Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PROGRAM PUSKESMAS

LAPORAN UPAYA KESEHATAN PERORANANGAN


(UKP)

PUSKESMAS PAITON
1.Pendahuluan
Upaya kesehatan perseorangan sebagai salah satu bagain besar program
puskesmas ditujukan untuk memberikan pelayanan dasar yang komprehensif
dan terpadu untuk meningktakan derajat kesehatan, mencegah dan mengobat
penyakit perseorangan yang lebih terfokus pada kegiata promotif dan preventif
2.Ruang Lingkup Kegiatan Upaya Kesehatan Perorangan
Upaya kesehatan perseorangan merupakan bagian program penting dari
puskesmas sebagai pelaksanan teknis. Di UPT Puskesmas Paiton, upaya
kesehatan perseorangan yang dilakukan terbagi dalam beberapa subdivisi
pelayanan. Pelayanan tersebut diantaranya, pelayanan kesehatan umum,
pelayanan UGD dan Rawat Inap, pelayanan kesehatan gigi dan mulut,
Pelayanan KIA dan KB, Pelayanan Imunisasi, Pelayanan gizi, pelayanan
PONED, pelayanan kefarmasian, pelayanan laoratorium serta pelayanan VCT,
Pelayanan TB dan Pelayanan penyakit kusta. Upaya Kesehatan Perorangan
dilaksanakan saling terintergrasi dan behubungan satu dengan lainnya.

2.1 Mutu Pelayanan


Standard Operational Procedure (SOP) dapat pula digunakan untuk
menilai mutu pelayanan Puskesmas. Dalam hal ini, SOP disusun oleh masing-
masing penyedia layanan, SOP dapat berbeda antar masing-masing penyedia
layanan. Pelayanan pengobatan di Puskesmas Paiton sudah diselenggarakan
sesuai dengan SOP yang dimiliki. Dari segi medical ethic, pelayanan
pengobatan diselenggarakan dengan mengacu pada 4 kaidah dasar bioetika.
Kaidah tersebut terdiri atas beneficence, non-maleficence, justice, dan
autonomy. UPT. Puskesmas Paiton menjalani kaidah beneficence melalui sesi
konseling dan pelaksanaan tindakan medis dengan menawarkan tindakan yang
menguntungkan pasien dan menghargai hak-hak pasien. Kaidah non-
maleficence diterapkan dengan menolong pasien yang dalam kondisi
membutuhkan tindakan medis, tidak melakukan tindakan yang
membahayakan pasien, dan melakukan tindakan kepada pasien di tempat yang
aman dari bahaya. Menghargai hak pasien melalui pelayanan yang adil berupa
sistem antrian dan menghormati hak hukum pasien merupakan penerapan
kaidah justice. Kaidah autonomy diselenggarakan melalui penjagaan
kerahasiaan rekam medis dan situasi ruang pemeriksaan yang tertutup.
Puskesmas Paiton telah menerapkan kaidah-kaidah tersebut dengan baik
sehingga pelayanan pengobatan memiliki mutu yang baik.
2.2 Alur Pelayanan Pengobatan
Pasien masuk melalui pintu depan dam mengambil nomor antrian
pendaftaran. Ketika nomor antrian dipanggil, pasien melakukan pendaftaran di
loket pendaftaran dengan membawa nomor antrian dan kartu identitas pasien
dan kartu jaminan kesehatan yang dimilkinya. Petugas akan melakukan input
data pada Sistem Informasi Kesehatan. Petugas akan mengarahkan pasien
untuk menunggu didepan poli tujuan pasien. Petugas juga akan melakukan
pendataan secara manual pada buku registrasi. Antrian yang dibuat oleh
petugas loket pendaftaran akan langsung masuk pada komputer masing-
masing poli tujuan sesuai nomor antrian poli tersebut. Pemeriksaan dilakukan
sesuai SOAP yang berlaku dimulai dari anamnesis, pemeriksaan fisik,
penegakan diagnosis, KIE pengobatan ataupun pemeriksaan tertentu jika
dibutuhkan. Data hasil pemeriksaan akan diinput kembali pada sistem SIK
sesuai ICD 10. Setelah pemeriksaan dilakukan, pasien diarahkan menuju
apotek untuk melakukan pengambilan obat.
3. Statistik Kunjungan dan Medical Record
3.1 Statistik Kunjungan dan Profil Penyakit
Statistik sepuluh besar kunjungan pasien selama 1 tahun pada tahun
2017 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1. Data Sepuluh Besar Penyakit Terbanyak
No. NAMA PENYAKIT CODE JUMLAH TOTAL
LAKI – LAKI PEREMPUAN
1. Nasoparingitis akut J00 2.220 2.602 4.822
2. Paringitis Akut J02 1.335 1.179 2.514
3. Gastritis K29.7 550 982 1532
4. Myalgia M79.1 624 781 1405
5. Cepalgia R51 472 681 1153
6. DKA L23 450 613 1063
7. Hipotensi I95 289 667 956
8. Arthritis M13 293 472 765
9. Hipertensi I10 329 420 749
10. Diare A09 319 415 734

