Pro 2 D4 Praktek Penyusunan Proposal PTK
Pro 2 D4 Praktek Penyusunan Proposal PTK
OLEH :
2022
LEMBAR PERSETUJUAN
OLEH :
SITI AZAROH
..................................................
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan penelitian tindakan Kelas ini telah didokumentasikan dan dapat dibaca
di perpustakaan SMK Negeri 1 Tempeh dengan nomor
induk.................................
Petugas Perpustakaan
LEMBAR PENGESAHAN
MOTTO
mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah
menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya;
dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia”.(QS. Ar-Ra‟d : 11)
6
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya, sehingga penelitian ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam senantiasa
terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai penuntun untuk umat dalam
Penyusunan penelitian ini tidak lepas dari peran serta dan bantuan pihak lain. Untuk itu
dengan segala kerendahan hati disampaikan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Drs Widodo Sudiyono, M.M. Selaku Kepala SMK Negeri 1 Tempeh
2. Ibu Nurul Khikmah, S.Pd.I, selaku teman sejawat di SMK Negeri 1 Tempeh
3. Serta semua pihak yang turut membantu proses penyelesaian penelitian ini.
balasan yang terbaik dari Allah SWT. Selanjutnya kami menyadari bahwa penulisan ini
masih kurang sempurna, karena keterbatasan dan kemampuan sehingga masih banyak
kekeliruan dan kekurangan, maka saran dan kritik dari pembaca sangat saya harapkan
Semoga ridha Allah SWT menyertai setiap langkah berpijak dan dengan
penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan berguna bagi
Penyusun
ABSTRAK
DAFTAR TABEL
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii
HALAMAN MOTTO.............................................................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
ABSTRAK..............................................................................................................vi
DAFTAR ISI..........................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................5
D. Pembahasan ...............................................................................................63
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...............................................................................................66
B. Saran ..........................................................................................................67
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
11
A. Latar Belakang
dilihat dari dua sudut pandang , yaitu PAI sebagai aktivitas dan PAI sebagai
fenomena. PAI sebagai aktivitas, berarti upaya yang secara sadar dirancang
dan kehidupannya), sikap hidup dan ketrampilan hidup, baik yang bersifat
manual (petunjuk praktis) maupun mental dan sosial yang bernafaskan atau
dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai Islam. Sedangkan PAI sebagai fenomena
adalah peristiwa perjumpaan antara dua orang atau lebih dan atau penciptaan
bernafaskan atau dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai Islam, yang diwujudkan
dalam sikap hidup serta keterampilan hidup pada salah satu atau beberapa pihak.
Selama ini telah banyak pemikiran dan kebijakan yang diambil dalam
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
12
Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU Sisdiknas No. 20/2003).
bangsa ini. Dalam konteks ini, pendidikan agama Islam harus mampu
nilai-nilai ajaran Islam melalui pembelajaran, baik formal maupun non formal
ketika menghadapi ujian dan sesudahnya terlupakan, tidak pernah masuk ke hati
aktivitas yang mendorong peserta didik untuk berefleksi dan berafeksi. Karena
didik menuju manusia yang paripurna (insan kamil) yang seluruh aspek
sekarang ini menilai bahwa 1) Islam diajarkan lebih pada hafalan (padahal
Islam lebih ditekankan pada hubungan formalitas antara hamba dan Tuhannya,
agama belum mampu menjadi landasan kemajuan dan kesuksesan untuk mata
mendasar pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam baik dari segi metode
pembelajaran, motivasi belajar peserta didik, hasil belajar baik yang bersifat
yang ada di kabupaten Lumajang yang mempunyai tujuh program studi keahlian
Pemesinan (TPM), Desain Komunikasi Visual (DKV), Kreatif Batik dan Tekstil
(KKBT), Kriya Kreatif Logam dan Perhiasan (KKLP), Teknik Bisnis dan
diminati masyarakat lumajang mulai dari kota sampai ke pelosok desa. Kondisi
dibinanya.
