Kak
Kak
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS MAJALAYA
Alamat Jl Stasiun No. 3
PUSKESMAS MAJALAYA
TAHUN 2023
Proses manajemen kasus disajikan dalam bagan yang memperlihatkan urutan langkah- langkah
dan penjelasan cara pelaksanaannya :
1. Penilaian dan klasifikasi
2. Tindakan dan Pengobatan
3. Konseling bagi ibu
4. Pelayanan tindak lanjut
Pemahaman tentang :
1. Penilaian berarti melakukan penilaian dengan cara anamnesis dan pemeriksaan fisik
Klasifikasi membuat keputusan mengenai kemungkinan penyakit atau masalah serta tingkat
keparahannya dan merupakan suatu kategori untuk menentukan tindakan bukan sebagai
diagnosis spesifik penyakit
2. Tindakan dan pengobatan berarti menentukan tindakan dan memberi pengobatan difasilitas
kesehatan sesuai dengan setiap klasifikasi.
3. Konseling juga merupakan menasehati ibu yang mencangkup bertanya, mendengar jawaban
ibu, memuji, memberi nasehat relevan, membantu memecahkan masalah dan mengecek
pemahaman
4. Pelayanan tindak lanjut berarti menentukan tindakan dan pengobatan pada saat anak datang
untuk kunjungan ulang.
Dalam pendekatan MTBS tersedia “Formulir Pencatatan” untuk Bayi umur 2 bulan sampai 5
tahun
1. Memeriksa tanda bahaya umum kemungkinan tidak bisa minum atau menyusui, memuntahkan
semuanya, kejang, latargis atau tidak sadar
2. Menanyakan empat keluhan utama yaitu batuk atau sukar bernapas, diare, demam dan masalah
telinga
3. Memeriksa dan mengklasifikasi status gizi
4. Memeriksa dan klasifikasi anemia
5. Memeriksa status imunisasi dan pemberian Vitamin A dan menentukan apakah anak
membutuhkan imunisasi dan vitamin A pada kunjungan tersebut
6. Menilai masalah atau keluhan lain yang dihadapi anak C.
C. PENILAIAN DAN KLASIFIKASI BAYI UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN
Langkah- langkah pada bagan penilaian dan klasifikasi menggambarka n apa yang harus
dilakukan apabila seorang anak dibawa keklinik dan bagan ini tidak digunakan bagi anak sehat
yang imunisasi atau bagi anak dengan keracunan, kecelakaan atau luka bakar.
Klasifikasi bukan merupakan diagnosis tapi merupakan indikator yang menuju ke arah
diagnostik klinik .
Lajur Hijau : kondisi yang tidak memerlukan tindakan khusus tetapi penyuluhan pada ibu
1. Menanyakan masalah anaknya Tanyakan umur anak untuk menentukan bagan penilaian dan
klasifikasi sesuai dengan kelompok umur, lakukan pemeriksaan BB, PB/TB dan suhu Catat
apa yang dikatakan ibu mengenai masalah anaknya dan tentukan ini kunjungan pertama atau
ulang
2. Memeriksa tanda bahaya umum Tanda bahaya umum adalah :
a. Apakah anak tidak bisa minum atau menyusu
b. Apakah anak selalu memuntahkan semua sama sekali tidak dapat menelan apapun.
c. Apakah anak kejang, pada saat kejang lengan dan kaki anak menjadi kaku karena otot-
ototnya berkontraksi
d. Apakah anak letargis atau tidak sadar tidak bereaksi ketika disentuh, digoyangkan atau
bertepuk tangan.
3. Batuk atau sukar bernapas Infeksi saluran pernapasan dapat terjadi pada bagian mana saja
dari saluran pernapasan seperti hidung, tenggorokan, laring, trakea, saluran udara atau paru
Anak dengan batuk atau sukar bernapas mungkin menderita Pneumonia atau infeksi saluran
pernapasan berat lainnya.