3.2 Statistik Kunjungan berdasarkan Jaminan yang Dipakai


Pasien yang berkunjung ke puskesmas Klungkung I bervariasi
berdasarkan cara membayarnya yaitu umum dan JKN. Pada bulan Desember
2018, jumlah kunjungan pasien umum sebanyak 1017 pasien dan JKN
sebanyak 1678 pasien. Pada bulan Januari 2018, jumlah kunjungan pasien
umum sebanyak 1041 pasien dan JKN sebanyak 1629 pasien. Pada bulan
Februari 2018, jumlah kunjungan pasien umum sebanyak 947 pasien dan JKN
sebanyak 1552 pasien. Walaupun terdapat perbedaan dari cara membayar,
namun tidak ada perbedaan dalam tindakan ataupun pelayanan di puskesmas.

3.3 Kajian Rekam Medis


Rekam medis merupakan bagian penting dari sistem pencatatan
informasi pasien. Rekam medis memiliki manfaat sebagai: dasar pemeliharaan
kesehatan dan pengobatan pasien, bahan pembuktian dalam perkara hukum,
bahan untuk kepentingan penelitian, dasar pembayaran biaya pelayanan
kesehatan, dan bahan untuk menyiapkan statistik kesehatan.
3.3.1 Rekam Medis
Sistem penyelenggaraan rekam medis di UPT. Puskesmas
Klungkung I dilakukan secara manual melalui pencatatan di rekam
medis tercetak dan berbasis aplikasi terintegrasi. Sistem berbasis aplikasi
terintegrasi mulai diberlakukan pada awal tahun 2017 oleh UPT.
Puskesmas Klungkung I sebagai perbaikan sistem pencatatan informasi
pasien. Contoh tampilan rekam medis berbasis aplikasi terintegrasi dapat
dilihat pada Gambar 1-3. Pencatatan berbasis aplikasi terintegrasi
dilakukan menggunakan software Sistem Informasi Kesehatan
Kabupaten/Kota. Namun demikian, UPT. Puskesmas Klungkung I masih
menggunakan sistem pencatatan manual pada rekam medis yang tercetak
sebagai backup data. Rekam medis disimpan di Ruang Data dan Info
Kesehatan. Terdapat tenaga kerja tersendiri yang bertugas mengatur
penyimpanan rekam medis.

Gambar 1. Tampilan rekam medis berbasis aplikasi terintegrasi UPT.


Puskesmas Klungkung I (1)

Gambar 2. Tampilan rekam medis berbasis aplikasi terintegrasi UPT.


Puskesmas Klungkung I (2)
Gambar 3. Tampilan rekam medis berbasis aplikasi terintegrasi UPT.
Puskesmas Klungkung I (3)

3.3.2 Family Folder


Family Folder adalah istilah untuk buku yang berisi catatan
riwayat kesehatan dari satu keluarga. Informasi yang terdapat dalam
Family Folder meliputi nomor indek, nama kepala keluarga, pekerjaan,
alamat, nama anggota keluarga, umur, status dalam keluarga, tanggal
pemeriksaan, anamnesis dan pemeriksaaan, diagnosis, dan terapi yang
diberikan oleh tenaga kesehatan yang memeriksa di Puskesmas. UPT.
Puskesmas Klungkung I juga menerapkan pencatatan ini selain
menggunakan pencatatan rekam medis tercetak ataupun berbasis aplikasi
terintegrasi. Namun berbeda dengan rekam medis, family folder ini tidak
memiliki sistem aplikasi terintegrasi. Data pasien tersimpan pada
dokumen tercetak yang seluruhnya tersimpan di Ruang Data dan Info
Kesehatan. Metode pencatatan manual seperti ini tentu memiliki
kelemahan terutama dalam pencarian kembali rekam medis pasien.
Kelemahan ini sebenarnya dapat diatasi dengan memaksimalkan sistem
aplikasi berbasis integrasi yang sudah ada melalui penambahan fungsi
input data pasien terkait keluarga.
4. Infrakstruktur Kesehatan
4.1 Anggran Kesehatan dan Pendapatan
Puskesmas Klungkung I memperoleh pendapatan dari Dinas
Kesehatan Klungkung dan Menteri Kesehatan. Dana yang didapat dari
poliklinik pada pasien umum setiap harinya akan di kumpulkan ke bendahara
Dinas Kesehatan Klungkung. Setiap bulannya dana akan dikembalikan ke
puskesmas berupa jasa pelayanan dan dana bantuan operasional kesehatan
(BOK). Sedangkan dari Menteri Kesehatan berupa kapitasi. Kapitasi adalah
dana yang diberikan diawal untuk JKN yang dinaungi oleh puskesmas. Dana
ini akan diolah ataupun dimanfaatkan baik untuk jasa pelayanan ataupun
pengenbangan puskesmas berupa sarana dan prasarana.