15
pendidikan agama Islam adalah kemampuan memahami konsep hukum dan tata
seorang muslim sekaligus manusia sosial tentu tidak terlepas dari hubungan atau
beragama secara baik dan benar sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam.
nasehat namun diperlukan metode lain untuk memahamkan konsep hukum atau
tata cara perawatan jenazah pada peserta didik. Metode yang penulis angkat
B. Rumusan Masalah
dan ketrampilan mengenai konsep hukum atau tata cara perawatan jenazah
secara benar pada peserta didik kelas XI Teknik Pemesinan SMK Negeri 1
C. Tujuan Penelitian
16
pemahaman konsep hukum dan tata cara perawatan jenazah pada peserta didik
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis dalam penelitian ini adalah metode role playing dapat meningkatkan
E. Manfaat Penelitian
Agama Islam.
2. Bagi pendidik
c. Memperoleh strategi yang cocok untuk materi konsep hukum dan tata
agama Islam.
pendidikan.
F. Ruang Lingkup
G. Penelitian mengenai konsep hukum dan tata cara perawatan jenazah yang
H. Definisi Istilah
1. Perawatan jenazah
18
sebagai suatu jenis ibadah yang hukumnya fardhu kifayah yang artinya
kewajiban bagi seluruh umat islam, namun apabila sudah ada beberapa orang
Metode ini berbentuk interaksi antara dua atau lebih siswa tentang suatu topik
Kelas XI teknik Pemesinan adalah salah satu kelas yang ada di SMK Negeri 1
Visual (DKV), Kreatif Batik dan Tekstil (KKBT), Kriya Kreatif Logam dan
Perhiasan (KKLP), Teknik Bisnis dan Sepeda Motor (TBSM). SMK Negeri
tahun 2004 dan telah banyak meluluskan peserta didik yang ahli dibidangnya.
20
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
dunia. Kewajiban ini sifatnya kolektif karena itu dimasukkan sebagai suatu jenis
ibadah yang hukumnya fardhu kifayah yang artinya kewajiban bagi seluruh
umat islam, namun apabila sudah ada beberapa orang yang melaksanakannya,
putri).
3) Jika tidak ada yang mampu, keluarga mayyit boleh menunjuk orang
atapnya.
21
keluarganya.
1) Penutup hidung.
3) Sarung tangan.
Caranya :
Pakaian :
c) Setelah itu bagian depan ditarik dengan perlahan dari bawah handuk
Celana :
a) Digunting sisi sebelah kanan dari atas sampai kebawah lalu sebelah
kiri
5) Merapikan kumis.
h. Memandikan jenazah.
tiga kali hingga keluar, bersihkan kotoran itu dengan kain pembersih
kemudian siram.
23
2) Wudhukan jenazah.
a) Bacalah basmallah.
dulu.
tiga.
setelah selesai.
„alaihi wa sallam dalam hadits orang muhrim yang wafat karena terlempar dari
untanya, beliau berkata: “Mandikanlah ia dengan air dan daun bidara, kemudian
24
kafanilah ia dengan dua lembar kain….” Kain kafan atau pun harganya
hendaklah diambil dari harta si mayit, walaupun dia tidak meninggalkan harta
kecuali harta yang digunakan untuk membeli kain tersebut. Hal ini berdasarkan
maka Allah akan melimpahkan pahala kepada kami, di antara kami ada yang
Mush‟ab bin „Umair, dan di antara kami ada yang beruntung menikmati hasil
kemenangan tersebut. Mush‟ab terbunuh di perang Uhud dan saat itu kami tidak
yang jika kami tutup dengannya kepalanya, maka tampaklah kakinya. Dan jika
Ukuran yang wajib dari kain kafan adalah kain yang bisa menutupi
seluruh jasad mayit, jika tidak ditemukan kecuali kain pendek yang tidak cukup
untuk menutupi semua badannya, maka kepalanya ditutup dengan kain tersebut
dengannya.”
