Anda di halaman 1dari 8

Dwi Rahayu – 011811021

Keperawatan A2018

BURNS

Kim is a 30-year-old woman who has been in the burn center for 1 month. She sustained
partial-and full-thickness burn to both hands and forearms while cooking with grease. She has
undergone three surgeries to date for escharotomies and split-thickness skinn grafting. Kim is
married and has three young children at home. Her physicians feel she is nearly ready for
discharge, but she has been tearfull and noncompliant with therapy. Kim and her husband
refuse to look at her hand grafts, which continue to require light dressings. She has not seen
her children since admission.

1. Kapan perencanaan pemulangan harus dimulai dengan Kim? Siapa yang harus terlibat
dalam perencanaan dan pelaksanaan proses pendidikan sebelum dipulangkan?
Jawab :
Perencanaan pemulangan pasien luka bakar dapat dilihat dari bagaimana perawat
melakukan pengkajian kebutuhan persiapan pulang pasien luka bakar memberikan
edukasi bagi pasien dan keluarga, melatih pasien dan keluarga untuk mempersiapkan
pasien kembali ke masyarakat, serta dalam menginformasikan rujukan. Pada hal ini
perencanaan pemulangan pada pasien luka bakar dilakukan dengan baik di Rumah
Sakit. Untuk itu, perawat di Rumah Sakit harus lebih memperhatikan pentingnya
perencanaan pemulangan yang optimal bagi pasien luka bakar. Perawat juga harus
lebih menyadari bahwa perencanaan pemulangan adalah hal yang sangat penting
untuk meningkatkan kualitas hidup pasien luka bakar setelah dipulangkan dari rumah
sakit. Pengkajian sebelum pemulangan dilakukan berdasarkan format yang telah ada
yaitu form Catatan Pasien Pulang, form catatan pasien pulang berisi keadaan pasien
waktu pulang, anjuran dari perawat, obat yang digunakan di rumah, hasil pemeriksaan
laboratorium yang dibawa pulang, surat keterangan yang diberikan, perlu perawatan
lanjutan di rumah. Pendapat ini sejalan dengan pernyataan WHO (2005) yaitu ketika
pasien meninggalkan rumah sakit, perawat harus menekankan perjanjian rujukan
sehingga pasien jelas tentang hal-hal yang harus dilakukan. Membuat rujukan
sebelum meninggalkan rumah sakit, apabila pasien perlu menjalani perawatan
lanjutan di rumah.
Yang terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan proses pendidikan sebelum
dipulangkan kepada pasien dan keluarganya , pendidikan kesehatan persiapan pasien
pulang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan yang penting
kepada pasien dan keluarganya untuk memenuhi kebutuhan keperawatan
berkelanjutan di rumah. Pemberian discharge planning kepada pasien berguna sebagai
pencegahan pasien mengalami kekambuhan ataupun komplikas. Persiapan sebelum
kepulangan pasien :
- Anjurkan cara-cara untuk merubah pengaturan fisik di rumah sehingga
kebutuhan pasien dapa terpenuhi dengan baik.
- Berikan informasi tentang sumber – sumber pelayanan di masyarakat kepada
pasien
- Lakukan pendidikan untuk pasien dan keluarga informasi tentang pemberian
obat yang benar seperti pengaturan diet, dan hal yang harus di hindari. Pada
hari pemulangan pasien
- Berikan peluang kepada pasien dan keluarga untuk bertanya cara perawatan di
rumah
- Periksa order pulang dari dokter tentang resep , perubahan tindakan
pengobatan , atau alat –alat khusus yang di perlukan .
- Pastikan kepada pasien untuk transportasi pulang
- Tawarkan kepada pasien dan keluaraga untuk minta bantu jika di butuhkan
- Hubungi kantor keuangan lembaga untuk menentukan apakah masih ada sisa
pembayaran yang harus di lunasi.

