan = Rata-rata timbulan sampah x jumlah jiwa pada tahun 2020
3
= 0,0007 m /orang/hari x 34662 orang
3
= 24,21 m /hari

15
Dan komposisi sampah di UNRAM dikarenakan dump truck sebagai armada
sebesar: pengangkut sampah tidak bisa mengambil
A. Sampah organik sampah yang sengaja di kumpulkan di
Persentase sampah organik = 24 % dalam area fakultas dan fasilitas kampus.
Maka timbulan sampah organik sebesar:
3
0,24 x 24,21 = 5,81 m /hari Dalam merencanakan lokasi TPS 3R
B. Sampah anorganik dapat didaurulang diperlukan kriteria utama dan kriteria
Persentase sampah organik = 49 % pendukung untuk memperoleh lokasi yang
Maka timbulan sampah anorganik sebesar: dapat dikatakan berhasil dalam
3
0,49 x 24,21 = 11,86 m /hari penyelenggaraan TPS 3R. Untuk itu dalam
C. Sampah anorganik tidak dapat perencanaan lokasi TPS 3R ini dilakukan
didaurulang checklist kriteria utama dan kriteria
Persentase sampah organik = 27 % pendukung kepada beberapa alternatif
Maka timbulan sampah anorganik sebesar: lokasi untuk mengetahui lokasi yang paling
3
0.27 x 24,21 = 6,53 m /hari tepat menjadi lokasi TPS 3R yang akan
dibangun. Lokasi yang paling tepat untuk
Material Balance Analysis dibangunnya TPS 3R UNRAM adalah
Dari data analisa timbulan dan terletak di bagian belakang kampus
komposisi sampah diperoleh besar sampah universitas Mataram dengan luas lahan
2
yang akan masuk, keluar, dan tertahan di 1488 m dengan batasan lahan:
area TPS 3R. Sampah yang tertahan dapat  Utara : Jalan dan bekas bangunan
diperoleh dari persentase sampah organik fasilitas kampus
dan untuk sampah yang keluar dapat  Selatan : Gedung perkuliahan
diperoleh dari persentase sampah  Barat : Bangunan bekas fasilitas
anorganik yang tidak dapat didaurulang dan kampus
sampah B3. Sampah anorganik yang dapat  Timur : Lapangan universitas Mataram
didaurulang dihitung sebagai sampah dengan hanya mengambil sebagian
keluar, tetapi bukan sebagai residu yang dari lahan. Lahan yang digunakan untuk
akan diangkut ke TPA sehingga dalam pembangunan TPS 3R UNRAM yaitu
perhitungan akan menjadi pengurang. 2
seluas 318,2 m .
Adapun perhitungan untuk memperoleh
residu yang akan diangkut ke TPA adalah Perencanaan Sistem Pengumpulan
sebagai berikut: dan Pengangkutan
Sampah keluar = Sampah di TPS Proses pengangkutan merupakan
3R – Sampah tertahan – Sampah proses pemindahan dan pengangkutan
anorganik yang dapat di daur ulang= 24,21 sampah yang dilakukan dari lokasi sarana
3 3 3
m /hari – 5,81 m /hari – 11.86 m /hari tempat pewadahan disetiap fakultas dan
3
= 6,54 m /hari sumber-sumber sampah lainya yang
berada di kawasan Universitas Mataram
baru. Proses pengangkutan sampah
Analisa Penghitungan Beban dilakukan setelah sampah terkumpul dari
Data untuk penghitungan beban ini sumbernya. Oleh karena itu pelaksanaan
diperoleh dari hasil wawancara pada operasi pengangkutan disesuaikan dengan
bagian kebersihan kampus di Universitas kondisi yang ada. Alat transportasi yang
Mataram. Adapun data-data untuk sudah tersedia adalah dump truck .
perhitungan beban adalah: Pengumpulan dilakukan setiap hari dan
Jumlah Dump Truck = 1 Dump Truck diangkut dengan menggunakan dump truck
Ritasi Dump Truck = 2 rit 3
dengan kapasitas 6,8 m dengan alasan:
3
Volume Dump Truck = 6,8 m a) Operasi lebih mudah.
Total sampah = 1 x 6.8 x 2 b) Jenis sampah berukuran besar dapat
3
= 13,6 m /hari terangkut.
c) Pemanfaatan volume cukup besar.
Dari hasil penghitungan beban yang
ada di kampus UNRAM diperoleh banyak Sedangkan alat pengumpul sampah
sampah yang ada adalah sebesar 13,6 di rencanakan menggunakan bak sampah
3
m /hari. Hasil ini tidak dapat menjadi beroda karena alat ini dapat menjangkau
parameter disebabkan tidak semua sampah dan mengangkut sampah pada seluruh
yang ada di kampus UNRAM terangkut areal kampus. Sampah yang terkumpul
oleh dump truck yang tersedia. Hal ini ditampung pada tempat penampungan