25
dengan tiga lembar kain dari Yaman berwarna putih yang dinamakan
dengan Suhul (tempat di Yaman) dari kain katun, tidak ada padanya
yang bergaris.
d) “Jika salah seorang dari kalian meninggal sedang dia mampu, maka
mayit dipakaikan celana dalam terlebih dahulu baru kemudian dikafani, berikut
b) Potong sesuai ukuran kain kafan, yaitu : kurang lebih 15.5 meter
b) Baju dengan panjang 2,5 meter, diambil 2/3 dari lebar. Sisanya
c) 1,5 meter untuk lengan baju, 2/3 dari lebar untuk baju. Sisanya
e) 1,5 meter untuk ikat pinggang (1/3 dari lebar). Total 1,5 meter
bagian tepi kain kafan tersebut, setelah itu potong kain kafan tersebut
disebut pada huruf B dari aturan pemotongan kain kafan). Hal tersebut
g) Baju dibentangkan
Hendaknyalah mendahulukan kain yang kanan dari pada kain yang kiri
dikenakan pada mayyit, dan letakkan baju kurung ini di atas kedua
Ukuran kain sarung adalah : lebar 90 cm dan panjang 150 cm. Kemudian
Jenazan wanita dibalut dengan lima helai kain kafan. Terdiri atas : Dua
maka lebar kain kafannya 150 cm dan panjangnya 150 ditambah 50 cm.
tujuh utas tali, kemudian dipintal dan diletakkan sama rata di atas
usungan jenazah. Kemudian dua kain kafan tersebut diletakkan sama rata
dikenakan pada mayyit, dan letakkan baju kurung ini di atas kedua
Ukuran kain sarung adalah : lebar 90 cm dan panjang 150 cm. Kemudian
Catatan :
kain.
Kain kafan haruslah kain yang bisa menutupi sekujur tubuh. Jika tidak
ada, kecuali hanya selembar kain yang pendek yang tidak cukup untuk
Kafan:
a) Memilih kain kafan yang berwarna putih, sesuai dengan sabda Nabi
kain kafan berwarna putih produk desa Sahul (di Yaman) terbuat
dari kain katun, tidak ada padanya gamis dan tidak (pula) sorban.
31
takbir, dan hokum dari shalat jenazah adalha fardu kifayah (kewajiban
hadits berikut :
satu qirath (pahala sebesar satu gunung), dan siapa yang mengiringinya
a) Niat
shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang
intinya adalah tekad serta menyengaja di dalam hati bahwa kita akan
Shalat jenazah tidak sah bila dilakukan sambil duduk atau di atas
c) Takbir 4 kali
Najasyi (shalat ghaib) dan beliau takbir 4 kali. (HR. Bukhari : 1245,
baradi.
sekurang-kurarangnya 2 orang. .
jenazah, yaitu :
(2) Setelah selesai membaca lafal mat tersebut, kedua belah tangan
hatinya mengatakan:
(3) Setelah hati selesai mengucapkan niat, dan bacaan takbir selesai,
gerakan sama seperti gerakan pada takbir pertama tanpa hiat, dalam
Sekurang-kurangnya (minimal):
ketiga sambil mengangkat kedua tangan, tanpa ruku dan tanpa sujuct
Sekurang-kurangnya:
Jika jenasah seorang anak laki - laki yang masih kecil (belum
ruku‟
38
adalah:
39
40
Role playing adalah model pembelajaran yang bisa dimanfaatkan oleh guru
untuk variasi dalam aktivitas belajar mengajar yang bertujuan agar siswa bisa
siswa untuk berekspresi, baik dari segi pikiran maupun perasaan. Pada
pembahasan kali ini akan dibahas beberapa yang bisa dilakukan pada model
Selain itu siswa juga diharuskan untuk bisa mendalami karakter tersebut
mulai dari bahasa tubuh, pikiran dan ekspresi. Dengan cara mempelajarinya.
Adapun menurut para pakar pendidikan definisi metode role playing adalah
sebagai berikut : Santoso mengutarakan bahwa cara role playing ini adalah
playing mempunyai dua definisi, yakni: Metode role playing adalah aktivitas
yang berkarakter sosiologis, sebab alur pada setiap perilaku bisa ditampilkan
41
siswa memperagakan tokoh tertentu. Dan tokoh tersebut sudah sesuai dengan
skenario yang ditulis selain itu tujuan dari role playing ini adalah untuk
berdasar pada skenario yang sudah diciptakan. Misi utama dari role playing
pembelajaran. Sandra de young. Menurut teori ini role playing game adalah
pembelajaran ini siswa diharuskan untuk melakukan suatu drama baik secara
role playing atau bermain peran adalah model yang menuntut siswa untuk
lingkungan sekitar. Model ini bisa bermanfaat bagi siswa agar mereka bisa
memiliki variasi dalam belajar dan bisa untuk mengatasi rasa jenuh dalam
dikuasai oleh guru. Setiap sesi yang dilalui ini berdasarkan pemaparan
bermain peran.
