Anda di halaman 1dari 18

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/352681778

Analisis Gaya Kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama

Article · June 2021

CITATIONS READS
0 3,411

1 author:

Bagas Arie Sadewa


Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Bagas Arie Sadewa on 23 June 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Analisis Gaya Kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama
Bagas Arie Sadewa (20200610031)

ABSTRAK
Menjadi sosok pemimpin adalah figure yang menjadi pedoman sekelompok orang yang
dipimpin. Tidak semua orang memiliki karakteristik kepemimpinan. Seorang figure
pemimpin harus memiliki jiwa kepemimpinan yang sulit di munculkan pada sosok
pemimpin masa kini. Sifat kemimpinan seseorang harus mempunyai pedoman diri yang
kuat serta teguh pendirian yang membela kebenaran demi sekelompok orang yang
dipimpinya. Teguh pendirian merupakan salah satu karakteristik seorang pemimpin yang
memiliki jiwa kepemimpinan. Salah satu model Kepemimpinan Transformasional
(transformational leadership) merupakan model kepemimpinan yang cenderung memberi
motivasi kepada bawahan untuk bekerja lebih baik lagi dan menitikberatkan perilaku
membantu transformasi antara individu dengan organisasi. Basuki Tjahaya Purnama
(Ahok) adalah salah satu orang yang memiliki model kepemimpinan transformasional yang
efektif dengan mengelola hubungan antara pemimpin dengan pengikutnya yang
menekankan perhatian serta menjalankan komunikasi dengan baik yang menimbulkan rasa
hormat dan kepercayaan antara pemimpin dengan pengikutnya yang memperhatikan resiko
untuk sebuah perubahan yang nyata. Basuki Tjahaya Purnama sosok seorang pemimpin
yang mengedepankan kemakmuran bawahanya. Ia selalu menaati peraturan yang ada dan
tidak memikirkan siapapun apabila itu menguntungkan dirinya.

Kata Kunci: Kepemimpinan, Basuki Tjahaya Purnama, Kepemimpinan Transformasional.

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seraca definisi manajemen kemimpinan adalah sebuah keahlian berorganisasi yang

terdiri dari ilmu manajemen dan leadership skill. Seorang yang memiliki jiwa

kepemimpinan secara tidak langsung akan melakukan manajemen kepemimpinan. Dalam

tujuanya sendiri manajemen kepemimpinan adalah untuk mencapai sebuah tujuan dengan

cara efektif dan efisien. Seorang pemimpin yang memiliki sifat manajemen kepemimpinan

harus cekatan dalam penyelesaian suatu masalah dengan selalu mengutamakan komunikasi

yang baik dengan mempertimbangkan tujuan sebuah organisasi yang dipimpinya. 1

Negara merupakan subjek yang penting serta memiliki keistimewaan daripada subjek

yang lain (par excellence) hukum internasional. Hal ini terjadi karena negara dapat

memenuhi unsur-unsur kriteria sebagai “international legal personalities”, namun juga

dapat disebabkan karena hak dan kewajiban yang diterima negara jauh lebih besar daripada

subjek hukum internasional setelah negara. 2

Konvensi Montevidio mengenai Hak dan Kewajiban Negara, 1933 adalah sebagai

berikut: 1) penduduk yang menetap, 2) wilayah definitive, 3) pemerintah yang berdaulat, 4)

kepastian untuk memiliki hubungan dengan negara lain. Kriteria yang berada dalam

Konvensi Montevidio 1993 ini umumnya diterima sebagai persyaratan yang secara umum

mencerminkan persyaratan kenegaraan pada hukum kebiasaan internasional. 3

1
Irham Fahmi, 2017, Manajemen Kepemimpinan Teori & Aplikasi Edisi Revisi, Bandung: Alfabeta, hlm. 72.
2
Yordan Gunawan, 2021, Hukum Internasional: Sebuah Pendekatan Modern, LP3M UM, hlm. 58.
3
Yordan Gunawan, 2014, Transboundary Haze Pollution in the Perspective of International Law of State
Responsibility, Jurnal Media Hukum, Vol. 21, No. 2, Yogyakarta.