2. Jelaskan kebutuhan nutrisi yang akan dimiliki Kim setelah pulang dan intervensi
untuk memenuhi kebutuhan tersebut
Jawab :
Tujuan dari dukungan nutrisi pada luka bakar adalah memberikan energi, cairan, dan
nutrisi dalam jumlah yang cukup untuk mempertahankan fungsi vital dan
homeostasis, memperbaiki aktivitas sistem imun, menurunkan risiko overfeeding,
mengganti protein yang hilang, mempertahankan massa tubuh terutama lean body
mass, mencegah kelaparan dan defisiensi nutrien tertentu, mempercepat penyembuhan
luka dan mengatasi infeksi. Kekurangan gizi dapat memperpanjang masa perawatan
dan penyembuhan, memperburuk keadaan kurang gizi yang sedang berlangsung atau
dapat menyebabkan anak kurang gizi paska luka bakar. Sebaliknya, kelebihan gizi
dapat menyebabkan peningkatan produksi karbondioksida, mengganggu fungsi hepar,
menyebabkan hiperglikemia, hiperosmolaritas, dan gangguan ginjal.
- Menetukan kebutuhan karbohidrat
Komposisi karbohidrat adalah 50-60% dari total kalori. Pemberian glukosa
secara parenteral tidak melebihi 5-7 mg/kg/menit. Bila glukosa diberikan
berlebihan dapat menyebabkan intoleransi glukosa, peningkatan produksi
karbondioksida, peningkatan sintesis lemak, dan terjadinya infiltrasi lemak di
hepar.
- Menetukan kebutuhan protein
Jumlah protein yang diperlukan dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain
derajat kerusakan jaringan yang, ekskresi nitrogen melalui urin dan eksudat
luka, kemampuan hati untuk mensintesis protein, dan kecukupan terapi nutrisi.
Pada penderita luka bakar, kebutuhan akan protein meningkat akibat
proteolisis dan untuk perbaikan jaringan. Pemberian protein yang
direkomendasikan adalah 23-25% dari total kalori dengan perbandingan kalori
berbanding nitrogen sebesar 80:1 atau 2,5-4 g protein/kg. Pendapat lain
membagi kebutuhan protein menurut usia yaitu 2-3 g/kg/hari untuk usia 0-2
tahun, 1,5-2 g/kg/hari untuk usia 2-13 tahun, dan 1,5 g/kg/hari untuk usia 13-
18 tahun.
- Menentukan kebutuhan lemak
a. Kebutuhan lemak adalah 15-25 g/kg/hari dengan komposisi 20% atau
kurang dari total kalori.
b. Kebutuhan mikronutrien
Pemberian tembaga, selenium, dan seng telah terbukti aman dan berguna
pada luka bakar dalam menurunkan risiko infeksi, penyembuhan luka yang
lebih cepat, dan lama perawatan di ruang intensif yang lebih pendek.

Zat Gizi Jumlah


Vitamin A (total) beta-carotene 10.000 IU/hari Minimal 30 mg/hari
Vitamin C 66 mg/kg/jam selama resusitasi 5-10 x RDA
setelahnya
Vitamin B, asam folat 2-3 x RDA
Vitamin E Minimal 100 mg/hari
Mineral tembaga 2,5-3,1 mg/hari, selenium 315-380
- Imunonutrisi
Imunonutrien saat ini telah diberikan untuk luka bakar, seperti glutamin dan
arginin. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberian glutamin dapat
menurunkan kerusakan oksidatif, mengurangi proteolisis dan mempercepat
penyembuhan luka, dengan dosis 0,35-0,57 g/kg/hari selama 7-14 hari.
Arginin merupakan prekursor poliamin untuk sintesis kolagen dalam
penyembuhan luka dan merangsang pengeluaran hormon anabolik seperti
insulin, glukagon, dan hormon pertumbuhan.Suplementasi L-arginin melalui
enteral (200-400 mg/kg/hari) pada penderita luka bakar terbukti mengurangi
kadar nitrit oksida, meningkatkan aliran darah ke jaringan, meningkatkan
metabolisme dan transport oksigen.

3. Kim telah memakai bidai tangan dan siku di malam hari saat berada di pusat luka
bakar. Instruksi apa yang dibutuhkan Kim mengenai belat dan latihan rutin di rumah?
Jawab :
Pada saat dirumah Kim atau keluarga (suami) harus sudah bisa mengetahui dan
mengerti bagaimana cara membidai dangan dan siku, dengan cara seorang perawat
memberitahu dan menjelaskan kepada Kim bagaimana cara melakukan pembidaian
tersebut. Membalut sendi siku cara penyu keluar (Testudo cubiti Reversa):
- Bengkokkan sedikit siku yang akan dibalut.
- Balutkan perban beberapa kali pada pertengahan siku.
- Arahkan lilitan perban bergantian ke proksimal dan ke distal.
- Lanjutkan lilitan perban ke lengan atas dan ke lengan bawah berulang-ulang
sampai seluruhsendi siku terbalut.
- Ujung lilitan perban terakhir dilekatkan dengan plester.