Menilai batuk atau sukar bernapas:
a. Apakah anak sukar bernapas dimana pola pernapasan yang tidak biasa cepat atau berbunyi
atau terputus-putus dan sudah berapa lama ; jika lebih 3 minggu berarti batuk kronis,
kemungkinanan TBC, asma , batuk rejan.
b. Hitung napas dalam 1 menit pada bayi tenang Jika umur anak 2 sampai 12 bulan dikatakan
bernapas cepat jika frekuensi 50 kali permenit atau lebih dan jika umur anak 12 bulan sampai
5 tahun dikatakan bernapas cepat 40 kali permenit.
c. Amati gerak napas pada dada atau perut anak itu, dinding dada bagian bawah masuk ke
dalam ketika anak menarik napas.
d. Dengar adanya stridor bunyi yang kasar saat anak menarik napas dan stridor terjadi apabila
ada pembengkakan pada laring, trakea sehingga menyebabkan sumbatan masuknya udara
kedalam paru-paru
Ibu mudah mengenal diare karena perubahan bentuk tinja yang tidak seperti biasanya dan
frekuensi beraknya lebih sering dibandingkan biasanya. Diare terjadi apabila tinja mengandung
air yang lebih banyak dari normal. Sebagian besar diare yang menyebabkan dehidrasi berat
adalah diare karena kolera. Jika diare berlangsung selama 1 hari atau lebih disebut DIARE
PERSISTEN dan diare denagn darah dalam tinja dengan atau tanpa lendir disebut DISENTERI
yang disebabkan oleh shigella
Biasanya bayi dehidrasi rewel dan gelisah dan jika berlanjut bayi menjadi letargis atau tidak
sadar, karena bayi kehilangan cairan matanya menjadi cekung anak malas minum jika ia lemah
dan tidak bisa minum tanpa dibantu dan jika dicubit kulit akan kembali dengan lambat atau
sangat lambat. Cubit kulit perut dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk lihat apakah kulit itu
kembali lagi dengan sangat lambat (lebih dari 2 detik), lambat atau segera.
KLAIFIKASI DISENTRI
5. Demam Anak dengan demam mungkin menderuta malaria, campak, demam berdarah atau
penyakit berat lainnya
a. Malaria Demam merupakan tanda utama malaria dan anak dengan malaria mungkin menderita
anemia kronis. Malaria berat adalah malaria dengan komplikasi seperti malaria serebral atau
anemia berat.Harus mengetahui risiko malaria di daerah anda tinggi, rendah, atau tanpa
resiko.Pada risiko rendah tanyakan apakah anak dapat berkunjung keluar dalam 2 minggu
terakhir. dan pemeriksaan malaria dapat dilakukan dengan alat diagnostik cepat, praktis dan
tepat. Ambil sediaan darah periksa RDT jika belum dalam 28 hari dan periksa mikroskopis darah
jika pernah dilakukan RDT dalam 28 hari terakhir (tidak dilakukan untuk daerah tanpa resiko
malaria)
Demam dan ruam kemerahan yang menyeluruh adalah tanda utama campak. Campak disebabkan
oleh virus yang merusak sistem kekebalan. Jika anak sedang sakit campak saat ini atau dalam 3
bulan terakhir periksa adanya gejala komplikasi campak seperti : luka dimulut, nanah pada mata
dan kekeruhan pada kornea
DBD adalah salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang jumlah kasus maupun
daerah yang terjangkit cenderung meningkat. DBD disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan
melalui gigitan nyamuk aedes aegypti
Lakukan penilaian untuk DBD hanya jika demam 2 hari sampai dengan 7 hari.
Apakah anak mengalami bintik merah dikulit atau perdarahan akibat trombositopeni.
Perdarahan dari hidung dan gusi sangat dimungkinkan disebabkan DBD
Apakah sering muntah bercampur darah /berwarna kopi
Apakah beraknya berwarna hitam
Apakah ada nyeri ulu hati
Apakah ada tanda syok ujung ekstermitas teraba dingin, nadi teraba lemah atau tidak
teraba.
Bintik perdarahan di kulit (petekie)
Uji torniket (+) ditemukan sebanyak 10 /lebih petekie pada daerah seluas diameter 2,8
cm.