16
3
sementara berkapasitas 7 m untuk
kemudian diangkut ke dump truck.Jumlah
alat pengumpul dapat dihitung dengan
data-data sebagai berikut:
3
Jumlah rata-rata sampah= 24,280 m
(Jumlah sampah FKIP pada tabel 4.8)
3
Kapasitas dump truck = 6,8 m
Ritasi dump truck = 3 rit/hari
3
Kapasitas bak beroda = 0,46 m
𝐊𝐭 𝟔,𝟖
Jumlah bak beroda = = =
𝐊𝐛𝐛 𝟎,𝟒𝟔
14,782 ≈ 15 unit bak beroda
Gambar 4.13 Titik Pengumpulan Sampah
Titik pengumpul di kawasan UNRAM dan Jalur Pengangkutan Sampah
merupakan lokasi dari wadah sampah dengan Alokasi Waktu Angkut-Bongkar 10
yang akan diangkut dari berbagai area Menit
masing-masing fakultas maupun fasilitas
menuju TPS. Penentuan lokasi titik
pengumpul bertujuan untuk melihat situasi
akses jalan sehingga tipe peralatan yang
akan dipakai beserta besaran volumenya
dapat ditentukan. Disamping itu, penentuan
titik pengumpul juga meminimalisir waktu
pengumpulan. Proses pengumpulan
sampah merupakan proses pengambilan
dan pemindahan sampah dari setiap bak
sampah disetiap fakultas dan sumber lain
untuk kemudian diangkut dengan
menggunakan angkutan/tranportasi
sampah. Pengumpulan dan pengangkutan Gambar 4.14 Titik Pengumpulan Sampah
sampah ditiap fakultas dan sumber sampah dan Jalur Pengangkutan Sampah
lain yang berada di Kampus UNRAM dengan Alokasi Waktu Angkut-Bongkar 20
Mataram dilaksanakan oleh petugas Menit
kebersihan (cleaning service)di masing-
masing sumber tersebut. Perencanaan Pengomposan Sampah
Perencanaan pengomposan
digunakan mengikuti tata cara pembuatan
kompos Aerator Bambu dari Kementerian
Pekerjaan Umum dengan tata cara
perhitungan sebagai berikut:
1. Jumlah jiwa dilayani = 34662 jiwa
2. Produksi sampah per orang per hari =
0,009 kg/orang/hari
3. Total sampah dari wilayah yang dilayani
per hari = 22,13 kg/hari
4. Kepadatan sampah rata-rata = 68,78
3
kg/m
Gambar 4.12 Titik Pengumpulan Sampah 3
5. Kepadatan sampah organik= 16,5 kg/m
dan Jalur Pengangkutan Sampah 6. Komposisi sampah
dengan Alokasi Waktu Angkut-Bongkar 5 Sampah organik: 24 % = 5,81 kg
Menit Sampah daur ulang : 49% = 11,86 kg
Residu: 27 % = 5,63 kg
7. Lama pengomposan = 30 hari
8. Ukuran aerator bambu= 2,5m x 0,6m x
0,52m
3
9. Volume aerator bambu= 0,78 m
10. Ukuran timbulan kompos= 2,2m x 1,6m
x 1m