2
Dalam sebuah organisasi atau negara harus dibutuhkan sebuah pemimpin yang dapat

menyatukan anggotanya untuk sebuah tujuan Bersama. “the ability to influence a group

toward the achievement of goals”. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk

mempengaruhu suatu kelompok guna mencapai serangkaian tujuan.4

Seorang pemimpin harus memiliki rasa tanggung jawab atas pengambilan sebuah

keputusan. Karena seorang pemimpin memiliki kekuasaan untuk mempengaruhi

sekelompok orang. Seorang pemimpin harus aktif dalam mempengaruhi pihak lain agar

tujuan yang ingin dicapai dapat terpenuhi

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas, terdapat rumusan masalah sebagai berikut,

Bagaimana masyarakat memandang sosok Basuki Tjahaya Purnama dengan gaya

kepemimpinanya dan karyanya yang nyata?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan pembuatan makalah ini untuk mnegetahui

gaya kepemimpinan Basuki Tjahaya Purnama dalam memimpin dan melayani masyarakat

dengan model dari kepemimpinan transformasional dan kelemahan dari kepemimpinanya.

D. Manfaat

4
Robbins P. Stephen, 2003, Perilaku Organisasi. Edisi Sembilan, Jilid2. Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta: PT.
Indeks Kelompok Gramedia, hlm. 122.

3
Dalam Menyusun makalah ini saya mendapatkan berbagai macam manfaat menurut

saya yaitu: memahami masalah dan mencari solusi pembahasanya, menerapkan ilmu yang

telah dipelajari, belajar berfikir sistematis, mengasah kemampuan menulis sesuai dengan

EYD yang benar, menambah ilmu semakin banyak, belajar kritis melihat suatu

permasalahan.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Biografi Basuki Tjahaya Purnama

Basuki Tjahaya Purnama atau yang akrab disapa Ahok lahir di desa Gantung, Desa

Laskar Pelangi, Belitung Timur. Ia melanjutkan Sekolah Menengah Atas dan perguruan

tinggi di Jakarta dengan memilik Fakultas Teknologi Mineral jurusan Teknik Geologi

Universitas Trisakti. Setelah menamatkan pendidikanya dan mendapat gelar sarjana Teknik

Geologi pada tahun 1989, Ahok pulang kampung dan menetap di Belitung dan mendirikan

CV Panda yang bergerak dibidang Kontraktor pertambangan PT. Timah. Menggeluti dunia

kontraktor selama dua tahun, Ahok menyadari bahwa hal ini tidak akan mampu

mewujudkan visi pembangunan yang ia inginkan, karena untuk menjadi pengelolah mineral

selain diperlukan modal (investor) juga dibutuhkan manajemen yang professional. Untuk

itu Ahok memutuskan kuliah S-2 dan mengambil bidang manajemen keuangan di Sekolah

Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya Jakarta. Mendapat gelar Master in Bussiness

Administrasi (MBA) atau Magister Mnajemen (MM) membawa Ahok kerja di PT.

Simaxindo Primadaya di Jakarta, yaitu perusahaan yang bergerak di dalam bidang

kontraktor pembangunan pembangkit listrik sebagai staf direksi bidang Analisa biaya dan

4
keungan proyek. Karena ingin konsentrasi peekerjaan di Belitung, pada tahun 1995 Ahok

memutuskan untuk berhenti bekerja dan pulang kampung ke Belitung. Perlu diketahui,

tahun 1992 Ahok mendirikan PT. Nurindra Ekapersada sebagai persiapan membangun

pabrik Gravel Pack Sand (GPS) pada tahun 1995. Bagi Ahok, pabrik yang berlokasi di

Dusun Burung Mandi, Desa Mengkubang, Kecamatan Manggar, Belitung Timur ini

diharapkan dapat menjadi proyek percontohan bagaimana mensejahterakan stakeholder dan

juga diharapkan dapat memberikan konstribusi bagi Pendapatan Asli Daerah Belitung

Timur dengan memberdayakan sumber daya mineral yang terbatas. Di sisi lain diyakini PT.

Nurindra Ekapersada memiliki visi untuk menghasilkan sumber daya manusia yang

Tangguh.