KLASIFIKASI RISIKO TINGGI MALARIA
Apakah anak kurus nampak tidak berlemak, seperti tulang dibungkus kulit (marasmus)
Raba pembengkakan pada kedua punggung kaki akibat dari sejumlah besar cairan
terkumpul dalam jaringan tubuh anak (kwashiokor)
Tentukan BB menurut panjang badan atau tinggi badan, apakah
- BB/PB< -3 SD
- BB/PB≥ -3 SD - <-2 SD
- BB/PB-2 SD- +2 SD
Menggunakan indikator
- > +3 SD:obesitas
- >+2 SD:gemuk
- >+1 SD :risiko gemuk
- - O :median gizi baik
- <-1 SD :normal atau gizi baik
- <-2 SD :kurus atau gizi kurang
- <-3 SD :sangat kurus atau gizi buruk
Lihat tanda kepucatan pada telapak tangan yang merupakan tanda anemia dan bandingkan
telapak tangan anak dengan telapak tangan anda dikatakan agak pucat jika telapak tangan anak
itu pacat dan dikatakan sangat pucat jika telapak tangan kelihatan putih. Kepucatan dapat
dilihat juga melalui konjungtiva
KLASIFIKASI ANEMIA
Untuk pemberian Vitamin A periksa status pemberian vitaamin A pada semua anak yang
berumur 6 bulan -5 tahun dan catat pada kolom KMS, tidak ada kontra indikasi
Bila anak memerlukan rujukan segera harus cepat ditentukan tindakan yang paling dibutuhkan
dan segera diberikan
Anak yang tidak memerlukan rujukan dapat ditangani di klinik yaitu yang mempunyai klasifikasi
sebagai berikut
a. memilih obat oral yang sesuai dan menentukan dosisnya dan jadwal pemberian
b. Memberikan cairan tambahan dan tablet zinc untuk diare dan melanjutkan pemberian
makanan (Zinc adalah zat mikro yang penting untuk kesehatan dan penumbuhan dan zinc sangat
diperlukan dalam proses kesembuahan) kecuali pada bayi muda.
- Rencana terapi A (penanganan diare di rumah) diare tanpa dehidrasi dengan memberi
cairan semaunya, beri tablet zinc lanjutkan pemberian makan dan kunjungan ulang.
- Rencana terapi B (penanganan dehidrasi ringan/sedang dengan oralit) dengan pemberian
oralit 3 jam pertama dan segera dirujuk
- -Rencana terapi C (penanganan di RS) dangan rehidrasi melalui intravena menggunakan
pipa nasogastrik pada dehidrasi berat
- Manangan diare persisten dengan memerlukan makanan khusus
- Mengobati dini yaitu dengan kotrimoksasol/asam nalidiksat
- Tindakan dan pengobatan infeksi lokal salep mata dengan tetrasiklin / kloramfenikol,
mengeringkan telinga dengan kertas penyerap, luka dimulut dengan Gentiant violet.
- Memberi imunisasi setiap anak sakit sesuai kebutuhan
C. Kunjungan ulang
E. KONSELING BAGI IBU
Sangat penting menyediakan waktu untuk menasehati ibu dengan cermat dan menyeluruh.
Konseling memerlukan keterampilan komunikasi, menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
dan mengecek pemahaman ibu. Konseling yang dapat diberikan:
1. Mengajari ibu cara pemberian obat di rumah
2. Mengajari ibu cara mengobati infeksi lokal di rumah
3. Mengajari ibu cara mencampur dan memberi oralit
4. Anjuran makan untuk anak sehat maupun sakit
5. Menilai cara pemberian makan anak
6. Menentukan masalah pemberian makan anak
7. Menasehati ibu tentang masalah pemberian makan anak
8. Menasehati ibu tentang pemberian cairan selama anak sakit
9. Menasehati ibu kapan harus kembali ke petugas kesehatan
F. KUNJUNGAN ULANG UNTUK PELAYANAN TINDAK LANJUT
Untuk kunjungan ulang gunakan kotak pelayanan tindak lanjut yang sesuai klasifikasi
sebelumnya Jika anak mempunyai masalah baru, lakukan penilaian klasifikasi dan tindakan
terhadap masalah baru tersebut seperti pada bagan PENILAIAN, KLASIFIKASI DAN
TINDAKAN/PENGOBATAN ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN
1. Pneumonia
2. Diare persisiten
3. Disentri
4. Malaria,
5. Demam mungkin bukan malaria
6. Demam bukan malaria
7. Campak dengan komplikasi pada mata dan mulut
8. Mungkin DBD
10. Demam mungkin bukan DBD
11. Infeksi telinga akut
1. Anak kurus
2. Anemia