Anda di halaman 1dari 8

Analisis Kasus Kepemimpinan Basuki Tjahja Purnama sebagai

           Gubernur DKI Jakarta

                  

                          

Disusun Oleh :

Mohammad Raffi Bachtiar Ar Rozaq (210413623455)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

TAHUN 2022
Ringkasan Kasus
Setiap orang perlu memiliki kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin.
Kepemimpinan adalah keterampilan yang dapat kita manfaatkan untuk meningkatkan
kinerja kita sendiri dalam semua bidang kehidupan. Kepemimpinan diperlukan bagi kita
untuk mengelola kehidupan sehari-hari kita, tidak hanya dalam organisasi. Secara spesifik,
sewaktu dihadapkan pada dua kemungkinan yang mungkin menuntut kita untuk membuat
pilihan, kita harus memiliki hikmat untuk melakukannya. Namun, kapasitas seseorang
untuk mengarahkan kelompok, bisnis, atau lembaga lainnya dihitung di antara komunitas
kepemimpinan. Tentu saja benar bahwa lembaga atau organisasi apapun membutuhkan
seorang pemimpin dengan pengaruh signifikan pada orang-orang atau hal-hal yang mereka
bertanggung jawab.

Selanjutnya, kepemimpinan seorang pemimpin memiliki banyak pengaruh proses


saat dia memimpin dan juga hasil dari timbal utama. Dia menyesuaikan gaya
kepemimpinannya terhadap perubahan waktu dan orang-orang yang dia tanggung jawab
juga. Akibatnya, seorang pemimpin harus dapat berpikir revolusioner untuk mengatasi
tantangan atau masalah yang timbul dan tidak dapat memikirkannya dengan stagnasi.
Kepribadian seorang pemimpin juga berdampak pada bagaimana dia akan memimpin masa
depan. Untuk mengembangkan karakter atau sikap pemimpin, seperti pengetahuan,
kepercayaan diri, dan kemampuan untuk membuat penilaian, pemimpin kepribadian
harus didirikan.

Seorang pemimpin yang baik akan memiliki sikap atau sifat yang tegas dan cepat
dalam mengeksekusi sebuah tindakan yang ada. Seorang pemimpin juga harus
mendengarkan kritik atau komentar dari orang lain. Setiap orang tentunya memiliki gaya
kepemimpinan dan ciri khas mereka sendiri. Termasuk mendengarkan bawahannya dan
memperhatikan apa yang dibutuhkannya. Pemimpin hendaknya juga menanamkan sifat
bertanggung jawab ketika mengambil keputusan ini adalah sifat yang penting dalam sebuah
gaya kepemimpinan, terlepas dari hal-hal yang dimaksud diatas sifat jujur sangatlah
penting ketika seseorang men jadi panutan untuk masyarakat.

Sebagai contohnya kami merujuk kepada Basuki Tjahaja Purnama, yang lebih
dikenal sebagai Ahok, sebagai contoh pemimpin jujur dan berani yang berdiri hingga
melawan korupsi. Dia adalah inspirasi bagi orang Indonesia di seluruh negeri dan DKI
Jakarta karena Ahok ada disini mempunyai visi dan misi untuk memperbaiki DKI Jakarta
dan selalu memikirkan banyak orang. Di sini, Ahok telah mampu meyakinkan
masyarakatnya untuk mengikuti hukum, seperti yang ditunjukkan oleh sikap dan
kemampuannya yang tegas.
Analisis dan Diskusi Kasus

Kepemimpinan Basuki Tjahja Purnama sebagai Gubernur DKI Jakarta


Ahok mulai mencalonkan diri sebagai anggota legislatif pada tahun 2004, tetapi dia
tidak dapat pendukung dari masyarakat untuk berkampanye karena kurangnya dana yang
dimiliki. Maka dari itu, ia berkampanye hanya bermodalkan memberikan nomor telfon
kepada masyarakat dan pada waktu itu, Ahok akhirnya terpilih menjadi anggota dalam
badan legislatif dari tahun 2004 hingga 2009. Ketika pemilihan yang dimulai pada tahun
2005 terjadi, dia belum puas sampai situ saja. Sebagai anggota legislatif pada waktu itu.
Mereka berdua direkomendasikan oleh Partai Nasional Banteng kemerdekaan (PNBK),
dan akhirnya mereka terpilih sebagai bupati dan wakil Bupati Belitung Timur pada periode
tahun 2005 sampai 2010.