Berangkat dari visi seperti itulah pada tahun 1994, Ahok didukung oleh seorang tokoh

pejuang kemerdekaan Bapak alm Wasidewo untuk memulai pembangunan pabrik

pengolahan pasir kwarsa pertama di pulau Belitung dengan memanfaatkan teknologi

Amerika dan Jerman. Pembangunan pabrik ini diharapkan memberi harapan besar menjadi

cikal bakal tumbuhnya suatu Kawasan industri dan Pelabuhan Samudra dengan nama

KIAK (Kawasan Industri Air Kelik).5

B. Sosok Ahok dalam Masyarakat

Ahok dikenal sebagai orang yang tegas, disiplin, transparan dan tidak memyukai

birokrasi yang ribet membuat pandangan masyarakat terhadap Ahok lebih bersimpati,

sehingga beliau mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur berpasangan dengan Bapak

Jokowi yang mendapatkan dukungan dan kepercayaan yang besar dari masyarakat DKI.

5Roni Wijaya, 2020, “Biografi Basuki Tjahaya Purnama”, diakses dari: https://bio.or.id/biografi-ahok-basuki-
tjahaja-purnama/, pada 10 Juni 2021, pukul 14.35 WIB.

5
Progam kerja yang terealisasi dengan nyata. 6 Meski dalam kasus penistaan agama sehingga

ia harus mendekam dipenjara saat Mei 2017 lalu, Perjalanan Ahok tidak pernah terlewatkan

dalam berita. Sorotan media terhadap kasus perceraianya terhadap Veronica Tan. “Ahok

merupakan sosok yang fenomenal,” kata psikology Universitas Indonesia Profesor Hamdi

Muluk terhadap Ahok. Hamdi Menjelaskan sosok seorang fenomenal ini tak terkecuali

gebrakan-gebrakanya dalam mengelola Jakarta tanpa komrpomi. “Ia berani menolak titipan

anggaran DPRD dan “berkelahi” dengan DPRD, ia merelokasi penghuni illegal di banyak

bantaran sungai dan pemungkiman liar dan memindahkanya ke rusun, ia mengunggah rapat

di balai kota ke Youtube supaya dapat dikontrol publik, dan memecat pejabat karyawan

DKI yang “nakal”, tulis Hamdi Muluk. Satu hal yang membuat Ahok sangat fenomenal,

kata Hamdi yakni “mulutnya” yang ceplas-ceplos, tanpa tedeng aling-aling tanpa bungkus-

bungkus. Sikap inilah yang kemudian digunakan orang-orang yang tidak suka terhadap

pribadi seorang Ahok, untuk mencaci maki mantan Gubernur DKI Jakarta itu dengan

menyebutnya tidak tahu sopan santun, kasar, dan arogan.7

C. Tipe kepemimpinan Basuki Tjahaya Purnama

Tipe kepemimpinan Ahok yang taat pada norma atau aturan dalam persepsi masyakarat

DKI Jakarta. Dari analisis data hasil penelitian didapati bahwa Ahok merupakan tipe

pemimpin yang dibutuhkan masyakarat DKI Jakarta saat ini karena ketegasannya dalam

menindak jika ada masyakarat yang melakukan pelanggaran terhadap aturan. Ketaatan pada

norma dan aturan juga menjadi faktor lain bagi 64,5% responden yang menjawab setuju
6Danny Prasetyo, 2015, “Persepsi Masyarakat DKI Jakarta Terhadap Figur Basuki Tjahaya Purnama”, Jurnal
Politika, Vol. 5, No. 2, hlm. 1.
7
Sunariyah, 2020, “Ahok, Sosok Negarawan yang Penuh Fenomenal”, diakses dari:
https://www.liputan6.com/news/read/3283366/ahok-sosok-negarawan-yang-penuh-fenomenal, pada 13 Juni
2021, pukul 16.06 WIB.

6
bahwa Ahok merupakan figur pemimpin yang dibutuhkan DKI Jakarta saat ini. Hasil data

responden tersebut tentu mendukung dari teori yang diungkapkan Weber dalam "The

Theory of Social and Economic Organization" menyatakan bahwa berdasarkan sumber

kekuasaan, kepemimpinan dibagi menjadi tiga yaitu kepemimpinan rasional,

kepemimpinan tradisional dan kepemimpinan kharismatik. Dari ketiga tipe tersebut, Ahok

termasuk dalam tipe kepemimpinan rasional yaitu kepemimpinan yang bersumber pada

kewenangan legal yang beranjak dari legalitas pola-pola peraturan normatif.8 Contohnya ;

saat proses pemindahan PKL di Tanah Abang, karena pedagang menolak untuk pindah,

Ahok mengancam akan mempidanakan mereka (para pedagang) karena berjualan di bahu

jalan yang seharusnya untuk lalu lintas kendaraan. Bagi seorang pemimpin merupakan

keharusan untuk menaati peraturan yan telah dibuat dan bukannya justru melanggarnya.

