Anda di halaman 1dari 14

Paradigma

Behaviorisme

Consists Of
『B. F. Skinner』
『Dollard & Miller』
Behaviorisme
by B. F Skinner
Prinsip Pokok

 Skinner menolak analisis kehidupan internal


semacam insting, motive-drives-actualization-seperiorty-
safety, dan secara ekstrim berpendapat psikologi harus
membatasi diri hanya mengenai data yang dapat diamati.

 Skinner tidak tertarik dengan perbedaan


individual seperi trait, life-style, ego, dan self.
Menurutnya psikologi harus menemukan hukum umum
dari tingkah laku, hubungan empirirk antara stimulus dan
responnya.

 Skinner menggunakan hewan sebagai objek


pengamatannya, karena menurutnya hewan dan manusia
dalam merespon stimuli berbeda dalam tingkat
kompleksitasnya, tetapi proses dasarnya secara umum
sama.
Asumsi Dasar

 Behavior is lawful.
Ilmu adalah usaha untuk menemukan keteraturan,
menunjukkan bahwa peristiwa tertentu berhubungan
secara teratur dengan peristiwa lain.

 Behavior can be predicted.


Ilmu bukan hanya menjelaskan tetapi juga meramalkan,
bukan hanya menangani peristiwa masa lalu namun juga
masa yang akan datang.

 Behavior can be controlled.


Ilmu dapat melakukan antisipasi dan
menentukan/membentuk tingkah laku seseorang.
Struktur Kepribadian

 Tingkah laku responden


Respon yang ditujukan organisme untuk menjawab
stimulus secara spesiik berhubungan dengan respon
tersebut.

 Tingkah laku operan


Respon yang dimunculkan organisme tanpa adanya
stimulus spesifik yang memaksa terjadinya respon
itu.
Dinamikan Kepribadian

 Kepribadian dan Belajar


Hakikat dari teori Skinner adalah teori belajar, bagaimana
individu menjadi memiliki tingkah laku baru, menjadi
lebih terampil, menjadi lebih tahu. Cara yang efektif
untuk mengubah dan mengontrol tingkah laku adalah
dengan reinforcement yang berkonsep bahwa semua
tingkah laku dapat dikontrol oleh konsekuensi yang
mengikutinya.

 Classical Conditioning
Melatih respon. Eksperimen anjing Pavlov.

 Operant Conditioning
Melatih tingkah laku. Eksperimen merpati Skinner.
Stimulus
Response
by Dollard & Miller
Prinsip Pokok

Bentuk sederhana dari teori belajar


adalah “mempelajari keadaan dimana
terjadi hubungan antara respon dengan
cue-stimulusnya.
Struktur Kepribadian

 Habit adalah ikatan atau asosiasi antara stimulus


dengan respon, yang relatif stabil dan tahan lama
dalam kepribadian.

 Dorongan sekunder (secondary drives)


seperti rasa takut sebagai bagian dari kepribadian
yang relatif stabil.

 Dorongan primer (primary drives) dan


hubungan S-R yang bersifat bawaan juga
menyumbang struktur kepribadian walau tak
sepenting habit dan dorongan sekunder karena
dorongan primer dan hubungan S-R bawaan ini
menentukan taraf seseorang, bukan membuat
seseorang menjadi unik.
Dinamika Kepribadian

 Motivation—Drives
 Dorongan sekunder yang dipelajari dari dorongan
primer merupakan wajah semu yang berfungsi
menyembunyikan dorongan bawaan.

 Dorongan sekunder lebih sering terlihat jelas


dibanding dorongan primer.

 Hadiah primer tergantikan oleh hadiah sekunder.

 Kecemasan tanda bahaya melalui proses classical


conditioning dan penyebarannya ke dalam
pribadi dijelaskan melalui perolehan
reinforcement dan generalisasi stimulus.
Dinamika Kepribadian

 Proses belajar
 Prinsip belajar: percobaan tikus dan listrik
 Classical Conditioning: bel sebagai tanda akan ada rasa
sakit dari listrik.
 Instrumental learning: loncati sekat untuk hindari rasa
sakit.
 Extinction: meloncat diganti dengan menekan
pengumpil.
 Primary drive munculkan secondary drive yang
lalu memotivasi organisme bahkan saat sumber kecemasan
sudah dihilangkan.

 Komponen utama belajar


 Drive: stimulus dari dalam diri yang mendorong terjadinya
kegiatan tetapi tidak menentukan bentuk kegiatan.
 Cue: stimulus yang memberi petunjuk perlunya dilakukan
respon yang sesungguhnya
 Resoponses: aktivitas yang dilakukan sebagai “jawaban”
untuk stimulus.
 Reinforcements: konsekuensi yang mengikuti stimulus.
Dinamika Kepribadian

 Proses mental yang lebih tinggi


 Perluasan stimulus respon
 Teori belajar tidak hanya menjelaskan tingkah laku
yang sederhana namun juga hal-hal dan makna
terapannya berkaitan dengan persoalan kepribadian
yang kompleks
 Example : PTSD

 Generalisasi stimulus
 Respon yang dipelajari dalam kaitannya terhadap
suatu stimulus dapat dipakai menjawab stimulus
lain yang bentukwujudnya mirip.
 Reasoning
 Pengganti perbuatan nyata yang menjadi cue-
producing response internal yang lebih efisien untuk
merencanakan masalah daripada berbuat coba-coba.
 Bahasa
 Merupakan respon isyarat dengan fungsi
generalisasi dan diskriminasi.
 Secondary drive
Dinamika Kepribadian

 Model konflik
 Kecenderungan mendekat: kecenderungan
mendekati tujuan positif semakian kuat jika makin
dekat dengan tujuan itu.
 Kecenderungan menghindar: kecenderungan
menghindari stimulus negatif semakin kuat bila
semakin dekat dengan stimulus itu.
 Avoidance > approach
 Peningkatan motivasi perkuat gradient of
approach/avoidance
 Jika ada dua respon bersaing, maka yang lebih
kuat yang akan muncul.

 Ketidaksadaran
 Berisi hal yang tidak pernah disadari.
 Berisi hal yang pernah disadari namun ditekan ke
dalam karena tidak penting.
Perkembangan Kepribadian

 Peningkatan innate
 Refleks spesifik: menoleh ke arah sumber stimulus.
 Respon bawaan: menghindari stimulus yang tidak
menyenangkan sebelum menangis.
 Dorongan primer

 Konteks sosial

 Situasi pembelajaran
 Situasi makan
 Toilet training
 Early sex training
 Pengendalian marah dan agresi

Anda mungkin juga menyukai