Tidak cukup sampai disitu pada tahun 2012 Ahok pun mencalonkan diri sebagai
Wakil Gubernur DKI Jakarta dan berpasangan dengan Joko Widodo, Pada pemilu pertama,
paslon memperoleh suara sebanyak 1.847.157 dan 2.472.130 suara di putaran kedua, tak
lama setelah itu pasangan Joko Widodo dan Ahok akhirnya terpilih sebagai Gubernur dan
Wakil Gubernur untuk periode 2012-2017 dan mengalahkan pasangan lain. Pada tahun
2014 Joko Widodo menjadi Calon presiden yang tepatnya pada 14 November 2014, dan
akhirnya Ahok maju untuk menggantikan menjadi gubernur. DPRD DKI Jakarta telah
resmi mengumumkan Ahok untuk menggantikan Joko Widodo sebagai
Gubernur DKI Jakarta yang baru.

Meskipun Ahok memiliki beberapa kelemahan tertentu dalam caranya memimpin


suatu daerah, ada banyak hal yang dapat dipelajari dari Gaya kepemimpinan yang dia
pimpin, karena Ahok dibangun atas sifat disiplin dan secara konsisten jujur dengan semua
orang di masyarakat, termasuk masyarfakat kebawah tanpa memandang status orang
tersebut. Ketika Joko Widodo menjadi terkenal karena blusukannya di suatu tempat, Ahok
juga memiliki ciri khas. Yaitu dia memiliki gaya berbicara unik yang terdengar seperti
Ceplas-Ceplos, dan dia membenci siapa saja yang tidak bekerja dengan baik. Ahok tidak
ragu untuk memarahi pekerja yang tidak sesuai dengan peraturan sesuai konstitusi daerah
pada saat pertama kali tiba di DKI Jakarta.

Banyak hal yang bisa ditiru dari Basuki Tjahaja Purnama ini antara lain Tranparan
yaitu Ahok ini menerapkan reward and punishment dalam manajemen kepemimpinannya,
tidak hanya itu Mantan Bupati Belitung ini juga suka memberitahukan harta kekayaannya
kepada masyarakat umum yang bisa dimuat di Lembar Harta Kekayaan Penyelenggara
Negara (LHKPN) dan Ahok juga membuat terobosan atau gagasan tentang proses perizinan
dengan membentuk pelayanan terpadu satu pintu yang itu akann memudahkan masyarakat.

Ahok juga merupakan orang yang memiliki sifat antikorupsi yang dimana ia
mendapat penghargaan Anti-Korupsi dari Perkumpulan Bung Hatta Anti Korupsi Award
pada tahun 2013 saat dia masih bekerja untuk Gubernur Jakarta, dengan ketua dewan juri
Betti Alisyahbana menilai sosok Ahok adalah sosok yang bersih, transparan, dan
profesional dan juga selalu konsisten.

Pada saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta bapak Basuki Tjahja Purnama atau
biasa dipanggil Ahok berhasil meraih prestasi yang luar biasa dalam memajukan DKI
Jakarta khususnya dalam infrastukturnya LRT Jakarta, Masjid Fatahillah, Underpass
Mataram, Flyover Pancoran, Simpang Susun Semanggi, RPTRA Kalijodo merupakan bukti
kemajuan infrastruktur yang dipimpin oleh Pak Ahok. Selain itu, pak ahok juga pernah
mendapatkan award selain award Anti Korupsi, yaitu penghargaan Green Award pada
tahun 2016, Penghargaan Gus Dur Award pada tahun 2016 dan pernah masuk ke dalam
majalah New York Times dengan judul “Run by Jakarta Governor Up ends Indonesia’s
Party Politics” di majalah tersebut tertulis  Ahok adalah political outsider dalam kancah
politik Indonesia yang berasal dari kelompok minoritas.

Keunggulan Ahok dalam Gaya Kepemimpinannya


1. Ahok adalah pemimpin yang berani untuk bersikap tegas. Jika ia menemukan
kesalahan atau kecurangan pada sebuah birokrasi Ahok, tidak segan memberikan
toleransi untuk memarahi orang yang melakukannnya. Bukti nyata ketegasan Ahok
di tunjukannya lewat diskotip stadium ditutup, PNS yang tidak bekerja dengan
maksimal di rumahkan dan bahkan bisa di pecat.
2. Ahok bukan merupakan orang yang memiliki sifat pendendam, bisa dibuktikan pada
adanya isu penistaan agama dan Ahok tidak melaporkan balik pihak yang
menyebarkan isu tersebut
3. Ahok adalah pemimpin visioner karena tujuan utamanya untuk membawa
perubahan dalam lingkup politik. Ketika Ahok terpilih menjadi wakil gubernur dan
kemudian menjadi gubernur atas banyak perubahan terjadi, termasuk pengurangan
kemacetan lalu lintas di Jakarta dan tidak adanya pedagang di pinggir jalan.
Perubahan tersebut yang menjadi salah satu penyebab ketika Ahok ditunjuk menjadi
gubernur Jakarta. Ahok tau di mana titik banjir dan secepat mungkin rumah
menyerbu itu dan telah terbukti bahwa DKI Jakarta bebas dari banjir selama periode
pemerintahan Ahok
4. Ahok bukanlah pemimpin yang memihak terbukti Ahok tidak memandang derajat
manusia, dengan sikapnya tersebut Ahok tidak memberikan keringanan kepada
siapa saja orang yang berbuat kesalahan serta Ahok mempimpin dengan santai yaitu
tidak membedakan status orang yang kaya maupun miskin.