17
11. Volume timbunan kompos tanpa aerator besi/plastik, kaca serta bahan material dari
3
= 3,52 m metal ataupun karet.
12. Total panjang per unit pengomposan =
3,5 m Perencanaan Bangunan TPS 3R,
13. Total lebar per unit pengomposan = 2,1 RAB dan Sistem Bank Sampah
m Lokasi lahan TPS 3R UNRAM yang
2
14. Luasan untuk 1 unit= 7,35 m direncanakan nantinya akan memanfaatkan
3
15. Volume timbunan kompos= 4,3 m lahan universitas yang berukuran 1448,01
2
16. Berat sampah per unit timbunan= 70,95 m yang ada pada saat ini. Kebutuhan
kg lahan TPS 3R disesuaikan dengan jumlah
17. Jumlah aerator yang di butuhkan= 2,85 timbulan sampah yang akan ditampung
= 3 unit (dibulatkan) setiap harinya. Luas lahan yang dibutuhkan
2
18. Space untuk 1 unit= 7,4 m untuk TPS 3R UNRAM dapat dilihat pada
2
19. Total luasan yang dibutuhkan= 22,2 m tabel 4.21
Dari hasil olahan data di atas Tabel 4.19 Kebutuhan Lahan Bangunan TPS
diperoleh luas lahan yang akan digunakan
No. Area Luas (m²)
untuk meletakkan wadah pengomposan
2
yaitu seluas 22,2 m . Dengan unit aerator 1 Kantor 12
bambu sebanyak 3 unit.Bangunan yang
2 Pengumpulan 12
digunakan adalah bangunan rangka
baja.Diperlukan juga area pemilahan serta 3 Kamar Mandi/WC 5
gudang untuk kompos yang telah dikemas. 4 Bank Sampah 4,5
Sistem 3R di TPS 3R 5 Rak 4,5
Universitas Mataram 6 Pengayaan 4,5
Pengurangan (reduce) volume
sampah didapat dari jumlah sampah yang 7 Penyimpanan 4,5
dapat didaur ulang dan jumlah sampah 8 Area Aerator Bambu 23,2
yang akan dibuang pada tempat 9 Pengelompokan 8
pembuangan akhir (TPA). Sampah yang
dapat didaur ulang adalah sampah organik 10 Pencacah Sampah 8
3
sebesar 5,42 m /hari yang akan diolah 11 Tempat Residu 12
pada aerator bambu di TPS 3R UNRAM
dan sampah anorganik yang dapat didaur 12 Jalan Masuk 220
3
ulang sebesar 11,07 m /hari yang akan d Total 318,2
proses pada bank sampah untuk diolah
menjadi barang yang bernilai ekonomis.
Sedangkan sampah yang dibuang ke TPA Untuk melengkapi perencanaan TPS
3
sebesar 6,12 m /hari yang didapat dari 3R di Universitas Mataram dibuat gambar
perhitungan material balance analysis. perencanaan setelah itu dihitung rencana
Maka dengan persentase pengurangan anggaran biaya untuk pembangunan TPS
sampah pada TPA adalah sebesar 72,93%. 3R dan sarana pelengkapnya yaitu dengan
Penggunaan sampah kembali atau reuse mengalikan volume pekerjaan dengan
dilakukan melalui pemilahan sampah padat harga satuan.Didapat rencana anggaran
contohnya sampah botol, kaleng biaya yang dapat dilihat pada tabel 4.21.