4.2 Logistik
Pengadaan sarana prasarana dalam pelayanan pengobatan di UPT.
Puskesmas Klungkung I diselenggarakan terutama melalui penyediaan alat
kesehatan. Seperti misalnya penyediaan handschoen dan masker sebagai
pendukung dalam melakukan tindakan medis. Alat-alat tersebut bersama
dengan obat-obatan diatur penyediaannya oleh bagian Pelayanan Kefarmasian
UPT. Puskesmas Klungkung I. Pemakaian alat kesehatan selama tahun 2017
di UPT. Puskesmas Klungkung I dapat dilihat pada Tabel 2. Penyediaan alat
kesehatan menggunakan perhitungan yang sama dengan penyediaan obat-
obatan yang akan dibahas pada subbab obat-obatan. Pemakaian alat kesehatan
selama kami mengikuti pelayanan pengobatan terlihat efektif, dimana
handschoen digunakan hanya pada pemeriksaan tertentu dan masker
digunakan tidak secara berlebihan
Tabel 2. Pemakaian Alat Kesehatan Tahun 2017 di UPT. Puskesmas
Klungkung I

NO NAMA ALAT SATUAN STOK TERIMA PEMAKAIAN SISA


AWAL OBAT

1 Abocath 18G biji 0 5 3 2

2 Abocath 20G biji 10 5 9 6


3 Abocath 22G biji 4 5 4 5

4 Abocath 24 G biji 0 0 0 0

5 Alat suntik sekali pakai set 0 0 0 0


1 ml

6 Alat suntik sekali pakai set 328 1000 817 511


2, 5 ml

7 Alat suntik sekali pakai set 0 0 0 0


5 ml

8 Catgut / Benang Bedah pcs 0 96 64 32


no 2/0-3/0 dengan jarum
bedah

9 Centifuge Electric biji 0 0 0 0

10 Elastic Bandage rol 0 0 0 0

11 Folley Catether No. 16- pcs 0 0 0 0


18

12 Handscoon Steril 6,5 pcs 0 0 0 0

13 Handscoon Steril 7,5 pcs 1539 3600 5048 91

14 Handscoon Steril 8 psc 0 0 0 0

15 Handscoon Non Steri psc 0 0 0 0


6,5

16 Handscoon Non Steri psc 0 2000 760 1240


7,5

17 Handscoon Non Steri 8 psc 0 0 0 0

18 Handscoon Gynaecolog psc 2 20 17 5


(panjang)

19 Jarum Jahit biji 0 0 0 0

20 Infusion set anak Se 0 0 0 0

21 Infusion set dewasa set 0 5 2 3

22 Blood set set 0 5 4 1


23 Kapas bungkus 16.5 20 20.25 16.25
Pembalut/Adsorben 250
gram

24 Kasa Kompres 40/40 bungkus 0 0 0 0


steril

25 Kasa Pembalut 2m x rol 0 0 0 0


80cm

26 Kasapembalut hidrofil rol 0 0 0 0


4m x 3cm

27 Kasa Pembalut 4 X 5 cm rol 138 800 707 231

28 Kasa Pembalut 4 X rol 115 450 442 123


10cm

29 Kasa pembalut hidrofil rol 0 0 0 0


4m x 15cm

30 Kasa Steril 16x16 rol 20 40 46 14

31 Kasa Gulung 10 x 80 cm rol 6.5 20 18.8 7.7

32 Ultrafix   0 120 0 120

Penyediaan obat-obatan di UPT. Puskesmas Klungkung I dilaksanakan oleh


bagian Pelayanan Kefarmasian UPT. Puskesmas Klungkung I. Penyediaan
obat didasarkan pada pemakaian pada tahun sebelumnya. Jumlah
permintaan obat adalah nilai rerata pemakaian obat dalam 1 bulan pada
tahun sebelumnya dikalikan 18. Terdapat tambahan cadangan stok selama 6
bulan berdasarkan perhitungan ini. Pertimbangan dari perhitungan ini
adalah proses pengajuan hingga obat diterima oleh bagian Pelayanan
Kefarmasian memakan waktu cukup lama. Selama mengikuti pelayanan
pengobatan di UPT. Puskesmas Klungkung I, kami tidak menemukan
masalah yang signifikan berkaitan dengan penyediaan obat-obatan.

Anda mungkin juga menyukai