langkah di atas skenario adalah nyawa dari bermain peran ini maka guru
Namun terdapat tujuan khusus yang menjadi andalan dari role playing
yakni meningkatkan empati dan solidaritas pada siswa. Sebab pada model
ini siswa akan mempelajari sebuah dunia yang berbeda. Mereka dipaksa
untuk melihat dunia dari prespektif atau sudut pandang orang lain. Dalam
dan tingkah laku yang diperankankan. Mau tidak mau mereka akan jauh
dari dirinya untuk sementara dan menjadi orang lain. Secara tidak
langsung siswa akan mulai paham dan mengerti tentang orang lain. Dalam
artian dalam diri siswa akan tertanam sikap toleransi dan mudah
Dalam penerapan model role playing terdapat manfaat yang bisa dipetik,
kehidupan sehari-hari.
44
Agar guru bisa menganalisa pembelajaran dengan baik maka kami akan
model role playing ini maka setiap sesi yang dilaksanakan akan
berantakan.
pada setiap tahap yang dilakukan, model teknik peran ini akan
BAB III
METODE PENELITIAN
Setting dalam penelitian ini meliputi tempat penelitian, waktu penelitian dan
2. Waktu Penelitian.
pelajaran 2022/2023.
3. Siklus Penelitian
peserta didik tentang konsep hukum dan tata cara perawatan jenazah
4. Subyek Penelitian
Dalam PTK ini yang menjadi subyek penelitian adalah peserta didik kelas XI
memilih kelas ini adalah : peserta didik di kelas ini semangat belajarnya rendah
hal ini berpengaruh pada hasil belajar, hal-hal yang menyebabkan diantaranya
adalah jadwal pembelajaran PAI di kelas ini setiap hari jumat jam pertama,
kondisi anak yang sudah lelah setelah mengikuti kegiatan jumat bersih,
metode belajar yang tepat untuk membuat anak-anak bisa mengikuti pelajaran
46
dengan baik, yang kedua kelas XI Teknik Pemesinan ini semua siswa nya laki-
laki, kelas homogen dari jenis kelamin laki-laki cenderung susah dikendalikan,
ini juga menjadi salah satu sebab menurunnya semangat belajar dan ini sangat
sampaikan oleh pendidik mengajar menambah bosan peserta didik sehingga sulit
bisa memahami materi yang diberikan, maka pendidik harus pandai mensiasati
dengan metode belajar yang tepat supaya peserta didik dapat dengan cepat
memahami semua materi pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik. Hal
inilah yang menjadi pertimbangan memilih kelas ini sebagai subjek PTK.
B. Prosedur penelitian
1. Perencanaan (Planning)
2. Pelaksanaan (Acting)
a) Pendahuluan
didik di kelas
pembelajaran
47
c. Menyampaikan apersepsi
b) Kegiatan inti.
dengan baik.
c) Pengamatan (Observasi)
d) Refleksi (Reflecting)
paling lambat dua hari setelah siklus. Penelitian tindakan kelas ini
Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari beberapa sumber yaitu peserta didik,
konsep hukum dan tata cara perawatan jenazah melalui metode role playing
pembelajaran.
49
melihat implementasi keberhasilan PTK baik dari sisi peserta didik maupun
pendidik.