18
KESIMPULAN DAN SARAN Universitas Mataram karena asap yang
Kesimpulan di timbulkan akan mencemari udara yang
Dari penelitian yang telah di lakukan dapat mengganggu kesehatan serta
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: dapat mengurangi nilai estetika area
1) Teknis pengelolaan sampah eksisting di kampus.
Universitas Mataram masih 4) Menggunakan sistem pengolahan
mrnggunakan proses konvensional yaitu sampah organik yang ramah lingkungan
kumpul-angkut-buang. Fasilitas alat agar tidak ada pencemaran baik itu
pengumpul yang kurang optimal dilihat pencemaran pada udara, tanah atau air.
dari kondisi gerobak sampah kondisinya
saat ini terbengkalai, rusak dan kurang DAFTAR PUSTAKA
perawatan. Masih adanya aktifitas Anonim, 1994. “Tata Cara Pengumpulan
pembakaran sampah di wilayah kampus Sampah (SK SNI 19-3242-1994)”.
Universitas Mataram. Badan Standarisasi Nasional,
2) Perencanaan Tempat Pengolahan Jakarta.
Sampah (TPS) berbasis 3R berlokasi di Anonim, 2002. “Tata Cara Pengelolaan
belakang kampus Universitas Mataram. Sampah Perkotaan (SNI 19-2454-
TPS 3R UNRAM terdiri dari area kantor, 2002)”. Badan Standarisasi
area aerator bambu, bank sampah, Nasional, Jakarta.
pengumpulan, rak penyimpanan, Anonim, 2012.“Peraturan Pemerintah No. 81
pengayaan, pengelompokan, pencacah Tahun 2012 Tentang Pengelolaan
sampah, tempat residu dan jalan masuk Sampah Rumah Tangga dan
dengan jumlah luas total lahan yang Sampah Sejenis Sampah Rumah
3
diperlukan 318,2 m . Rencana anggaran Tangga”.
biaya yang dibutuhkan sebesar Rp Anonim, 2014.“Tata Cara Perencanaan
602.480.000. Tempat Pengolahan Sampah (TPS)
3) Pewadahan sampah yang direncanakan 3R Berbasis Masyarakat”.
sebagai sarana pendukung TPS 3R Kementerian Pekerjaan Umum
UNRAM menggunakan bak sampah Direktorat Jenderal Cipta Karya,
beroda dengan jumlah 15 unit per Direktorat Pengembangan
fakultas. Menggunakan sistem aerator Penyehatan Lingkungan
bamboo untuk mengolah sampah Permukiman, Jakarta Selatan.
organik. Pengumpulan dan Arif,dkk. 2011. Kajian Pengelolaan Sampah
pengangkutan sampah diberlakukan Kampus Jurusan Arsitektur Fakultas
terjadwal dengan sistem 3 ritasi per hari Teknik Universitas Diponegoro,
menggunakan 1 unit dump truck untuk Universitas Diponerogo. Semarang
mempermudah pekerjaan Artiningsih, Ni komang ayu. 2008. Peran
mengumpulkan dan mengangkut sampah Serta Masyarakat Dalam
menuju TPS 3R UNRAM. Pengelolaan Sampah Rumah
Saran Tangga; Study kasus di Sampang
Saran yang diberikan oleh penulis dan Jombang, Kota semarang.
terkait hasil penelitian adalah sebagai Tesis. Semarang; Program Pasca
berikut : Sarjana Magister Ilmu Lingkungan
1) Adanya penelitian yang dilakukan dalam Universitas Diponegoro
jangka waktu 2 musim, agar terlihat Damanhuri, E., Padmi, T., 2008, Diktat
perbedaan kondisi timbulan sampah Kuliah TL-3104 (versi 2008), ITB,
pada saat musim hujan maupun musim Bandung
kemarau, kondisi tersebut dapat Fadilah, A., Sugianto, H,. Hadi, K.,
mempengaruhi proses pengumpulan Firmandhani, S.W., Woro, T.,
hingga pengolahan sampah di TPS Martini., Pandelaki, E.E., 2011,
nantinya. Kajian Pengolahan Sampah
2) Adanya pengukuran timbulan sampah Kampus Jurusan Arsitektur Fakultas
maksimum dan minimum untuk Teknik Diponegoro, ISSN 0853-
melengkapi data timbulan sampah untuk 2877, Vol.1,p. 70-71.
kondisi 2 musim agar dapat melengkapi Ivonilia, 2009.Gerakan 3R. Fakultas Ilmu
data timbulan sampah di Universitas Biologi, Univertsitas Indonesia.
Mataram. Jakarta
3) Sebaiknya tidak dilakukan aktifitas Kantari, A.P., 2015, Analisis Timbulan dan
pembakaran sampah di area kampus Komposisi Sampah sebagai Dasar

19
Pengelolaan Sampah di Kampus
Universitas Mataram, Skripsi
Fakultas`Teknik Sipil Universitas
Mataram.
Odist, Aisyah. 2014. Mengelola Bank
Sampah Bersistem Konvensional
Berbasis Rumah Tangga. Mataram:
Bee Media Nusantara.
Puspitawati, Yuni. 2012. Kajian Pengelolaan
Sampah Berbasis Masyarakat
dengan Konsep 3R ( Reduce,
Reuse, Recycle ) di Keluraha
Larangan Kota Cirebon. Fakultas
Planologi, Universitas Diponegoro.
Semarang
Subekti, Sri. 2014. Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga 3R Berbasis
Masyarakat. FTL, UNS.
Yogiesti viradin, dkk. 2010, Pengelolaan
Sampah Terpadu Berbasis
Masyarakat Kota Kediri, Jawa
Timur,Kediri.(vol 2, no 2)

20

Anda mungkin juga menyukai