4. Kim mengeluhkan kekencangan di tangannya, yang membatasi gerakannya. Dia


menggunakan alasan ini untuk menghindari olahraga dan kinerja independen dari
aktivitas kehidupan sehari-harinya. Kegiatan dan pendidikan apa yang bermanfaat
untuk mengatasi hal ini?

5. Kim dan suaminya sangat sedih dan cemas tentang keluarnya Kim. Mereka tidak
berpartisipasi secara aktif dalam proses perencanaan pemulangan. Intervensi apa yang
harus dilakukan staf untuk membantu pasangan tersebut?
Jawab :
intervensi yang harus dilakukan oleh perawat adalah intervensi dari edukasi
Kesehatan.
a. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
b. Identifikasi factor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi
c. Sediakan materi dan media Pendidikan Kesehatan
d. Berikan kesempatan untuk bertanya
e. Jelaskan factor resiko yang dapat mempengaruhi Kesehatan
f. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
g. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat
h. Diskusikan dengan pasien dan keluarga lima area utama untuk mencegah
masalah di rumah.
- Jelaskan seperti apa kehidupan di rumah. Sertakan lingkungan rumah,
dukungan yang dibutuhkan, apa yang pasien bisa atau tidak bisa makan, dan
aktivitas yang harus dilakukan atau hindari.
- Review obat. Gunakan daftar obat yang dikonsumsi untuk membahas tujuan
setiap obat, seberapa banyak yang harus dikonsumsi, bagaimana cara
mengkonsumsinya, dan efek samping.
- Mengidentifikasi tanda gejala atau potensi masalah yang bisa timbul..
Tuliskan nama dan informasi kontak seseorang untuk dihubungi jika ada
masalah.
- Jelaskan hasil tes kepada pasien dan keluarga. Jika hasil tes tidak tersedia saat
pulang, biarkan pasien dan keluarga mengetahui kapan mereka harus
mendapatkan hasilnya dan mengidentifikasi siapa yang harus mereka panggil
jika mereka belum mendapat hasil pada tanggal tersebut.
- Membuat janji tindak lanjut. Tawarkan untuk membuat janji tindak lanjut
untuk pasien. Pastikan pasien dan keluarga tahu apa yang dibutuhkan saat
tindak lanjut.
- Mendidik pasien dan keluarga dalam bahasa sederhana tentang kondisi
pasien, proses pulang, dan langkah selanjutnya pada setiap kesempatan
selama tinggal di rumah sakit. Perencanaan pulang harus menjadi proses yang
berkelanjutan selama tinggal di rumah sakit bukan acara satu kali, sehingga
informasi yang didapat pada hari pulang bisa sangat banyak.
Dampak luka bakar bagi penderita dapat menimbulkan berbagai masalah fisik,
psikis dan sosial bagi pasien dan juga keluarganya. Perawat sebagai tim yang
paling banyak berhubungan dengan pasien dituntut untuk terus meningkatkan
pengetahuan dan keterampilannya sehingga mampu merawat pasien luka bakar
secara komprehensif dan optimal. Yakinkan pada keluarga untuk tidak terlalu
cemas akan kondisi klien yang dipulangkan, karena klien yang dapat pulang
artinya kondisi klien sudah sangat membaik dari luka bakar yang dideritanya
daripada awal klien masuk. Ajarkan juga keluarga Teknik perawatan balutan
klien atau anjurkan klien ke fasilitas Kesehatan (rumah sakit) untuk membantu
mengganti balutan klien. Ajarkan juga keluarga klien Gerakan Range of Motion
yang dapat dilakukan klien dirumah untuk membantu mencegah kekakuan sendi
pada ekstermitas klien yang terkena luka bakar.

6. Apa saja perasaan yang mungkin dialami Kim dan keluarganya setelah dia kembali ke
rumah? Apa yang dapat dilakukan perawat untuk mempersiapkan keluarga?
Jawab :
yang mungkin dirasakan klien dan keluarga saat Kembali kerumah adalah harga diri
rendah, cemas, stress bahkan depresi karena kondisinya saat ini. Perubahan struktur
kulit yang terjadi dapat membuat klien malu dan cemas untuk beradaptasi
dilingkungan sekitar yang mana dapat mengakibatkan stress dan harga diri rendah
pada klien muncul. Yang dapat perawat lakukan untuk mengatasi cemas pada klien
dan kelauarga adalah :
a. Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
b. Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
c. Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
d. Pahami situasi yang membuat ansietas
e. Dengarkan dengan penuh perhatian
f. Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
g. Informasikan secara factual mengenai diagnosis. Pengobatan dan prognosis
h. Anjurkan keluarga untuk tetap Bersama klien
i. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
j. Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
k. Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat
l. Latih Teknik relaksasi.

7. Apa saja kebutuhan yang harus dipenuhi oleh Kim dan suaminya mengenai
penggantian balutan dan perawatan cangkok sebelum keluar dari pusat luka bakar.
Diskusikan bagaimana hal ini harus dikelola?
Jawab :
a) Penganttian balutan
- Ganti perban perlu dilakukan setiap hari, selama luka belum sembuh
- Ganti perban dapat dilakukan di rumah atau di mana saja, selama
kebersihannya terjaga. Untuk melakukan pemeriksaan dengan dokter, kamu
bisa langsung membuat janji dengan dokter di rumah sakit sesuai domisili
- Perban sendiri perlu diganti minimal satu hari sekali. Perban yang kotor dan
jarang diganti akan menyebabkan luka menjadi lebih lembap sehingga bakteri
lebih mudah masuk dan mengakibatkan luka mengalami infeksi. Lalu, apa saja
yang dibutuhkan saat ganti perban?
- Sarung tangan steril sekali pakai.
- Alat ganti perban, seperti gunting, pinset, dan klem. Pastikan semua alat yang
digunakan dalam kondisi bersih dan steril.
- Kassa.
- Obat luka, seperti salep antiseptik, larutan antiseptik, larutan pembersih untuk
membantu penyembuhan luka semakin cepat.
- Plester.
- Perban yang baru.
- Kantong plastik untuk bekas perban.
b) Perawatan cangkok
- Mendiskusikan manfaat dan risiko prosedur skin graft dengan dokter
- Informasikan pada dokter tentang obat-obatan yang rutin Anda konsumsi
(terutama obat pengencer darah) atau bila Anda sering mengonsumsi alkohol
- Berhenti merokok sebelum dan sesudah operasi karena merokok dapat
mengganggu proses pemulihan skin graft
- Berpuasa pada malam sebelum prosedur dilakukan
- Bila Anda menjalani prosedur split-thickness skin graft, durasi penyembuhan
relatif cepat.
- Jika Anda menjalani full-thickness skin graft, Anda mungkin butuh rawat inap
di rumah sakit selama 1-2 minggu setelahnya.
- Setelah Anda keluar dari rumah sakit, ikutilah petunjuk-petunjuk berikut untuk
mempercepat pemulihan kulit dan meningkatkan keberhasilan skin graft:
- Memakai perban pada area kulit yang transplantasi kulit selama 1-2minggu.
Dokter akan mengajarkan cara merawat dan mengganti perban pada Anda.
- Melindungi area skin graft dari trauma atau cedera selama 3-4 minggu.
Misalnya, menghindari gesekan atau benturan, serta tidak melakukan olahraga
yang dapat mencederai atau meregangkan skin graft.
- Mengikuti terapi fisik sesuai rekomendasi dokter bedah Anda.

8. Berdasarkan data pengkajian yang disajikan, tulis satu atau lebih diagnosa
keperawatan yang sesuai. Apakah ada masalah kolaboratif?
Jawab :
1. Nyeri akut b.d agen cedera kimiawi (luka bakar)
2. Gangguan mobillitas b.d intoleransi aktivitas
3. Kerusakan integritas kulit b.d cedera kimiawi (luka bakar)
4. Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi

Anda mungkin juga menyukai