D. Karya Nyata Basuki Tjahaya Purnama

1. Monas Bebas PKL

Geramnya Ahok akan tindak tanduk pedagang kaki lima (PKL) di Taman Monumen

Nasional, membuat pihaknya melakukan sterilisasi. Kebijakan itu tak mulus diterima

pedagang. Mereka menentang dan melawan atas keputusan itu. Namun begitu, Ahok jalan

terus. Dia tak gentar menerima perlawanan dari PKL. Hasilnya, kini mereka yang

berdagang di Monas telah dibina Ahok melalui lenggang Jakarta. Pemerintah Provinsi DKI

Jakarta pun menutup semua akses pintu masuk Monas bagi pedagang kaki lima liar di areal

pusat jajanan Lenggang Jakarta. Ahok khawatir PKL akan kembali menjamur, jika kawasan

Monas dipergunakan untuk pagelaran acara apapun.

2. Gusur Lokalisasi Kalijodo

8
Arifin Anwar, 2014, Politik Pencitraan Pencitraan Politik, Yogyakarta: Graha Ilmu, hlm. 68.

7
Delapan eskavator mulai bergerak menghancurkan satu persatu bangunan di Kalijodo,

kawasan yang dikenal sebagai lokasi prostitusi di perbatasan Jakarta Barat dan Jakarta

Utara. Alat berat itu menghancurkan bangunan mulai dari Jalan Kepanduan II. Di kiri dan

kanan eskavator dijaga oleh polisi, TNI dan Satpol PP. Sebelum dibongkar, petugas

mensterilkan kawasan tersebut dengan memberi garis polisi. Penyisiran dilakukan sekaligus

untuk memastikan tidak ada lagi warga di dalam bangunan yang dihancurkan. Dentuman

dan gemuruh dinding-dinding bangunan yang menandakan runtuhnya Kalijodo juga

menjadi tontonan warga. Jalan Pangeran Tubagus Angke, Jalan Bandengan Utara dan jalan

yang berada di seberang Kalijodo dipadati warga yang hendak menonton dan jadi saksi

sejarah dari akhir riwayat Kalijodo. Sejumlah truk pengangkut dari Dinas Tata Air dan

Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta bersiap di sisi utara Kalijodo untuk mengangkut puing

reruntuhan bangunan. Setelah 30 menit dihancurkan, kafe-kafe yang berada di bagian

depan atau di bagian Jalan Kepanduan II mulai rata dengan tanah.

3. Membuat RPTRA

Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) pertama dibangun Ahok di Kecamatan

Tambora, Jakarta Barat, pada Oktober 2015. Menurut mantan Bupati Belitung Timur,

tujuan utama pembangunan ruang publik ini merupakan langkah DKI Jakarta untuk

mewujudkan provinsi yang ramah anak. Ahok meminta anak-anak harus dididik dengan

baik di RPTRA. Sebab, banyak RPTRA yang baru dibangun telah dipenuhi sampah.

"Anak-anak ini mesti dididik dan BPMPKB (Badan Pemberdayaan Manusia Perempuan

dan Keluarga Berencana) harus dibagi tugasnya nih. Enggak mungkin anak-anak main di

jalan dan saya minta semua SKPD (Satuan kerja perangkat daerah) konsentrasi pikirkan

itu," kata Ahok. Di RPTRA, keluarga bisa berwisata tanpa mengeluarkan uang. Oleh

8
karena itu, pembangunannya sengaja dilakukan di dekat lokasi pada penduduk. Beragam

permainan anak sengaja disiapkan di RPTRA. Mulai dari lapangan futsal, badminton, voli,

hingga arena skateboard dan sepeda BMX.

4. Membentuk Pasukan Oranye

Melalui peraturan gubernur tentang perekrutan para pekerja penanganan prasarana dan

sarana umum (PPSU), Ahok pun membuat sejumlah pasukan yang ditugaskan untuk

menangani persoalan darurat dan kecil. Misalnya, membersihkan sampah yang menyumbat

saluran air, memunguti sampah yang dibuang sembarangan, menambal lubang kecil di

trotoar dengan semen, dan masalah kerusakan pada sarana dan prasarana umum di Jakarta.

