0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut merupakan format evaluasi pelaksanaan musibah massal di rumah sakit. Terdapat 4 tahapan utama dalam pelaksanaannya yaitu aktivasi, operasi pertolongan, pengaturan ruang dan mobilisasi sumber daya, serta pengendalian dan penyebaran informasi. Dokumen ini memberikan panduan lengkap mengenai prosedur dan tata cara penanganan musibah massal di dalam lingkungan rumah sakit.
Deskripsi Asli:
aw
Judul Asli
EVALUASI PELAKSANAAN MUSIBAH MASSAL DI DALAM RUMAH SAKIT
Dokumen tersebut merupakan format evaluasi pelaksanaan musibah massal di rumah sakit. Terdapat 4 tahapan utama dalam pelaksanaannya yaitu aktivasi, operasi pertolongan, pengaturan ruang dan mobilisasi sumber daya, serta pengendalian dan penyebaran informasi. Dokumen ini memberikan panduan lengkap mengenai prosedur dan tata cara penanganan musibah massal di dalam lingkungan rumah sakit.
Dokumen tersebut merupakan format evaluasi pelaksanaan musibah massal di rumah sakit. Terdapat 4 tahapan utama dalam pelaksanaannya yaitu aktivasi, operasi pertolongan, pengaturan ruang dan mobilisasi sumber daya, serta pengendalian dan penyebaran informasi. Dokumen ini memberikan panduan lengkap mengenai prosedur dan tata cara penanganan musibah massal di dalam lingkungan rumah sakit.
JUDUL SPO : PELAKSANAAN MUSIBAH MASSAL DI DALAM RUMAH SAKIT NAMA PASIEN :
NO. PROSEDUR PELAKSANAAN KETERANGAN
YA TIDAK PELAKSANAAN INTRA HOSPITAL DISASTER PLAN : 1. TAHAPAN AKTIVASI : Siaga Musibah: Saat diterima berita kemungkinan terjadi musibah dengan korban masal segera diteruskan ke:UGD pesawat 103 dan atau Radio Medik Tugas Operator Medik : Memberi tahu Ketua Tim Penanggulangan Bencana Memberi tahu UGD RSI Hasanah untuk peran "Siaga Musibah" Koordinasi dengan Puskodalops Polres untuk kepastian Monitor ketat komunikasi radio Siagakan ambulance gawat darurat dan petugasnya Aktivitas selanjutnya dikendalikan Ketua Tim Penanggulangan Bencana Tugas Perawat UGD : Menyiapkan brancard cadangan, sesuai perkiraan jumlah korban Menyiapkan tenaga untuk team ambulance Melaporkan pada koordinator Tim UGD Memberi tahu perawat Resusitasi agar siaga segera ditempat, bila diperlukan untuk siaga sebagai team ambulance Memberitahu perawat ruang perawatan tentang kemungkinan perlu mobilisasi tenaga ke UGD 2. TAHAP OPERASI PERTOLONGAN Dimulai bila telah dipastikan benar terjadi musibah dengan korban masal atau bencana/korban musibah massal di dalam rumah sakit Sistem penanggulangan bencana/korban musibah massal di dalam rumah sakit Hal yang dapat dilakukan , diantaranya: Melakukan Triage pada korban di Triage Officer Memanfaatkan ruang Poli Umum untuk menampung korban musibah massal apabila ruangan UGD tidak mampu menampung jumlah korban yang ada. Melakukan terapi definitive bagi korban yang dapat diterapi di UGD, sedang untuk korban yang memerlukan penanganan lebih lanjut, maka korban harus menjalani rawat inap. Dan untuk korban yang tidak bisa ditangani oleh RSI Hasanah. Muhammadiyah Mojokerto, maka korban akan dikirim ke RSUD dr. Soetomo dengan terlebih dahulu memberikan kabar melalui radio medik A. PENGATURAN RUANG PERIKSA : AREA 1: Ruang UGD untuk pelayanan gawat darurat sehari-hari dan korban musibah masal tergawat AREA 2: Ruang POLIKLINIK untuk korban musibah masal yang lain B. MOBILISASI TENAGA: Tahap I : lntra RSI Hasanah Muhamammdiyah Mojokerto Menit pertama sampai 15 menit pertama : Mobilisasi intra UGD, 15 menit pertama sampai jam pertama : Mobilisasi tenaga dan ruang lain dilingkungan RSI Hasanah Muhammadiyah Mojokerto. Mobilisasi tenaga dari ruang perawatan yang diatur dapat meninggalkan tempat tugas Tahap II : Cadangan RSI Hasanah Muhammadiyah Mojokerto Sesudah jam pertama Berasal dari tenaga cadangan yang dipanggil dari rumah masing – masing C. MOBILISASI OBAT & ALKES : Tahap I : Cadangan harian Farmasi UGD Tahap II : Cadangan dari ruang lain dilingkungan RSI Hasanah Tahap III : Cadangan dari Logistik RSI Hasanah D. KAMAR OPERASI & RUANG PERAWATAN : KAMAR OPERASI: Segera disiapkan kamar operasi RUANG PERAWATAN antara lain: Pav. Shofa, Pav. Marwah Pav. Mina, Pav Arofah, Pav Maisanah dan ruang lain yang akan ditentukan kemudian oleh Direktur Rumah Sakit tergantung situasi 3. INFORMASI UMUM: Daftar nama korban ditulis di papan yang akan dipasang didekat pintu gerbang. Informasi lanjutan pada keluarga oleh Perawat Jaga / Dokter Jaga PERMINTAAN INFORMASI PERTELEPON: Keterangan yang diberikan hanya menyangkut apakah benar nama yang ditanyakan ada di UGD atau tidak Jumlah korban total hanya diberikan pada petugas yang berwenang secara langsung di Rumah Sakit ( tidak pertelepon ) kecuali ditentukan lain oleh Ketua Tim Penanggulangan Bencana Informasi lain tidak dibenarkan diberikan pertelepon terkecuali ada petunjuk lain dari Ketua Tim Penanggulangan Bencana. INFORMASI Dl RUMAH SAKIT / UGD : Pada Instansi lain atau selain keluarga hanya boleh diberikan oleh Pengawas atau Ketua Tim Penanggulangan Bencana atau petugas lain yang telah ditunjuk oleh Pengawas atau Ketua Tim Penanggulangan Bencana. 4. PENGENDALIAN KEGIATAN PERTOLONGAN Sebelum Ketua atau Pengawas Tim Penanggulangan Bencana tiba di UGD pengendalian kegiatan pertolongan dilaksanakan oleh Dokter Jaga Sesudah Ketua atau Pengawas Tim Penanggulangan Bencana tiba, diambil alih oleh Ketua atau Pengawas Compliance rate