1. Teknik
Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi dan tes.
c) Praktik/bermain peran
pembelajaran. Demikian juga hasil test tulis, dan praktik dianalisis dengan
3. Indikator keberhasilan
Tolok ukur keberhasilan penelitian tindakan ini dapat dilihat dari dua sisi,
yaitu dari sisi proses dan dari sisi hasil. Dengan kriteria sebagaimana tertera
Tabel 3
Kriteria kegiatan KBM pendidik
No Nilai Kriteria
1 <16 Kurang
2 17 - 32 cukup
3 33-48 baik
4 49-64 Sangat baik
Tabel 4
Kriteria penilaian hasil belajar siswa
No Nilai Kriteria
1 <75 Kurang/tidak tuntas
2 76-79 Cukup/tuntas
3 80-89 Baik/tuntas memuaskan
4 90-100 Sangat baik/ tuntas
sangat memuaskan
E. Penyiapan partisipan
penelitian ini, yang beberapa hari sebelumnya sudah diajak berdiskusi dan
ini. Observer yang dimaksud adalah Ibu Nurul Khikmah, S.Pd.I. selaku
F. Jadwal Penelitian
Tabel 5
Jadwal Penelitian
Minggu ke
No Rencana kegiatan JAN 2023 PEB 2023 MARET APRIL
2023 2023
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3
1 Persiapan
Menyusun rencana x x
pembelajaran
Menyusun instrumen x
Menyiapkan media x
Menyepakati jadwal dan x
tugas
2 Pelaksanaan
Melakukan tindakan siklus 1 x x
Melakukan refleksi siklus 1 x
Melakukan tindakan siklus 2 x x
Melaksanakan refleksi x
siklus 2
Melakukan tindakan siklus 3 x x
Melakukan refleksi siklus 3 x
3 Laporan
Mengola data x
Menyusun konsep laporan x
Menyusun laporan x
Seminar hasil penelitian x
Perbaikan laporan x
Tanda tangan laporan x
Penggandaan dan distribusi x
laporan
52
BAB IV
A. Kondisi Awal
Perolehan hasil tes awal sebelum diterapkan metode role playing yang dilakukan
untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik mengenai konsep hukum dan tata
cara perawatan jenazah pada peserta didik kelas XI Teknik Pemesinan menunjukkan
bahwa pemahaman peserta didik masih rendah, dengan rekapitulasi penilaian sebagai
berikut :
Tabel 6
Hasil rekapitulasi nilai sebelum diterapkan metode role playing
Islam di SMK Negeri Tempeh adalah 75, dari hasil rekapitulasi penilaian diatas
menunjukkan bahwa nlai rata-rata di bawah KKM yaitu 63,32, peserta didik yang
memenuhi nilai KKM hanya 32 %, yaitu dengan jumlah delapan peserta didik,
sedangkan peserta didik yang belum memenuhi KKM ada 68 % dengan jumlah 17
peserta didik, ini menunjukkan bahwa tingkat pemahaman peserta didik mengenai
konsep hukum dan tata cara perawatan jenazah kurang/ sangat rendah sekali.
Tabel 7
Langkah-langkah/skenario pembelajaran :
3 Penutup Konfirmasi 10
1. Pendidik memberikan refleksi menit
pembelajaran
2. Pendidik mengkonfirmasi
3. Pendidik memberikan penguatan
4. Pendidik memberikan rekomendasi dan
penutup
2. Tindakan siklus 1
Tindakan yang dilakukan peneliti setelah mengetahui data awal tentang tingkat
pemahaman peserta didik mengenai konsep hukum dan tata cara perawatan jenazah
mengenai konsep hukum dan tata cara perawatan jenazah dengan baik. Dalam tindakan
ini peneliti melakukan tahapan-tahapan pembelajaran seperti yang tertera pada langkah-
langkah atau sekenario pembelajaran yang telah disusun diatas dengan rincian sebagai
berikut :
55
bermain peran.
dibuat.