Dengan seragam oranye, PPSU itupun lalu ditempatkan berdasarkan zonasi tertentu di

setiap kelurahan. Satu zona, misalnya, satu ruas jalan atau taman, bisa diisi 2-3 pekerja

yang dibagi dalam 2 giliran kerja dari pagi hingga malam. Satu kelurahan akan

mendapatkan 40-70 pekerja, tergantung luas wilayah dan jumlah penduduk. Disinyalir

berhasil, Ahok pun memindahkan Pekerja Harian Lepas (PHL) yang selama ini di bawah

dinas menjadi PPSU. "PPSU sudah relatif baik kerjanya, justru kurang orang. Saya lagi

berpikir pindahkan PHL Dinas Kebersihan atau Dinas Taman ke kelurahan," tegas Ahok.

5. Relokasi Kampung Pulo

Banyak pihak tak menduga akan keberanian Ahok untuk memindahkan warga Kampung

Pulo di bantaran sungai Ciliwung. Bahkan aksi relokasi itu, sempat diwarnai bentrokan

antara warga dengan aparat. Meski demikian, relokasi pada September 2015 telah membuat

sejumlah warga berhasil dipindahkan ke Rumah Susun Sederhana Sewa Jatinegara Barat,

Jakarta Timur. Meski kepindahan itu menuai keluhan, mulai tidak ada teralis pada jendela,

hingga masalah sarana. Namun, tahap demi tahap perbaikan rusun dilakukan. Hingga kini,

9
warga pun mulai menikmati hunian baru mereka. Bahkan pada Hari raya Iduladha 1436 H,

ratusan warga relokasi dari Kampung Pulo menjalankan salat Id di rusun tersebut.

6. Membebaskan Jalan Thamrin dari Sepeda Motor

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memberlakukan pembatasan kendaraan roda dua

yang melintas di jalan-jalan protokol Ibu Kota. Aturan ini diberlakukan pada Desember

2014. Dalam rapat dengan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta M Akbar dan

Wadirlantas Polda Metro Jaya AKBP Bakharuddin Muhammad Syah, Ahok mendapatkan

data angka kematian pengendara motor per tahun mencapai 45 ribu orang. Paling tidak ada

2-3 orang meninggal setiap harinya. Dan, lebih banyak dialami anak di bawah umur. "Kita

berpikir motor boleh dipakai di daerah tertentu saja," kata Ahok di Balai Kota Jakarta,

Senin, 10 November 2014. Ahok mengatakan, jalan pertama yang akan diterapkan

pembatasan sepeda motor yakni di sepanjang Harmoni sampai Bundaran HI. Artinya,

sepeda motor tidak boleh melewati Jalan Medan Merdeka Barat hingga Jalan MH Thamrin.

Sebagai gantinya, Ahok akan menambah jumlah bus tingkat untuk mengangkut para

pengendara sepeda motor. "Kita sudah bilang di jalur yang di ERP (electronic road price)

kita batasi motor, tetapi kita harus sediakan bus tingkat gratis. Bus tingkat terbatas baru 5,

baru mau datang lagi 10. Kita baru berani membatasi dari Harmoni sampai ke Bunderan HI,

jadi motor bisa lewat belakang (Jalan Arteri)," jelas Ahok. Untuk sementara, para

pengendara sepeda motor dapat memarkir kendaraannya di gedung-gedung di sekitar Jalan

MH Thamrin dan Jalan Medan Merdeka Barat. Hal ini dinilai sebagai solusi lain

mengurangi kemacetan dan mengurangi angka kecelakaan. "Itu yang mau kita lakukan, jadi

bus tingat datang kita mau perluas lagi perluas lagi, itu salah satu solusi agar tidak terjadi

kecelakaan motor. Jadi mesti parkirkan saja dia naik bus aja dan bisa tidur. Setiap gedung

10
bisa parkir seperti di luar, nah dia parkir terus naik bus, supaya mengurangi kemacetan,

karena Jakarta terlalu macet. Ini akan kita coba Desember 2014," tutup Ahok.

