LAMPIRAN KEPUTUSAN SIDANG KLASIS X KLASIS BARUPPU’
NOMOR : 11/KEP/SK-X/KB/II/2022 TENTANG TENTANG KEPUTUSAN USUL-USUL SIDANG KLASIS X KLASIS
BARUPPU’
I. Usul-usul dari jemaat :
1. Meminta kepada pemerintah untuk menggeser atau meniadakan hari pasar yang bertepatan hari Minggu 2. Pelaksanaan pemberkatan perkawainan di hari Minggu dengan mengadakan resepsi di tongkonan menghalangi orang mengikuti ibadah hari minggu 3. Pembinaan tugas dan tanggung jawab majelis gereja karena banyak penatua dan diaken yang belum atau tidak memahami tugas dan tanggungjawabnya. 4. Pembinaan tentang penegakan disiplin gerejawi bagi majelis dan warga jemaat karena prosedur dan mekanisme palaksanaannya masih belum dipahami 5. PWG terhadap penanganan kasus kekerasan dalam RT mengingat maningkatnya KDRT baik pasutri maupun terhadap anak 6. Pembinaan orang tua tentang pendampingan anak menghadapi perkemabangan TIK mengingat hal tersebut diabaikan oleh oleh tua sehingga banyak anak yang menjadi korban TIK. 7. Tidak meminjamkan gedung gereja kepada denominsai lain tuk kegiatan ibadah seperti KKR dan pemberkatan nikah karena hal tersebut menyangkut wibawa dan ajaran lembaga Gereja Toraja.
8. Mempertanyakan kelanjutan balai sidang Elim
Menugaskan BPK terpilih menjemaatkan aksi Rp. 5000/jiwa/bulan dari 450.000 warga gereja Toraja selama 2 tahun untuk kelanjutan balai sidang Elim. 9. Membantu cabang kebaktian menyelesaikan pembangunan gedung gereja
10. Penambahan tenaga pelayan karena dalam waktu dekat akan ada 4 jemaat yang mengalami kekosongan pelayan
Pengurus BPK terpilih untuk mencari tenaga PI atau Magang
11. Pemanggilan tenaga pelayan : Pendeta, Proponen, Tenaga Magang
12. Diskusi tematis tentang jabatan gerejawi (misalnya :Apa dasar gereja Toraja menggunakan istilah Pendeta) Menjadi usulan bahan pertimbangan sidang Sinode 13. Pelayanan sentralisasi dari Klasis ditingkatkan Setuju 14. Pelayanan sentralisasi disatukan dengan perjalanan BPK karena apabila keduanya dipisahkan maka pendeta jemaat hanya melayani 2 kali sebulan di jemaatnya. Pelayanan sentralisasi disatukan dengan pelayanan BPK 15. Penyebutan istilah karcis PPH diganti dengan Kwitansi karena tumpang tindih dengan kolektor pemerintah (khususnya di lembang Baruppu’ Utara) Setuju 16. Peninjauan kembali pembagian persentase Pindan Sangullele. Dibahas dirapat kerja. 17. Menugaskan beberapa orang atau kerja sama oikumene untuk pengawasan terhadap anak-anak yang kost di Rantepao karena kurangnya fungsi kontrol dari gereja asal. Bekerja sama dengan jemaat dimana anak kost tinggal 18. Pelatihan musik gerejawi mengingat masih kurangnya tenaga terampil yang mengusai musik gerejawi Setuju 19. Penegasan waktu pelayanan ibadah rambu tuka’/rambu solo’diatur oleh majelis gereja bukan pengaturan keluarga 20. Pendampingan majelis gereja terhadap kegiatan-kegiatan kemasyarakatan (Rambu Tuka’/Rambu Solo’) mengingat banyak anggota jemaat melakukan kegiatan tanpa mengetahui tujuan dan maknanya sekadar mengikuti selera.
II. Usul-usul yang muncul dalam persidangan :
A. Usul yang muncul dari sambutan pengurus BPSW II Rantepao dan Sosislisasi Materi SSW XIX Wilayah II Rantepao dan SSA XXV Gereja Toraja : 1. BPK menjemaatkan point-point Tata Gereja yang mengalami perubahan pada SSA XV Gereja Toraja 2. BPK terpilih mendesak jemaat-jemaat segera menuntaskan SIGET 3. Pembinaan penatua / diaken : PGT dan TGT 4. Penggunaan rehat dimaksimalkan mulai dari tmajelis gereja. 5. Pembinaan keluarga sebagai basis Iman ; Fungsi Ayah sebagai teladan iman dalam keluarga 6. Menghadirkan Majelis gereja pada perkawinan adat. 7. BPK memfasilitasi pembentukan pengurus PKGT masing-masing jemaat B. Usul dari Laporan BPK Baruppu’ dan Laporan BVK Baruppu’ 1. Pembinaan kepada pengurs OIG setingkat. 2. Pembinaan Badan Verifikasi bersama bendahara Jemaat, Klasis dan OIG 3. Menugaskan pengurus BPK terpilih untuk memfasilitasi pengurusan sertifikat semua Gedung gereja dan pastori Gereja Toraja di klasis Baruppu’