Tabel 8
Hasil Observasi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Pendidik
siklus 1
Tabel 9
Rekapitulasi nilai peserta didik siklus 1
No Nama Nilai Tuntas Tidak
1 AFFAN MAULANA MALIK 55 v
2 AGUS WAHYU SANTOSO 63 v
3 AHMAD ZAINUL ULUM 47 v
4 ALDI FIRMANSYA 78 v
5 DEDY PURNOMO 75 v
6 DIMAS SAPUTRA 78 v
7 FAIZI SORAYA 72 v
8 FUDHOLI SISWANTO 76 v
9 GILANG ARYA MADYA QUINTRY 80 v
10 HENDRA PURWANTO 79 v
11 JUAN ROHMAN 82 v
PRAMUDIWARDANA
12 MIKO ANDRIANSYAH 58 v
13 MOHAMMAD RIDWAN 80 v
14 MOHAMMAD RIYAN EFENDI 75 v
15 MOHAMMAD YUNUS 79 v
16 MUHAMAD ALDI 82 v
17 MUHAMAD DAIVANO DELMORA 84 v
18 MUHAMMAD AGUNG TOTOK 68 v
19 MUHAMMAD LUKMAN ANDRIAN 83 v
SUBAKTI
20 MUHAMMAD SYAHRUL 78 v
GUNAWAN
21 MUKHAMMAD MAULANA 71 v
MUZAKI
22 MUKHAMMAD RIO ALDI 77 v
23 NUR ATIM 72 v
24 RAFI 69 v
25 RAFLI RAMADHANI 75 v
26 RAHMAN MAULANA 75 v
27 RISKI YULIANTO 75 v
28 RIYAN HADI RAHMANSYAH 76 v
29 ROBY CAHYOGA 75 v
30 RONI 77 v
31 ROY ANDI NUR AKBAR 65 v
Jumlah 2279 20 11
Rata-rata 73.51
prosentase 60 % 40 %
lembar instrumen dihasilkan pengamatan terhadap pendidik dan peserta didik yaitu :
satu langkah yang belum dilakukan yaitu pemutaran video, nampaknya ini karena
keberhasilan penelitian, dari hasil observasi diatas jumlah skor atau nilai yang
didapat oleh pendidik dengan jumlah 47, ini menunjukkan proses pembelajaran
yang dilakukan pendidik sudah baik namun perlu ditingkatkan.. Merujuk pada
kriteria indikator keberhasilan, ini menunjukkan aktivitas belajar siswa sudah baik
namun belum maksimal, ini terlihat ketika guru menyampaikan motivasi, apersepsi,
dan pengarahan tentang tahapan-tahapan belajar masih ada siswa yang tidak
mengikuti dengan baik, kemudian masih ada siswa yang nampak kebingungan tidak
paham dengan yang dimaksud pendidik, ini sedikit berpengaruh pada proses
b. Hasil ulangan peserta didik, dari hasil ulangan diatas yaitu nilai- rata-rata peserta
didik 73,51, kurang dari KKM yaitu 75.00 peserta didik yang tuntas atau nilainya
memenuhi KKM berjumlah 20 orang, dan peserta yang belum tuntas berjumlah 11
orang, dengan merujuk pada kriteria keberhasilan, pada siklus 1 masih banyak
peserta didik yang belum memenuhi KKM, sehingga perlu di adakan rencana
Berdasarkan hasil pengamatan dan rekapitulasi nilai pada siklus 1 di atas masih ada
peserta didik yang belum tuntas. Dari 31 peserta didik, yang tuntas belajar sebanyak 20
peserta didik, sedangkan yang belum tuntas sebanyak 11 peserta didik. Sedangkan nilai
rata-rata masih belum mencapai KKM yaitu 73.51., dari hasil yang diperoleh,sehingga
Tabel 10
Langkah-langkah/skenario pembelajaran siklus 2
3 Penutup Konfirmasi 10
1. Pendidik memberikan refleksi pembelajaran menit
2. Pendidik mengkonfirmasi
3. Pendidik memberikan penguatan
4. Pendidik memberikan rekomendasi dan
penutup
2. Tindakan siklus 2
Tindakan yang dilakukan peneliti setelah mengetahui data siklus 1 tentang tingkat
pemahaman peserta didik mengenai konsep hukum dan tata cara perawatan jenazah
maka diadakan skenario pembelajaran melalui metode role playing. Yang secara garis
besar tidak ada perubahan yang mendasar, berdasarkan hasil evaluasi dari observer ada
beberapa hal yang harus diperbaiki, yaitu pemutaran video dan penjelasan pendidik
peserta didik dapat mengikuti dengan baik dan lancar. Adapun proses belajar mengajar
mengacu pada rencana pembelajaran dengan memperhatikan revisi atau evaluasi pada
siklus 1, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus1 tidak terulang pada siklus 2.