7. Simpang Susun Semanggi

Meski tidak langsung diresmikan oleh Ahok, namun dirinya merupakan penggagas utama

berdirinya Simpang Susun Semanggi. Jalan layang Simpang Susun Semanggi diresmikan

Presiden Joko Widodo pada Kamis 17 Agustus 2017 lalu. Simpang Susun Semanggi sendiri

dibangun menggunakan dana dari kewajiban pengembangan atas Koefisien Lantai

Bangunan (KLB). Anggaran yang dihabiskan sebesar Rp 579 miliar. Simpang Susun

Semanggi ini bisa dibilang merupakan karya monumental dari Pemerintah Provinsi

(Pemprov) DKI Jakarta untuk warganya. Jalan Layang Non-Tol (JLNT) dengan panjang

jalan 1.622 meter itu terbilang mempunyai desain yang unik dan megah. Dikatakan unik

karena proyek ini menjadi yang pertama di Indonesia yang memakai bentang terpanjang di

atas jalan tol dalam kota Jakarta secara full precast melengkung (hiperbolik).

E. Kelemahan dalam Kepemimpinan Basuki Tjahaya Purnama

Faktor gaya komunikasi dalam menyampaikan pesan dapat dilihat dari persepsi

responden terhadap gaya komunikasi Ahok dalam menyampaikan pesan kepada masyakarat

DKI Jakarta. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa gaya komunikasi yang

dikenal adalah gaya komunikasi mengendalikan dan gaya komunikasi dua arah. Dari sajian

data di atas, didapati bahwa 57,25% responden menyatakan setuju dengan gaya komunikasi

Ahok yang cenderung mengendalikan seperti diungkapkan Stewart L Tubbs dan Sylvia

Moss, dimana gaya komunikasi ini membatasi, memaksa, mengatur perilaku bawahan

11
dalam hal ini masyakarat DKI Jakarta untuk mengikuti aturan dan norma yang disepakati.9

Gaya komunikasi Ahok ini sesuai dengan persepsi responden atas pernyataan sebelumnya

yang menyatakan Ahok adalah pemimpin yang tegas dalam melakukan kebijakan serta taat

norma dan dibutuhkan masyakarat DKI Jakarta saat ini. Meski secara gaya komunikasi

yang termasuk gaya mengendalikan yang tegas disetujui sebagian besar responden, akan

tetapi responden mengingkan agar Ahok dapat mengubah cara bicara dalam menyampaikan

kebijakan.10 Sebagian responden yaitu 59% responden menyatakan setuju bahwa Ahok

seharusnya mengubah cara dia berkomunikasi yang terkadang dengan menggunakan

kalimat kasar bahkan cenderung menjatuhkan, seperti yang diungkapkan beberapa

responden dalam wawancara dengan penulis pada saat penelitian.11 Hal ini juga dikuatkan

pada pertanyaan sebelumnya dimana sebagian besar responden setuju cara bicara seseorang

mempengaruhi dalam memilih pemimpin. Berdasarkan persepsi masyakarat DKI Jakarta

terhadap gaya komunikasi politik Ahok ini, didapati bahwa sebagian besarmasyakarat

setuju dengan gaya komunikasinya tegas yang oleh Tubbs dan Moss disebut dengan gaya

komunikasi mengendalikan. 12 Akan tetapi, masyakarat kurang setuju jika gaya komunikasi

tersebut dinilai arogan oleh beberapa pihak. Meski setuju dengan gaya komunikasi Ahok

tersebut, tidak demikian dengan cara bicaranya dalam menyampaikan suatu kebijkan

kepada masyakarat. Cenderungkasar dan blak-blakan dalam menyampaikan kebijakan

ternyata menurut masyakarat DKI Jakarta merupakan hal yang harus dirubah oleh Ahok

9
Tubbs, Stewart L dan Sylvia Moss, 1996, Human Communication: Konteks-konteks Komunikasi, Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya Offset, hlm. 66.
10
Bastian Radis, 2013, Ahok: Tegas, Disiplin, Tanpa Gentar, Demi Rakyat, Yogyakarta: Palapa, hlm. 43.
11
Gunawan Markus, 2013, Ahok: Koboi Jakarta Baru, Jakarta: Visimedia, hlm. 78.
12
Tubbs, Stewart L dan Sylvia Moss, 1996, Human Communication: Konteks-konteks Komunikasi, Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya Offset, hlm. 68.