Kekurangan Ahok dalam Gaya Kepemimpinannya


Dari banyak kelebihan yang dimiliki Ahok, ia pun mempunyai kekurangn
sebagaimana manusia pada umumnya yang tidak bisa lepas dari kekurangan. Kekurangan
Ahok disini yaitu ia merupakan orang yang bersifat arogan serta emosional yang tinggi dan
merupakan pemimpin yang sombong, bisa dilihat dari kampanye, disitu ia mengungkapkan
bahwa jika ada Gubernur yang lebih baik dari pada dia maka gantilah saya.

Kepemimpinan Ahok dinilai Sandiaga Uno masih menyisahkan persoalan dibidang


ekonomi, berdasarkan dibidang bisnis. "Yang belum adalah pembangunan yang masif
menyisakan lapangan kerja yang sulit didapat ini berarti kebijakan ekonomi belum
menyentuh masyarakat kelas bawah. Kedua bahan pokok, yang naik. Jangan hanya
menyalahkan Pak Jokowi. Kita bantulah. Kemudian kesenjangan ekonomi yang kaya makin
kaya yang miskin semakin miskin," kata Sandiaga Uno

Saran dan Solusi Kasus


Menurut penulis sosok Basuki Tjahja Purnama atau biasa dipanggil Ahok memiliki
tipe gaya kepemimpinan yang mempunyai sifat tanggung jawab yang besar dalam
memimpin sebuah masyarakat, disiplin, jujur dan bekerja keras. Melihat kerja keras Pak
Ahok selama menjabat gubernur DKI Jakarta menginspirasi penulis akan ketegasan
maupun rasa tanggung jawabnya yang mampu merubah wilayah di kepemimpinannya
tersebut, karena banyak kasus yang terselesaikan oleh Pak Ahok seperti kemacetan,
infrasturtur yang kurang merata dan masalah banjir
Berikut ini saran yang penulis berikan pada gaya kepemimpinan Mantan Gubernur DKI
Jakarta yaitu Basuki Tjahja Purnama mengenai gaya kepemimpinan yang tegas adalah
sebagai berikut :

1. menjadi figur pemimpin minoritas yangg memimpin warga lebih banyak


didominasi, Ahok wajib menjaga hubungan serta harmonisasi menggunakan
masyarakat DKI Jakarta yang berbeda secara etnis dan agama, khususnya dengan
ormas keagamaan yg melakukan penolakan, Ahok perlu buat memperbaiki cara
bicaranya yang blak-blakan, bernada tinggi bahkan cenderung kasar tersebut.
2. DKI Jakarta membutuhkan pemimpin yang tegas, untuk menyelesaikan
permasalahan yg ada. namun, ketegasannya tidak ditunjukkan menggunakan sikap
egois, tapi lebih kepada musyawarah.

Daftar Pustaka
Insan Fazrul, Sederet Prestasi Ahok Saat Jadi Gubernur Jakarta. Bahkan, Pernah
Disorot Dunia! Layak Jadi Capres 2024? Diakses dari
https://berita.99.co/prestasi-ahok-saat-jadi-gubernur/ (pada tanggal 16 desemnber
2022)

Kompasiana, Gaya Kepemimpinan Ahok, diakses dari


https://www.kompasiana.com/gabrielevivian/5742c6fb63afbde308fa44a3/gaya
kepemimpinan-ahok (pada tanggal 16 Desember 2022)

Panggabean Meicky Shoreamanis, Ahok ‘’Wawancara Ekslusif dengan Ahok, keluarga,


sahabat dan warga’’, (Jakarta: Noura Books PT Mizan Publika/anggota IKAPI,
2016), Hal. 31

Panggabean Meicky Shoreamanis, Ahok ‘’Wawancara Ekslusif dengan Ahok, keluarga,


sahabat dan warga’’, (Jakarta: Noura Books PT Mizan Publika/anggota IKAPI,
2016) hal, 40

Situmorang, H.M. 2021. Kilas balik kepemimpinan Ahok di Jakarta


https://yoursay.suara.com/kolom/2021/12/19/201500/kilas-balik-kepemimpinan-
ahok-di-jakarta-melayani-dengan-nada-tinggi. Diakes 16 Desember 2022

Anda mungkin juga menyukai