hukum dan tata cara perawatan jenazah dengan baik. Dalam tindakan ini peneliti
atau sekenario pembelajaran yang telah disusun diatas dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 11
Hasil Observasi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Pendidik
siklus 2
Tabel 12
Hasil Rekapitulasi nilai peserta didik siklus 2
No Nama Nilai Tuntas Tidak
1 AFFAN MAULANA MALIK 75 v
2 AGUS WAHYU SANTOSO 76 v
3 AHMAD ZAINUL ULUM 52 v
4 ALDI FIRMANSYA 80 v
5 DEDY PURNOMO 77 v
6 DIMAS SAPUTRA 79 v
7 FAIZI SORAYA 73 v
8 FUDHOLI SISWANTO 76 v
9 GILANG ARYA MADYA QUINTRY 82 v
10 HENDRA PURWANTO 80 v
11 JUAN ROHMAN PRAMUDIWARDANA 82 v
12 MIKO ANDRIANSYAH 67 v
13 MOHAMMAD RIDWAN 85 v
14 MOHAMMAD RIYAN EFENDI 76 v
15 MOHAMMAD YUNUS 84 v
16 MUHAMAD ALDI 85 v
17 MUHAMAD DAIVANO DELMORA 85 v
18 MUHAMMAD AGUNG TOTOK 70 v
19 MUHAMMAD LUKMAN ANDRIAN 83 v
SUBAKTI
20 MUHAMMAD SYAHRUL GUNAWAN 80 v
21 MUKHAMMAD MAULANA MUZAKI 81 v
22 MUKHAMMAD RIO ALDI 79 v
23 NUR ATIM 76 v
24 RAFI 70 v
25 RAFLI RAMADHANI 77 v
26 RAHMAN MAULANA 80 v
27 RISKI YULIANTO 79 v
28 RIYAN HADI RAHMANSYAH 81 v
29 ROBY CAHYOGA 78 v
30 RONI 82 v
31 ROY ANDI NUR AKBAR 80 v
Jumlah 2410 26 5
Rata-rata 77.74
prosentase 86% 14%
63
lembar instrumen dihasilkan pengamatan terhadap pendidik dan peserta didik yaitu :
pembelajaran.
c. Hasil ulangan peserta didik pada siklus 2 sudah banyak peserta didik yang
Pada siklus 2 ini rencana perbaikan sesuai apa yang sudah dilaksanakan oleh
peneliti dan hasil ulangan peserta didik banyak yang meningkat dengan rata-rata
mencapai 77,74.
D. Pembahasan
Tabel 13
Lembar Observasi Kegiatan Pendidik
Tabel 14
Rekapitulasi nilai hasil belajar peserta didik siklus 1 dan 2
No Nama Nilai pra siklus Nilai Siklus 1 Nilai siklus 2
1 AFFAN MAULANA MALIK 42 55 75
2 AGUS WAHYU SANTOSO 51 63 76
3 AHMAD ZAINUL ULUM 31 47 52
4 ALDI FIRMANSYA 75 78 80
5 DEDY PURNOMO 58 75 77
6 DIMAS SAPUTRA 49 78 79
7 FAIZI SORAYA 66 72 73
8 FUDHOLI SISWANTO 70 76 76
9 GILANG ARYA MADYA QUINTRY 76 80 82
10 HENDRA PURWANTO 76 79 80
11 JUAN ROHMAN PRAMUDIWARDANA 77 82 82
12 MIKO ANDRIANSYAH 35 58 67
13 MOHAMMAD RIDWAN 78 80 85
14 MOHAMMAD RIYAN EFENDI 43 75 76
15 MOHAMMAD YUNUS 72 79 84
16 MUHAMAD ALDI 71 82 85
17 MUHAMAD DAIVANO DELMORA 77 84 85
18 MUHAMMAD AGUNG TOTOK 55 68 70
19 MUHAMMAD LUKMAN ANDRIAN 83 83
SUBAKTI 76
20 MUHAMMAD SYAHRUL GUNAWAN 75 78 80
21 MUKHAMMAD MAULANA MUZAKI 67 71 81
22 MUKHAMMAD RIO ALDI 75 77 79
23 NUR ATIM 63 72 76
24 RAFI 46 69 70
25 RAFLI RAMADHANI 69 75 77
65
26 RAHMAN MAULANA 53 75 80
27 RISKI YULIANTO 43 75 79
28 RIYAN HADI RAHMANSYAH 51 76 81
29 ROBY CAHYOGA 42 75 78
30 RONI 41 77 82
31 ROY ANDI NUR AKBAR 38 65 80
Jumlah 1851 2279 2410
Rata-rata 59,70 73,51 77.24
Prosentase ketuntasan 32% 60% 86 %
memahami konsep hukum dan tata cara perawatan jenazah peserta didik
peserta didik dan peserta didik yang belum tuntas 21 peserta didik dengan
lebih efektif baik dari segi kognitif, afektif dan psikomotorik peserta didik
pendapat yang ada, bisa disimpulkan bahwa model role playing atau
sekitar. Model ini bisa bermanfaat bagi siswa agar mereka bisa memiliki
variasi dalam belajar dan bisa untuk mengatasi rasa jenuh dalam
66
belajar.
hukum dan tata cara perawatan jenazah peserta didik semakin meningkat
langsung. Role playing juga mempunyai tujuan yang pada dasarnya sama
yang menjadi andalan dari role playing yakni meningkatkan empati dan
solidaritas pada siswa. Sebab pada model ini siswa akan mempelajari
sebuah dunia yang berbeda. Mereka dipaksa untuk melihat dunia dari
prespektif atau sudut pandang orang lain. Dalam memahami sebuah peran,
tentu siswa akan mempelajari setiap perasaan dan tingkah laku yang
diperankankan. Mau tidak mau mereka akan jauh dari dirinya untuk
sementara dan menjadi orang lain. Secara tidak langsung siswa akan mulai
paham dan mengerti tentang orang lain. Dalam artian dalam diri siswa
akan tertanam sikap toleransi dan mudah memahami sudut pandang orang
lain.
tindakan siklus 2 mengalami peningkatan yang sangat baik dari hasil siklus
peserta didik yang tidak tuntas mengalami penurunan dari 11 peserta didik
67
% menjadi 14 %.
meningkatnya nilai rata-rata peserta didik pada setiap siklus yang terus
meningkat.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan paparan data dan pembahasan hasil penelitian pada Bab IV dapat
memahami konsep hukum dan tata cara perawatan jenazah pada peserta didik
cara perawatan jenazah pada peserta didik kelas XI Teknik Pemesinan SMK
dalam satu kelompok terdiri dari 4-5 siswa untuk implementasi bermain
peran sesuai dengan skenario yang sudah dibuat. d) Siswa yang berada di luar
belajar lain.
69
2. Dari hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara umum dapat
dipaparkan sebagai berikut : setelah dilakukan siklus 1 dari kondisi awal
sebelum diterapkan metode role playing meningkat dari 32 % peserta
didik tuntas menjadi 60 %. Kemudian dari siklus 1 ke siklus 2 menjadi
86 % peserta didik yang tuntas. Ini menunjukkan bahwa dapat diperoleh
kesimpulan bahwa keberhasilan pembelajaran pendidikan Agama Islam
dengan menggunakan metode role playing pada kompetensi konsep
hukum dan tata cara perawatan jenazah dikategorikan berhasil dengan
sangat baik.
B. Saran
hukum dan tata cara perawatan jenazah peserta didik pada mata pelajaran
sebagai alternatif.
berbeda.
70
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, Suharsimi, 2010, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Bumi Aksara.
Djunaidi, Wawan, 2007, Pendidikan Agama Islam untuk Kelas XI SMA, Jakarta
: PT. Sakanindo Pratama.
Syamsuri, 2007, pendidikan Agama Islam untuk SMA Kelas XI,, Jakarta: PT.
Erlangga.
Thoifuri, Rahayu, Suci, 2007, Pendidikan Agama Islam untuk Kelas XI SMA,
Jakarta : Ganeta excact.
Tim Dosen Fakultar Tarbiyah UIN Malang, 2011, Materi Pendidikan dan
Latihan Profesi Pendidik, Malang : UIN-Maliki Press.