12
sebagai seorang pemimpin, apalagi cara bicara seseorang ternyata mempengaruhi

masyarakat DKI Jakarta dalam memilih seorang pemimpin.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Seorang pemimpin memiliki wewnang formal yang digunakan pada upaya

mengorganisasian, mengarahkan, dan mengontrol pengikutnya dengan pebuh tanggung

jawab, agar selurruh pekerjaan dapat di koordinasikan demi mencapai sebuah tujuan.

Basuki Tjahaya Purnama menerpkan system kepemimpinnya dengan kharakteristik nya

yang mementingkan kepentingan rakyatnya. Ahok lebih mengedepankan kesejahteraan

rakyatnya. Ia tidak gila jabatan. Hal ini dapat dilihat dari ia menjabat. Tidak seperti

kebanyakan orang yang memilih gila jabatan untuk mencari harta secara berlebihan, dapat

dilihat dari gaya memimpinya di DKI Jakarta, ia dapat melampaui tujuh karnya nya yang

terealisasi. Dan hingga ahirnya dia menjadi Komisarus Utama PT. Pertamina. Ia sangat

mementingkan Kesejahteraan bawahanya dengan gayanya yang blak-blakan dan

transparan. Hal ini dapat menjadi contoh bagi pemimpin-pemimpin yang ada di Indonesia

yang mengutamakan kesejahteraan bawahanya dan kepemimpinanya yang Nasionalis demi

kemulyaan bangsa Indonesia.

B. Saran

Sikap Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) dalam mengontrol emosinya. Sifatnya yang

keras, tegas, ekspresif dan emosional kerap disorot oleh media massa. Akan tetapi, dari

pandangan saya terhadap Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) tetap mencoba yang terbaik

13
dalam memperbaiki diri dan tetap membawa arah yang positif terhadap kepemimpinannya

di masa kini.

14
DAFTAR PUSTAKA

Buku

Arifin, Anwar, 2014, Politik Pencitraan Pencitraan Politik, Yogyakarta: GrahaIlmu.

Gunawan Y, 2013, Ahok: Koboi Jakarta Baru, Jakarta: Visimedia.

Gunawan Y, 2021, Pertanggungjawaban Indonesia dalam Pencemaran Asap Batas Lintas

Negara, LP3M UMY.

Irham, Fahmi, 2017, Manajemen Kepemimpinan Teori&Aplikasi, Edisi Revisi, Bandung:

Alfabeta.

Radis, Bastian, 2013, Ahok: Tegas, Disiplin, Tanpa Gentar Demi Rakyat, Yogyakarta:

Palapa.

Robbins, P. Stephen, 2003, Perilaku Organisasi, Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Tubbs, Stewart L dan Sylvia Moss, 1996, Human Communication: Konteks-konteks

Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Jurnal

Gunawan Y, 2014, Transboundary Haze Pollution in the Perspective of International Law

of State Responsibility, Yogyakarta, Jurnal Media Hukum, Vol. 21, No. 2,

Yogyakarta.

15
Prasetyo, Danny, 2015, “Persepsi Masyarakat DKI Jakarta Terhadap Figur Basuki

Tjahaya Purnama”, Jurnal Politika, Vol. 5, No. 2.

Internet

Sinariyah, 2020, “Ahok, Sosok Negarawan yang Penuh Fenomenal”, diakses dari:

https://www.liputan6.com/news/read/3283366/ahok-sosok-negarawan-yang-

penuh- fenomenal, pada 15 Juni 2021, pukul 16.06 WIB.

Wijaya R, 2020, “Biografi Basuki Tjahaya Purnama”, diakses dari:

https://bio.or.id/biografi-ahok-basuki-tjahaja-purnama/, pada 15 Juni 2021,

pukul 14.35 WIB.

16
Lembar Penilaian Pribadi

Nilai yang

seharusnya

UNo: Jumlah Saya dapat


Nama UK 1 UK 2 UK 3
Mahasiswa Kehadiran (A, AB, B,

BC, D, E atau

Nol)

AB, karena

saya hanya

12 dari 16 mengikuti 12

Bagas Pertemuan pertemuan


Ya Ya Ya
20200610031 Arie (per kelas, tetapi
Mengumpulkan Mengumpulkan Mengumpulkan
Sadewa tanggal 7 saya selalu

Juni 2021) mengumpulkan

tugas dengan

benar

17

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai